Anda di halaman 1dari 38

DOKUMEN PRIBADI

SANGAT TIDAK RAHASIA


1. Diketahui unsur 11X dapat berikatan dengan unsur 17Y, sifat fisik senyawa
yang terbentuk dan jenis ikatannya berturut-turut adalah . . . .
A. lelehan dapat menghantarkan listrik, ikatan ionik
B. larut dalam air, kovalen
C. tidak larut dalam air, ikatan ionik
D. larutannya menghantar listrik, kovalen
E. larutannya tidak menghantarkan listrik, ikatan ionik

Pembahasan:

11X → 2 8 1 → 𝑋+

17Y → 2 8 7 → 𝑌

X melepas satu elektron dan Y menangkap satu elektron, artinya XY merupakan


senyawa ionik .
𝑋 + + 𝑌 − → 𝑋𝑌
Senyawa ionik dalam bentuk padatan tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi
dalam bentuk lelehan dan larutan dapat menghantarkan listrik.
Jawab: A.

2. Dua ion yaitu 𝐴2+ dan 𝐵− memiliki lintasan elektron sebagai berikut.

Jika unsur A mempunyai jumlah neutron 12 dan B mempunyai jumlah neutron 18,
pasangan data yang tepat adalah . . . .

Option Unsur Golongan Periode Notasi Unsur


24
A A IIA 2 12𝐴
36
B B VIIIA 3 18𝐵
30
C A IIA 3 12𝐴
D B VIIA 3 35
17𝐵
36
E A VIIIA 2 18𝐴
Pembahasan:

𝐴2+ memiliki 10 elektron (lihat gambar), berarti A memiliki 12 elektron dan 12


proton, nomor atom adalah 12.

𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑛𝑒𝑢𝑡𝑟𝑜𝑛 + 𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑎𝑡𝑜𝑚

𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 12 + 12 = 24
24 2 2 6 2
12𝐴 → 1𝑠 2𝑠 2𝑝 3𝑠 → golongan IIA periode 3.

𝐵− memiliki 18 elektron (lihat gambar), berarti B memiliki 17 elektron dan 17


proton, nomor atom adalah 17.
𝑛𝑜𝑚𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 18 + 17 = 35
35 2 2 6 2 5
17𝐵 → 1𝑠 2𝑠 2𝑝 3𝑠 3𝑝 → golongan VIIA periode 3
Jawab: D.

3. Perhatikan konfigurasi elektron unsur X dan Y berikut!


𝑋 = 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝6 3𝑠 2 3𝑝3
𝑌 = 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝6 3𝑠 2 3𝑝5
Jika kedua unsur tersebut bersenyawa, rumus kimia yang mungkin terjadi dan
bentuk molekul senyawa yang benar adalah . . . .

www.maretong.com
Unsur Bentuk Molekul
A 𝑋𝑌 ● ● ●

B 𝑋𝑌3 ●
● ●
● ●
C 𝑋𝑌4 ●
● ●


D 𝑋𝑌5 ● ●




E 𝑋𝑌6 ●
● ●

Pembahasan:

𝑋 = 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝6 3𝑠 2 3𝑝3
𝑌 = 1𝑠 2 2𝑠 2 2𝑝6 3𝑠 2 3𝑝5

Jumlah elektron valensi atom X = 5, Jumlah elektron valensi atom Y = 7.


Sesuai kaidah oktet, atom X akan mengikat 3 atom Y sehingga ada 3 pasang
elektron ikatan (PEI) dan 1 pasang elektron bebas (PEB), bentuk molekulnya
adalah piramida segitiga (trigonal piramidal) seperti gambar di bawah.

𝑃𝐸𝐵

● ●

Tetapi di opsi tidak ada, kemungkinan ada penyimpangan kaidah oktet karena
X merupakan unsur golongan VA, dimana atom X mengikat 5 atom Y sehingga
ada 5 pasang elektron ikatan (PEI) dan tidak ada PEB. Bentuk molekulnya adalah
trigonal bipiramida seperti yang ditunjukkan oleh opsi D.
Jawab: D.

4. Jika unsur A (nomor atom 7) dan B (nomor atom 17) berikatan, struktur
Lewis yang benar adalah . . . .

Pembahasan:

7A : 2 5 → ada 5 elektron valensi


17B : 2 8 7 → ada 7 elektron valensi
Sesuai kaidah oktet, atom A memerlukan 3 elektron
untuk membentuk susunan elektron gas mulia,
sehingga atom A akan mengikat 3 atom B.
Jawab: C.

www.maretong.com
5. Pada ruang tertutup, dilakukan pembakaran 7 gram besi dengan 4 gram
sulfur menghasilkan besi sulfida sebanyak 11 gram. Kenyataan ini sesuai hukum
dasar kimia, yaitu . . . .
A. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
B. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac)
C. Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser)
D. Hukum Perbandingan Berganda (Dalton)
E. Hukum Perbandingan Molekul (Avogadro)

Pembahasan:

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap. Hal ini sesuai dengan Hukum
Kekekalan Massa (Lavoiser).
Jawab: C.
6. Perhatikan data hasil uji daya hantar listrik terhadap beberapa larutan berikut!

Lampu Gelembung pada Elektroda


Larutan
Nyala Mati Banyak Sedikit Tidak ada
(1) − √ − − √
(2) − √ − − √
(3) √ − √ − −
(4) − √ − √ −
(5) − √ − √ −

Berdasarkan data tersebut, pasangan larutan yang memiliki derajat ionisasi = 0,


ditunjukkan pada nomor . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (5)

www.maretong.com
Pembahasan:

Larutan dengan derajat ionisasi nol adalah larutan non elektrolit. Larutan
non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga lampu padam dan
tidak ada sedikitpun gelembung pada elektroda.
Jawab: A.

7. Perhatikan data titrasi asam basa berikut!

Volume Larutan Volume Larutan


No
𝐻2 𝑆𝑂4 X M NaOH 0,4 M
(1) 20 24,0
(2) 20 23,8
(3) 20 24,2

Kadar (%) massa 𝐻2 𝑆𝑂4 (Mr = 98 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1 ) yang terdapat dalam 20 mL larutan
asam sulfat tersebut jika massa jenisnya 1,8 gram/mL adalah . . . .
A. 0,32%
B. 0,49%
C. 0,98%
D. 1,30%
E. 4,90%

Pembahasan:

24 + 23,8 + 24,2
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑁𝑎𝑂𝐻 = = 24 𝑚𝐿
3
20 + 20 + 20
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐻2 𝑆𝑂4 = = 20 𝑚𝐿
3

𝑁𝑎𝑂𝐻 = 24.0,4 𝑚𝑚𝑜𝑙


= 9,6 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝐻2 𝑆𝑂4 + 2𝑁𝑎𝑂𝐻 = 𝑁𝑎2 𝑆𝑂4 + 2𝐻2 𝑂
4,8 mmol 9,6 mmol
𝐻2 𝑆𝑂4 = 4,8 𝑚𝑚𝑜𝑙
4,8
𝐻2 𝑆𝑂4 = = 0,24 𝑀
20

10. 𝑃. 𝜌
𝑀=
𝑀𝑟

10. 𝑃. 1,8
0,24 =
98

0,24.98 23,52
𝑃= = = 1,30%
10.1,8 18

Jawab: D.

8. Perhatikan gambar dua larutan berikut ini!

Pernyataan terkait kedua larutan tersebut, antara lain:


(1) Kedua larutan sama-sama memiliki pH = 3
(2) Kedua larutan adalah asam lemah
(3) Kedua larutan memiliki harga [𝐻+ ] yang sama
(4) Kedua larutan dapat mengubah warna lakmus merah
(5) Kedua larutan dapat terionisasi sempurna

Pasangan penjelasan yang tepat mengenai kedua larutan tersebut adalah . . . .


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (5)
C. (2) dan (4)
D. (2) dan (5)
E. (3) dan (5)

www.maretong.com
Pembahasan:

HCl adalah asam kuat yang terionisasi sempurna (α = 1).

𝐻𝐶𝑙 → 𝐻+ + 𝐶𝑙 −
−3 −3
10 𝑀 10 𝑀

[𝐻+ ] = 10−3 𝑀 → 𝑝𝐻 = −𝑙𝑜𝑔10−3 = 3

𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 adalah asam lemah dan akan terionisasi sebagian (0 < α < 1)

[𝐻+ ] = √𝐾𝑎. 𝑀𝑎

= √10−5 . 10−1
= √10−6
= 10−3
𝑝𝐻 = −log 10−3
=3
HCl dan 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 adalah larutan asam, sehingga tidak dapat mengubah
kertas lakmus merah. Lakmus merah tetap merah, lakmus biru jadi merah.
Jawab: A.

9. Diketahui campuran larutan penyangga sebagai berikut.

No. Larutan asam Larutan garam Ka/Kb


(1) 50 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,1 𝑀 50 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 0,1 𝑀 10−5
(2) 50 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,1 𝑀 100 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 0,1 𝑀 10−5
(3) 50 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 0,2 𝑀 50 𝑚𝐿 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝐾𝐶𝑁 0,1 𝑀 2 x 10−5

Urutan Harga pH dimulai dari yang terkecil adalah . . . .


A. (1) – (2) – (3)
B. (1) – (3) – (2)
C. (2) – (1) – (3)
D. (3) – (1) – (2)
E. (3) – (2) – (1)

www.maretong.com
Pembahasan:

Larutan Penyangga:

𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚
[𝐻+ ] = 𝐾𝑎
𝑚𝑜𝑙 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚

50.0,1
(1) [𝐻+ ] = 10−5 . = 10−5 → 𝑝𝐻 = 5
50.0,1

50.0,1
(2) [𝐻+ ] = 10−5 . = 5 . 10−6 → 𝑝𝐻 = 6 − log 5 = 5 + log 2
100.0,1
𝑁𝑜𝑚𝑜𝑟 (3) 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚𝑛𝑦𝑎, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎
𝐾𝐶𝑁 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻.
Jawab: ---

10. Bacalah wacana berikut!

pH normal darah manusia sudah dirancang selalu relatif tetap yaitu 7,40 ±
0,05. Komponen utama buffer darah adalah 𝐻2 𝐶𝑂3 − 𝐻𝐶𝑂3− dengan
perbandingan 1 : 20, yang merupakan hasil metabolisme pernapasan.
𝐶𝑂2 (𝑔) ⇌ 𝐶𝑂2 (𝑎𝑞)
𝐶𝑂2 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐻2 𝐶𝑂3 (𝑎𝑞)
+
𝐻2 𝐶𝑂3 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐻3 𝑂(𝑎𝑞) + 𝐻𝐶𝑂3−(𝑎𝑞) 𝐾𝑎1 = 4,3 x 10−7

Pada kasus alkalosis atau kelebihan basa yang disebabkan berkurangnya


𝐶𝑂2 terlarut, pH darah naik hingga mencapai 7,8. Jika dibiarkan akan
menyebabkan kerusakan sistem saraf. Salah satu upaya mengembalikan pH
normal adalah dengan pemberian masker gas oksigen didukung infus
larutan buffer bikarbonat pH 6,7 selama selang waktu tertentu.

Berdasarkan wacana tersebut, pemberian larutan bikarbonat pH 6,7 bertujuan


untuk . . . .
A. menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kiri
B. menaikkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kanan
C. menaikkan pH darah tanpa menggeser arah kesetimbangan
D. menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kiri
A. menurunkan pH darah dengan menggeser kesetimbangan ke arah kanan

Pembahasan:

Bikarbonat adalah 𝐻𝐶𝑂3− , merupakan basa konjugat dari 𝐻2 𝐶𝑂3


Jika konsentrasi bikarbonat ditambah maka reaksi akan bergeser ke arah kiri,
sesuai dengan prinsip kesetimbangan, akan meningkatkan [𝐻2 𝐶𝑂3 ].
Jawab: D.

11. Perhatikan tabel persamaan reaksi hidrolisis garam berikut ini !

Nomor Rumus Reaksi Hidrolisis Perkiraan Sifat


garam pH
− (𝑎𝑞) −
(1) 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝑁𝑎 𝐶𝐻 3 𝐶𝑂𝑂 + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐶𝐻 3 𝐶𝑂𝑂𝐻 + 𝑂𝐻 (𝑎𝑞) >7 Basa
− (𝑎𝑞) − (𝑎𝑞) −
(2) 𝐶𝑎𝑆𝑂3 𝑆𝑂3 + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐻𝑆𝑂3 + 𝑂𝐻 (𝑎𝑞) <7 Basa
+ (𝑎𝑞)
(3) (𝑁𝐻4 )2 𝑆𝑂4 𝑁𝐻4 + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝑁𝐻3 (𝑎𝑞) + 𝐻3 𝑂 + (𝑎𝑞) <7 Asam
+ (𝑎𝑞) −2 (𝑎𝑞) −
(4) (𝑁𝐻4 )3 𝑃𝑂4 𝑃𝑂 4 + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝐻𝑃𝑂 4 + 𝑂𝐻 (𝑎𝑞) >7 Basa
+ +
𝑁𝐻4 (𝑎𝑞) + 𝐻2 𝑂(𝑙) ⇌ 𝑁𝐻3 (𝑎𝑞) + 𝐻3 𝑂 (𝑎𝑞)

Pasangan data garam terhidrolisis yang tepat adalah . . . .


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
E. (2) dan (4)

Pembahasan:

Nomor (1) adalah garam dari asam lemah 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 dan Basa kuat 𝑁𝑎𝑂𝐻,
jika terhidrolisis akan bersifat basa (pH > 7).
Nomor (2) adalah garam dari asam lemah dan basa lemah, pH tergantung
dari nilai Ka dan Kb.
Nomor (3) adalah garam dari asam kuat dan basa lemah, jika terhidrolisis akan
bersifat asam (pH < 7).
Nomor (4) adalah garam dari asam lemah dan basa lemah, pH tergantung
nilai dari Ka dan Kb.
Yang benar adalah (1) dan (3)
Jawab: B.

12. Diketahui data beberapa indikator dan trayek pH.

Indikator Metil Jingga Bromtimol biru Fenolptalein


Trayek pH 3,1 – 4,40 6,0 – 7,6 8,3 – 10,0

Berikut ini adalah kurva titrasi asam-basa.

11
pH larutan

5,8 Titik ekivalen

4
20 Volume asam
Pasangan asam-basa/basa-asam dan indikator yang digunakan berturut-turut
adalah . . . .
A. 𝐾𝑂𝐻 − 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 − 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙𝑝𝑡𝑎𝑙𝑒𝑖𝑛
B. 𝐾𝑂𝐻 − 𝐻𝐶𝑙 − 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙𝑝𝑡𝑎𝑙𝑒𝑖𝑛
C. 𝐶𝐻3 𝑁𝐻3 − 𝐻𝐶𝑙 − 𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑗𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
D. 𝑁𝐻4 𝑂𝐻 − 𝐶𝐻3 𝐶𝑂𝑂𝐻 − 𝑚𝑒𝑡𝑖𝑙 𝑗𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎
E. 𝑁𝑎𝑂𝐻 − 𝐻𝐶𝑙 − 𝑓𝑒𝑛𝑜𝑙𝑝𝑡𝑎𝑙𝑒𝑖𝑛

Pembahasan:

Terlihat bahwa pH awal adalah 11, berarti yang dititrasi adalah basa lemah.
Titik ekivalen berada agak jauh di bawah angka 7, berarti basa lemah dititrasi
menggunakan asam kuat. Seharusnya setelah titik ekivalen pH lebih kecil dari
4 karena asam kuat berlebih.
Jawaban yang paling cocok adalah C.
www.maretong.com
13. Diketahui 𝐾𝑠𝑝 𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 = 6,0 x 10−12 . Dua buah larutan dicampur dengan
komposisi sebagai berikut.

No 𝑀𝑔(𝑁𝑂3 )2 𝐾𝑂𝐻
(1) 200 𝑚𝐿, 10−3 𝑀 200 𝑚𝐿, 10−5 𝑀
(2) 100 𝑚𝐿, 10−4 𝑀 100 𝑚𝐿, 10−3 𝑀
(3) 400 𝑚𝐿, 10−5 𝑀 400 𝑚𝐿, 10−4 𝑀
(4) 250 𝑚𝐿, 10−3 𝑀 250 𝑚𝐿, 10−3 𝑀
(5) 500 𝑚𝐿, 10−5 𝑀 500 𝑚𝐿, 10−5 𝑀

Pasangan campuran yang menghasilkan endapan 𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 ditunjukkan pada


nomor . . . .
A. (1) dan (4) karena harga 𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝
B. (1) dan (5) karena harga 𝑄𝐶 > 𝐾𝑠𝑝
C. (2) dan (3) karena harga 𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝
D. (2) dan (4) karena harga 𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝
A. (3) dan (5) karena harga 𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝

Pembahasan:

Nomor (1)
𝑀𝑔(𝑁𝑂3 )2 = 200. 10−3 = 0,2 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑔(𝑁𝑂3 )2 → 𝑀𝑔2+ + 2𝑁𝑂32−
0,2 mmol 0,2 mmol

0,2
[𝑀𝑔2+ ] = = 5. 10−4 𝑀
200 + 200

𝐾𝑂𝐻 = 200. 10−5 = 0,002 𝑚𝑚𝑜𝑙


𝐾𝑂𝐻 → 𝐾+ + 𝑂𝐻−
0,002 mmol 0,002 mmol

0,002
[𝑂𝐻− ] = = 5. 10−6 𝑀
200 + 200

𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 → 𝑀𝑔2+ + 2𝑂𝐻−


5. 10−4 𝑀 5. 10−6 𝑀
𝑄𝐶 = [𝑀𝑔2+ ][𝑂𝐻− ]2
= 5. 10−4 . (5. 10−6 )2
= 1,25. 10−14
𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝 berarti tidak terjadi endapan.

Note:
Volume campuran = 200 mL + 200 mL = 400 mL

Nomor (2)
Dengan cara yang sama seperti nomor (1) didapat,
𝑄𝐶 = 5. 10−5 . (5. 10−4 )2 = 1,25. 10−11
Karena 𝑄𝐶 > 𝐾𝑠𝑝 maka terjadi endapan.

Nomor (3)
𝑄𝐶 = 5. 10−6 . (5. 10−5 )2 = 1,25. 10−14
𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝 berarti tidak terjadi endapan.

Nomor (4)
𝑄𝐶 = 5. 10−4 . (5. 10−4 )2 = 1,25. 10−10
Karena 𝑄𝐶 > 𝐾𝑠𝑝 maka terjadi endapan.

Nomor (5)
𝑄𝐶 = 5. 10−6 . (5. 10−6 )2 = 1,25. 10−16
𝑄𝐶 < 𝐾𝑠𝑝 berarti tidak terjadi endapan.
Yang mengendap adalah (2) dan (4) karena 𝑄𝐶 > 𝐾𝑠𝑝
Tidak ada jawaban yang tepat.
Jawab: ----

14. Jika kita memasukkan bongkahan batu kapur ke dalam air, akan terjadi
gelembung-gelembung gas dan wadah akan terasa panas.

Pernyataan yang benar dari data percobaan tersebut adalah . . . .


A. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem menyerap kalor
dari lingkungan.
B. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan menyerap
kalor dari sistem.
C. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena sistem melepas kalor
ke lingkungan.
D. Reaksi tersebut merupakan reaksi endoterm karena lingkungan menerima
kalor dari sistem.
E. Reaksi tersebut merupakan reaksi eksoterm karena lingkungan melepas
kalor ke sistem.

Pembahasan:

Wadah terasa panas karena sistem melepas kalor ke lingkungan yang disebut
reaksi eksoterm.
Jawab: C.

15. Diketahui data percobaan reaksi 2𝐴 + 𝐵2 → 2𝐴𝐵.

Percobaan [A] M [B] M Waktu (detik) 𝑉 (𝑚. 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 −1 )

(1) a b 288 s 16
(2) 2a b 72 s 64
(3) 3a 2b 16 s 72

Grafik yang menunjukkan orde reaksi dari A adalah . . . .

A D

B E

www.maretong.com
Pembahasan:

Karena yang ditanya adalah orde reaksi dari A, maka sebaiknya kita ambil
percobaan 1 dan 2.

𝑎 𝑚 𝑏 𝑛 16
( ) .( ) =
2𝑎 𝑏 64
𝑚
1 1
( ) =
2 4
1 𝑚 1 2
( ) =( )
2 2
𝑚=2
karena orde reaksi dari A adalah 2, maka 𝑣 = 𝑘[𝐴]2 , merupakan kurva
parabola. Analogi dengan 𝑦 = 𝑎𝑥 2 .
Jawab: C.

16. Ke dalam 4 gelas kimia yang masing-masing berisi 20 mL asam sulfat


dimasukkan 4 gram logam seng seperti pada gambar berikut.

Kondisi yang diharapkan:


- Variabel bebas: luas permukaan sentuh
- Variabel terikat: laju/waktu
- Variabel terkontrol: [𝐻2 𝑆𝑂4 ]

www.maretong.com
Pasangan gambar yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

Pembahasan:

Dengan konsentrasi dan suhu yang tetap, ukuran partikel yang lebih kecil (luas
permukaan sentuh yang lebih luas) akan lebih cepat bereaksi. Hal ini ditunjukkan
oleh pasangan gambar (1) dan (2).
Jawab: A.

17. Bacalah informasi berikut!

Di negara yang memiliki musim dingin, proses pencairan es yang terdapat di


jalan-jalan dan trotoar dilakukan dengan menaburkan garaman ke hamparan
salju.
Sifat koligatif larutan yang paling tepat berhubungan dengan fenomena wacana
di atas adalah . . . .
A. penurunan tekanan uap
B. kenaikan titik didih
C. penurunan titik beku
D. tekanan osmosis
E. kenaikan tekanan uap

Pembahasan:

Menaburkan garaman tujuannya adalah agar titik beku air menjadi turun, dengan
demikian air tidak beku pada suhu 0oC, tetapi lebih rendah dari 0oC.
Jawab: C.

www.maretong.com
18. Proses pembuatan gas 𝑁𝑂2 sesuai dengan reaksi:
2𝑁𝑂(𝑔) + 𝑂2 (𝑔) ⇌ 2𝑁𝑂2 (𝑔)
𝑇𝑜𝐶 𝐾𝑝
600 18
1000 2

Diperoleh data sebagai berikut.


1
Jika suhu dinaikkan pada tekanan tetap, ternyata harga 𝐾𝑝 turun menjadi
9
kalinya. Sedangkan jika suhu diturunkan kembali, harga 𝐾𝑝 akan kembali naik.
Pernyataan yang tepat mengenai hal itu adalah . . . .
A. Reaksi pembentukan gas 𝑁𝑂2 adalah reaksi eksotermal, sehingga kenaikan
suhu menyebabkan konsentrasi 𝑁𝑂2 berkurang.
B. Reaksi pembentukan gas 𝑁𝑂2 adalah reaksi endotermal sehingga penurunan
suhu akan mengubah komposisi zatnya dalam kesetimbangan.
C. Saat suhu dinaikkan tekanan parsial gas 𝑁𝑂2 bertambah, tekanan parsial gas
𝑁𝑂 dan 𝑂2 berkurang.
D. Saat suhu diturunkan tekanan parsial gas 𝑁𝑂2 berkurang, tekanan parsial
gas 𝑁𝑂 dan 𝑂2 bertambah.
E. Saat suhu diturunkan pada tekanan tetap, tekanan parsial gas 𝑂3 : gas 𝑁𝐻3
[soal tidak lengkap]

Pembahasan:

2𝑁𝑂(𝑔) + 𝑂2 (𝑔) ⇌ 2𝑁𝑂2 (𝑔)

[𝑁𝑂2 ]2
𝐾𝑝 =
[𝑁𝑂]2 [𝑂2 ]
𝐾𝑝 berkurang karena [𝑁𝑂2 ] berkurang karena reaksi kesetimbangan bergeser
ke kiri. Hal ini terjadi karena reaksi kesetimbangan pembentukan [𝑁𝑂2 ] adalah
reaksi eksoterm.
Jawab: A.

www.maretong.com
19. Bacalah informasi berikut !
Apabila seseorang memerlukan injeksi cairan nutrisi/infus, cairan infus tersebut
harus bersifat isotonik dengan cairan dalam darah. Injeksi cairan nutrisi/infus
(NaCl, Mr NaCl = 58,5) harus isotonik dengan cairan dalam darah, berkisar 9,84
atm pada suhu ruangan 27oC. Apabila seseorang memerlukan cairan infus, massa
NaCl yang yang dibutuhkan adalah . . . .
(R = 0,082 𝐿. 𝑎𝑡𝑚.𝑚𝑜𝑙 −1 . 𝐾 −1 )
A. 4,68 gram
B. 5,85 gram
C. 11,7 gram
D. 23,4 gram
E. 46,8 gram

Pembahasan:

Larutan isotonik adalah larutan yang memiliki tekanan osmosis yang sama.

𝜋 = 𝑀𝑅𝑇𝑖
𝑛
𝜋 = 𝑅𝑇𝑖
𝑉

V = 1 liter
R = 0,082
T = 27 + 273 = 300oK
𝑁𝑎𝐶𝑙 ⇌ 𝑁𝑎+ + 𝐶𝑙 − → 𝑖 = 2 (memiliki 2 ion)
𝑛
9,84 = . 0,082.300.2
1
9,84
𝑛=
49,2
𝑛 = 0,2 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = 𝑛. 𝑀𝑟
= 0,2.58,5
= 11,7 𝑔𝑟𝑎𝑚
Jawab: C.

www.maretong.com
20. Perhatikan wacana berikut!

Berdasarkan wacana tersebut, sifat kimia senyawa yang terdapat dalam pemutih
adalah . . . .
A. katalisator
B. reduktor
C. emulgator
D. oksidator
E. inhibitor

Pembahasan:

Biloks Cl pada NaClO adalah +1, sedangkan biloks Cl pada NaCl atau KCl adalah
−1, berarti Cl mengalami penurunan biloks atau mengalami reduksi. Karena Cl
mengalami reduksi maka Cl adalah oksidator.
Jawab: D.

21. Perhatikanlah wacana berikut!


Sendok logam yang terbuat dari zink akan disepuh dengan logam tembaga.
Reaksi yang terjadi di katoda adalah . . . .
A. 𝐶𝑢+2 (𝑎𝑞) + 𝑍𝑛(𝑠) → 𝐶𝑢(𝑠) + 𝑍𝑛+2 (𝑎𝑞)
B. 𝑍𝑛(𝑠) → 𝑍𝑛+2 (𝑎𝑞) + 2𝑒
C. 𝑍𝑛+ (𝑎𝑞) + 2𝑒 → 𝑍𝑛(𝑠)
D. 𝐶𝑢(𝑠) → 𝐶𝑢+2 (𝑎𝑞) + 2𝑒
E. 𝐶𝑢+2 (𝑎𝑞) + 2𝑒 → 𝐶𝑢(𝑠)

Pembahasan:

Di katoda terjadi reaksi reduksi atau reaksi pengendapan.


𝐶𝑢+2 (𝑎𝑞) + 2𝑒 → 𝐶𝑢(𝑠)
Jawab: D.

22. Diketahui notasi sel volta: 𝑀𝑔|𝑀𝑔2+ ||𝑆𝑛2+ |𝑆𝑛 𝐸 = 2,23 𝑣𝑜𝑙𝑡
Gambar sel volta berdasarkan notasi sel tersebut adalah . . . .
A D

B E

www.maretong.com
Pembahasan:

● Berdasarkan notasi sel, Mg mengalami oksidasi dan Sn mengalami reduksi.


● Reduksi terjadi di katoda dan oksidasi terjadi di anoda.
● Pada sel volta katoda adalah kutub positif dan anoda adalah kutub negatif.
● Elektron bergerak dari kutub negatif menuju kutub positif, kebalikan dari
arah aliran arus listrik.
Jawab: A / E

23. Elektrolisis suatu larutan menghasilkan reaksi sebagai berikut.


𝐾𝑎𝑡𝑜𝑑𝑎 (−): 𝑁𝑖 2+ (𝑎𝑞) + 2𝑒 − → 𝑁𝑖(𝑠)
𝐴𝑛𝑜𝑑𝑎 (+): 2𝐻2 𝑂(𝑙) → 𝑂2 (𝑔) + 4𝐻+ (𝑎𝑞) + 4𝑒 −

𝑅𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑙: 𝑁𝑖 2+ (𝑎𝑞) + 2𝐻2 𝑂(𝑙) → 𝑂2 (𝑔) + 2𝐻2 (𝑔) + 4𝐻+ (𝑎𝑞) + 𝑁𝑖(𝑠)

Gambar yang tepat untuk peristiwa elektrolisis tersebut adalah . . . .

A D

B E

C
Pembahasan:

Dari soal diketahui bahwa yang direduksi di katoda adalah 𝑖𝑜𝑛 𝑁𝑖 2+ ,


dan yang dioksidasi di anoda adalah air.
● Jika elektroda menggunakan elektroda inert (Pt, C, Au), maka larutan yang
dielektrolisis pastilah 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑆𝑂4 . (𝑆𝑂4 tidak dioksidasi, yang dioksidasi
adalah air)
Jawab: B.

24. Pada percobaan pengujian titik beku larutan urea yang massanya sama
dengan larutan NaCl (11,7 g dalam 1 L larutan) ternyata menghasilkan titik beku
yang berbeda. Tf larutan urea = −0,367 0C, Tf larutan NaCl = −0,744 0C.
Jika 𝑀𝑟 𝐶𝑂(𝑁𝐻2 )2 = 60 dan 𝑀𝑟 𝑁𝑎𝐶𝑙 = 58,5 serta derajat ionisasi NaCl = 1,
besarnya tetapan penurunan titik beku molal dari kedua percobaan adalah . . . .
A. 0,031 0C/m
B. 0,520 0C/m
C. 0,604 0C/m
D. 1,86 0C/m
E. 3,72 0C/m

Pembahasan:

Larutan urea
∆Tf = 0 − (−0,367) = 0,367
massa pelarut = 1000 gram (1 L air)
∆𝑇𝑓 = 𝑘𝑓. 𝑚
11,7 1000
0,367 = 𝑘𝑓. .
60 1000
0,367 . 60
𝐾𝑓 =
11,7
= 1,88

Larutan NaCl
∆Tf = 0 − (−0,744) = 0,744
massa pelarut = 1000 gram (1 L air)
∆𝑇𝑓 = 𝑘𝑓. 𝑚. 𝑖
𝑁𝑎𝐶𝑙 → 𝑁𝑎+ + 𝐶𝑙 − ⟹ 𝑖 = 2
11,7 1000
0,744 = 𝑘𝑓. . .2
58,5 1000
0,744 . 58,5.
𝐾𝑓 =
11,7 . 2
= 1,86

1,88 + 1,86
𝐾𝑓 = = 1,87
2

Karena di opsi adanya 1,86 maka kita pilih opsi D.

25. Data percobaan tentang titik beku empat larutan pada suhu 270C dan tekanan
1 atm tercantum pada tabel berikut.

Larutan
No Zat terlarut
Konsentrasi (M) Titik Beku (0C)
(1) 𝐶𝑂(𝑁𝐻2 )2 1 −2
(2) 𝐶𝑂(𝑁𝐻2 )2 2 −4
(3) 𝑁𝑎𝐶𝑙 1 −4
(4) 𝑁𝑎𝐶𝑙 2 −8

Pada konsentrasi yang sama, larutan 𝐶𝑂(𝑁𝐻2 )2 dan NaCl memiliki titik beku
yang berbeda. Hal ini disebabkan kedua larutan . . . .
A. mempunyai molekul yang tidak sama besarnya
B. mempunyai derajat ionisasi yang sama
C. menghasilkan jumlah partikel yang tidak sama banyak
D. sama-sama larutan elektrolit
E. sama-sama larutan non elektrolit

Pembahasan:

∆𝑇𝑓 = 𝑘𝑓. 𝑚. 𝑖
Untuk larutan urea (non elektrolit) 𝑖 = 1.
Untuk larutan NaCl (elektrolit) 𝑖 = 2
Urea dan NaCl menghasilkan jumlah partikel yang tidak sama banyak.
Jawab: C.
26. Diketahui energi ikatan rata-rata:
𝐻 − 𝐻 ∶ 435 kJ/mol
𝑁 ≡ 𝑁 ∶ 946 kJ/mol
𝑁 − 𝐻 ∶ 390 kJ/mol

Kalor yang diperlukan untuk menguraikan 1,7 gram gas amoniak (Ar N = 14
𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1 ; 𝐻 = 1 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1 ) menjadi unsur-unsurnya adalah . . . .
A. 4,45 kJ
B. 8,9 kJ
C. 108,1 kJ
D. 1081 kJ
E. 1170 kJ

Pembahasan:

1 3
𝑁𝐻3 → 𝑁2 + 𝐻2
2 2

1 3
3(𝑁 − 𝐻) → (𝑁 ≡ 𝑁) + (𝐻 − 𝐻)
2 2
1 3
∆𝐻 = 3(𝑁 − 𝐻) − [ (𝑁 ≡ 𝑁) + (𝐻 − 𝐻)]
2 2
1 3
∆𝐻 = 3.390 − [ . 946 + . 435]
2 2
∆𝐻 = 1170 − 1125,5
∆𝐻 = 44,5 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙
1,7
Karena yang diuraikan adalah 1,7 gram = = 0,1 mol,
17
maka ∆𝐻 = 0,1 . 44,5 = 4,45 𝑘𝐽
Jawab: A.

www.maretong.com
27. Bacalah waacana berikut!
Kunci yang terbuat dari besi akan disepuh dengan logam emas menggunakan kuat
arus 10 ampere selama 9650 detik, seperti gambar berikut.

Pada reaksi penyepuhan kunci besi dengan logam emas diperlukan arus listrik
0,015 Faraday, massa logam emas yang melapisi kunci besi tersebut adalah . . . .
(𝐴𝑟 𝐴𝑢 = 197 𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1 )
A. 0,0985 gram
B. 0,2985 gram
C. 0,9850 gram
D. 2,9850 gram
E. 9,8600 gram

Pembahasan:

Datanya berlebihan dan tidak sinkron satu sama lain.


Pertama:
pbo Au = 3 (lihat muatan 𝐴𝑢3+ )
𝐴𝑟 𝑖𝑡
𝑤= .
𝑝𝑏𝑜 96500

197 10.9650
𝑤= .
3 96500

𝑤 = 65,67 𝑔𝑟𝑎𝑚

Kedua:
𝐴𝑟 197
𝑤= .𝐹 = . 0,015 = 0,985 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑝𝑏𝑜 3
Jawab: B.
28. Perhatikan wacana berikut!

Berdasarkan wacana tersebut, untuk menghitung kadar 𝑁𝑎𝐶𝑙𝑂 dalam pemutih


digunakan titrasi iodometri dengan 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 sebagai larutan standar. Jika 20 mL
𝑁𝑎𝐶𝑙𝑂 dititrasi memerlukan 15 mL 𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 0,1 M, maka kadar 𝑁𝑎𝐶𝑙𝑂 (w/w)
dalam pemutih tersebut adalah . . . .
(𝑀𝑟 𝑁𝑎𝐶𝑙𝑂 = 74,5, 𝜌 𝑁𝑎𝐶𝑙𝑂 = 1 𝑔. 𝑚𝐿−1 )
A. 0,279%
B. 0,558%
C. 1,116%
D. 2,232%
E. 4,464%

Pembahasan:

𝑁𝑎2 𝑆2 𝑂3 = 15.0,1 mmol =1,5 mmol


1 0,75
𝑁𝑎𝐶𝑙𝑂 = . 1,5 = 0,75 𝑚𝑚𝑜𝑙 = 𝑀
2 20

10. 𝑃. 𝜌
𝑀=
𝑀𝑟

0,75 10. 𝑃. 1
=
20 74,5
0,75.74,5
𝑃=
200
𝑃 = 0,279%
Jawab: A.
www.maretong.com
29. Diketahui data entalpi pembentukan standar sebagai berikut.
∆𝐻°𝑓𝐶𝑂2 (𝑔) = −394 𝑘𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1
∆𝐻°𝑓𝐻2 𝑂 = −286 𝑘𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1
∆𝐻°𝑓𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 = −266 𝑘𝐽. 𝑚𝑜𝑙 −1

Entalpi pembakaran standar dari pembakaran etanol menurut reaksi:

𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻(𝑔) + 3𝑂2 (𝑔) → 2𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 𝑂(𝑔) adalah . . . .


A. −1094 𝑘𝐽 𝑚𝑜𝑙 −1
B. −1380 𝑘𝐽 𝑚𝑜𝑙 −1
C. −1488 𝑘𝐽 𝑚𝑜𝑙 −1
D. −2986 𝑘𝐽 𝑚𝑜𝑙 −1
E. −2020 𝑘𝐽 𝑚𝑜𝑙 −1

Pembahasan:

∆𝐻 = 𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 − 𝑘𝑖𝑟𝑖
∆𝐻 = 2. ∆𝐻°𝑓𝐶𝑂2 (𝑔) + 3. ∆𝐻°𝑓𝐻2 𝑂 − ∆𝐻°𝑓𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻
= 2. (−394) + 3. (−286) − (−266)
= −788 − 858 + 266
= −1380 𝑘𝐽 𝑚𝑜𝑙 −1
Jawab: B.
www.maretong.com
30. Bacalah wacana berikut!
Seorang siswa melakukan percobaan menyelidiki faktor-faktor penyebab korosi
pada besi. Bahan besi yang digunakan adalah paku yang telah diamplas. Diagram
percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

Keterangan:
● Indikator fenolptalein membentuk warna merah muda jika terdapat ion 𝑂𝐻− .
● 𝐶𝑎𝐶𝑙2 anhidrat merupahkan zat yang higroskopis (menyerap air), sehingga
udara dalam tabung bebas uap air.
● Air yang sudah dididihkan kehilangan oksigen terlarut.
● 𝐾3 𝐹𝑒(𝐶𝑁)6 membentuk kompleks warna biru jika terdapat ion 𝐹𝑒 2+ .

Setelah 2 hari kemudian diperoleh data sebagai berikut.

Berdasarkan percobaan tersebut, faktor penyebab terjadinya korosi besi


adalah . . . .
A. besi memiliki kemampuan mengalami reduksi > dari Zn.
B. adanya ion 𝑂𝐻− (suasana basa) di sekitar besi
C. 𝐸° reduksi besi < 𝐸° reduksi air
D. besi merupakan oksidator kuat
E. adanya gas oksigen dan uap air di sekitar besi.

Pembahasan:

Paku nomor 1 terbuka terhadap oksigen dan uap air, mengakibatkan karat.
Jawab: E.

31. Berikut ini adalah pasangan senyawa karbon.

Pasangan senyawa karbon yang benar adalah . . . .


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

Pembahasan:

Nomor (1) bukanlah isomer, karena bentuk dan rumus molekulnya sama.
Nomor (2) adalah isomer posisi, karena gugus fungsi yaitu ikatan rangkap
berpindah posisi (2 metil 2 butena).
Nomor (3) adalah isomer fungsi, karena propanon merupakan isomer fungsi
dari propanal
Nomor (4) bukanlah isomer, karena asam karboksilat tidak berisomer fungsi
dengan alkohol (3 metil butanol).
Jawab: C.

32. Perhatikan rumus struktur senyawa 𝐶3 𝐻6 𝑂 berikut ini!

Perbedaan sifat kimia senyawa (1) dan senyawa (2) yang tepat adalah . . . .

Senyawa (1) Senyawa (2)


A Dapat direduksi menjadi senyawa Dapat direduksi menjadi senyawa
yang bereaksi dengan natrium yang tidak bereaksi dengan natrium
B Dapat dioksidasi menjadi alkohol Dapat dioksidasi menjadi alkohol
primer sekunder
C Dapat diidentifikasi dengan Tidak dapat bereaksi dengan
pereaksi tollens menghasilkan pereaksi tollens
cermin perak
D Daapat dioksidasi menghasilkan Tidak dapat dioksidasi menjadi
senyawa yang dapat memerahkan senyawa organik lainnya.
lakmus biru
E Dapat bereaksi dengan logam Tidak dapat bereaksi dengan logam
natrium natrium

Pembahasan:

Senyawa (1) adalah propanal yang jika dioksidasi akan menjadi senyawa
asam karboksilat (memerahkan lakmus biru). Dapat diidentifikasi dengan
pereaksi Fehling karena membentuk endapan merah bata. Dapat juga
diidentifikasi dengan pereaksi Tollen’s karena membentuk cermin perak.
Senyawa (2) adalah propanon (keton), yang merupakan hasil oksidasi dari
alkohol sekunder (2 propanol). Keton tidak dapat dioksidasi dengan pereaksi
Fehling maupun Tollen’s.
Jawab: C / D.
33. Polimer yang terbentuk jika 2 jenis monomer berikut ini

Heksanadiol diklorida 1,6 diamino heksana

bereaksi adalah . . . .
A. Bakelit
B. Dacron
C. Nilon 6.6
D. Perspex
E. Polistirena

Pembahasan:

Heksanadiol diklorida + 1,6 diamino heksana akan menghasilkan nilon 6.6


Jawab: C.

34. Pembakaran sempurna gas etanol sebagai bahan bakar alternatif mengikuti
persamaan reaksi berikut. 𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻(𝑔) + 𝑂2 (𝑔) → 𝐶𝑂2 (𝑔) + 𝐻2 𝑂(𝑔) (belum
setara). Jika pada pembakaran tersebut dibutuhkan 5,6 L dan volum etonol yang
dibakar yang dibakar 1,12 L, massa air yang terbentuk diukur pada keadaan STP
adalah . . . . (𝑀𝑟 𝐻2 𝑂 = 18)
[soal kurang jelas karena 5,6 L tidak dijelaskan senyawa apaan]
A. 1,8 g
B. 2,7 g
C. 9,0 g
D. 18 g
E. 27 g

Pembahasan:

𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻(𝑔) + 3𝑂2 (𝑔) → 2𝐶𝑂2 (𝑔) + 3𝐻2 𝑂(𝑔)


Kita anggap bahwa yang 5,6 L adalah oksigen.
Karena etanol 1,12 L, maka etanol habis bereaksi sementara oksigen tidak habis
bereaksi. Air yang terbentuk adalah 3 . 1,12 = 3,36 L
3,36
𝐻2 𝑂 = 𝑚𝑜𝑙 = 0,15 𝑚𝑜𝑙
22,4
𝑔
𝑛= → 𝑔 = 𝑛. 𝑀𝑟
𝑀𝑟

𝑔 = 0,15.18 = 2,7 𝑔𝑟𝑎𝑚


Jawab: B.

35. Untuk menentukan kadar gula dalam tubuh pasien digunakan pereaksi . . . .
A. Fehling, karena pereaksi ini lebih spesifik untuk mengidentifikasi gugus aldehid.
B. Molish, karena pereaksi ini dapat mengidentifikasi zat golongan karbohidrat.
C. Milon, karena pereaksi ini dapat menentukan adanya fenol dalam protein
D. Ninhidrin, karena pereaksi ini dapat mendeteksi asam amino
E. Seliwanof, karena pereaksi ini dapat membedakan gula aldosa dan ketosa.

Pembahasan:

Untuk menentukan kadar gula darah digunakan pereaksi Fehling karena lebih
spesifik untuk mengidentifikasi gugus aldehid.
Jawab: A.

36. Biodisel merupakan salah satu bahan bakar terbarukan alternatif yang dibuat
dari minyak nabati/lemak hewani alami maupun minyak jelantah. Proses
pembuatan biodisel melibatkan reaksi transesterifikasi minyak/lemak dengan
pereaksi alkohol dan basa kuat menghasilkan monoalkilester dan gliserin sebagai
hasil samping.

Biodisel memiliki karakteristik pembakaran yang mirip dengan solar dari minyak
bumi, namun emisi pembakaran biodisel lebih ramah lingkungan dibandingkan
solar sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar tersendiri maupun dicampur
dengan solar untuk mereduksi emisi gas beracun hasil pembakaran solar. Solar
merupakan bahan bakar yang berasal dari pengolahan minyak bumi yang
kandungannya terdiri atas senyawa-senyawa alkana rantai panjang 𝐶16 − 𝐶20 .
Selain itu, solar mengandung senyawa nitrogen dan sulfur yang pada
pembakarannya menghasilkan senyawa beracun. Campuran biodisel dan solar di
Indonesia disebut biosolar. Biodisel dapat dicampur pada berbagai perbandingan
dengan solar. Campuran 5% biodisel dan 95% solar diberi kode B5.
Pasangan berikut yang menunjukkan rumus struktur dari komponen utama
biodisel dan petroleum diesel (solar), berturut-turut adalah . . . .

Pembahasan:

Biodisel merupakan senyawa monoalkilester dan solar merupakan senyawa


alkana rantai panjang seperti ditunjukkan pada opsi D.
Jawab: D.

37. Data suatu unsur sebagai berikut.


● Hidroksidanya bersifat basa lemah
● Dapat bereaksi dengan air panas
● Merupakan reduktor kuat
● Senyawanya digunakan sebagai obat maag

Unsur yang memiliki sifat tersebut adalah . . . .


A. natrium
B. magnesium
C. aluminium
D. silikon
E. pospor

Pembahasan:

Logam yang hidroksidanya merupakan basa lemah adalah Magnesium.


Basa lemah digunakan sebagai obat maag adalah 𝑀𝑔(𝑂𝐻)2 .
Jawab: B.

38. Bacalah wacana berikut!

Prinsip kerja sabun saat digunakan adalah . . . .


A. mengendapkan kotoran
B. menaikkan tegangan permukaan air hingga bagian ekor akan mudah mengikat
air.
C. bagian kepala dari sabun mengikat air dan tersuspensi dalam air membentuk
misel yang tidak mudah mengendap
D. menetralkan muatan kotoran
E. bagian ekor menarik air hingga kotoran mudah lepas

Pembahasan:

Sabun memiliki bagian ekor dan kepala. Bagian ekor bersifat hidrofobik (tidak
suka air), bagian ini berfungsi untuk menyerap minyak atau kotoran dan akan
membentuk misel. Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), bagian ini akan
menyerap air sehingga misel (kotoran atau minyak yang sudah tersuspensi)
terbawa bersama air ketika dibilas.
Jawab: C.
www.maretong.com
39. Rangkaian persamaan reaksi karbon.

Jenis reaksi pada I, II, dan III berturut-turut merupakan reaksi . . . .


A. adisi, eliminasi, subtitusi
B. eliminasi, adisi, subtitusi
C. adisi, subtitusi, eliminasi
D. eliminasi, subtitusi, adisi
E. subtitusi, adisi, eliminasi

Pembahasan:

● Reaksi adisi adalah reaksi penghilangan ikatan rangkap seperti I, dimana ikatan
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal
● Reaksi subtitusi adalah reaksi pertukaran seperti II, dimana molekul OH diganti
oleh atom Cl
● Reaksi eliminasi adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap seperti III, dimana
ikatan tunggal di sebelah kiri berubah menjadi ikatan rangkap di sebelah kanan.
Jawab: C.

www.maretong.com
40. Perhatikan data berikut!

No Kation Anion Rumus Kimia Nama Senyawa

(1) 𝑁𝑎+ 𝑁𝑂3− 𝑁𝑎3 𝑁𝑂 Natrium Nitrat


(2) 𝐾+ 𝑆𝑂42− 𝐾2 𝑆𝑂4 Kalium Sulfat
(3) 𝑀𝑔2+ 𝑃𝑂43− 𝑀𝑔2 (𝑃𝑂4 )3 Magnesium Fosfat
(4) 𝐴𝑙 3+ 𝐶𝑂32− 𝐴𝑙2 (𝐶𝑂3 )3 Alumunium Karbonat

Berdasarkan data tersebut, pasangan data yang berhubungan secara tepat


adalah . . . .
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)

Pembahasan:

𝑁𝑎+ + 𝑁𝑂3− → 𝑁𝑎𝑁𝑂 (Natrium Nitrat) ×


𝐾 + + 𝑆𝑂42− → 𝐾2 𝑆𝑂4 (Kalium Sulfat) √
𝑀𝑔2+ + 𝑃𝑂43− → 𝑀𝑔3 (𝑃𝑂4 )2 (Magnesium Fosfat) ×
𝐴𝑙 3+ + 𝐶𝑂32− → 𝐴𝑙2 (𝐶𝑂3 )3 (Alumunium Karbonat) √
Jawab: D.

www.maretong.com

Anda mungkin juga menyukai