Anda di halaman 1dari 15

PRE PLANNING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


STIMULASI SENSORI : MENGGAMBAR

Disusun Oleh :

Diah Aulia Nofiasari (G3A019141)


Rastia Irmachatshalihah (G3A019142)
Anni Himma Millati (G3A019143)
Taufik Hermawan (G3A019144)
Bayu Septian Fauzi (G3A019145)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019/2020
PRE PLANNING
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI SENSORI : MENGGAMBAR

A. Topik
Stimulasi sensori : menggambar
B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Tujuan umum klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera yang diberikan
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan kemampuan sensoris
b. Meningkatkan upaya meningkatkan pusat perhatian
c. Meningkatkan kesegaran jasmani
d. Mengekspresikan perasaan
C. Landasan teoritis
Terapi aktivitas kelompok : Stimulasi sensori adalah upaya untuk menstimulasi semua
pancaindera (sensori) agar memberi respon yang adekuat (Keliat, 2009).
Terapi aktivitas kelompok:stimulasi sensori merupakan aktivitas yang digunakan untuk
memberikan stimulasi pada sensori klien, kemudian diobservasi reaksi sensori klien
berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi muka, ucapan.
Terapi aktivitas kelompok untuk menstimulasi sensori pada penderita yang mengalami
kemunduran fungsi sensoris. Teknik yang digunakan meliputi fasilitas penggunaan
pancaindera dan kemampuan mengekpresikan stimulus baik dari internal maupun
eksternal (Purwaningsih, 2009).
Jadi, terapi stimulasi sensori merupakan jenis terapi dengan menstimulasi sensori klien
untuk mendapatkan reaksi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi, dan
ucapan.
D. Aktivitas dan Indikasi
Klien yang mempunyai indikasi TAK-Stimulasi Sensori adalah klien isolasi sosial,
menarik diri, harga diri rendah, halusinasi yang disertai dengan kurang komunikasi
verbal. Aktivitas Stimulasi sensori dapat berupa stimulus terhadap penglihatan,
pendengaran dan lain-lain.
Hal yang harus diperhatikan:
1. Jika klien pergi atau meninggalkan ruangan terapis mengingatkan kontrak yang telah
disepakati.
2. Jika pasien diam fasilitator membujuk klien untuk berbicara jika klien tetap tidak mau
berbicara terapis atau leader meningkatkan motivasi klien dengan mengatakan “ Yang
lain bisa pasti Bapak bisa “
3. Jika klien melakukan hal –hal yang tidak di inginkan (amuk, Mengganggu pasien lain,
ribut ) terapis mengingatkan tentang aturan permainan.
E. Kriteria Klien
1. Klien yang sudah mampu berkomunikasi dengan orang lain
2. Klien yang sudah mampu memperkenalkan diri
3. Klien yang sudah mampu berbicara lancar atau tidak kacau dan dapat dimengerti oleh
orang lain
4. Klien dengan kondisi fisik yang baik
5. Klien yang dengan sikap kooperatif
F. Proses Seleksi
Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria
Membuat kontrak dengan klien :

1. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. Menjelaskan waktu dan tempat kegiatan


3. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam bermain
G. Jadwal Kegiatan
Hari / tanggal : Selasa, 22 Januari 2020
Tempat : Citro Anggodo
Lama : 45 menit
Waktu : 08.00-08.45 WIB
Jumlah klien : 6-10 orang
H. Metode Pelaksanaan
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi tanya jawab
3. Bermain peran
I. Media
1. Kertas HVS
2. Pensil dan pensil warna
3. Kamera dokumentasi
4. Kursi 6-10 kursi
J. Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi
a. Leader : Diah Aulia Nofiasari
b. Co leader : Taufik Hermawan
c. Fasilitator : Anni Himma Miati
Bayu Septian Fauzi
d. Observer : Rastia Irmachatshalihah
2. Uraian Tugas
a. Tugas leader
1) Membuka acara TAKS
2) Memperkenalkan anggota terapis
3) Menjelaskan tujuan aktivitas
4) Memberikan kesempatan kepada klien untuk saling mengenal
5) Menjelaskan aturan permainan
6) Memberikan reinforcement
7) Mengaktifkan kelompok
8) Menutup jalannya TAKS
b. Tugas Co Leader
1) Menyampaikan informasi dari fasilitas kepada leher
2) Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
c. Tugas Fasilitator
1) Menyampaikan informasi dari fasilitas kepada leher
2) Mengingatkan leader bila diskusi menyimpang
d. Tugas Observer
1) Mengobservasi jalan diskusi
2) Mencatat perilaku verbal selama kegiatan berlangsung
3) Melaporkan jalannya kegiatan TAK
K. Setting Tempat

Co Leader Leader

Fasilitator Fasilitator

Observer

L. Antisipasi Kegiatan
1. Jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus izin terapis
2. Jika klien yang direncanakan tiba-tiba tidak mau ikut, perawat perlu menanyakan
alasannya. Jika sulit diberi pengertian tidak dilibatkan dalam kelompok
3. Jika ada klien yang mengganggu jalannya acara terapis akan dikeluarkan dari
kelompok
4. Jika ada dalam anggota saling mempertahankan argumentasinya Leader berperan
dalam meluruskannya.
M. Mekanisme Kegiatan TAK

No. Waktu Kegiatan TAK Kegiatan Pasien


1. 10 Menit Perencanaan

a. Persiapan Materi
b. Persiapan media/alat
yang digunakan
c. Setting tempat terapis
dan peserta
d. Mengingatkan kontrak
kepada klien
e. Pembagian tugas terapis

2. 30 Menit Pelaksanaan

a. Orientasi  Menjawab salam


1. Salam Terapeutik  Mendengar dan
 Memberi salam memperhatikan
 Memperkenalkan terapis  Memperkenalkan
dan pembimbing diri.
 Menanyakan nama dan  Mengikuti dan
panggilan semua klien memperhatikan
 Berdoa memulai kegiatan

 Mengungkapkan
2. Evaluasi/Validasi perasaan
 Menanyakan perasaan
klien saat ini

3. Kontrak  Mendengar dan


 Menjelaskan tujuan memperhatikan
kegiatan  Mendengar dan
 Menjelaskan kontrak, memperhatikan
waktu, dan topik kegiatan.
 Menjelaskan aturan
permainan, yaitu sebagai  Mendengar dan
berikut: memperhatikan
 Jika ada klien yang ingin
meninggalkan kelompok,
harus minta izin pada
kepada terapis
 Lama kegiatan
45 menit
 Semua klien
mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
selesai
b. Kerja
1. Terapis menjelaskan
kegiatan yang akan
dilaksanakan, yaitu
menggambarkan dan
menceritakan hasil
gambar kepada klien lain
2. Terapis membagikan
kertas dan pensil, untuk
tiap klien
3. Terapis memintak klien  Mendengarkan
menggambar apa saja
sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
4. Sementara klien mulai
menggambar, terapis
berkeliling dan memberi
penguatan kepada klien
untuk terus
menggambar. Jangan
mencela klien
5. Setelah semua klien
selesai menggambar,  Menerima kertas
terapis meminta masing- dan pensil
masing klien untuk  Mendengarkan dan
memperlihatkan dan memperhatikan
menceritakan gambar
yang dibuatnya kepada
klien lain. Yang harus  Menggambar
diceritakan adalah  Mendengarkan dan
gambar apa dan apa memperhatikan
makna gambar tersebut
menurut klien
6. Kegiatan poin e  Mendengarkan dan
dilakukan sampai semua memperhatikan
klien mendapat giliran  Mendengarkan dan
7. Setiap kali klien selesai memperhatikan
menceritakan
gambarnya, terapis
mengajak klien lain
bertepuk tangan
3. 5 Menit c. Terminasi
1. Evaluasi
 Terapis menyakan
perasaan klien setelah
mengikuti TAK  Mendengarkan dan
 Terapis memberikan pujian memperhatikan
atas keberhasilan
kelompok
 Mendengarkan dan
memperhatikan
2. Tindak lanjut
 Terapis menganjurkan
klien untuk
mengekspresikan perasaan
 Mendengarkan dan
melalui gambar
memperhatikan

3. Kontrak yang akan


datang
 Menyepakati TAK yang  Menyepakati
akan datang memasukan
kejadwal kegiatan
harian
 Menyepakati waktu dan
 Menyepakati
tempat
kontrak
N. Proses Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan kliensesuai dengan tujuan TAK.
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta maksimal 10 orang
b. Setting tempat klien baik berbentuk huruf U dengan suasana tenang dan tidak ada
yang mondar-mandir
c. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan sesuai peran dan tugasnya masing-masing
d. Fasilitas lengkap
2. Evaluasi Proses
a. Klien tidak ada yang meninggalkan ruangan
b. Semua klien aktif dan dapat memberikan tanggapan dengan segera secara
keseluruhan
3. Evaluasi Hasil
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan melalui gambaran yang telah dibuatnya
b. Klien mampu bercerita di depan teman-temanya

O. Lampiran
TERAPI STIMULASI SENSORI : MENGGAMBAR

Sesi : Menggambar

I. Pengertian

TAK yang diberikan dengan memberikan stimulus menggambar pada pasien sehingga
terrjadi perubahan perilaku.

II. Tujuan
1. Klien dapat mengekspresikan perasaan melalui gambar
2. Klien dapat memberii makna gambar
III. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
IV. Alat
1. Kertas HV A
2. Pensil 2B (bila tersedia krayon juga dapat digunakan)
V. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi
VI. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b) Evaluasi / validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini


c) Kontrak
 Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain
 Terapis menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu menggambar dan
menceritakan hasil gambar kepada klien lain .
b) Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien
c) Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang diinginkan saat
ini
d) Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan memberii penguatan
kepada klien untuk terus menggambar. Jangan mencela klien.
e) Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-masing klien
untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang telah dibuatnya pada klien
lain. Yang harus diceritakan adalah gambar apa dan apa makna gambar tersebut
untuk klien.
f) Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g) Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak klien lain
bertepuk tangan.
4. Tahap terminasi
a) Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b) Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui gambar.
c) Kontrak yang akan datang
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
 Menyepakati waktu dan tempat.
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi sensori menggambar, kemampuan klien yang diharapkan
adalah mampu mengikuti kegiatan, menggambar, menyebutkan apa yang
digambar dan menceritakan makna gambar.
TAK
STIMULASI SENSORI MENGGAMBAR
Kemampuan memberi respons terhadap menggambar

No Aspek yang Nama Klien


dinilai
1. Mengikuti
kegiatan dari awal
sampai akhir
2. Menggambar
sampai selesai
3. Menyebutkan
gambar apa
4. Menceritakan
makna gambar

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti, menggambar,
menyebutkan gambar dan menceritakan makna gambar. Beri tanda (√) jika klien
mampu dan tanda (×) jika klien tidak mampu.
3. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan tiap klien contoh : klien mengikuti TAK stimulasi sensori menggambar.
Klien mengikuti sampai selesai. Klien mampu menggambar, menyebutkan nama
gambar, dan menceritakan makna gambar. Anjurkan klien untuk mengungkapkan
perasaan melalui gambar.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi , Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.


Azwar, Saifuddin. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ballerini, M., Stanghellini, G. 2002. Dis-sociality: The Phenomenological Approach to Social
Dysfunction in Schizophrenia. World Psychiatry, 2, 102-106.
Barrowclough, C., Tarrier, N. 1990. Social Functioning in Schizophrenia. Social
Psychiatry and Psychiatric Epidemiology, 25, 130-131.
Berglund, N., Vahlne, J.O., Edman, A. 2002. Family Intervention in
Schizophrenia: Impact on Family Burden and Attitude. Social Psychiatry and Psychiatric
Epidemiology, 38, 116-121.

Anda mungkin juga menyukai