Anda di halaman 1dari 6

13

Desain preparasi gigitiruan cekat mempengaruhi kesehatan jaringan


periodontal

Edy Machmud
Bagian Prostodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin
Makassar, Indonesia

ABSTRACT
The main purpose of treating tooth with fixed restoration (crown or bridge) is to keep
healthy the remaining tooth and their surrounding tissue. In order to provide the
serviceability fixed partial denture in patient’s mouth, so the periodontal tissue should
be preserved so natural teeth used as abutment can be also maintained.
Key words: fixed partial denture, preparation design, periodontal tissue’s health

ABSTRAK
Tujuan utama perawatan gigi dengan suatu restorasi cekat, apakah dengan mahkota
atau gigitiruan jembatan, adalah memelihara gigi dan jaringan di sekitarnya yang
masih ada agar tetap sehat. Oleh karena itu agar suatu gigitiruan cekat dapat bertahan
untuk jangka waktu yang lama di dalam mulut, maka pemeliharaan jaringan
periodontal harus tetap dipertahankan agar gigi alami yang digunakan sebagai gigi
penyangga juga dapat dipertahankan.
Kata kunci: Gigitiruan cekat, desain preparasi dan kesehatan jaringan periodontal.

Koresponden: Edy Machmud, Bagian Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Hasanuddin, Jl. Kandea No.5 Makassar, Indonesia.

PENDAHULUAN kehilangan gigi karena penyakit periodontal.


Preparasi tepi servikal merupakan tahap Sedangkan di Indonesia berdasarkan laporan
preparasi yang paling penting yang menentukan Departemen Kesehatan, disebutkan bahwa
keberhasilan perawatan gigitiruan cekat (GTC), prevalensi karies dan penyakit periodontal masih
karena pada tahap preparasi ini ditempatkan pada tinggi, yaitu sebesar 74,41%.1
daerah pertemuan antara jaringan gigi penyangga Preparasi tepi servikal dapat diletakkan di
dengan tepi restorasi. Letak akhiran servikal di supragingiva, subgingiva atau setinggi puncak
sekitar leher gigi yang berbatasan dengan gingiva. Namun beberapa ahli di bidang
gingiva, sehingga plak mudah terakumulasi dan prostodonsia dan periodonsia menganjurkan
hal ini merupakan tahap awal terjadinya penyakit penempatan tepi preparasi di supragingiva,
periodontal. Penyakit periodontal merupakan karena batas preparasinya cukup jelas terlihat,
penyakit yang sering dijumpai di dalam mulut lebih mudah dibersihkan dan dikontrol serta tidak
selain karies. Di Amerika Serikat, 60%-70% gigi mengiritasi gingiva. Akan tetapi hal yang perlu
yang hilang sesudah usia 40 tahun disebabkan dipertimbangkan pada desain preparasi
oleh penyakit periodontal. Di Kanada, 45% supragingiva ini adalah faktor estetik pada gigi
penduduk yang berusia 35-44 tahun mengalami anterior dan gigi premolar terutama pada rahang
14 Dentofasial, Vol.7, No.1, April 2008:13-18

atas. Desain preparasi subgingiva umum menyebabkan kurangnya adaptasi pada bagian
dilakukan untuk restorasi yang membutuhkan tepi servikal restorasi.2 Desain akhiran preparasi
faktor estetik, tetapi desain ini menurut para ahli servikal bahu dengan kemiringan dibuat untuk
akan menyebabkan inflamasi pada jaringan mencegah adaptasi servikal yang kurang baik,
gingiva. Oleh karena itu dewasa ini desain tetapi penempatan bevel yang dibuat 0,5-1,0 mm
preparasi servikal diletakkan setinggi puncak di bagian subgingiva dapat menyebabkan
2
gingiva untuk mengakomodasi restorasi yang inflamasi pada jaringan gingiva.
membutuhkan faktor estetik dan sekaligus Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
menjamin kesehatan jaringan gingiva. membahas pengaruh desain preparasi gigitiruan
Menurut bentuknya, desain akhiran tepi cekat terhadap kesehatan jaringan periodontal.
preparasi dibedakan atas preparasi knife edge/
feather edge atau shoulderless (tanpa bahu) , TINJAUAN PUSTAKA
preparasi shoulder (dengan bahu), preparasi bevel Gigitiruan cekat adalah suatu gigitiruan yang
shoulder (bahu dengan kemiringan) dan akhiran menggantikan satu atau lebih gigi alami yang
preparasi chamfer. Desain akhiran preparasi hilang, yang dilekatkan secara permanen dengan
tanpa bahu kekurangannya adalah pengambilan menggunakan semen ke gigi penyangga yang
jaringan yang minimal sehingga memungkinkan telah dipreparasi.4
terjadinya over contour yang menyebabkan
akumulasi plak mudah terjadi di tepi servikal Preparasi gigi5
restorasi yang berbatasan dengan gingiva. Desain Preparasi gigi merupakan salah satu tahap
akhiran preparasi chamfer mempunyai batas yang penting dalam pembuatan mahkota logam
pengambilan jaringan yang lebih sedikit daripada porselen sehingga harus dilakukan secara hati-
preparasi bahu dan sedikit lebih banyak daripada hati terutama pada preparasi subgingiva, agar
preparasi tanpa bahu, sehingga tidak tidak melukai jaringan gingiva terutama yang
menyebabkan restorasi yang overcontour dan tipis dan halus. Bila perlekatan gingiva
adaptasi tepi sevikal yang memadai. Dengan mengalami luka yang terjadi selama preparasi,
desain akhiran preparasi servikal dengan bahu dapat menyebabkan resesi. Preparasi subgingiva
memungkinkan operator untuk menentukan harus berakhir 0,5 mm lebih pendek dari
seberapa besar pengambilan jaringan gigi (lebar perlekatan epitel.
bahu). Lebar bahu ini diperlukan untuk menahan Bur yang digunakan dapat melukai dan
beban insisal atau oklusal. Desain preparasi ini merusak jaringan gingiva, sehingga kontur
merupakan preparasi yang tepat untuk restorasi jaringan lunak secara estetis menjadi buruk. Oleh
mahkota logam porselen, restorasi mahkota karena itu diperlukan pengurangan jaringan gigi
tunggal, restorasi jembatan metal porselen dan yang memadai untuk memberi ruangan yang
restorasi jembatan metal akrilik. Namun cukup, baik untuk penampilan estetik maupun
penggunaan logam sebagai coping GTC fungsi yang normal.
mempunyai kerugian karena sifat logam yang
mudah menyusut dan penyusutan coping logam Desain preparasi tepi servikal
lebih besar lagi setelah pembakaran porselen Penyelesaian akhir tepi restorasi sangat
sebagai bahan pelapis estetik, sehingga diperlukan agar didapatkan suatu bentuk
Edy Machmud: Pengaruh desain preparasi gigitiruan cekat 15

permukaan yang dapat meminimalkan retensi keluhan masalah estetik. Menurut para ahli
plak dan memaksimalkan adaptasi GTC itu bidang periodonsia, akhiran preparasi tepi
sendiri pada gigi. Tepi restorasi dapat diletakkan servikal sebaiknya ditempatkan di supragingiva
di atas jaringan gingiva (supragingiva), setinggi untuk menjamin kesehatan jaringan periodontal.6
puncak gingiva (equigingiva) dan di bawah
gingiva (subgingiva). Kenyataannya bahwa
jaringan periodontal di sekeliling tepi mahkota
berakhiran subgingiva lebih memperlihatkan
peradangan dibandingkan mahkota dengan
akhiran supragingiva. Inflamasi gingiva di
sekeliling GTC terjadi karena peningkatan retensi
plak. Oleh karena itu tepi restorasi lebih baik
diletakkan pada supragingiva. Tetapi
kenyataannya hal ini tidak mungkin selalu
dilakukan, karena ada sejumlah faktor lain yang
juga berpengaruh dalam penentuan keputusan,
yaitu pertimbangan estetik, mahkota klinis yang
pendek, karies subgingiva, dan kepekaan
1
terhadap karies akar.
Berdasarkan lokasinya dikenal tiga jenis akhiran Gambar 1.Lebar biologis dan epithelial
attachment (Sumber: Treatment of a
preparasi, yaitu akhiran preparasi supragingiva,
gummy smile. Available from:
akhiran preparasi subgingiva, dan akhiran http://www.bluegrass.kctcs.edu/home
preparasi setinggi gingiva. Sedangkan menurut page.htm. Accessed: February 12,
bentuknya dikenal empat macam akhiran 2006).12
preparasi, yaitu knife-edge/feather
edge,
preparasi shoulder, preparasi bevel shoulder, Penempatan akhiran preparasi subgingiva
dan akhiran preparasi chamfer. Berdasarkan berbagai penelitian, disimpulkan
bahwa tepi subgingiva sebaiknya dihindari,
Penempatan akhiran preparasi supragingiva kecuali pada beberapa keadaan seperti kebutuhan
Kontak restorasi mahkota logam porselen estetik, karies pada subgingiva, restorasi pada
dengan daerah gingiva dapat dihindari dengan servikal, menambah panjang mahkota klinis, dan
menempatkan tepi restorasi pada supragingiva. untuk menghasilkan kontur mahkota yang lebih
Tepi akhir supragingiva meningkatkan potensi baik6,7 Penempatan akhiran preparasi subgingiva
untuk memperoleh kesehatan gingiva yang memungkinkan kesehatan jaringan gingiva dan
optimal di sekitar gigi yang telah dipreparasi. jaringan periodontal dapat dipertahankan, tetapi
Selain itu tepi akhir supragingiva juga dapat membutuhkan keterampilan dalam melakukan
memenuhi tuntutan estetik Pada 33 % pasien, tindakan preparasi prosedur klinis yang hati-hati
aspek labial dari gigi anterior yang dirawat agar tidak menciderai jaringan gingiva.7,8
mahkota logam porselen dengan akhiran Jika akhiran preparasi tepi servikal harus
preparasi supragingiva tidak memberikan ditempatkan di subgingiva, maka harus
16 Dentofasial, Vol.7, No.1, April 2008:13-18

diperhatikan konsep lebar biologis, yaitu jarak Preparasi shoulder (bentuk bahu penuh)
dari perlekatan epitel sampai ke puncak tulang Preparasi shoulder ini adalah preparasi yang
alveolar, yaitu antara 2,04-3,0 mm (gambar mempunyai bahu mengelilingi seluruh servikal
1). Berdasarkan konsep ini maka akhiran sehingga disebut full shoulder atau partial
preparasi tepi servikal sebaiknya ditempatkan shoulder jika hanya bagian labial/bukal.
lebih dari 2,0 mm di atas puncak tulang Preparasi ini lebih menjamin adanya ruangan
9
alveolar. yang cukup di daerah servikal terutama untuk
kelompok restorasi metal porselen atau metal
Penempatan akhiran preparasi setinggi akrilik. Teknik preparasi ini lebih sulit dan tidak
puncak gingiva mungkin dikerjakan pada gigi yang mempunyai
Penempatan akhiran preparasi setinggi puncak ruang pulpa yang besar. Bur yang digunakan
gingiva lebih baik hasilnya jika dibandingkan dalam pembuatan akhiran tepi servikal ini adalah
dengan akhiran preparasi subgingiva, karena bur bentuk fisur runcing yang ujungnya rata. Bur
pada akhiran preparasi setinggi puncak gingiva ini digunakan apabila diperlukan ruangan untuk
iritasi terhadap jaringan periodontal dijumpai penempatan restorasi yang terbuat dari
1 1,6
lebih kecil porselen.

Knife- edge/feather edge atau shoulderless Preparasi bevel shoulder (bentuk setengah
Bentuk preparasi ini dapat digunakan untuk bahu)
restorasi yang terbuat dari logam. Keuntungan Bentuk akhiran tepi servikal ini merupakan
dari bentuk akhirann preparasi ini adalah kombinasi dari bentuk bahu penuh yang disertai
pengambilan jaringan yang lebih sedikit, namun dengan bevel. Preparasi bevel shoulder ternyata
preparasi tidak dapat dievaluasi secara tepat dapat menghasilkan kontur yang baik untuk
pengurangan di bagian tepi servikal sehingga penempatan tepi restorasi karena jika bahu
dapat mengakibatkan akhiran tepi servikal terlalu ditempatkan pada lokasi yang tepat maka tepi
dalam di sulkus gingival dan mengiritasi jaringan bevel dapat berada dalam sulkus gingival tanpa
periodontal.1,6 mengganggu dasar sulkus gingiva. Preparasi ini
Kekurangan dari akhiran tepi servikal memenuhi dua syarat penting pada pada daerah
knife-edge ini adalah batasnya sulit dilihat secara servikal yaitu, memberikan ruangan yang cukup
jelas pada gigi yang dipreparasi maupun pada untuk bahan restorasi yang diperoleh dari bahu
model. Bentuk akhiran ini memerlukan dan memungkinkan adaptasi tepi yang adekuat
pengamatan secara lebih teliti oleh laboran dari bevel. Untuk membuat bahu dan bevel di
terutama pada saat membuat pola malamnya. subgingiva, bahu perlu dipreparasi setinggi tepi
Bentuk knife-edge merupakan akhiran tepi gusi yang sehat dan kemudian ditambahkan bevel
servikal yang digunakan pula pada restorasi yang 0,3-0,5 mm. Cara preparasi ini memungkinkan
terbuat dari bahan emas karena preparasinya kontrol penempatan tepi restorasi dengan baik.
dapat dibuat secara lebih mudah dan Bentuk bevel shoulder ini digunakan sebagai
pengambilan jaringan gigi tidak terlalu banyak, akhiran tepi servikal pada restorasi metal
sehingga tidak membahayakan jaringan pulpa porselen, namun porselen tidak ditempatkan pada
gigi.1,6 bagian bevelnya. Bagian bevel biasanya
Edy Machmud: Pengaruh desain preparasi gigitiruan cekat 17

ditempati oleh metal collar atau restorasi yang daerah kontak yang tidak rapat juga dapat
bagian leher/tepi servikalnya terbuat dari menyebabkan penumpukan sisa makanan.10
logam.1,6
SIMPULAN
Akhiran preparasi bentuk chamfer Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan
Beberapa peneliti menganggap sebuah bahwa desain preparasi servikal sebaiknya
akhiran servikal yang bersudut tumpul atau ditempatkan di daerah supragingiva untuk
bentuk dengan potongan melintang yang mencegah peradangan pada jaringan pendukung
melengkung disebut dengan chamfer. Bell dkk gigi. Namun apabila desain preparasi tepi
yang dikutip oleh Reitemeier menyatakan bahwa servikal harus ditempatkan secara subgingiva
preparasi dilakukan dengan pengurangan setebal oleh karena beberapa alasan, maka konsep lebar
1,5 mm, sudut garis internal yang membulat dan biologis harus tetap diperhatikan.
sudut cavosurface sebesar 135°. Desain preparasi
tepi ini sangat menguntungkan jika dipakai untuk DAFTAR PUSTAKA
mahkota logam porselen, karena tepi logamnya 1. Elias S. Beberapa pertimbangan pada
preparasi akhiran servikal dalam menunjang
dapat dibuat relatif tipis. Bentuk chamfer
keberhasilan restorasi gigitiruan cekat.
seringkali digunakan sebagai akhiran tepi Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi Fakultas
servikal dari restorasi yang terbuat dari logam, Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. Edisi
namun bukan berarti bahwa bentuk chamfer ini khusus FORIL V; 1996. p.785, 790-2.
lebih istimewa jika dibandingkan dengan bentuk 2. Gemalmaz D, Sule E. Clinical evaluation of
all ceramic crowns. J Prosthet Dent 2002;
akhiran preparasi servikal lainnya.6
87: 189-96.
3. Fayyad MA. A visual method of determining
PEMBAHASAN placement of crown: Part I. Marginal
Akhiran preparasi yang dibuat dan placement of anterior crowns. Quintessence
ditempatkan di subgingiva akan menyebabkan Int 1995; 26(5): 325-8.
4. Allan DN, Foreman PC. Petunjuk bergambar
terjadinya peradangan pada gingival.10
mahkota dan jembatan. Alih bahasa: Djaya
Peradangan ini diawali dengan pembentukan A. Editor: Juwono L. Jakarta: Hipokrates;
deposit plak pada daerah perbatasan antara 1994. p.43.
restorasi dan daerah preparasi gigi di bagian 5. Goodacre CJ, Wayne CV, Steven AA. Tooth
preparation for complete crowns: An art
servikal. Pembentukan plak pada daerah tersebut
form based on scientific. J Prosthet Dent
sulit dibersihkan. Menurut Crip11 yang mengutip 2001; 85: 369-70.
Waerhaug, dinyatakan bahwa plak tersebut akan 6. Reitemeier D, Hansel K, Walter MH,
berkembang dan menginvasi jaringan periodontal Kastner C, Toutenburg H. Effect of
sampai ke daerah apikal gigi penyangga. posterior crown margin placement on
gingival health. J Prosthet Dent 2002; 75:
Desain tepi servikal yang kurang baik akan
217-27.
menyebabkan adaptasi tepi restorasi yang kurang 7. Rosenstiel SF, Land MF, Crispin BJ. Dental
baik pula.7 Demikian pula halnya dengan luting agents: A review at the current
restorasi yang over hanging akan menyebabkan literature. J Prosthet Dent 1998; 80: 280-
retensi plak yang merupakan tanda awal dari 301.
8. Lesmana RA. Faktor-faktor periodontal
penyakit periodontal.8 Overkontur mahkota dan
yang harus dipertimbangkan pada
18 Dentofasial, Vol.7, No.1, April 2008:13-18

perawatan dengan gigitiruan cekat. Jurnal 10. Eccles JD, Green RM. The conservation of
Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi teeth. 2nd ed. London: Blackwell Scientific
Universitas Indonesia 1999; 39: 40-2. Pub.; 1983. p. 227-30.
9. Srdjak KJ, Plancak D, Maricevic T, Dragoo 11. Cripp S. Periodontal disease: Recognition
MR, Bosnjak A. Periodontal and prosthetic interceptional and prevention. Chicago:
aspect of biological width. Part I: Violation Quintessence Pub. Co.; 1984. p.152.
of biologic width. Acta Stomatol Croat 12. Treatment of a gummy smile. Available
2000; 34: 195-7. from:http://www.bluegrass.kctcs.edu/home
page.htm. Accessed: February 12, 2006.

Anda mungkin juga menyukai