Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODAL KERJA UNTUK KEGIATAN BADAN

USAHA MILIK IKATAN ( BUMI ) PADA OTONOM MUHAMMADIYAH PK IMM


ITB AHMAD DAHLAN KARAWACI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Modal kerja merupakan jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang
dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan jangka pendek (current income) yang sesuai
dengan maksud utama didirikannya BUMI tersebut. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh
BUMI sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba,dan ada sebagian dana yang akan
digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Dana yang
dimiliki BUMI niscaya akan mampu mendongkrak produktivitas dan aktivitas kegiatan
perekonomian. Lebih-lebih adalah dibutuhkannya suatu sumber daya pengelola suatu usaha
dengan penuh tanggung jawab dan mengindahkan adanya Prinsip-prinsip Ekonomi,
administrasi yang baik sesuai dengan aturan yang ada, sehingga menjadikan sebuah usaha
mengalami suatu kemajuan dengan baik, dan memberikan nilai tambah. Sebagaimana kita tahu
kegiatan BUMI yang bergerak di bidang konveksi adalah suatu proses di mana kain (barang
setengah jadi) diubah menjadi pakaian siap pakai. Hal ini yang melatar belakangi PK IMM
ITBAD KARAWACI ataupun industri rumah tangga mengembangkan bisnis konveksinya.
Dewasa ini perkembangan usaha konveksi cukup pesat, mulai dari industri rumahan, UMKM,
sampai industri besar. Badan Usaha Milik Ikatan ( BUMI ) merupakan salah satu
perusahaan home industry yang masih eksis menekuni bisnis konveksinya. Tidak sedikit pula
para pengusaha konveksi gulung tikar, bukan hanya karena kurang memperhatikan kualitas
produk yang dihasilkan juga karena penggunaan modal kerja kurang tepat. Oleh karena
itu penggunaan modal kerja sangat diperlukan terutama dalam bidang usaha konveksi yang
diharapkan mampu meningkatkan permintaan akan produk yang dihasilkan.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
 Apakah penggunaan modal kerja untuk kegiatan usaha konveksi oleh BUMI PK IMM ITBAD
KARAWACI sudah efektif ?
 Apakah dengan penggunaan modal kerja yang efektif dapat meningkatkan produk yang
dihasilkan ?

C. Tujuan penelitian
Dalam penelitian ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk mengetahui efektifitas dari
modal kerja yang digunakan kegiatan usaha konveksi yang dilakukan oleh BUMI PK IMM
ITBAD KARAWACI

D. Manfaat penelitian
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli atau mahasiswa sekalipun pasti memiliki
manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Demikian juga dengan penelitian ini, secara
teoritis penelitian ini memberikan pengetahuan dan kemampuan penelitian dalam bidang
manajemen keuangan pada umumnya dan hubungan antara penggunaan modal kerja
dengan kegiatanusaha pada khususnya dan Secara Praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat
bermanfaat bagi BUMI PK IMM ITBAD Karawaci khususnya dalam mengatasi masalah
penggunaan modal kerja.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Modal kerja
Weston dan Copeland (1997:239) menjelaskan modal kerja ialah analisis saling hubungan
antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan
jangka pendek. Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan
upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka
pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini
sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis
setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar.

B. Penggunaan Modal Kerja


Penggunaan modal kerja akan mengakibatkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah
aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti
dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan.
Penggunaan yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Pembayaran biaya atau ongkos-ongkos operasi perusahaan.
2. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan tertentu dalam jangka
panjang.
3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang atau aktiva lancar
lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar atau timbulnya hutang lancar yang
berakibat berkurangnya modal kerja.
4. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang yang meliputi hutang hipotik, hutang obligasi
maupun bentuk hutang lainnya, atau adanya penurunan hutang jangka panjang diimbangi
dengan berkurangnya aktiva lancar.
5. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan
pribadinya. Dengan kata lain adanya penurunan sektor modal yang diimbangi dengan
berkurangnya aktiva lancar atau bertambahnya hutang lancar dalam jumlah yang sama.

C. Jenis Modal Kerja


Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam
beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara
modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital)
jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas
usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital)
modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal
kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)
modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui
sebelumnya.

D. Usaha Konveksi
Usaha konveksi memang sudah menjadi pilihan dari masyarakat di indonesia, untuk
mendapatkan keuntungan guna menopang seluruh kebutuhan hidupnya. Usaha konveksi ini
yang dijalani ternyata memiliki banyak keunggulan yang membuatnya semakin diminati
banyak orang. Usaha konveksi termasuk dalam jenis usaha dan bisnis yang tidak pernah mati.
Beberapa keunggulan dari usaha konveksi antara lain :
 Konveksi memiliki target pasar yang mudah dijangkau.
 Tidak membutuhkan banyak biaya angkut.
 Tingginya permintaan produk konveksi seperti kaos, celana, bergo, dan lain-lain.
 Bisa menghemat biaya sewa karena dapat dibuka di rumah saja.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan jenis pendekatan


Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya
suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Sebab data yang diperoleh dalam suatu
penelitian merupakan gambaran dari obyek penelitian.
Menurut Hadi, penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Dengan upaya mendapatkan dan
mengumpulkan data dari kegiatan penelitian, digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Pendekatan dalam penelitian


Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif.
Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari
naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya.
Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realita
empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu penggunaan
pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realita empirik dengan
teori yang berlaku dengan menggunakkan metode diskriptif.
Menurut Sugiyono (2005) Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan
strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Penelitian kualitatif ditujukan untuk
memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan demikian arti
atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).
Menurut Keirl dan Miller dalam Moleong yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah
“tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia pada kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut
dalam bahasanya dan peristilahannya”.
Pertimbangan penulis menggunakan penelitian kualitatif ini sebagaimana yang diungkapkan
oleh Lexy Moleong:

1. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apa bila berhadapan


dengan kenyataan ganda
2. Metode ini secara tidak langsung hakikat hubungan antara peneliti
dan responden
3. Metode ini lebih peka dan menyesuaikan diri dengan manajemen
pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Whitney dalam Moh. Nazir
bahwa metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan-hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlansung dan pengaruh-pengaruh dari
suatu fenomena.

B. Latar penelitian
Penelitian ini dilakukan pada BUMI PK IMM ITBAD KARAWACI yang berlokasi di Kampus ITB Ahmad
Dahlan Karawaci, suatu usaha yang bergerak dibidang konveksi. Konveksi ini berdiri tahun 2017 yang
dipimpin oleh Ade Sutisna Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirauasahaan ( EKOWIR ) Dibawah
kepemimpinan Ketua Umum PK IMM ITB Ahmad Dahlan Karawaci Kakanda Adi Rahmat Sudrajat.
Aktivitas pertama kali menerima pesanan pakaian dalam bentuk pakaian jadi.

C. Sumber data
1. Data primer
Menurut S. Nasution data primer adalah data yang dapat diperoleh lansung dari lapangan atau tempat
penelitian. Sedangkan menurut Lofland bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan
dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi
langsung tentang penggunaan modal kerja BUMI dengan cara wawancara dengan pemilik dan
karyawan.

2. Data sekunder
Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber
lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai
dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa
majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi
seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi histories, dan sebagainya.
Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang
telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan BUMI PK IMM ITBAD
Karawaci.
D. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, karena itu
seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar mendapatkan data yang valid.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang
diperlukan.

1. Observasi
Observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu
menggunakan mata untuk mengamati sesuatu. Observasi ini digunakan untuk penelitian yang telah
direncanakan secara sistematik tentang apakah penggunaan modal kerja sudah efektif pada usaha
konveksi.

2. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara).

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa karangan, memo, pengumuman,
instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan
kepada media massa.
Dari uraian di atas maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti
catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek penelitian.

E. Analisis data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
yang disarankan oleh data.
Dari rumusan di atas dapatlah kita tanarik garis besar bahwa analisis data bermaksud pertama-tama
mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan,
komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka
peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis
secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan menginterpretasikan
arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin
aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan
menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut M. Nazir bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian merupakan pengolahan data melalui suatu proses analisis data, kemudian
melakukan pembahasan dari hasil analisis yang diperoleh dan menyajikannya dalam bentuk
diagram, grafik, atau tabel agar mudah dipahami oleh pembaca dan diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
Dari hasil penilitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa penggunaan modal kerja untuk
kegiatan usaha konveksi oleh BUMI PK IMM ITBAD Krawaci dapat dikatakan efektif. Dalam
perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek dalam hal ini modal kerjamerupakan
upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka
pendek. Disini BUMI PK IMM ITBAD Karawaci memberi tanggapan yang cepat dan
efektif dalam penggunaan modal kerja, sehingga kedepannya diharapkan mampu bersaing di
pasaran. Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuangan
digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar.

BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil penilitian diatas, dapat dilihat bahwa efektifitas penggunaan modal kerja pada suatu
usaha konveksi sangatlah penting. Sebuah usaha konveksi belum bisa menerima order dalam
jumlah besar jika modalnya kurang atau belum ada. Hal ini mengakibatkan usaha konveksi ini
tidak bisa bersaing dengan perusahaan konveksi lainnya karena belum dapat mencukupi
permintaan dalam jumlah besar. Jadi,efektifitas penggunaan modal kerja sangat menentukan
dalam hal ini .

DAFTAR PUSTAKA
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991)
Moh. Nazir. Ph. D, Metode Penelitian (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003)
Http://tipsmotivasihidup.blogspot.com/2013/02/pengertian-modal-kerja.html
Http://wizii.blogspot.com/2012/03/ modal-kerja.html
Http://www.dautic.com/keunggulan-membuka-usaha-konveksi.html
Http://aziznurdin.blogspot.com/p/cari-kode-navbar-menu-navbarmenu-width.html

Anda mungkin juga menyukai