Anda di halaman 1dari 4

CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK

BOKASHI – HCS
42 Balasan
 
 
 
 
 
 
61 Votes

Pupuk Bokashi, dari namanya saja sepintas orang


kebanyakan tidak akan mengenal, pupuk apaan lagi ini ? Namanya aneh…

Pupuk Bokashi, ga tau siapa yang pertama memberikan nama seperti ini. Dilihat dari namanya,
mungkin orang Jepang yang ngasih nama karena mungkin teknologi awal-nya  dari sana mulai
diperkenalkan.

Pengertian yang berhasil penulis himpun dari sono-sini, Pupuk Bokashi kurang lebih dapat diartikan
sebagai (ini pun kata orang Jepang) : “Bahan Organik yang telah difermentasikan”. Berarti
Bokashi adalah hasil fermentasi atau peragian bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji,
jerami, kotoran hewan atau pupuk kandang, dan lain-lain bahan organik.  Bahan-bahan tersebut
difermentasi dengan bantuan microorganism activator untuk mempercepat prosesnya. Ada pula
yang mengartikan bahwa BOKASHI adalah kependekan dari Bahan Organik Kaya Sumber Hayati. 
Hehehe….silahkan pilih, pengertian mana yang anda sukai.

Dalam pembuatan Pupuk Bokashi pola HCS, SOT HCS digunakan sebagai aktivator. Efek lain dari
sistem pupuk bokashi ini adalah bahwa hasil fermentasi tidak se-bau cara konvensional misalnya
pada pupuk kompos. Proses pembuatan pupuk bokashi juga relatif lebih cepat dibandingkan pupuk
kompos.

Pupuk organik atau Pupuk Bokashi ala HCS, selain proses pembuatannya cepat, hasil tidak terlalu
bau, juga dapat menekan timbulnya jamur atau fungi dan gulma setelah selesai proses pembuatan
pupuk, seperti yang timbul pada sistem Bokashi biasa.
Oke, cukup ya pengantarnya…..kita langsung saja ke praktek cara pembuatan pupuk Bokashi HCS,
simak ya baik-baik :

Di sini kita rencanakan pembuatan Pupuk Bokashi dengan bahan dasar kotoran


ternak seberat 200 kg. Kalau misalnya anda mau membuat kurang atau lebih dari 200 kg, ya tinggal
hitung aja lah sendiri perbandingan bahan dan obat yang harus digunakannya.  Gampang koq….

Oke siap…….Yang pertama, tentu saja siapkan dulu peralatannya, ini dia :

Alat-alat yang dibutuhkan :


1. Terpal, ini adalah untuk alasnya. Bisa juga bahan lain digunakan, yang penting bisa
digunakan sebagai alas untuk pencampuran bahan.
2. Sekop, ini gunanya untuk mengambil  dan mencampur bahan.
3. Drum atau gentong plastik. Penulis sarankan gentong plastik, supaya mudah untuk
membersihkannya nanti, selain itu bisa lebih awet karena tidak akan karatan.
4. Ember plastik, siapkan yang volume-nya sampai 10 liter. Gunanya nanti buat nyampur-
nyampur larutan dan obat.
5. Sprayer, atau semprotan tangan. Dipakai agar obat dapat tersebar dengan rata.
6. Bagi yang belum biasa dengan misalnya kotoran ternak, boleh lah disiapkan sarung tangan
plastik dan sepatu boot, lumayan untuk menjaga kaki menginjak kotoran. Atau yang belum
kenal dengan bau kotoran ternak, silahkan pakai masker…

Setelah persiapan peralatan, selanjutnya  kita ke persiapan bahan, simak dan catat tabel berikut di
bawah ini :

Bahan dan Obat-obat untuk pembuatan Pupuk Bokashi :

Tahap selanjutnya dalam


pembuatan pupuk bokashi adalah sebagai berikut :

1. Membersihkan kotoran ternak dari bibit hama berupa gulma dan fungi/jamur dengan
cara disemprot PHEFOC :

 Larutkan 1 (satu) botol PHEFOC HCS dan 3 (tiga) sdm. gula pasir ke dalam 5 liter air
(gunakan ember).
 Kemudian hamparkan terpal untuk tempat kotoran ternak yang hendak di semprot.
 Semprotkan larutan PHEFOC HCS secara merata memakai sprayer dengan membuat
lapisan sedikit demi sedikit. Maksudnya adalah begini, di atas terpal tadi buat lapisan
kotoran ternak agak tipis kemudian disemprot rata, selanjutnya di atasnya buat lagi lapisan
ternak lalu disemprot, demikian seterusnya…..
 Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan air kurang lebih 30% (ciri-cirinya
adalah air tidak menetes/setengah basah dan bila dikepal dengan tangan sulit pecah)
 Setelah diperkirakan merata dan kandungan airnya cukup, lalu kotoran ternak tersebut
dimasukkan ke dalam drum/gentong plastik dan ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi
tahap 1 selama 1 hari (24 jam)
 Apabila telah selesai, dinginkan kotoran ternak yang sudah difermentasi tadi untuk proses
fermentasi tahap ke 2

Tahap kedua adalah proses pembuatan pupuk Bokashi caranya :


 Larutkan 1 botol SOT HCS dan 200 gr gula pasir ke dalam 5 liter air
(gunakan ember lagi).
 Hamparkan lagi terpal untuk mencampurkan semua bahan.
 Campurkan semua bahan : kotoran ternak, abu sekam, bekatul, dan dolomite secara
merata.
 Semprotkan larutan SOT HCS secara merata memakai sprayer dengan membuat lapisan
sedikit demi sedikit (ingat cara fermentasi kotoran ternak tahap 1…..)

 Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan airnya kurang lebih 30% (ciri-cirinya
adalah air tidak menetes/setengah basah dan bila dikepal dengan tangan susah pecah).
 Setelah tercampur dengan baik, adonan campuran tadi dimasukkan kedalam drum atau tong
plastik dan ditutup dengan rapat untuk proses fermentasi tahap 2. Waktu yang diperlukan
adalah selama 3 hari (72 jam).
 Selama fermentasi suhu akan mengalami kenaikan sampai 50⁰C itu tandanya reaksi
fermentasi berhasil dilakukan.
 Kemudian dinginkan dan akhirnya pupuk bokashi pun siap anda gunakan sebagai pupuk
organik.

Beberapa Catatan Penting :

1. Bila tidak ada molasse, berbagai macam gula dapat digunakan sebagai gantinya seperti
gula aren, gula kelapa, jus buah, maupun sisa pembuangan alkolhol.
2. Sebaiknya atur suhu jangan sampai terlalu panas supaya tidak terjadi proses pembusukan
yang mengakibatkan bokashi menjadi rusak. Biasanya tahap awal fermentasi periksa kondisi
suhu setiap 5 jam. Dapat juga digunakan termometer untuk mengukur suhu agar lebih yakin.

Akhirnya selesai sudah pembahasan tentang pembuatan pupuk bokashi dengan bahan dasar
kotoran ternak tanpa hama, gulma dan fungi penggangu, pupuk bokashi akan lebih sempurna jika
mengunakan kotoran ternak yang sebelumnya telah diberi pakan fermentasi SOC HCS karena
dapat mempercepet proses fermentasi (cukup 3 hari) dibanding dengan cara bokashi biasa yang 
bisa memakan waktu 4 hari/lebih. Apalagi difermentasi melalui 2 tahap yaitu
fermentasi PHEFOC dan SOT Bokashi lebih sempurna, PHEFOC sendiri memiliki keunggulan
dalam membasmi hama, gulma dan fungisida dan SOT sendiri memiliki keunggulan sebagai pupuk
organik yang mengandung 52 mikroba laktogen (dengan sistem mikroba matrix) yang berfungsi
sebagai penyubur dan penyehat tanah.
Bagi rekan–rekan petani organik dan calon petani organik, Anda bisa mencoba cara yang satu ini
dan dapatkan produk-produk HCS hanya di Organichcs.com ! Selamat mencoba………

Anda mungkin juga menyukai