Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SARANA WEBSITE DALAM


MENUNJANG PEMASARAN LEMBAGA
PENDIDIKAN

Disusun untuk
Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Dosen Pengampu : A. Mudhfar, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Yuki Readi
Semester : V KI/MP

SEKOLAH TINGGI ISLAM AL-KARIMIYYAH


(STIA)
BERAJI GAPURA SUMENEP
TAHUN AKADEMIK 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat beserta taufik-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik berdasarkan judul yang ditentukan oleh pengampu sesuai dengan
jadwal.
Makalah ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan (SIMP). Materi yang disajikan dalam makalah ini yaitu “Sarana
Website dalam Menunjamg Ketatalaksanaan Sekolah.”
Kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, kepada Dosen Pembimbing SIMP yaitu Bapak A. Mudhfar, M.Pd.I dan para
pembaca pada umumnya mohon kritik konstruktif demi perbaikan dan kesempurnaan
penulisan makalah selanjutnya.
Dan kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah
membimbing kami sehingga penulisan makalah ini bisa selesai sesuai waktu yang telah
ditetapkan.

Sumenep, 05-12-2012

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………… 4
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………... 5
C. Tujuan Pembahasan ………………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Website …………………………………………………………………….. 6
B. Sejarah Perkembangan Website …………………………………………………….. 8
C. Definisi Pemasaran Pendidikan …………………………………………………….. 11
D. Website dalam Pemasaran Lembaga Pendidikan …………………….…………….. 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..…………….... 17
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan pendidikan dari waktu ke waktu makin
tinggi. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat, maka lembaga
Pendidikan dalam berbagai tingkat dan jenjang pendidikan tidak lagi dapat berpangku tangan
untuk melestarikan kemampuan budaya dan performen suatu sekolah, namun harus gigih
melakukan inovasi perubahan dalam berbagai aspek agar tidak ditinggalkan oleh masyarakat
yang hidup dalam pada era globalisasi. Karena perkembangan pendidikan di Indonesia yang
maju sekarang ini, baik dari aspek administratif maupun teknologi mengharuskan agar proses
pelayanan pendidikan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal
tersebut dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung
tersebut adalah aplikasi teknologi informasi dalam bidang sistem informasi manajemen
pendidikan.
Menyadari hal tersebut, sekolah sebagai agen perubahan di masyarakat harus
senantiasa melakukan perubahan sesuai dengan derap dinamika perkembangan masyarakat
dalam perkembangan iptek. Peranan website telah merebak hamper di segala bidang
termasuk di dalamnya bidang informasi. Website telah banyak memberikan kontribusi dalam
melaksanakan aktivitas manusia termasuk di dalamnya memberikan banyak informasi untuk
kebutuhan sehari-hari. Karena begitu praktisnya dalam penggunaan, maka semakin banyak
organisasi yang memanfaatkannya. Informasi yang menyangkut apa saja yang telah
dikerjakan, baik yang mengenai material (what) maupun yang mengenai bagaimana cara
mengerjakannya (how) kemudian dianalisisny untuk dapat diramalkan kecenderungannya.
Agar suatu analisis dapat memberikan alternatif-alternatif yang sebaik-baiknya, maka
diperlukan informasi yang lengkap, benar dan cukup up-to-date. Karena informasi itu
merupakan hasil pengolahan data, berarti datanya pun harus lengkap, terpercaya dan up-to-
date juga.
Oleh karena itu persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah menengah
atas kian hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang ada berlomba-lomba
menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya. Maka salah satu upaya yang bisa
dijadikan sebagai program unggulan best Practice sebuah Institusi Pendidikan Sekolah adalah
pembuatan website sekolah yang dipandang sebagai jembatan emas untuk meraih masa depan
yang gemilang, terlebih di dalam website ini terdapat sistem yang memungkinkan

4
pengawasan nilai siswa sebagai bahan evaluasi yang dapat dipantau oleh orang tua/wali
diberbagai tempat yang pengolahannya dapat dilakukan secara online. Selain itu juga
berbagai informasi sekolah yang menjadi daya tarik masyarakat dalam memandang citra
sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka pembahasan ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a) Apakah Definisi Website itu ?
b) Bagaimana sejarah perkembangannya ?
c) Apakah Pemasaran Lembaga Pendidikan ?
d) Bagaimana fungsi websit dalam menunujang Pemasaran Lembaga
Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan dari pembahasan ini yaitu :
a) Untuk mengetahui definisi website
b) Untuk mengetahui sejarah perkembangan website
c) Untuk mengetahui definisi Pemasaran Lembaga Pendidikan
d) Untuk mengetahui fungsi websit dalam menunjang Pemasaran Lembaga
Pendidikan

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Website
Website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik
yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling
terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link. Sedangkan menurut Yuhefizar,
website adalah suatu metode untuk menampilan informasi di internet, baik berupa teks,
gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk
menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat
diakses melalui sebuah browser.
Jadi dapat disimpulkan bahwa website yang kita kenal sebagai web merupakan suatu
kumpulan halaman dalam internet yang di dalamnya berisi informs-informasi berupa teks,
gambar, video, animasi dll. dengan domain WWW ( World Wid Web ).
Di dalam pembuatan Website terdapat beberapa unsur yang harus diperhatikan oleh
pembuat website agar suatu halaman dapat diakses di internet. Unsur-unsur tersebut yaitu :
1. Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator)
Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat
unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website, atau
dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah
website pada dunia internet. Contoh : http://www.baliorange.net
Nama domain diperjualbelikan secara bebas di internet dengan status sewa tahunan.
Setelah Nama Domain itu terbeli di salah satu penyedia jasa pendaftaran, maka p engguna
disediakan sebuah kontrol panel untuk administrasinya. Jika pengguna lupa/tidak
memperpanjang masa sewanya, maka nama domain itu akan di lepas lagi ketersediaannya
untuk umum. Nama domain sendiri mempunyai identifikasi ekstensi/akhiran sesuai
dengan kepentingan dan lokasi keberadaan website tersebut. Contoh nama domain ber-
ekstensi internasional adalah com, net, org, info, biz, name, ws. Contoh nama domain ber -
ekstensi lokasi Negara Indonesia adalah :
 .co.id : Untuk Badan Usaha yang mempunyai badan hukum sah- .ac.id : Untuk
Lembaga Pendidikan
 .go.id : Khusus untuk Lembaga Pemerintahan Republik Indonesia
 .mil.id : Khusus untuk Lembaga Militer Republik Indonesia

6
 .or.id : Untuk segala macam organisasi yand tidak termasuk dalam kategori
“ac.id”,”co.id”,”go.id”,”mil.id” dan lain lain
 .war.net.id : untuk industri warung internet di Indonesia
 .sch.id : khusus untuk Lembaga Pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
seperti SD, SMP dan atau SMU
 .web.id : Ditujukan bagi badan usaha, organisasi ataupun perseorangan yang
melakukan kegiatannya di World Wide Web.
2. Rumah tempat website (Web hosting)
Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat
menyimpan berbagai data, file-file, gambar, video, data email, statistik, database dan lain
sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan
tergantung dari besarnya web hosting yang disewa/dipunyai, semakin besar web hosting
semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan ditampilkan dalam website.
Web Hosting juga diperoleh dengan menyewa. Pengguna akan memperoleh kontrol panel
yang terproteksi dengan username dan password untuk administrasi websitenya. Besarnya
hosting ditentukan ruangan harddisk dengan ukuran MB (Mega Byte) atau GB (Giga
Byte). Lama penyewaan web hosting rata-rata dihitung per tahun. Penyewaan hosting
dilakukan dari perusahaan-perusahaan penyewa web hosting yang banyak dijumpai baik
di Indonesia maupun Luar Negeri. Lokasi peletakan pusat data (datacenter) web hosting
bermacam-macam. Ada yang di Jakarta, Singapore, Inggris, Amerika, dll dengan harga
sewa bervariasi.
3. Bahasa Program (Scripts Program)
Adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap perintah dalam
website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis
atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang
digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus.
Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis
jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website antara lain HTML, ASP,
PHP, JSP, Java Scripts, Java applets, XML, Ajax dsb. Bahasa dasar yang dipakai setiap
situs adalah HTML sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa pendukung
yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs. Bahasa program ASP,
PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk
membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email,
mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.

7
4. Desain website
Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan
bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain.
Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Desain sangat
berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website.
Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa website
designer. Saat ini sangat banyak jasa web designer, terutama di kota-kota besar. Perlu
diketahui bahwa kualitas situs sangat ditentukan oleh kualitas designer. Semakin banyak
penguasaan web designer tentang beragam program/software pendukung pembuatan situs
maka akan dihasilkan situs yang semakin berkualitas, demikian pula sebaliknya. Jasa web
designer ini yang umumnya memerlukan biaya yang tertinggi dari seluruh biaya
pembangunan situs dan semuanya itu tergantung kualitas designer. Program-program
desain website salah satunya adalah Macromedia Firework, Adobe Photoshop, Adobe
Dreamweaver, Microsoft Frontpage, dll.
5. Program transfer data ke pusat data
Para web designer mengerjakan website dikomputernya sendiri. Berbagai bahasa
program, data informasi teks, gambar, video, dan suara telah menjadi file-file pendukung
adanya website. File tersebut bisa dibuka menggunakan program penjelajah (browser)
sehingga terlihatlah sebuah website utuh di dalam komputer sendiri (offline). Tetapi file-
file tersebut perlu untuk diletakkan dirumah hosting versi online agar terakses ke seluruh
dunia. Pengguna akan diberikan akses FTP (File Transfer Protocol) setelah memesan
sebuah web hosting untuk memindahkan file-file website ke pusat data web hosting.
Untuk dapat menggunakan FTP diperlukan sebuah program FTP, misalnya WS FTP,
Smart FTP, Cute FTP, dll. Program FTP ini banyak ditemui di internet dengan status
penggunaan gratis maupun harus membayar. Para web designer pun dapat menggunakan
fasilitas FTP yang terintegrasi dengan program pembuat website, misal Adobe
Dreamweaver.
6. Publikasi website
Keberadaan website tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal
oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung
dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada
masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi. Publikasi situs di
masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan pamlet-pamlet,
selebaran, baliho, kartu nama dan lain sebagainya tapi cara ini bisa dikatakan masih

8
kurang efektif dan sangat terbatas. Cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif
dengan tak terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui search
engine-search engine (mesin pencari, spt : Yahoo, Google, MSN, Search Indonesia, dsb).
Cara publikasi di search engine ada yang gratis dan ada pula yang membayar.
Yang gratis biasanya terbatas dan cukup lama untuk bisa masuk dan dikenali di search
engine terkenal seperti Yahoo atau Google. Cara efektif publikasi adalah dengan
membayar, walaupun harus sedikit mengeluarkan akan tetapi situs cepat masuk ke search
engine dan dikenal oleh pengunjung.
B. Sejarah Perkembangan Website
Pada awal muncul web sangatlah sederhana, hanya menampilkan hyperlink (link) dan
masih menggunakan tampilan nomor yang mirip dengan suatu menu yang menghubungkan
antara satu halaman ke halaman lainnya. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk
melakukan navigasi di dalam web, hal ini disebabkan karena perkembangan teknologi karena
sejarah web sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi computer. Pada saat itu
teknologi web kebanyakan dikembangkan dan berjalan pada system operasi unix dan jarang
menggunakan teknologi windows, Walaupun ada beberapa tetapi tampilannya sangat
sederhana. Berlokasi di kota Geneva, Swiss mengajukan protocol system distribusi internet
yang digunakan untuk berbagi informasi di antara para fisikawan.
Web broser digunakan sebagai berselancar atau istilah jaman sekarang browsing. Pada
saat itu pertama kali browser yang sangat popular adalah Internet Explorer yang digunakan
untuk mengakses web melalui computer. Seiring dengan perkembangan teknologi muncul
berbagai web browser diantaranya modzila firefox, google chrome, opera, safari, dan
sebagainya. Dengan kemunculan web browser perkembangan web pun berkembang.
Website yang kita kenal sekarang ditemukan oleh Sir Timothy John “Tim” Berners-Lee.
Beliau bekerja di European Laboratory for Particle Physics (CERN). Sekitar bulan Maret
1989, “Tim” mengusulkan suatu protokol sistem distribusi di internet untuk pertukaran
informasi di internet. Akhirnya situs web pertama diluncurkan pertama kali pada tanggal 6
Agustus 1991 dengan situs http://info.cern.ch/. Situs WWW dinyatakan sebagai situs yang
bisa digunakan oleh setiap orang alias gratis pada 30 April 1993. Sebuah website ditulis
dengan menggunakan format HTML(Hyper Text Markup Language). HTML merupakan
suatu kode tag yang menginstruksikan suatu browser untuk menghasilkan sesuai dengan
keinginan pembuatnya. Kemudian Pada bulan September 1994, ‘Tim” mendirikan World
Wide Web Consortium (W3C) yang merupakan organisasi internasional utama yang
mengurus tentang standar dari website yang ada sekarang.

9
Perkembangan website berdasarkan teknologi dan cara penggunaannya menurut pada
praktisi informatika adalah sebagai berikut:
a. Web 1.0
Web 1.0 merupakan teknologi awal dari website, dimana pembuat sebagai pemberi
informasi dan pengguna hanya sebagai pembaca (seperti membaca koran lewat computer,
aktifitasnya hanya searching saja). Bahasa yang digunakan pada web ini masih berupa HTML
saja.
b. Web 2.0
Web 2.0 muncul sekitar tahun 2003 atau 2004, dimana para pengguna website-pun
dapat berkomunikasi 2 arah, berfungsi kolaboratif, informative, dengan tujuan membuat
pengguna semakin mudah dan dekat, salah satunya dengan hadirnya social networking dan
memiliki berbagai kelebihan lainnya.
Kelebihan dari web ini adalah sebagai berikut (menurut O’Reilly media):
 The Web as Platform (Pengerjaan suatu aplikasi/tulisan dapat langsung dikerjakan di
media internet tanpa harus mengerjakannya terlebih dahulu di windows desktop)
 Harnessing Collective Intelligence (Web 2.0 memiliki kinerja untuk memanfaatkan
tulisan orang lain untuk mengisi konten web secara kolektif (tidak hanya webmaster
yang mengisi konten sendiri), contohnya seperti youtube)
 Data is the Next Intel Inside (merupakan suatu garansi kepercayaan dari para pemberi
data kepada pemilik website bahwa pada era web 2.0 data sangatlah penting dan harus
di update setiap waktu)
 End of the Software Release Cycle (pada web 2.0 aplikasi software dapat langsung
digunakan lewat internet/internet menjadi platform menjalankan program)
 Lightweight Programming Models (pembuatan web 2.0 menggunakan bahasa yang
ringan dan mendukung pengembagan program)
c. Web 3.0
Web ini diperkirakan akan berkembang pada tahun 2010-2020 dan saat ini masih
dalam tahap pengembangan.
Menurut PC magazine karakteristik dari web 3.0 adalah :
 Semantic Web (web dengan kemampuan membaca situs semudah manusia
membacanya sehingga informasi dapat disajikan dengan cepat dan tepat)
 The 3D Web (web dengan kemampuan visual 3D dan interaksi secara realtime)
 The Media-Centric Web (Photo, audio, dan video akan menjadi cara lain untuk
mencari informasi yang kita inginkan selain keyword)

10
 The Pervasive Web (Web yang mudah diakses dengan berbagai cara dan alat berbeda
kapan saja dan dimana saja).

C. Definisi Pemasaran Pendidikan


Pemasaran atau marketing tidak diasumsikan dalam arti yang sempit yaitu penjualan
akan tetapi markting memiliki pengertian yang sangat luas. Intinya penerapan marketing
tidak hanya berorientasi ada peningkatan laba lembaga akan tetapi bagaimana menciptakan
kepuasan bagi customer sebagai bentuk tanggung jawab kepada stakeholder atas mutu dari
outputnya. Penerapan marketing di atas terlebih dahulu harus memperbaiki fondassi-fondasi,
diantaranya perhatian pada kualitas yang ditawarkan, serta jeli melihat segmentasi dan
penentuan sasaran. Konsep marketing tidak berorientasi asal barang habis tanpa
memperhatikan sesudah itu, berorientasi jangka panjang yang lebih menekankan pada
kepuasan konsumen, dimana marketing itu sendiri adalah suatu usaha bagaimana
memuaskan, memenuhi needs and wants dari konsumen. Pemasaran adalah pelaksanaan
kegiatan perusahaan yang mengarahkan atau mengendalikan arus barang dan jasa dari
produsen kepada konsumen atau pemakai. Menurut Stanton (1993:7) :"Suatu sistem total dari
kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan
dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada
para konsumen saat ini maupun konsumen potensial."
Sedangkan pendidikan merupakan proses perubahan pola pikir, apresiasi dan
pembasaan manusia agar menjadi manusia yang artinya memanusiakan manusia. Sekolah
merupakan salah satu kelembagaan satuan pendidikan.Walaupun kebanyakan orang sering
mengidentikkan sekolah dengan pendidikan, pendidikan merupakan wahana perubahan
peradaban manusia ketika membicarakan sistem pendidikan tidak cukup hanya membahas
sistem persekolahan, sehingga untuk membicarakan pemasaran pendidikan pun
sesungguhnya tidak cukup hanya dengan membahas terbatas pada pemasaran persekolahan.
Karena paradigma pendidikan yang begitu universal tidak hanya dipandang secara terbatas
pada sistem persekolahan. Pendidikan merupakan produk jasa yang dihasilkan dari lembaga
pendidikan yang bersifat non profit, sehingga hasil dari proses pendidikan kasad mata. Untuk
lebih mengenal lebih dalam dari pemasaran pendidikan maka harus mengenal lebih dahulu
pengertian dan karakteristik pendidikan ada pada posisi yang tepat sesuai dengan nilai dan
sifat dari pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pendidikan yang dapat laku dipasarkan ialah
pendidikan seperti:
a) Ada produk sebagai hasil komuditas.

11
b) Produknya memiliki standar, spesifikasi dan kemasan.
c) Memiliki sasaran yang jelas.
d) Memiliki jaringan dan media.
e) Memiliki tenaga pemasaran.
Demikian halnya dengan pemasaran pendidikan, beberapa ahli memberikan pengertian
diantaranya adalah: Kotler mengemukakan bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial
dan manajerial, baik oleh individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan
dan diinginkan melalui penciptaan penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan pihak
lain. Khususnya dalam markeing pendidikan John R. Silber yang dikutip Buchari Alma
menyatakan bahwa etika marketing dalam dunia pendidikan adalah menawarkan mutu
layanan intelektual dan membentuk watak secara menyeluruh. Hal itu karena pendidikan
sifatnya lebih kompleks, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, hasil
pendidikannya mengacu jauh ke depan, membina kehidupan warga negara, generasi penerus
ilmuwan di kemudian hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemasaran / marketing pendidikan
ialah penawaran mutu sekolah kepada masyarakat untuk memberikan pelayanan intelektual
dalam membentuk kepribadian yang baik dalam masyarakat.
1. Strategi Pemasaran Pendidikan
Strategi pemasaran merupakan pernyataan (baik secara emplisit maupun eksplisit) mengenai
bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya (Bernett, 1988). Sementara itu,
Kahle (1990) mendifinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan
untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah
dalam kaitannya dengan variable-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran,
postioing, elemen pemasaran, dan biaya iuran pemasaran.
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yag saling berkaitan (Corey, Dolan, 1991), yaitu :
 Pemilihan pasar, yaitu pasar yang akan dilayani. Pemilihan pasar dimulai dengan
melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling
memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
 Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang di jual, pembentukan lini produk,
dan mendesain penawaran individual pada masing-masing lini.
 Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kunatitatif
dari produk kepada pelanggan.

12
 Sisitem distribusi yaitu saluran perdagangan grosir atau eceran yang dilalui produk
sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
 Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling,
promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.
Strategi pemasaran jasa pendidikan berarti rencana yang komprehesif pada kegiatan lembaga
pendidikan dalam memberi layanan jasa pendidikan yang memuaskan kepada pengguna
dengan cara memperhatikan konsep, model, produk, biaya pendidikan dan strategi distribusi
informasi jasa lembaga pendidikan.
2. Model-Model Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan
Gronroos menegaskan bahwa pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran
eksternal, tetapi juga pemasaran internal dan pemasaran interaktif, begitupun dengan
pemasaran jasa pendidikan. Adapun penjelasan dari model-model strategi pemasaran
pendidikan, yaitu :
1. Pemasaran eksternal, yaitu menggambarkan aktivitas normal yang dilakukan oleh
organisasi pendidikan dalam mempersiapkan produk, menetapkan harga, melakukan
distribusi informasi dan mempromosikan produk jasa yang bernilai superior kepada
para pelanggan dalah hal ini wali murid. Bila ini bisa dilakukan dengan baik, maka
para wali murid sebagai pelanggan akan terikat dengan organisasi, sehingga
keuntungan jangka panjang bisa terjamin.
2. Pemasaran internal, yaitu menggambarkan tugas yang diemban organisasi dalam
rangka melatih dan memotivasi para guru, karyawan dan para murid sebagai asset
utama organisasi agar dapat melayani para pelanggan dengan baik. Yang tak kalah
pentingnya adalah pemberian penghargaan atau reward dan pengakuan yang sepadan
dan manusiawi. Aspek ini membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga,
loyalitas, dan rasa memiliki setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat
memerikan kontribusi besar bagi organisasi dan bagi pelanggan yang dilayani.
3. Pemasaran interaktif, yaitu menggambarkan interaksi antara pelanggan dalam hal ini
para wali murid dengan para karyawan (guru dan staff) dan juga dengan pemimpin
organisasi (kepala sekolah). Diharapkan setiap sumber daya manusia organisasi yang
loyal, bermotivasi tinggi, dan diberdayakan (empowered) dapat memberikan Total
Quality Service kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi,
maka pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan
personil dan organisasi yang bersangkutan, dan bahkan bisa menjadi sarana dan media
pemasaran organisasi.

13
D. Website dalam Pemasaran Lembaga Pendidikan
Website sekolah memiliki beberapa benefit/keuntungan, diantaranya:
1) Memperkenalkan profil sekolah
Membuat orang-orang mengerti dimana, bagaimana dan apa hebatnya sekolah, tentu saja
harus ada informasi. Profil sekolah bisa membuat masyarakat mengetahui informasi apapun
tentang sekolah seperti:
 Fasilitas yang tersedia apa saja
 Kurikulum intra dan ekstra kurikulernya apa saja
 Dimana lokasi sekolah, apakah lokasinya mudah diakses
 Apa saja prestasi sekolah tersebut
 Berapakah biaya yang harus dikeluarkan untuk bersekolah di sekolah tersebut
 Kegiatan-kegiatan sekolah tersebut apa saja, apakah berbobot atau tidak
 Siapa sajakah guru-guru di sekolah tersebut, berapa jumlahnya dan level
pendidikannya apakah lulusan diploma, sarjana, atau master ?
 Contact information untuk menanyakan segala hal yang berkaitan dengan sekolah tsb
 Dan lain sebagainya
Betapa banyak informasi yang bisa di tampilkan dan betapa banyak pula manfaatnya
baik dari sisi pemilik situs (sekolah), orang tua calon siswa, orang tua siswa, bahkan alumni.
2) Media komunikasi antara sekolah dengan dunia luar
Siapapun, dimanapun dan kapanpun orang bisa berkomunikasi dengan sekolah melalui
media website di Internet.
Bentuk komunikasi yang terjalin diantaranya:
 Komunikasi antar siswa melalu media forum
 Komunikasi antara orang tua siswa/calon siswa dengan sekolah melalui media email
ataupun form kontak di website
 Komunikasi antara sekolah dengan institusi pendidikan di dalam/luar negeri
 Komunikasi antara sekolah dengan alumni.
 Dan lain sebagainya
3. Media resmi sekolah
Media resmi sekolah untuk media publikasi informasi resmi ke masyarakat, seperti:
 Pengumuman
 Press release
 Berita resmi sekolah

14
Pemasaran dalam pendidikan memusatkan perhatian pada kebutuhan dan kepuasan
pelanggan, dalam hal ini komponen pendidikan termasuk stakeholder di didalamnya.
Pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan menambah atau meningkatkan nilai guna suatu
barang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang
melakukan pemasaran berorientasi sebagai nonprofit organization.
Pemasaran pendidikan di sekolah, dibutuhkan untuk menjaga eksistensi sekolah
sebagai lembaga yang menghasilkan jasa pendidikan untuk masyarakat. Hal ini sebagimana
dikemukakan oleh David W. Cravens (David W. Cravens, Strategic Marketing, 1982),
mengemukakan bahwa suatu organisasi yang memutuskan tetap eksis dan suvive
digelanggang persaingan yang ketat ini, mau tidak mau, tidak akan sukses tanpa memiliki
strategi pemasaran yang baik.
Website sebagaimana dikemukakan di atas, merupakan salah satu media online yang
dapat dimanfaatkan sekolah dalam mengkomunikasikan jasa pendidikan yang ditawarkan
kepada masyarakat. Dengan adanya website, maka masyarakat secara luas dapat melihat dan
mendapatkan informasi yang dibutuhkan, seperti informasi penerimaan siswa baru, informasi
transparansi keuangan sekolah, informasi guru, informasi terkait sarana parasarana, dan
informasi lainnya.
Namun, kenyataan yang terjadi di lapangan, media website sebagai media online
pemasaran di sekolah, masih cenderung digunakan oleh sekolah-sekolah yang sudah maju,
terutama di daerah perkotaan seperti sekolah-sekolah negeri unggulan, sekolah yang berbasis
ICT, sekolah swasta yang bonafit, karena membutuhkan fasilitas yang memadai seperti
komputer, internet, serta biaya, dan sumber daya manusia yang mengelola website.
Jika berkaca pada visi dan misi Kementerian Pendidikan Nasional yang melahirkan 5
pilar kebijakan yaitu ketersediaan merefleksikan jaminan pendidikan, keterjangkauan dalam
memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi, kesetaraan, dan penjaminan
kepastian dalam memperoleh pendidikan, kegiatan atau upaya sekolah yang berbasai online
ini sudah harus dilakukan, namun tetap saja kendala implementasi di lapangan selalu ada,
seperti sumber daya manusia, fasilitas, serta biaya pengelolaan website.
Pemasaran berbasis internet atau online dengan menggunakan website, dapat
meminimalisir biaya promosi sekolah yang biasanya dilakukan secara langsung, seperti
penyebaran angket, kunjungan ke sekolah-sekolah dan lainnya. Selain itu, website dapat
beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak
ditempat, serta dapat diakses darimana saja.

15
Mengetahui besarnya fungsi website bagi lembaga pendidikan yaitu sekolah, banyak
iklan-iklan secara online yang menawarkan website gratis dan praktis, seperti pada Forum
Web Design Premium dan Domain Murah yang menawarkan website siap pakai. Hal ini,
tentu dapat dimanfaatkan oleh sekolah. Saat ini website sudah menjadi keharusan di sekolah-
sekolah, baik jenjang pendidikan dasar, menengah, apalagi jenjang pendidikan tinggi.
Jardiknas sebagai jaringan pendidikan secara nasional menjadi salah satu tuntutan kepada
sekolah untuk membuat suatu media pemasaran secara interaktif melalui internet yaitu
website. Konsumen pendidikan dapat berinteraksi dengan seluruh komponen sekolah, baik
guru, kepala sekolah, serta warga sekolah lainnya. Hal ini, secara tidak langsung dapat
membantu menumbuhkan keharmonisan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai
stakeholder pendidikan, sehingga perkembangan sekolah dapat terus terwujud.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Website merupakan salah satu media berbasis ICT yang dapat digunakan sebagai
media pemasaran di sekolah secara online.
2) Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan perusahaan yang mengarahkan atau
mengendalikan arus barang dan jasa dari produsen kepada konsumen atau
pemakai.
3) pendidikan merupakan proses perubahan pola pikir, apresiasi dan pembasaan
manusia agar menjadi manusia yang artinya memanusiakan manusia.
4) Pemasaran dapat menambah dan meningkatkan nilai guna suatu barang, dalam hal
ini lembaga pendidikan yaitu sekolah.
5) Website membantu sekolah dalam mengkomunikasikan jasa pendidikan kepada
masyarakat luas secara interaktif, yaitu adanya proses komunikasi dua arah antara
sekolah dan stakeholder atau konsumen pendidikan
6) Pemanfaatan website di sekolah, belum dilakukan secara keseluruhan, karena
adanya beberapa kendala, seperti fasilitas, sumber daya manusia, biaya
pengelolaan, dan lainnya, sehingga hanya sekolah-sekolah bonafit dan yang
berada di daerah perkotaan yang sudah memiliki website sekolah.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://asrorisalim.blogspot.com/2012/10/sejarah-perkembangan-web.html

http://jeprybaru.wordpress.com/2010/02/11/sejarah-perkembangan-website/

http://www.stail.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=69&Itemid=113).

Alam, Buchari, H, Prof. DR., Pemasaran Strategik Jasa Pendidikan.Bandung: CV. Alfabeta.

http://nenkiemas.wordpress.com/2011/10/04/website-media-pemasaran-pendidikan-di-
sekolah/
---------.2007.Pendidikan Fokus pada Mutu dan Layanan Prima.Bandung: Alfabeta

18

Anda mungkin juga menyukai