Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Pupuk Organik Bokashi Pola HCS dari

Kotoran Hewan
Cara Membuat Pupuk Organik Bokashi Pola HCS dari Kotoran Hewan ini sangat bagus
diaplikasikan oleh mitra HCS atau konco tani lain yang ingin mengembangkan budidaya atau
menanam jahe. Baik itu penanaman jahe dalam sak (Tajalamsa), tanam jahe dalam gedhek
(tajalamge), tanam jahe dalam batako (tajalamko), dan media lainnya.

Jika Anda mitra HCS yang terjun di usaha ternak kambing pola HCS, atau sapi, atau ayam
(dengan pola HCS), maka Anda sangat beruntung karena kotoran ternak tersebut langsung bisa
digunakan untuk bahan pembuatan pupuk organik bokashi dengan tanpa proses fermentasi
Phefoc.

Timbul pertanyaan, apakah kotoran ternak yang tidak dimanaje berdasarkan program HCS tidak
layak untuk bahan pembuatan bokashi? Jawabnya, BISA dan LAYAK. Tapi harus diberi
perlakuan khusus, yakni diFERMENTASI dengan Phefoc (produk HCS). Penggunaan Phefoc ini
dimaksudkan untuk mencegah bakteri jahat, fungi dan benih gulma.

“Jika menggunakan kotoran ternak yang sudah makan fermentasi SOC tidak masalah dan aman.
Kotoran ternak yang belum menggunakan pakan fermantasi SOC (produk HCS) sebaiknya di
fermentasi dulu dengan menggunakan PHEFOC untuk mencegah bakteri merugikan, benih
gulma dan fungi. Jadi untuk membuat bokashi agar aman digunakan sebaiknya fermentasi
dengan PHEFOC”, kata Bapak Kosim HCS ketika menjelaskan tentang cara membuat pupuk
bokashi.

Tanaman jahe yang dibudidayakan oleh mitra HCS di berbagai daerah di Indonesia bisa
dipastikan sebagai tanaman full organik. Karena pupuk dasarnya adalah bokashi buatan sendiri,
dan berasal dari hewan ternak yang juga dirawat dengan pola HCS.

Persiapan peralatan pembuatan bokashi:

 Terpal yang rapat (tidak tembus udara)


 Sekop (klo gak ada bisa gunakan cangkul)
 Alat semprot/Gembor, ember, dll (untuk wadah bahan cair)
 Drum/Gentong plastic (kalo gak ada, gak masalah)

Bahan-bahan untuk membuat Bokashi (untuk 1 ton):

No Bahan-Bahan Takaran
1 Kotoran ternak/veses kambing/sapi/ayam 800 kg
2 Bekatul (dedak) 50 kg
3 Abu sekam/awu layan 50 kg
4 Sekam padi/brambut 20 kg
5 Kaptan (dolomite/kapur) 50 kg
6 Gula pasir 1,5 kg
7 PHEFOC 2 botol
8 SOT 4 botol
9 Air kelapa 30-40 ltr

Cara membuat Bokashi dengan bahan dasar kotoran ternak:

Bahan-bahan bokashi di atas, dalam pengolahannya dibagi menjadi 2 (dua) proses tahapan:

Tahap Pertama: Proses Sterilisasi

Tujuan utama proses ini adalah dalam rangka membersihkan kotoran dari bibit hama, gulma dan
fungi caranya:

 Gelar terpal untuk tempat kororan ternak yang hendak di semprot


 Veses yang sudah kesat (angin-anginkan dulu kalo masih basah) ditaruh merata di atas
terpal (diLER)
 Buat larutan gula pasir ¼ kg + air 10 liter + Phefoc 2 botol.
Catatan:
1. Jika korotan berasal dari kambing/sapi/ayam sudah diternak dengan pola HCS
(diberi SOC dalam pemeliharaan kesehariannya), maka penggunaan Phefoc tidak
perlu.
2. Larutan diatas harus didiamkan selama 1 jam (tidak boleh langsung
disemprotkan). Hal ini dimaksudkan untuk membangunkan mikroba agar
bertumbuhkembang dan bekerja dengan baik.
3. Peralatan semprot; gembor/tangki harus dicuci bersih (gunakan –misalnya- sabun
Sunligh) berkali-kali.
 Semprotkan larutan tadi ke veses secara merata sambil diaduk-aduk sedemikian rupa
sehingga menyatu. Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan air 30%
(cirinya: air tidak menetes/setangah basah dan bila dikepal susah pecah)
 Kemudian ditutup rapat (dikrukep) dengan posisi veses di tengah terpal. Jika ada,
gunakan gentong plastik (masukkan veses ke dalamnya) dan ditutup rapat.
 Proses fermentasi tahap pertama ini dibiarkan selama sehari-semalam (24 jam)
 Setelah 24 jam, veses yang dalam keadaan panas tadi dibuka dan diangin-anginkan agar
dingin kembali untuk proses tahap kedua, yaitu proses pembuatan pupuk organik
(bokashi).

Tahap kedua: Proses pembuatan pupuk organik Bokashi

1. Buat larutan gula pasir ¼ kg + air 20 liter + SOT4 botol (diamkan selama 1 jam sebelum
digunakan)
2. Persiapkan gelaran terpal untuk mencampur veses (yang telah diproses pada tahap 1)
dengan bahan-bahan lainnya.
3. Veses diratakan di atas terpal, lalu taburkan bekatul/dedak, abu sekam, sekam padi, dan
dolomite. Lalu diaduk hingga benar-benar bercampur dengan veses secara merata.
4. Semprot/kocorkan larutan pada nomor 1 di atas secara merata dengan membuat lapisan
sedikit demi sedikit. Sebaiknya dikerjakan lebih dari 1 (satu) orang. Jadi, ada yang
menyemprot dan seorang lainnya melakukan pengadukan. Bila dirasa kadar airnya
kurang, bisa tambahkan sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga kolet/mamel %
(cirinya: air tidak menetes/setangah basah dan bila dikepal susah pecah)
5. Kemudian ditutup rapat (dikrukep) sama seperti fermentasi tahap pertama. Jika ada,
gunakan gentong plastik (masukkan veses ke dalamnya) dan ditutup rapat. Proses kali ini
membutuhkan waktu 3 hari 3 malam. Suhu akan mengalami kenaikan sampai 50⁰C itu
tandanya fermentasi berhasil dilakukan.
6. Setelah proses fermentasi 3 hari, buka dan dinginkan. Bokashi siap digunakan untuk
pupuk tanaman.

Catatan: Sebaiknya atur suhu jangan sampai terlalu panas supaya tidak terjadi proses
pembusukan yang mengakibatkan bokashi menjadi rusak.

Anda mungkin juga menyukai