Sop Penyakit 3
Sop Penyakit 3
ASMA BRONCHIALE
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
Halaman :½
O
P
• KRITERIA RUJUKAN
• Bila sering terjadi eksaserbasi.
• Pada serangan asma akut sedang dan berat.
• Asma dengan komplikasi.
• PERSIAPAN DALAM MELAKUKAN RUJUKAN BAGI PASIEN ASMA,
YAITU:
• Terdapat oksigen.
• Pemberian steroid sistemik injeksi atau inhalasi disamping
pemberian bronkodilator kerja cepat inhalasi.
• Pasien harus didampingi oleh dokter/tenaga kesehatan
terlatih selama perjalanan menuju ke pelayanan sekunder.
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Inap
• Rawat Jalan
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
PNEUMONIA DAN BRONKOPNEUMONIA
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
Halaman : 1/2
O
P
• KRITERIA RUJUKAN
• Kriteria CURB (Conciousness, kadar Ureum, Respiratory
rate>30 x/m,Blood pressure:Sistolik <90 mmHg dan diastolik
<60 mmHg; masing masing bila ada kelainan bernilai 1).
Dirujuk bila total nilai 2.Untuk anak, kriteria rujukan
memakai Manajemen Terpadu pada Balita Sakit (MTBS).
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Inap
• Rawat Jalan
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
BRONKITIS AKUT
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
Halaman : 1/2
O
P
KEJANG DEMAM
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman : 1/1
O
P
BUTA SENJA
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman : 1/1
O
P
VERTIGO
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman : 1/2
O
P
UPT Samini, S.S.T
Puskesmas NIP.
Serupa Indah 19681007
198711 2 001
1.Pengertian Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau
lingkungan sekitarnya. Persepsi gerakan bisa berupa:
a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada
gangguan
vestibular.
b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang,
mengambang
yang timbul pada gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual
berdasarkan letak lesinya dikenal 2 jenis vertigo vestibular, yaitu:
• Vertigo vestibular perifer.Terjadi pada lesi di labirin dan nervus
vestibularis
• Vertigo vestibular sentral.Timbul pada lesi di nucleus vestibularis
batang otak, thalamus sampai ke korteks serebri.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
vertigo
3.Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Serupa Indah NO:A/ /SK/PKM
SI/I/2017 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4.Referensi • Pedoman pelayanan UGD UPT Puskesmas Serupa Indah
• Pedoman pelayanan Rawat Jalan UPT Puskesmas Serupa Indah
• Pedoman pelayanan Rawat Inap UPT Puskesmas Serupa Indah
• Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS UPT Puskesmas Serupa Indah
• Pedoman pelayanan loket pendaftaran UPT Puskesmas Serupa
Indah
5.Prosedur • Petugas melakukan anamnesa
• Petugas melakukan pemeriksaan fisik
• Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise) dengan
metode branddaroff :pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur
dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup
baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi, pertahankan
selama 30 detik. Setelah itu duduk kembali. Setelah 30 detik,
baringkan dengan cepat ke sisi lain. Pertahankan selama 30 detik,
lalu duduk kembali. Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang
dan malam hari masing-masing diulang 5 kali serta dilakukan
selama 2 minggu atau 3 minggu dengan latihan pagi dan sore
hari.
• Karena penyebab vertigo beragam, sementara penderita sering kali
merasa sangat terganggu dengan keluhan vertigo tersebut,
seringkali menggunakan pengobatan simptomatik. Lamanya
pengobatan bervariasi. Sebagian besar kasus terapi dapat
dihentikan setelah beberapa minggu. Beberapa golongan yang
sering digunakan:
• Antihistamin (dimenhidrinat, difenhidramin, meksilin, siklisin) •
dimenhidrinat lama kerja obat ini ialah 4 – 6 jam. Obat dapat diberi per oral atau
parenteral (suntikan intramuskular dan intravena), dengan dosis 25 mg – 50 mg
(1 tablet), 4 kali sehari. • difenhidramin hcl. Lama aktivitas obat ini ialah 4 – 6
jam, diberikan dengan dosis 25 mg (1 kapsul) – 50 mg, 4 kali sehari per oral. •
senyawa betahistin (suatu analog histamin): a) betahistin mesylate dengan dosis
12 mg, 3 kali sehari per oral. B) betahistin hcl dengan dosis 8-24 mg, 3 kali sehari.
Maksimum 6 tablet dibagi dalam beberapa dosis.
• Kalsium antagonis cinnarizine, mempunyai khasiat menekan
fungsi vestibular dan dapat mengurangi respons terhadap
akselerasi angular dan linier. Dosis biasanya ialah 15-30 mg, 3
kali sehari atau 1x75 mg sehari 5. Kriteria rujukan a. Apabila
kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsi,apabila
kejang demam sering berulang disarankan EEG.
• Kriteria rujukan
• Vertigo vestibular tipe sentral harus segera dirujuk.
• Tidak terdapat perbaikan pada vertigo vestibular setelah
diterapi farmakologik dan non farmakologik
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Poli Umum
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
OTITIS MEDIA AKUT
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman :
O
P
• Antipiretik
• Stadium hiperemis
• Stadium supurasi
• Stadium perforasi
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Poli Umum
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
DIABETES MELITUS TIPE 1
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-
SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
O Halaman : 1/2
P
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Poli Umum
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
HEPATITIS A
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman : 1/1
O
P
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Poli Umum
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
ASTIGMATISMA RINGAN
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman : 1/1
O
P
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Rawat Jalan
• Rawat Inap
• Poli Umum
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
IMPLANT
No Dokumen : P/
/SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
O Halaman : 1/2
P
• Langkah/ kegiatan
• Pastikan bahwa peralatan yang steril atau DTT dan kapsul
norplant sudah tersedia
• Inspekulo
• Lidi kapas
• Asam asetat
• Aquades
• Bila perlu, oleskan kembali asam asetat atau usap leher rahim
dengan swab bersih untuk menghilagkan mukosa, darah atau
debris. Membuang swab ke dalam kantung plastic.
6.Diagram
Alir
7.Unit • Rawat jalan
terkait • Kia
• Loket pendaftaran/rekam medis
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
PEMASANGAN IUD
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/I/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
N0.Revisi :0
S Halaman : 1/3
O
P
• Menyiapkan peralatan
6.Diagram
Alir
7.Unit • UGD
terkait • Persalinan/ PONED
• Rawat Inap
• Loket Pendftaran/Rekam Medis
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
ABORTUS INKOMPLIT
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/
/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
O Halaman : 1/2
P
• Pemeriksaan Fisik
• Petugas melakukan informed consent tentang tindakan yang
akan dilakukan.
• Petugas cuci tangan dan menggunakan APD
• Petugas melakukan pemeriksaan vital sign
• Petugas melakukan fisik umum menyeluruh dan pemeriksaan
fisik lokalis
• Petugas melakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan
• Petugas melakukan cuci tangan
• Penatalaksanaan Umum
Pada keadaan abortus kondisi ibu bisa memburuk dan
menyebabkan komplikasi. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah penilaian cepat terhadap tanda vital (nada, tekanan darah,
pernasapan dan suhu).
Pada kondisi di jumpai tanda sepsis atau dugaan abortus dengan
komplikasi, berikan antibiotika dengan kombinasi:
• Ampicilin 2 gr IV /IM kemudian 1 gr setiap 6 jam
• Gentamicin 5 mg/KgBB setiap 24 jam
• Metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam
• Segera melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan Sekunder /
RS
• Lakukan konseling
• Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
• Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena
perdarahan, pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera berikan
infus cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul
dengan darah.
• Jika perdarahan ringan atau sedang dan kehamilan <16
minggu, gunakan jari atau forcep cincin untuk mengeluarkan
hasil konsepsi yang mencuat dari serviks
• Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu,
lakukan evakuasi isi uterus. Aspirasi vakum manual (AVM)
merupakan metode yang dianjurkan. Kuret tajam sebaiknya
hanya dilakukan apabila AVM tidak tersedia. Jika evakuasi
tidak dapat dilakuka segera: berikan ergometrin 0.2 mg IM
(dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu)
• Jika usia kehamilan > 16 minggu berikan infus oksitosin 40 IU
dalam 1 L NaCl 0,9% atau RL dengan kecepatan 40 tetes per
menit
• Lakukan pemantauan paska tindakan setiap 30 menit selama 2
jam, Bila kondisi baik dapat dipindahkan ke ruang rawat.
• Lakukan pemeriksaan jaringan secara makroskopik dan
kirimkan untuk pemeriksaan patologi ke laboratorium
• Lakukan evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda
akut abdomen, dan produksi urin tiap 6 jam selama 24 jam.
Periksa kadar Hb setelah 24 jam. Bila kadar Hb > 8gr/dl dan
keadaan umum baik, ibu diperbolehkan pulang
6.Diagram
Alir
7.Unit • KIA
terkait • Loket pendaftaran/rekam medis
• Poned/persalianan
8.Rekaman Histori Perubahan
No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.
ABORTUS INKOMPLIT
No Dokumen : P/ /SOP/PKM-SI/
/2017
Tanggal Terbit : / / 2017
S N0.Revisi :0
O Halaman : 1/2
P
• Kortikosteroid
• Sistemik