Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani PDF
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelas Kemampuan Kelompok Tani PDF
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Rahmat dan
Ridho-Nya sehingga terselesaikannya Petunjuk Pelaksanaan Penilaian
Kemampuan Kelompoktani Tahun 2011.
Kami berharap petunjuk ini bermanfaat sebagai acuan bagi penyelenggara dan
pelaksana penyuluhan pertanian dalam melaksanakan tugasnya.
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR LAMPIRAN iii
PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PERTANIAN iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Keluaran 3
D. Sasaran 3
E. Pengertian 3
BAB II PENYELENGGARAAN PENILAIAN 5
A. Prinsip Penilaian 5
B. Pendekatan Penilaian 5
1. Kemampuan Merencanakan 5
2. Kemampuan Mengorganisasikan 6
3. Kemampuan Melaksanakan 6
4. Kemampuan Melakukan Pengendalian dan Pelaporan 7
5. Kemampuan Mengembangkan Kepemimpinan Kelompoktani 7
C. Instrumen Penilaian 8
ii
DAFTAR LAMPIRAN Hal
iii
PERATURAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN
NOMOR : 168/Per/SM.170/J/11/11
TENTANG PETUNJUK
PELAKSANAAN
PENILAIAN KEMAMPUAN KELOMPOKTANI
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyiapan sumber daya manusia petani perlu
dilakukan pemberdayaan melalui kelompoktani yang berfungsi
sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi;
b. bahwa agar pemberdayaan kelompoktani dapat efektif perlu disusun
acuan bagi penyelenggara penyuluhan dalam melaksanakan penilaian
kemampuan kelompoktani sehingga diperoleh tingkat perkembangan dan
klasifikasi kemampuan kelompoktani;
c. bahwa atas dasar hal tersebut di atas , agar penyelenggaraan
penilaian dapat memenuhi kaidah yang baik dan benar perlu menetapkan
Petunjuk Pelaksanaannya.
iv
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 tentang
Pembinaan Kelembagaan Petani;
10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 54/Permentan/KP.120/7/2007
Tentang Pedoman Penilaian Petani Berprestasi;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pertanian
12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 17/Permentan/OT.140/3/2011
tentang Pedoman Penilaian Gabungan Kelompoktani Berprestasi;
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompoktani seperti tercantum pada
Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 2
Petunjuk Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Peraturan ini digunakan
sebagai acuan untuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompoktani dalam mendukung
program peningkatan kesejahteraan petani.
Pasal 3
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 November 2011
ATO SUPRAPTO
NIP. 19520202 197901 1 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan pertanian ke depan diharapkan dapat memberikan
kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan
dan memperluas kesempatan kerja serta mampu memanfaatkan
semua peluang ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari globalisasi
dan liberalisasi perdagangan dunia. Untuk mewujudkan harapan
tersebut diperlukan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
handal dengan ciri mandiri, profesional, berjiwa wirausaha,
mempunyai dedikasi, etos kerja dan moral yang tinggi serta
berwawasan global, sehingga petani selaku pelaku utama
pembangunan pertanian mampu mengembangkan usahatani yang
berdaya saing tinggi.
Tantangan pembangunan pertanian dalam menghadapi era
kesejagadan (globalisasi) adalah kenyataan bahwa pertanian
Indonesia didominasi oleh usaha kecil yang dilaksanakan oleh
berjuta-juta petani berlahan sempit, bermodal kecil dan memiliki
produktifitas yang rendah. Kondisi ini memberi dampak yang kurang
menguntungkan terhadap persaingan di pasar global. Oleh karena
itu diperlukan upaya khusus pemberdayaan melalui penyuluhan
pertanian yang dapat membantu dan memfasilitasi pelaku utama
untuk memperbaiki kehidupan dan penghidupannya serta
meningkatkan kesejahteraannya.
1
Pemberdayaan petani dan keluarganya melalui penyelenggaraan
penyuluhan pertanian tidak mungkin dilaksanakan dengan
pendekatan individual, karena jumlah dan sebaran petani sangat
besar dan luas serta terbatasnya sumberdaya penyuluhan. Dengan
kondisi demikian, penyuluhan pertanian harus dilakukan melalui
pendekatan kelompok. Pendekatan ini akan mendorong petani
membentuk kelembagaan tani yang kuat agar dapat membangun
sinergi antar petani, baik dalam proses belajar dan kerjasama
maupun sebagai unit produksi yang merupakan bagian dari
usahataninya.
Penumbuhan dan pembinaan kelompoktani yang dilaksanakan
secara berkesinambungan diarahkan pada upaya peningkatan
kemampuan kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya sebagai
kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi sehingga mampu
mengembangkan usaha agribisnis dan menjadi organisasi petani
yang kuat dan mandiri. Salah satu upaya untuk mengetahui sejauh
mana perkembangan kemajuan kelompoktani dalam melaksanakan
fungsinya adalah melakukan penilaian kemampuan kelompoktani
sesuai klasifikasi kelompoktani. Untuk menyelenggarakan penilaian
kemampuan kelompoktani tersebut perlu disusun Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompoktani sebagai dasar
penyelenggaraan penilaian tersebut.
B. Tujuan
Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan acuan
kepada penyelenggara penyuluhan dalam melaksanakan penilaian
kemampuan kelompoktani sehingga diperoleh tingkat
perkembangan dan klasifikasi kemampuan kelompoktani.
2
C. Keluaran
Keluaran yang diharapkan dari penilaian kemampuan kelompoktani,
adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya acuan bagi penyuluh untuk menyiapkan bahan
penyusunan materi dan metode penyuluhan pertanian yang
disesuaikan dengan klasifikasi kelompoktani;
2. Diketahuinya tingkat kemampuan kelompoktani sehingga dapat
ditetapkan klasifikasi kelompoktani;
3. Tersedianya bahan pertimbangan bagi penyelenggara
penyuluhan untuk merumuskan, menyusun, mengalokasikan
program dan kegiatan pembangunan pertanian;
4. Tersedianya bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan
dalam peningkatan jejaring kerjasama/kemitraan dalam rangka
penguatan dan pemberdayaan kelembagaan petani;
5. Tersedianya bahan pertimbangan untuk menetapkan
pemberian penghargaan kepada kelompoktani yang
berprestasi.
D. Sasaran
Sasaran petunjuk pelaksanaan ini adalah penyelenggara dan
pelaksana penyuluhan pertanian yang terdiri dari pejabat struktural
dan fungsional di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
kecamatan dalam melaksanakan penilaian kemampuan
kelompoktani.
E. Pengertian
Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan:
1. Kelompoktani adalah kumpulan petani/peternak/pekebun yang
dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi
lingkungan (sosial, ekonomi, sumberdaya) dan keakraban untuk
meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.
Keanggotaan kelompoktani berjumlah 20-25 orang dan atau
3
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan
usahataninya;
2. Pelaku utama adalah petani, pekebun dan peternak beserta
keluarga intinya;
3. Kemampuan kelompoktani adalah kapasitas/kompetensi yang
dimiliki kelompoktani dalam menjalankan fungsi dan peran
kelembagaannya sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan
unit produksi dalam mengembangkan usahatani yang berbasis
agribisnis;
4. Klasifikasi kemampuan kelompoktani adalah pemeringkatan
kemampuan kelompoktani ke dalam 4 (empat) kategori yang
terdiri dari kelas pemula, kelas lanjut, kelas madya dan kelas
utama yang penilaiannya berdasarkan kemampuan
kelompoktani.
4
BAB II PENYELENGGARAAN
PENILAIAN
A. Prinsip Penilaian
1. Sahih (valid), yaitu kemampuan yang akan diukur harus sesuai
dengan pelaksanaan fungsi kelompoktani;
2. Objektif, yaitu diukur secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan;
3. Keterandalan (reliable), yaitu siapapun, kapanpun, dimanapun
dilakukan penilaian akan memberikan hasil yang sama;
4. Relevan, yaitu penilaian harus terkait dengan fungsi
kelompoktani;
5. Efisien, yaitu dapat dilaksanakan dengan tertib dan teratur
sesuai waktu yang ditetapkan.
B. Pendekatan Penilaian
Penilaian kemampuan kelompoktani dirumuskan dan disusun
dengan pendekatan aspek manajemen dan aspek kepemimpinan
yang meliputi: (a) perencanaan, (b) pengorganisasian,
(c) pelaksanaan, (d) pengendalian dan pelaporan,
(e) pengembangan kepemimpinan kelompoktani (Panca
Kemampuan Kelompoktani/PAKEM POKTAN) dari fungsi-fungsi
kelompoktani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit
produksi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka klasifikasi
kemampuan kelompoktani diarahkan untuk memiliki kemampuan
sebagai berikut :
5
b. Wahana Kerjasama
1) Merencanakan pemanfaatan sumberdaya (pelaksanaan
rekomendasi teknologi);
2) Merencanakan kegiatan pelestarian lingkungan.
c. Unit Produksi
1) Merencanakan definitif kelompok (RDK), Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan rencana
kegiatan kelompok lainnya;
2) Merencanakan kegiatan usaha (usahatani berdasarkan
analisa usaha, peningkatan usaha kelompok, produk
sesuai permintaan pasar, pengolahan dan pemasaran
hasil, penyediaan jasa).
c. Unit Produksi
Mengorganisasikan pembagian tugas anggota dan
pengurus kelompoktani.
6
2) Melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan;
3) Melaksanakan pembagian tugas;
4) Menerapkan kedisiplinan kelompok secara taat azas;
5) Melaksanakan dan mentaati kesepakatan anggota;
6) Melaksanakan dan mentaati peraturan/perundangan
yang berlaku;
7) Melaksanakan pengadministrasian/pencatatan kegiatan
kelompok.
c. Unit Produksi
1) Melaksanakan pemanfaatan sumberdaya secara
optimal;
2) Melaksanakan RDK dan RDKK;
3) Melaksanakan kegiatan usahatani bersama;
4) Melaksanakan penerapan teknologi;
5) Melaksanakan pemupukan dan penguatan modal
usahatani;
6) Melaksanakan pengembangan fasilitas dan sarana kerja;
7) Melaksanakan dan mempertahankan kesinambungan
produktivitas.
7
2) Mengembangkan kader-kader pemimpin;
3) Meningkatkan kemampuan anggota untuk
melaksanakan hak dan kewajiban.
b. Wahana Kerjasama
1) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam
pengembangan organisasi;
2) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam
pengembangan usahatani.
c. Unit Produksi
1) Mengembangkan usaha kelompok;
2) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan mitra
usaha.
C. Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian Kemampuan Kelompoktani disusun
berdasarkan kriteria spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dalam
batasan waktu yang jelas untuk mencapai tujuan penilaian dan
manfaat dari hasil penilaian kemampuan kelompoktani. Instrumen
penilaian dirumuskan dan disusun sebagaimana disajikan pada
lampiran 1.
8
2. Pengorganisasian
Organisasi penyelenggaraan penilaian disusun dalam bentuk
tim di semua tingkatan administrasi penyelenggara dan
pelaksana penyuluhan pertanian, sebagai berikut: (1) Tim
penilai tingkat desa; (2) Tim pelaksana tingkat kecamatan; (3)
Tim pelaksana tingkat kabupaten/kota; (4) Tim pembina tingkat
provinsi; dan (5) Tim pengendali tingkat Pusat.
a. Tim Penilai Tingkat Desa/Kelurahan
Ketua : Penyuluh pertanian setempat
Sekretaris : Penyuluh pertanian swadaya
9
kelembagaan petani di kabupaten/kota
Anggota : 1. Kepala seksi/subbagian yang menangani
kelembagaan petani
2. Kelompok jabatan fungsional penyuluh
pertanian di kabupaten/kota
10
Anggota : 1. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan
Kelembagaan Petani
2. Kelompok jabatan fungsional penyuluh
pertanian di pusat
Tugas tim pengendali penilaian tingkat pusat melakukan
pengendalian dan pembinaan, kompilasi, validasi, mengolah
dan menganalisis hasil penilaian kemampuan kelompoktani
tingkat provinsi serta menyampaikan laporan hasil penilaian
kepada Menteri Pertanian melalui Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pertanian.
3. Pelaksanaan
a. Penetapan Tim Penilai
Tim penilai kemampuan kelompoktani ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian di tingkat pusat, Kepala
Sekretariat Bakorluh/kelembagaan yang menangani
penyuluhan di tingkat provinsi dan Kepala
Bapeluh/kelembagaan yang menangani penyuluhan di
tingkat kabupaten/kota dan kecamatan.
b. Pembekalan Tim Penilai
Pembekalan bagi anggota tim penilai ditujukan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap instrumen, cara
penggunaannya, metode pengumpulan data di lapangan
dan mekanisme penyampaian laporan. Pembekalan tim
penilai dilakukan oleh masing-masing kepala unit kerja
penyelenggara penyuluhan di pusat, provinsi dan
kabupaten/kota.
c. Pengumpulan data, pengolahan dan analisis data;
1) Pengumpulan Data
11
a) Data diperoleh dari anggota dan pengurus
kelompoktani;
b) Pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui
pengamatan (observasi), wawancara, angket
(kuesioner), dan surat menyurat tercetak dan
elektronik.
2) Pengolahan dan Analisis Data
a) Sebelum dilakukan pengolahan data terlebih dahulu
dilakukan verifikasi data hasil penilaian kemampuan
kelompoktani berdasarkan klasifikasi.
b) Analisis data dilakukan berdasarkan instrumen
penilaian kemampuan kelompoktani untuk
selanjutnya menjadi bahan pertimbangan dalam
penetapan klasifikasi berdasarkan kelas pemula,
lanjut, madya dan utama.
c) Nilai kemampuan kelompoktani berdasarkan hasil
klasifikasi sebagai berikut:
- kelas pemula dengan nilai 0-250; (kelas belajar)
- kelas lanjut dengan nilai 251-500; (kelas usaha)
- kelas madya dengan nilai 501-750; (kelas bisnis)
- kelas utama dengan nilai 751-1000. (kelas mitra)
d. Pengukuhan kelas kelompoktani
Klasifikasi yang dilakukan berdasarkan kemampuan
kelompoktani dikukuhkan dengan pemberian sertifikat
sebagaimana contoh pada Lampiran 6 sampai dengan 9 yang
ditandatangani oleh :
1) Kepala Desa untuk sertifikat kelompoktani kelas pemula
(Lampiran 6);
2) Camat untuk sertifikat kelompoktani kelas lanjut
(Lampiran 7);
3) Bupati/Walikota untuk sertifikat kelompoktani kelas
madya (Lampiran 8);
12
4) Bupati/walikota untuk sertifikat kelompoktani kelas
utama (Lampiran 9).
4. Pelaporan
Pelaporan penilaian kemampuan kelompoktani merupakan
media pertanggungjawaban yang memberikan informasi
tentang perkembangan kelompoktani di setiap tingkatan
lembaga penyelenggara dan pelaksana penyuluhan. Laporan
hasil penilaian menjadi umpan balik penyelenggara untuk
perbaikan dan penyempurnaan pembinaan penyelenggaraan
penyuluhan di masa akan datang. Pelaksanaan penilaian sudah
dilakukan mulai bulan Januari dan laporan perkembangan
kelembagaan tani dan hasil penilaian kemampuan
kelompoktani disusun 1 (satu) kali dalam setahun dan
disampaikan paling lambat:
a. Dari desa/kelurahan ke Balai Penyuluhan Kecamatan
tanggal 30 September.
b. Dari Balai Penyuluhan Kecamatan ke Bapeluh
Kabupaten/kota tanggal 15 Oktober.
c. Dari Bapeluh kabupaten/kota ke Sekretariat Bakorluh
tanggal 30 Oktober.
d. Dari Sekretariat Bakorluh ke Pusat Penyuluhan Pertanian,
Badan PPSDMP tanggal 15 November.
Format laporan sebagaimana contoh pada Lampiran 10.
13
BAB III
PEMBIAYAAN
BAB IV
PENYELIAAN DAN PEMANTAUAN
BAB V
PENUTUP
15
Lampiran 1
INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KELOMPOK TANI (POKTAN)
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
2 Pertemuan/musyawarah kelompoktani 50
a Rencana pertemuan/musyawarah kelompoktani 3 tahun terakhir 20
1) Ada, 3 tahun 20
2) Ada, 2 tahun berturut-turut 10
3) Ada, 1 tahun 3
4) Tidak ada 0
b Rencana frekuensi pertemuan/musyawarah kelompoktani 15
1) Rencana pertemuan, 2 kali/bulan 15
2) Rencana pertemuan, 1 kali/bulan (selapanan/35hari) 7
3) Rencana pertemuan, 1 kali > sebulan (selapanan/35 hari) 2
4) Tidak ada 0
c Isi rencana pertemuan/musyawarah kelompoktani 15 Rencana pertemuan/
1) Ada, lengkap (lihat bukti fisik) 15 musyawarah berisi waktu, acara
(penggalian dan pemecahan
2) Ada, 4-6 topik 7
masalah), peserta, sarana ,
3) Ada, 1-3 topik 2 tempat, petugas/penyuluh
4) Tidak ada 0 pertanian, pembiayaan.
B Wahana Kerjasama
3 Rencana pemanfaatan sumberdaya 30
a Rencana pemanfaatan sumberdaya (tenaga, sarana, teknologi, modal, pemasaran)
3 tahun terakhir 10
1) Ada, 3 tahun 10
2) Ada, 2 tahun berturut-turut 5
3) Ada, 1 tahun 1
4) Tidak ada 0
b Isi rencana pemanfaatan sumberdaya 10 Merencanakan pemanfaatan
1) Ada, • 5 unsur (lihat bukti fisik) 10 sumberdaya meliputi: tenaga,
sarana, teknologi,
2) Ada, 3-4 unsur 5
modal/kredit, pemasaran,
3) Ada, 1-2 unsur 1 pengolahan hasil.
4) Tidak ada 0
c Rencana pemanfaatan sumberdaya dalam pelaksanaan rekomendasi teknologi
10
3 tahun terakhir
1) Ada, 3 tahun 10
2) Ada, 2 tahun berturut-turut 5
3) Ada, 1 tahun 1
4) Tidak ada 0
17
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
B Wahana Kerjasama
2 Mengembangkan aturan tertulis organisasi kelompok (pertemuan, 50
keuangan, keikutsertaan dalam kegiatan, perjanjian dengan pihak lain)
a Pengorganisasian kelompoktani 15
1) Ada, • 4 unsur (lihat bukti fisik) 15
2) Ada, 2-3 unsur 7
3) Ada, 1 unsur 2
4) Tidak ada 0
b Isi aturan kelompok 15 Aturan kelompoktani meliputi
1) Ada, • 3 unsur (lihat bukti fisik) 15 aturan-aturan: pertemuan,
2) Ada, 2 unsur 7 keuangan, keikutsertaan
3) Ada, 1 unsur 2 dalam kegiatan.
4) Tidak ada 0
c Mentaati Kesepakatan(Interaksi dengan kelompok lain) 10
1) > 75 % kesepakatan dilaksanakan 10
2) 50 - 75% kesepakatan dilaksanakan 5
3) < 50% kesepakatan dilaksanakan 1
18
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
d Mentaati Peraturan 10
1) > 75 % mentaati peraturan 10
2) 50 - 75% mentaati peraturan 5
3) < 50% mentaati peraturan 1
C Unit Produksi
3 Mengembangkan usahatani kelompok 20
a Pengorganisasian pembagian tugas anggota dan pengurus kelompoktani 10
1) > 75 % anggota menyatakan sudah ada pembagian tugas 10
2) 50 - 75% anggota menyatakan sudah ada pembagian tugas 5
3) < 50% anggota menyatakan sudah ada pembagian tugas 1
b Pengorganisasian pengembangan usahatani kelompok (unit saprodi, unit 10
pemasaran, unit produksi, unit pengolahan/pasca panen, unit permodalan
1) Ada, • 3 unsur 10
2) Ada, 2 unsur 5
3) Ada, 1 unsur 1
4) Tidak ada 0
19
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
4 Pelestarian lingkungan 30
a Pelaksanaan pelestarian lingkungan selama 3 tahun terakhir 15 Laporan, dokumentasi,
1) Ada, 3 tahun 15
2) Ada, 2 tahun berturut-turut 7 Pelaksanaan pelestarian
3) Ada, 1 tahun 2 lingkungan melalui
4) Tidak ada 0 pemanfaatan limbah
b Ruang lingkup pelestarian lingkungan 15 pertanian, pengendalian
1) Ada, • 4 unsur (lihat bukti fisik) 15 organisme pengganggu
tanaman, melaksanakan
2) Ada, 2-3 unsur 7
pertanian organik,
3) Ada, 1 unsur 2
pemanfaatan sumberdaya air
4) Tidak ada 0
secara efisien
5 Menerapkan kedisiplinan kelompok secara taat azas 15 Daftar hadir, buku simpan
a > 75 % anggota disiplin dan tanggung jawab 15 pinjam, laporan keuangan
b 50% - 75% anggota disiplin dan tanggung jawab 7
c 10% - 50% anggota disiplin dan tanggung jawab 2
d < 10% anggota disiplin dan tanggung jawab 0
C Unit Produksi
10 Pemanfaatan sumberdaya 30
a Pelaksanaan pemanfaatan sumberdaya 3 tahun terakhir 15 Unsur terdiri dari tenaga kerja,
1) Ada, 3 tahun 15 sarana, teknologi, modal dari
kelompok. Bukti fisik dari
2) Ada, 2 tahun berturut-turut 7
laporan keuangan, laporan
3) Ada, 1 tahun 2 kegiatan, sarana produksi yang
4) Tidak ada 0 dimanfaatkan.
b Pemanfaatan sumberdaya 15
1) Ada, • 4 unsur 15
2) Ada, 2-3 unsur 7
3) Ada, 1 unsur 2
4) Tidak ada 0
20
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
21
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
22
Nilai Nilai
No. Aspek dan Indikator Penilaian Kemampuan Maks Maks Bukti Fisik
Aspek Indikator
B Wahana Kerjasama
4 Pengembangan organisasi antar unit otonom (unit produksi, unit saprodi, 20
unit pengolahan, unit pemasaran, unit permodalan)dalam kelompok
a Hubungan antar unit otonom berjalan sangat baik 20
b Hubungan antar unit otonom berjalan cukup baik 10
c Hubungan antar unit otonom berjalan kurang baik 3
d Tidak ada hubungan
C Unit Produksi
5 Pengembangan usaha kelompok 20
a Usaha kelompok tani dikembangkan melalui perhimpunan/Badan Usaha Milik Petani
(BUMP) 20
b Usaha kelompok tani dikembangkan melalui Gapoktan/asosiasi 10
c Usaha kelompok tani dikembangkan dalam kelompok sendiri 3
23
Lampiran 2.
Desa :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Jumlah Kelompoktani :
Jumlah Anggota :
Ketua Tim Penilai :
Tingkat Desa/Kelurahan
No Volume/ Penyuluh
Kelompotani Sekretariat Berdiri Anggota Unggulan Ketua Sekretaris Bendahara Pemula Lanjut Madya Utama
Luas Pendamping
(…………………………………………..................)
Lampiran 3
Kecamatan :
Kabupaten :
Provinsi :
Jumlah kelompoktani :
Jumlah Anggota :
Ketua Tim Pelaksana :
Penilaian Tingkat Kecamatan
(…………………………………………..................)
Lampiran 4
Kabupaten :
Provinsi :
Jumlah kelompoktani :
Jumlah Anggota :
Ketua Tim Pelaksana :
Penilaian Tingkat Kabupaten/Kota
(…………………………………………..................)
Lampiran 5
Provinsi :
Jumlah kelompoktani :
Jumlah Anggota :
Ketua Tim Pembina :
Penilaian Tingkat Provinsi
(…………………………………………..................)
Lampiran 6
Sertifikat
Pengukuhan Kelompoktani Pemula
Nomor : ……………………..
.........................................,..........2011
Kepala Desa......................................
..........................................................
(......................................................)
29
Lampiran 7
Sertifikat
Pengukuhan Kelompoktani Lanjut
Nomor : ……………………..
......................................,..........2011
Camat ............................................
(......................................................)
30
Lampiran 8
Sertifikat
Pengukuhan Kelompoktani Madya
Nomor : ……………………..
..........................................,..........2011
Bupati/Walikota.................................
(......................................................)
31
Lampiran 9
Sertifikat
Pengukuhan Kelompoktani Utama
Nomor : ……………………..
......................................,..........2011
Bupati/Walikota............................
........................................................
(......................................................)
32
Lampiran 10
OUTLINE LAPORAN
I. PENDAHULUAN
II. KEGIATAN DAN HASIL
(Lampirkan format rekapan penilaian sesuai tingkatan/kecamatan,
kabupaten, provinsi)
III. PERMASALAHAN
IV. SARAN
V. RENCANA TINDAK LANJUT
Keterangan:
*) coret yang tidak perlu
33
33