Paraf :
Paraf :
I. TUJUAN
Kenyamanan dan keselamatan dalam menggunakan Gedung Saat terjadi kebakaran
III. ACUAN/REFERENSI
Acuan/Referensi yang digunakan oleh standar operating prosedur ini
IV. DEFINISI-DEFINISI
Beberapa Istilah yang digunakan dalam Prosedur ini adalah :
1. Pengguna Lift
V. PROSEDUR
Peringatan Tahap Pertama :
1. Peringatan (alarm) tahap I merupakan tanda bekerjanya sistem dan nampak pada:
• Panel alarm lantai,
• Panel alarm utama
2. Pemberitahuan untuk siaga bagi seluruh karyawan/umum (public address) dengan dua tahap teks:
• Pengecekan ke lokasi
• Pemberitahuan hasil: terjadi alarm palsu atau kebakaran.
Peringatan Tahap Kedua :
1. Merupakan tanda dimulainya tindakan evakuasi, setelah memperoleh konfirmasi akan kondisi
kebakaran yang terjadi.
2. Perberlakuan evakuasi harus melalui sistem pemberitahuan umum
1. Bunyikan alarm dengan menekan tombol manual call point, atau dengan memecahkan manual break
glass dan menekan tombol alarm, sambil teriak kebakaran-kebakaran.
2. Jika tidak terdapat tombol tersebut atau tidak berfungsi, orang tersebut harus berteriak kebakaran
kebakaran ............. untuk menarik perhatian yang lainnya.
3. Beritahu Safety Representative melalui telepon darurat atau lewat HP, Pager, dan sampaikan informasi
berikut :identitas pelapor, ukuran /besarnya kebakaran, lokasi kejadian, adanya / jumlah orang terluka,
jika ada, tindakan yang telah dilakukan
4. Bila memungkinkan (jangan mengambil resiko) padamkan api dengan menggunakan alat pemadam
api ringan (APAR) yang terdekat.
5. Jika api /kebakaran tidak dapat dikuasai atau dipadamkan lakukan evakuasi segera melalui pintu
keluar (EXIT)