Anda di halaman 1dari 11

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI HARGA DIRI RENDAH SESI 3 :

MENETAPKAN TUJUAN HIDUP YANG REALISTIS

OLEH :

Yovella Valviola

191211560

3A

Semester 5

Keperawatan Jiwa 2

DOSEN PENGAMPU :

Ns, Ulfa Suryani M.Kep,SP.Kep.J

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

2021/2022

PROPOSAL TAK

Topik : TAK Stimulasi Persepsi

Sesi ke : 3 : Menetapkan Tujuan Hidup Yang Realistis


Terapi : 1 Orang Mahasiswa STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Sasaran : Pasien HDR (Harga Diri Rendah)

Tempat : Dirumah An.Y

Indikasi : Klien dengan gangguan konsep diri : harga diri rendah

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan harga diri dan memiliki persepsi yang baik

2. Tujuan Khusus
a. Klien mengetahui pentingnya menetapkan tujuan hidup.
b. Klien menetapkan tujuan hidup yang realistis

B. LANDASAN TEORI

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang berkepanjangan
akibat evaluasi diri negatif terhadap diri sendiri, penurunan harga rendah ini dapat bersifat situasional
maupun kronis atau menahun (Keliat dkk). Harga diri rendah adalah semua pemikiran, kepercayaan dan
keyakinan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya
dengan orang lain. Harga diri terbentuk waktu lahir tetapi dipelajari sebagai hasil pengalaman unik
seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia (Stuart).

Harga diri rendah situasional adalah suatu kegagalan dalam menjalankan fungsi dan peran yang terjadi
secara tiba-tiba misalnya perasaan malu terhadap diri sendiri karena sesuatu (korban pemerkosaan),
sedangkan harga diri rendah kronis adalah evaluasi perasaan diri sendiri yang negatif dan dipertahankan
dalam waktu yang lama.

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas
memperepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk di
diskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah. Dalam sesi 3 ini akan menetapkan tujuan hidup yang realistis.

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

Kriteria klien sebagai anggota yang mengikuti Terapi aktivitas kelompok ini adalah:

1. Klien dengan gangguan harga diri rendah.


2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini adalah tidak mengalami prilaku agresif atau mengamuk,
dalam keadaan tenang atau pasie yang tidak dalam keadaan marah-marah tanpa sebab.
3. Klien dapat diajak bekerja sama (kooperatif)
D. PROSES SELEKSI
1. Mengobservasi klien yang memenuhi kriteria
2. Mengidentifikasikan klien yang memenuhi kriteria
3. Mengumpulkan klien yang memenuhi kriteria
4. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK
5. Menjelaskan tujuan kegiatan TAK pada pasien
6. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan (rencana kegiatan)
7. Menjelaskan peraturan dalam terapi aktivitas kelompok

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN


1. Hari/ Tanggal : Senin/18-oktober-2021
2. Tempat Kegiatan : Dirumah An.Y
3. Waktu Kegiatan : 10:00 - 10:30 WIB
4. Metode Kegiatan : a. Diskusi
b. Permainan
5. Anggota Kelompok :
a. Ny.R
b. Ny.M
c. Ny. F
d. Ny.M
e. Tn. F

F. MEKANISME KEGIATAN TAK

N WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN PESERTA


O
1 5 menit Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik Menjawab salam dan

a) Salam dari terapis kepada mendengarkan

klien.
b) Perkenalkan nama dan
panggilan terapis.
c) Menanyakan nama dan Menjawab pertanyaan

panggilan semua klien


b. Evaluasi/validasi : Menjawab pertanyaan
menanyakan perasaan klien hari ini
c. Kontrak:
1. Terapis menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
memperhatikan
kegiatan yaitu bercakap cakap
tentang menetapkan tujuan
hidup
2. Terapi menjelaskan aturan Mendengarkan dan
main berikut : memperhatikan
 Jika ada klien yang
ingin meninggaalkan Mendengarkan dan
kelompok harus memperhatikan
meminta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 30 Mendengarkan dan
memperhatikan
menit.
 Setiap klien mengikuti Mendengarkan dan
memperhatikan
kegiatan dari awal
sampai selesai.

2 15 menit a. Kerja
1. Terapi memperkenalkan diri : nama Mendengar dan memperhatikan
lengkap dan nama panggilan serta
memakai papan nama.
2. Terapi membagi kertas dan spidol
kepada klien
3. Terapis meminta tiap klien menulis
tujuan hidup yang difikirkan klien Mendengar dan melakukan
4. Terapis memberi pujian kegiatan
5. atas peran serta klien
6. Terapis menyuruh klien untuk
membacakan tujuan hidup yang Mendengar dan melakukan
dituliskan tadi kegiatan
7. Terapis memberi pujian atas peran
serta klien
8. Terapis meminta tiap klien untuk
mengamati tujuan hidup yang ditulis
klien, jika tujuan hidupnya tidak Mendengar dan melakukan
tercapai dicoret dan sisakan tujuan kegiatan
hidup yang telah dicapai
9. Terapis meminta klien membacakan
tujuan hidup yang telah diamati tadi
secraa bergiliran sampai semua klien
mendapatkan giliran. Mendengar dan melakukan
10. Terapis memberi pujian kegiatan
11. pada setiap peran serta klien.

3 10 menit b. Terminasi
1. Evaluasi
a. Terapis menanyakan perasaan Mengungkapkan pendapat
klien setelah mengikuti TAK.
b. Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok

2. Rencana tindak lanjut


a. Terapis meminta klien menulis Mendengarkan dan melakukan
tujuan hidup yang lain yang kegiatan
mungkin bisa di capai
3. Kontrak yang akan datang
a. cukup untuk pertemuan ini Mendengarkan dan menyetujui
b. tolong diingat-ingat apa yang
sudah diajarkan, percyalah kepada
kemampuan dan jadilah orang
yang percya diri

G. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

 Leader : Yovella Valviola

 Co-Leader : Yovella Valviola

 Observer : Yovella Valviola

 Fasilitator : Yovella Valviola

Perilaku Pemimpin/Terapis Yang Diharapkan :

a. Perilaku yang ditampilkan oleh leader (peran leader) :


1. Memimpin kegiatan TAK dari awal sampai akhir

2. Mengatur jalannya kegiatan TAK sampai selesai

3. Memfasilitasi semua anggota untuk mengekspresikan perasaan,

4. mengajukan pendapat, dan umpan balik

5. Sebagai role model

6. Menutup kegiatan TAK

b. Perilaku yang ditampilkan oleh Co-leader (peran Co-Leader) :


1. Membantu leader untuk mengorganisasi anggota kelompok

2. Mengingatkan leader tentang waktu

3. Mengingatkan leader bila menyimpang dari topic

4. Menjadi role model bersama leader

5. Menulis pendapat klien selama kegiatan pelaksanaan TAK

c. Perilaku yang ditampilkan oleh observer (peranobserver) :


1. Mampu mengobservasi jalannya kegiatan

2. Mengobservasi setiap respon klien (verbal/nonverbal)

3. Mencatat semua proses yang terjadi

4. Mencatat penyimpangan acara terapi aktifitas kelompok


d. Perilaku yang ditampilkan oleh fasilitator (peran fasilitator) :
1. Memfasilitasi media dan alat serta ansemsi
2. Memotivasi klien untuk berperan aktif selama kegiatan

H. MEDIA DAN ALAT

1. Spidol sebanyak jumlah yang mengikuti TAK.


2. Kertas Putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK

I. METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab

J. SETTING TEMPAT

: Fasilitator : klien : leader : observer : co-leader


K. PROSES EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Diharapkan jumlah peserta sesuai dengan yang ditentukan
b. Diharapkan setting tempat sesuai dengan rencana
c. Diharapkan waktu dan tempat sesuai dengan rencana
d. Diharapkan peserta dapat megikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib

2. Evaluasi proses
a. Diharapkan klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung
b. Diharapkan klien dapat mengikuti peraturan terapi yang telah ditetapkan
c. Diharapkan klien berpartisipasi aktif dalam kegiatan terapi dan dapat memberi tanggapan
d. Diharapkan pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana

3. Evaluasi hasil
a. Diharapkan 85% peserta mampu menuliskan tujuan hidup yang difikirkan dan telah
tercapai
b. Diharapkan 85% peserta mampu menuliskan tujuan hidup yang realistis.

L. PENUTUP

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi diri negatif terhadap diri sendiri, penurunan harga rendah ini dapat bersifat
situasional maupun kronis atau menahun (Keliat dkk). Harga diri rendah adalah semua pemikiran,
kepercayaan dan keyakinan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya dan mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain. Harga diri terbentuk waktu lahir tetapi dipelajari sebagai hasil
pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat dan dengan realitas dunia
(Stuart).

Harga diri rendah situasional adalah suatu kegagalan dalam menjalankan fungsi dan peran yang
terjadi secara tiba-tiba misalnya perasaan malu terhadap diri sendiri karena sesuatu (korban pemerkosaan),
sedangkan harga diri rendah kronis adalah evaluasi perasaan diri sendiri yang negatif dan dipertahankan
dalam waktu yang lama.

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi psikologik yang dilakukan
dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka pencapaian penyesuaian
psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan aktivitas kelompok, tujuan
ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit
banyak dapat diatasi dengan pendekatan terapi aktivitas kolektif

Padang,18 oktober 2021

Ketua kelompok

(Yovella Valviola)
Di Setujui Oleh :

Pembimbing Akademik : Pembimbing Klinik :

Ns.Ulfa Suryani, M.Kep.Sp.Kep.J) (Ns.Ulfa Suryani,


M.Kep.Sp.Kep.J)
DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Budi Anna &Akemat. 2014. Keperawatan Jiwa, Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:EGC

Budi Anna Keliat, S. M. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas.Jakarta: EGC.

Townsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in Evidence-Based

Practice. 6th ed. Philadelphia: F.A. Davis Company Winddyasih. (2008). Manajemen Stres,

National Safety Councli. Jakarta : EGC


M. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Evaluasi

Evaluasi dilakuakan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi harga
diri rendah sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah menetaapkan tujuan hidup yang realistis.
Formulir evaluasi sebagai berikut:

Lampiran 1

Sesi : 1 TAK

Stimulasi Persepsi : Harga Diri Rendah : Menentukan Tujuan hidup yang Realistis

NO Aspek Yang Nama Pasien


Dinilai Ny. M Ny, F Ny, R Ny, M Ny, F
1 Menyebutkan
pentingnya tujuan
hidup
2 Menuliskan
tujuan hidup
3 Membacakan
tujuan hidup
4 Memilih tujuan
hidup yang
relistis

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang penetapan tujuan hidup yang realistis. Beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda x jika klien tidak mampu melakukan.

2. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien.
Contoh: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi: harga diri rendah. Klien telah menetapkan
tujuan hidup yang realistis. Anjurkan dan jadwalkan agar klien melakukannya serta berikan pujian.
Lampiran 2

ABSEN PESERTA TAK

Topik : Menentukan Tujuan Hidup Yang Realistis

Hari/Tanggal : Senin/18-Oktober-2021

Pukul : 10.20-11.20

Tempat : Dirumah An.Y

No Nama Alamat Tanda tangan


1

Anda mungkin juga menyukai