MUNTAH MUNTAH
Terminologi
1. Kantong kelamin (skrotum): kantong berisi testis dan organ-organ tambahannya.
2. Mengejan: mengadakan tekanan di dalam tubuh bagian bawah (perut) seperti
ketika hendak buang air besar, akan melahirkan anak.
Rumusan Masalah
1. Kenapa bisa terbentuk benjolan di kantung kelamin?
2. Kenapa benjolan bisa keluar masuk saat beraktivitas dan mengejan selama 1 tahun
terakhir?
3. Kenapa benjolan tidak bisa kembali setelah 1 hari yang lalu?
4. Kenapa bisa muncul kemerahan, mual muntah, nyeri pada selangkangan?
Identifikasi Masalah
Massa atau benjolan pada testis merupakan kondisi yang cukup umum yang dapat
memiliki banyak penyebab yang berbeda-beda. Benjolan testis dapat terjadi
pada pria, remaja pria, atau anak-anak. Benjolan tersebut mungkin terletak di salah
satu atau kedua testis.
Benjolan testis merupakan suatu tanda masalah pada testis. Munculnya benjolan
pada testis mungkin disebabkan oleh cedera, tetapi benjolan tersebut juga dapat
menunjukkan suatu masalah medis yang mendasarinya.
Tidak semua benjolan pada testis menunjukkan adanya kanker testis. Sebagian
besar benjolan dapat disebabkan oleh suatu kondisi yang jinak, atau tidak kanker. Kondisi
tersebut biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus.
Meskipun dapat terjadi secara spontan, torsio testis adalah suatu kondisi yang
biasanya disebabkan oleh cedera skrotum. Torsio testis merupakan suatu
kegawatdaruratan medis. Kondisi ini bisa sangat nyeri dan mungkin melibatkan gejala-
gejala sebagai berikut:
Demam
Sering buang air kecil
Sakit perut
Mual dan Muntah
Pembengkakan skrotum
Posisi testis yang tidak biasa, yang mungkin lebih tinggi dari normal
Pengobatan
Rencana pengobatan akan bervariasi, tergantung pada penyebab benjolan testis
tersebut.
1. Varikokel
Nyeri akibat varikokel biasanya mereda tanpa pengobatan. Dalam kasus episode
berulang, dilakukan tindakan operasi untuk mengurangi penyumbatan
di pembuluh darah.
2. Hydrocele
Pengobatan untuk benjolan hidrokel juga dapat dilakukan dengan tindakan
pembedahan, tetapi paling sering sembuh sendiri pada usia 2 tahun.
3. Kista Epididimis
Kista epididimis tidak memerlukan pengobatan kecuali menyebabkan rasa nyeri
atau rasa tidak nyaman. Mungkin juga perlu tindakan operasi pada
kasus kista epididimis.
4. Torsio testis
Torsio testis membutuhkan tindakan pembedahan segera untuk melepaskan testis
yang terpuntir dan mengembalikan aliran darah. Testis pada kasus torsio testis bisa
mati jika tidak mendapatkan pengobatan dalam waktu enam jam.
5. Epididimitis dan Orkitis
Dapat diobati infeksi pada epididimis atau testis dengan obat antibiotik jika
disebabkan oleh infeksi bakteri.
6. Hernia
Hernia umumnya ditangani dengan tindakan pembedahan.
7. Kanker testis
Kanker testis diobati menggunakan tindakan pembedahan, kemoterapi, radiasi,
dan metode lainnya. Pengobatan khusus akan tergantung pada seberapa dini
kanker terdeteksi dan faktor-faktor lainnya. Pengangkatan testis dengan tindakan
bedah juga dapat membantu menghentikan penyebaran kanker ke bagian lain dari
tubuh.
HERNIA ANAK
Definisi
bagian usus yang keluar melalui jaringan ikat atau otot yang lemah pada dinding
rongga perut (peritoneum).
Epidemiologi
1. 10-20 per 1000 kelahiran hidup. Pada bayi prematur 300 per 1000 kelahiran hidup.
2. Hernia inguinalis lebih sering pada anak laki-laki ketimbang perempuan (10:1).
3. Lebih sering pada sebelah kanan, dikarenakan testis kanan turunnya belakangan.
Diagnosis
1. Anamnesis
Adanya benjolan pada inguinal/skrotum yang intermitten, lebih jelas saat
menangis/mengedan, penonjolan dapat hilang sendiri atau dimasukkan secara
manual.
2. Pemeriksaan Fisik
a) Benjolan membesar saat mengedan
b) Korda pada sisi terkena terasa lebih tebal
c) Hernia stratulata: benjolan tidak dapat dimasukkan. Apabila sudah beberapa
jam, anak akan rewel, tidak mau makan, terasa nyeri, muntah, distensi
abdomen, susah BAK dan BAB. Benjolan kemerahan.
d) Melakukan transluminasi (menyingkirkan DD Hidrokel), apabila (+) = hidrokel
3. Pemeriksaan Penunjang
a) Ultrasonografi
b) Laparoskopi
Tatalaksana
Tatalaksana definitif ialah melakukan pembedahan/operasi yang dikenal dengan
herniotomi (penutupan/ligasi prosesus vaginalis peritoneum se-proksimal mungkin)
dilakukan dokter spesialis bedah anak. Berbagai keadaan turut menentukan waktu operasi:
a) Hernia inguinalis reponibel
Dilakukan operasi secepat mungkin setelah penegakan diagnosis untuk mencegah
terjadinya hernia strangulata.
b) Hernia inguinalis strangulata
Emergency untuk dilakukan operasi (cito).
c) Hernia umbilikalis
Observasi dikerjakan hingga usia pasien 2 tahun.
Komplikasi
1. Obstruksi usus
2. Peritonitis
3. Torsio ovarium (pada anak perempuan)
Diagnosis Banding
1. Hidrokel, pada kasus ini observasi dikerjakan hingga usia 12 bulan.