Anda di halaman 1dari 29

SISTEM BERKAS

DISUSUN OLEH :

ILHAM SAFITRA DAMANIK

KELAS : 15S02
NIM : 1502047

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER TUNAS BANGSA
PEMATANGSIANTAR
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat
memenuhi kewajiban kami dalam tugas mata kuliah “Sistem Berkas”. Adapun harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca mengenai “Sistem Berkas”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Konsep Dasar Sistem Berkas
A. Klasifikasi Berkas
B. Model Akses Berkas
C. Organisasi Berkas
D. Operasi Berkas
2. MEDIA PENYIMPANAN BERKAS
A. Jenis-jenis Media Penyimpanan Berkas
3. Magnetic Tape
A. Sejarah Magnetic Tape
B. Pengertian Magnetic Tape
4. Magnetic Disc
a. Optical Disc
b. Representasi Data
c. Parity and Error Control
d. Sistem Block
e. Menghitung Kapasitas Penyimpanan dan Waktu Akses pada Magnetic Tape
f. Organisasi Berkas dan Metode Akses
g. Keuntungan dan Keterbatasan Magnetic Tape
6.Magnetik Disk
A. Definisi Magnetic Disk
C. Karakteristik Fisik pada Magnetic Disk
D. Representasi Data dan Pengalamatan
E. Organisasi Berkas dan Metoda Akses pada Magnetic Disk
F. Perkembangan Magnetic Dari Masa Ke Masa
G. Kelebihan dan Kelemahan Magnetic Disk
H. Optical Disc
7. Organisasi Berkas Sequential
A. Organisasi Berkas Sequential
B. Media Penyimpanan Berkas Sequential
C. Pembuatan Berkas Sequential
D. Retrieval Terhadap Berkas Sequential
E. Update Terhadap Berkas Sequential
8. Organisasii Berkas Relatif
A. Pemetaan langsung (Direct Mapping)
B. Teknik Pencarian Tabel (Directory Look Up)
C. Teknik Kalkulasi Alamat
D. BERKAS RELATIF
E. Pengertian Collision
Collision Resolution
a. Open Addressing
b. Linier probling
c. Separate overflow & Double Hashing
d. Synonim Chaining
e. Bucket addressing
BAB III
Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komputer dapat menyimpan informasi ke beberapa media penyimpanan yang berbeda,
seperti magnetic disks, magnetic tapes dan optical disks. Agar komputer dapat digunakan dengan
nyaman, system operasi menyediakan system penyimpanan dengan sistematika yang seragam.
Sistem operasi mengabstraksikan property fisik dari media penyimpanannya dan mendefinisikan
unit penyimpanan logis yaitu berkas. Berkas dipetakan ke media fisik oleh system operasi.
Media penyimpanan ini umumnya bersifat non-volatile, sehingga kandungan di dalamnya tidak
akan hilang jika terjadi gagal listrik maupun system reboot.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan direkam pada
penyimpanan sekunder. Dari sudut pandang pengguna, berkas merupakan bagian terkecil dari
penyimpanan logis, artinya data tidak dapat ditulis ke penyimpanan sekunder kecuali jika berada
di dalam berkas. Biasanya berkas merepresentasikan program dan data. Data dari berkas dapat
bersifat numeric, alfabetik, alfanumerik atau pun biner. Format berkas juga bias bebas, misalnya
berkas teks atau dapat juga diformat pasti. Secara umum, berkas adalah urutan bit, byte, baris
atau catatan yang didefinisikan oleh pembuat berkas dan pengguna. Informasi dalam berkas
ditentukan oleh pembuatnya. Ada banyak beragam jenis informasi yang dapat disimpan dalam
berkas. Hal ini disebabkan oleh struktur tertentu yang dimiliki oleh berkas, sesuai dengan
jenisnya masing-masing.
Salah satu kegiatan dalam materi sistem berkas adalah bagaimana mengorganisir sebuah
record yang ada dalam berkas dan mengorganisasi berkas pada magnetic disk. Untuk
membentuk suatu berkas di dalam magnetic disk bisa dilakukan secara sequential, index-
sequential ataupun direct. Sedangkan untuk mengambil suatu data dari berkas yang disimpan
dalam disk, bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan direct access method atau
dengan sequential access method (secara sequential).
Dalam konteks ini yang ingin saya bahas adalah konteks Direct Access Storage Device
(DASD) yaitu magnetic disk dan menyimpan file dalam sebuah storage. Untuk membentuk suatu
berkas didalam magnetic disk bisa dilakukan secara sequential, index sequential, ataupun direct.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denga sistem berkas?
2. Apa saja contoh dari klasifikasi berkas, model akses berkas dan organisasi berkas ?
3. Apa saja jenis penyimpanan berkas?
4. Bagaimana menghitung kapasitas akses dan kecepatan waktu akses?
5. Bagaimana cara pembuatan berkas sequential?
6. Bagaimana Metode dan keunggulan bagian sistem berkas relatif

C. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan tentang SISTEM
BERKAS dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Konsep Dasar Sistem Berkas


Sistem dapat diartikan sekumpulan komponen yang saling berinteraksi untuk menghasilkan
suatu hal atau tujuan. Berkas adalah sebuah unit tempat menyimpan informasi. dapat diakses
lebih dari satu proses, dapat dibaca, dan bahkan menulis yang baru. Sedangkan Sistem Berkas
adalah sistem penyimpanan pengorganisasian, pengelolaan data pada alat penyimpanan
eksternal, dengan menggunakan teknik organisasi data tertentu. Pengertian organisasi berkas
adalah teknik atau cara untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam berkas/file.
Record adalah merupakan kumpulan dari data yang terstruktur. Dalam record setiap elemen bisa
mempunyai data yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Salah satu kegiatan dalam
materi sistem berkas adalah bagaimana mengorganisir sebuah record yang ada dalam berkas dan
mengorganisasi berkas pada magnetic disk. Untuk membentuk suatu berkas di dalam magnetic
disk bisa dilakukan secara sequential, index-sequential ataupun direct. Sedangkan untuk
mengambil suatu data dari berkas yang disimpan dalam disk, bisa dilakukan secara langsung
dengan menggunakan direct access method atau dengan sequential access method (secara
sequential).
A. Klasifikasi Berkas
Klasifikasi berkas terbagi atas 9 bagian yaitu :
1. MASTER FILE;
Adalah file yang berisi data yang relatif tetap.
Ada 2 jenis Master File :
1. Reference Master File;
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
2. Dynamic Master File;
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam kurun waktu tertentu atau
berdasarkan suatu peristiwa transaksi.
2. TRANSACTION FILE
Adalah file yang berisi record-recod yang akan memperbaharui / meng-update record-
record yang ada pada master file. Meng-update dapat berupa : Penambahan record, penghapusan
dan perbaikan record.
3. REPORT FILE
Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan / keperluan user. File tersebut
dapat dicetak pada kertas printer atau hanya ditampilkan di layar.
4. WORK FILE
Merupakan file sementara dalam sistem. Suatu work file merupakan alat untuk
melewatkan data yang dibuat oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini dibuat pada
waktu proses sortir.
5. PROGRAM FILE
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk memproses data yang akan disimpan
pada file lain / pada memori utama.

6. TEXT FILE
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik yang digunakan oleh sebuah
text editor program. Text file hanya dapat diproses dengan text editor.
7. DUMP FILE
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan (security), mencatat tentang
kegiatan peng-update-an, sekumpulan transaksi yang telah diproses atau sebuah program yang
mengalami kekeliruan.
8. LIBRARY FILE
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program aplikasi, program utilitas atau
program lainnya.
9. HISTORY FILE
File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan master file dan transaction file. File
ini berisikan data yang selalu bertambah, sehingga file ini terus berkembang, sesuai dengan
kegiatan yang terjadi.

B. Model Akses Berkas


Ada 3 model akses yang mungkin oleh sebuah program terhadap file, yaitu
a. Input File
File yang hanya dapat dibaca dengan program
Contoh:
 Transaction file merupakan input file untuk meng-update program
 Program file dari source code merupakan input file untuk program compiler
b. Output File
File yang hanya dapat ditulis oleh sebuah program / file yang dibuat dengan program.
Contoh:
 Report file merupakan output dari program yang meng-update master file
 Program file yang berupa object code merupakan output file dari program compiler
c. Input/Output File
File yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama eksekusi program
Contoh:
 Master File
 Work File dengan sort program
C. Organisasi Berkas
Suatu teknik / cara yang digunakan untuk menyatakan / menggambarkan dan menyimpan
record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1. Sequential File ; Cara untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah
berkas. Contoh : Lagu pada kaset
2. Relatif File ; Suatu berkas yang mengidentifikasikan record dengan key yang diperlukan.
Contoh : Lagu pada CD ( Compact Disk)
3. Index Sequential File ; Cara yang efektif untuk mengorganisasi kumpulan record-
record secara individu berdasarkan nilai key. Contoh : Mencari arti kata dalam kamus
4. Multi-Key file ; Sebuah file yang di akses dengan banyak cara. Contoh : Sistem
perbankan yang memiliki banyak pemakai
Ada 2 cara pengaksesan berkas , yaitu :

1. Direct Access

Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record
yang ada. Contoh : Magnetic Disk, CD.

2. Sequential Access

Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di


depannya. Contoh : Magnetic Tape, Punch Card.

D. Operasi Berkas
Cara memilih organisasi berkas tidak terlepas dari 2 aspek utama yaitu :
Menurut model penggunaannya ada 2 cara, yaitu :
1) Batch Processing : Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok
2) Interactive Processing : Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi
record
Menurut model operasi berkas ada 4 cara, yaitu :

1. Creation

Membuat file dengan cara merekam record demi record.


2. Update
Untuk menjaga agar file tetap up to date. Contoh: Insert / Add, Modification, Deletion.

3. Retrieval
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi .
File Retrieval terbagi 2, yaitu : - Comprehensive Retrieval
Contoh : * Display all
- Selective Retrieval
Contoh : * List for gaji = 100000
4. Maintenance
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program
dalam mengakses file tersebut.

2. MEDIA PENYIMPANAN BERKAS


Media Penyimpanan Berkas adalah media yang digunakan dengan fungsi untuk menyimpan
berbagai macam data digital yang tersedia pada perangkat komputer dengan waktu tertentu
sehingga dapat dibaca dan dibuka kembali untuk diproses ulang pada perangkat.
Media penyimpanan/storage atau memori dapat dibedakan atas 2 bagian, yaitu:

 Primary Memory: Primary Storage atau Internal Storage


 Secondary Memory: Secondary Storage atau External Storage

1. PRIMARY MEMORY merupakan alat penyimpanan data yang dapat menyimpan


informasi secara permanen / sampai kapan pun tetap ada kecuali ada musibah.
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 kecepatan akses yang lebih tinggi
 Kapasitas terbatas/ kecil

 Dapat diakses langsung oleh CPU

 Harga mahal

 Memori utama
 Volatile storage

Primary storage dibatasi oleh 2 faktor, yaitu :

 Harga memori primer


 Masalah teknis dalam pengembangan memori utama yang sangat besar.

Primary komputer terdiri dari 2 bagian :

1. RANDOM ACCESS MEMORY merupakan bagian dari main memori dan dimana data-
data dapat ditulis maupun dibaca pada lokasi dimana saja didalam memori.
2. READ ONLY MEMORY Memori yang hanya dapat dibaca dan tidak termasuk sebagai
memori yang dapat user gunakan untuk program-program yang user buat.

2. SECONDARY MEMORY merupakan alat penyimpanan data yang hanya dapat


menyimpan informasi untuk sementara waktu.

Memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Tidak dapat diakses langsung oleh CPU(harus dicopi dahulu ke buffer memori)
 Kecepatan akses lebih rendah

 Berharga lebih murah

 Kapasitas besar

Contoh : Magnetic Tape, Magnetic Disk, Optical Disk, Flash Memory Non volatile storage.
Kegunaan utama dari penyimpan sekunder antara lain :

 Penyimpan program untuk penggunaan masa datang


 Penyimpan informasi dalam bentuk file

Jenis – Jenis Secondary Storage:

 Sequential Access Storage Device (SASD):


Rekaman data hanya bisa didapat dengan secara berurutan (Sequential), sehingga untuk ke data
yang terletak dipaling akhir harus ditelusuri seluruh data satu persatu dari awal hingga
akhir (lokasi rekaman data tidak dapat diberi address).
Contoh : Magnetic Tape, Punched Card, Punched Paper Tape.

 Direct Access Storage Device (DASD).

Lokasi rekaman data dapat diberi address, sehingga untuk mencapai suatu rekaman data dapat
dicapai secara langsung tanpa harus menelusuri satu persatu rekaman data dari awal. Contoh :
Magnetic Disk, Floppy Disk, Mass Storage.

A. Jenis-jenis Media Penyimpanan Berkas


Untuk saat ini Media Penyimpanan Komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Magnetic Tape,
Magnetic Disk dan Optical Disk.

3. Magnetic Tape
Magnetic tape adalah alat penyimpanan data untuk berkas besar, yang diakses dan diproses
secara sequential. Magnetic tape dibuat dari bahan plastic tipis yang dilapisi oleh besi magnet
oksida pada satu sisinya, verwarna merah kecoklatan. Magnetic tape adalah model pertama dari
secondary mamory. Tape ini digunakan untuk merekam audio, video dan menyimpan informasi
berupa sinyal computer.
Contoh : cassette tape dan kaset video.
Magnetic Tape merupakan media penyimpanan data yang biasanya digunakan untuk
komputer jenis mini ataupun mainframe. Terdapat dua jenis magnetic tape yang biasanya
digunakan oleh komputer. Jenis pertama mempunyai bentuk standart yang memiliki lebar pita
1/2 " (12.7 mm). Magnetic tape terbuat dari plastik tipis yang dilapisi magnetic pada
permukaannya.Sedangkan Bentuk kedua adalah kaset ataupun catridge seperti halnya yang telah
kita kenal pada kaset yang terdapat di audio tape recorder. Data yang ada disini juga disimpan
dalam bentuk kode-kode tertentu seperti halnya yang terdapat dalam pita magnetic ukuran
standart. Kaset ataupun catridge banyak digunakan pada komputer jenis home-komputer.

A. Sejarah Magnetic Tape


Pada tahun 1950-an magnetic tape telah digunakan pertama kali oleh IBM untuk menyimpan
data. Saat sebuah rol magetic tape dapat menyimpan data setara dengan 10.000 punch card,
membuat magnetic tape sangat populer sebagai cara menyimpan data komputer hingga
pertengahan tahun 1980-an.

B. Pengertian Magnetic Tape


Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk
alat input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari
CPU lalu disimpan pada tape lainnya.
Panjang tape pada umumnya 2400 feet, lebarnya 0.5 inch dan tebalnya 2 mm. Data disimpan
dalam bintik kecil yang bermagnit dan tidak tampak pada bahan plastik yang dilapisi ferroksida.
Flexible plastiknya disebut mylar. Mekanisme aksesnya adalah tape drive. memori perangkat
yang terdiri dari panjang tipis dilapisi plastik strip
dengan oksida besi; digunakan untuk merekam audio atau video atau sinyal
komputer untuk menyimpan informasi; “ia ikut bersama belasan
kaset untuk merekam wawancara.
Tetapi sebagai informasi media penyimpanan, magnetic tape tidak stabil sebagai film atau kertas.
Benar merawat, film dan kertas dapat nonacidic abad terakhir, sedangkan magnetic tape hanya
akan berlangsung beberapa dekade. Penggunaan magnetis untuk media penyimpanan yang lebih
mengecewakan oleh prevalensi beberapa format (misalnya, U-matic, VHS, S-VHS, 8mm, dan
BetaCam untuk video), jenis media (oksida besi, kromium dioksida, barium ferrite, logam
particulate dan logam evaporated), dan oleh kemajuan pesat dalam teknologi media. Di sisi lain,
buku-buku yang hampir sama format dipelihara selama berabad-abad, memiliki hampir
seluruhnya digunakan tinta di atas kertas sebagai media penyimpanan informasi, dan tidak
memerlukan teknologi khusus untuk mengakses informasi yang direkam. Demikian juga, baru
mikrofilm, microfiche, dan film film yang dikenal dengan stabilitas ketika disimpan di dalam
lingkungan yang baik, dan melihat format belum berubah secara signifikan selama bertahun-
tahun. (The rincian acetate backing film lama yang plagues bahan dibahas dalam Pasal 2,3:
substrat deformasi). Laporan ini akan membandingkan perawatan dan prosedur untuk menangani
kaset dengan prosedur untuk kertas dan film bila memungkinkan.
Fungsi magnetic tape:
 untuk media penyimpanan
 untuk alat input/output
 untuk merekam audio, video atau sinyal
Cara kerja magnetic tape:
Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida.
Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau
sebaliknya.

4. Magnetic Disc
Magnetic Disk merupakan sebuah piringan bundar yang terbuat dari logam atau plastik
yang dilapisi dengan bahan yang dapat dimagnetisasi. Data direkam di atasnya dan kemudian
dapat dibaca dari disk dengan menggunakan kumparan pengkonduksi (conducting coil), yang
dinamakan head. Selama operasi pembacaan dan penulisan, head bersifat stationer sedangkan
piringan bergerak-gerak di bawahnya.
Mekanisme penulisan berdasarkan berdasarkan pada medan magnet yang dihasilkan arus listrik
yang mengalir melalui sebuah kumparan. Pulsa kemudian dikirimkan ke head, dan pola-pola
megnetik direkam pada permukaan di bawahnya, dengan pola yang berbeda bagi arus listrik
yang berada di dalam kumparan yang dihasilkan oleh medan listrik yang bergerak relative
terhadap kumparan. Pada saat permukaan disk melintasi bagian bawah head, maka ermukaan
disk mengeluarkan arus yang mempunyai polaritas yang sama dengan polaritas yang telah
direkam.

a. Optical Disc
CD-ROM adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang
dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau
700 juta bita.
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disc mulai diperkenalkan dengan
diluncurkannya Digital Audio Compact Disc. Sejak saat itulah teknologi penyimpanan pada
optical disc berkembang.Biasanya piringan CD-ROM berwarna perak. Proses pembuatannya
adalah dengan cara menaruh selembar lapisan plastik yang telah disinari oleh sinar laser. Sinar
laser itu akan membentuk semacam pit (lubang) berukuran mikro, yang sangat kecil sekali.
Lubang-lubang itu akan membentuk deretan kode yang isinya berupa data. Sekali tercipta
lubang, maka tidak bisa ditutup lagi. Lalu lapisan plastik itu akan dibungkus lagi oleh plastik cair
yang berguna sebagai pelindung dan pemantul. Semua itu prosesnya dilakukan secara bertahap
dalam suatu mesin cetakan.

b. Representasi Data
Data direkam secara digit pada media magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan
magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya. Tape terdiri atas 9 track, 8 track dipakai
untuk merekam data dan track yang ke 9 untuk koreksi kesalahan.

c. Parity and Error Control


Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan pada pita magnetik adalah dengan parity
check. Jenis-jenis Parity Check adalah :
 ODD PARITY (Parity Ganjil)
Jika data direkam dengan menggunakan odd parity, maka jumlah 1 bit yang merepresentasikan
suatu karakter adalah ganjil. Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit yang terletak pada
track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih genap maka parity bitnya adalah 1
bit.
 EVEN PARITY ( Parity Genap)
Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumlah 1 bit yang
merepresentasikan suatu karakter adalah genap jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit
yang terletak pada track ke 9 adalah 0 bit, akan tetapi jika jumlah 1 bitnya masih ganjil maka
parity bitnya adalah 1 bit.

d. Sistem Block
Data yang dibaca dari atau ditulis ke media ini dalam suatu grup karakter disebut block.
Suatu block adalah jumlah terkecil dari data yang dapat ditransfer antara secondary memory dan
primary memory pada saat akses. Sebuah block dapat terdiri dari satu atau lebih record. Sebuah
block dapat merupakan physical record. Diantara 2 block terdapat ruang yang disebut sebagai
gap (inter block gap). Panjang masing-masing gap adalah 0.6 inch. Ukuran block dapat
mempengaruhi jumlah data/record yang dapat disimpan dalam tape.

e. Menghitung Kapasitas Penyimpanan dan Waktu Akses


pada Magnetic Tape
 Menghitung Kapasitas Penyimpanan
 Menghitung Waktu Akses

f. Organisasi Berkas dan Metode Akses


Untuk membaca atau menulis pada suatu magnetic tape adalah secara sekuensial. Artinya
untuk mendapatkan tempat suatu data, maka data yang didepannya harus dilalui terlebih dahulu.
Jadi dapat dikatakan bahwa organisasi data pada berkas di dalam tape dibentuk secara sekuensial
dan metode aksesnya juga secara sekuensial.

g. Keuntungan dan Keterbatasan Magnetic Tape


Keuntungan :
 Panjang record tidak terbatas
 Density data tinggi
 Volume penyimpanan datanya besar dan harganya murah
 Kecepatan transfer data tinggi
 Sangat efisiensi bila semua atau kebanyakan record dari sebuah tape file memerlukan
pemrosesan seluruhnya
Keterbatasan :
 Akses langsung terhadap record lambat
 Masalah lingkungan
 Memerlukan penafsiran terhadap mesin
 Proses harus sequential
 Organisasi Berkas dan Metode Akses pada Magnetic Tape

6.Magnetik Disk
A. Definisi Magnetic Disk
Magnetic Disk adalah piringan bundar yang terbuat dari bahan tertentu (logam atau
plastik) dengan permukaan dilapisi bahan yang dapat di magnetasi. Mekanisme baca / tulis yang
digunakan disebut head yaitu kumparan pengkonduksi (conducting coil) selama operasi
pembacaan dan penulisan, head bersifat stationer sedangkan piringan bergerak-gerak di
bawahnya biasanya yang menggantung diatas permukaan dan tertahan pada sebuah bantalan
udara, kecuali pada flopy disk dimana head disk menyentuh ke permukaan.
Contoh dari Magnetic Disk :

 Harddisk
 Floppydisk

C. Karakteristik Fisik pada Magnetic Disk


Disk Pack adalah jenis alat penyimpanan pada magnetic disk, yang terdiri dari beberapa
tumpukan piringan aluminium. Dalam sebuah pack / tumpukan umumnya terdiri dari 11
piringan. Setiap piringan diameternya 14 inch (8 inch pada mini disk) dan menyerupai piringan
hitam. Permukaannya dilapisi dengan metal-oxide film yang mengandung magnetisasi seperti
pada magnetic tape. Banyak track pada piringan menunjukkan karakteristik penyimpanan pada
lapisan permukaan, kapasitas disk drive dan mekanisme akses. Disk mempunyai 200 – 800 track
per-permukaan (banyaknya track pada piringan adalah tetap). Pada disk pack yang terdiri dari 11
piringan mempunyai 20 permukaan untuk menyimpan data.
Kedua sisi dari setiap piringan digunakan untuk menyimpan data, kecuali pada
permukaan yang paling atas dan paling bawah tidak digunakan untuk menyimpan data, karena
pada bagian tersebut lebih mudah terkena kotoran / debu dari pada permukaan yang di dalam.
Juga arm pada permukaan luar hanya dapat mengakses separuh data. Untuk mengakses, disk
pack disusun pada disk drive yang didalamnya mempunyai sebuah controller, access arm, read /
write head dan mekanisme untuk rotasi pack. Ada disk drive yang dibuat built-in dengan disk
pack, sehingga disk pack ini tidak dapat dipindahkan yang disebut non-removable. Sedangkan
disk pack yang dapat dipindahkan disebut removable.
Disk controller menangani perubahan kode dari pengalamatan record, termasuk
pemilihan drive yang tepat dan perubahan kode dari posisi data yang dibutuhkan disk pack pada
drive. Controller juga mengatur buffer storage untuk menangani masalah deteksi kesalahan,
koreksi kesalahan dan mengontrol aktivitas read / write head. Susunan piringan pada disk pack
berputar terus-menerus dengan kecepatan perputarannya 3600 per-menit. Tidak seperti pada tape,
perputaran disk tidak berhenti di antara piringan-piringan pada device. Kerugiannya bila terjadi
situasi dimana read / write head berbenturan dengan permukaan penyimpanan record pada disk,
hal ini disebut sebagai head crash.
D. Representasi Data dan Pengalamatan
Data pada disk juga di block seperti data pada magnetic tape. Pemanggilan sebuah block
adalah banyaknya data yang diakses pada sebuah storage device. Data dari disk dipindahkan ke
sebuah buffer pada main storage computer untuk diakses oleh sebuah program. Kemampuan
mengakses secara direct pada disk menunjukkan bahwa record tidak selalu diakses secara
sequential. Ada 2 teknik dasar untuk pengalamatan data yang disimpan pada disk, yaitu :
1. Metode Silinder;
Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record. Semua track
dari disk pack membentuk suatu silinder. jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per-
permukaan, maka mempunyai 200 silinder.
Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaan silinder record
yang disimpan. Jika ada 11 piringan, maka nomor permukaannya dari 0 – 19 (1 – 20).
Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang
ditunjukkan dengan nomor silinder dan nomor permukaan.
2. Metode Sektor
Setiap track dari pack dibagi ke dalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area untuk
banyaknya karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track
dan nomor permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan track
mana yang akan diakses dan pengalamatan record terletak pada track yang mana.Setiap track
pada setiap piringan mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama, meskipun diameter tracknya
E. Organisasi Berkas dan Metoda Akses pada Magnetic Disk
Untuk membentuk suatu berkas di dalam magnetic disk bisa dilakukan secara sequential,
index-sequential ataupun direct. Sedangkan untuk mengambil suatu data dari berkas yang
disimpan dalam disk, bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan direct access method
atau dengan sequential access method (secara sequential).
Organisasi berkas adalah suatu teknik atau cara untuk menyatakan atau menyimpan
record-record dalam sebuah berkas/file.Untuk membentuk suatu berkas didalam magnetik disk
bisa dilakukan secara sequential, index-sequential ataupun direct. Sedangkan untuk mengambil
suatu data dari berkas yang disimpan dalam disk, bisa dilakukan secara langsung dengan
menggunakan direct access method atau dengan sequential method(secara sequential.Organisasi
sequential merupakan proses dalam system berkas yang mengakses data secara berturut-turut.
Sedangkan pengertian berkas index-sequential adalah berkas atau file yang disusun
secara sedemikian rupa sehingga dapatdiakse secara sequential maupun
secara direct atau langsung atau kombinasi atau campuran dari keduanya. Jadi organisasi berkas
index sequential adalah kombinasi dari berkas sequential dan berkas index.
F. Perkembangan Magnetic Dari Masa Ke Masa
• Punch Card (Kartu berlubang)
Dipakai pada era computer Era pertama dan Kedua,Biasanya digunakan untuk memasukan/input
data ke computer.dan biasanya terdiri dari 80 – 96 kolom.
• Punched Paper Tape
Punched paper tape juga sangat populer pada komputer generasi awal. Data yang ada akan
direkam kedalam tape melalui lubang yang mengelilinginya. Punched paper tape juga terbagi
menjadi baris dan kolom. Setiap karakter yang ada akan disajikan dalam bentuk lubang-lubang
yang merupakan kombinasi antara kolom dan baris. Untuk memasukkan data kedalam CPU,
maka data-data yang sudah terekam dalam bentuk kode didalam punched paper tape, juga harus
dibaca terlebih dahulu oleh punched reader.
• Selectron Tube
Selectron Tube memori komputer generasi 1946 mampu menampung data 4096 bits, atau setara
512 byte.
• Magnetic tape
Magnetic tape merupakan media penyimpanan data yang biasanya digunakan untuk komputer
jenis mini ataupun mainframe. Terdapat dua jenis magnetic tape yang biasanya digunakan oleh
komputer. Jenis pertama mempunyai bentuk standart yang memiliki lebar pita 1/2 " (12.7 mm).
Magnetic tape terbuat dari plastik tipis yang dilapisi magnetic pada permukaannya.Sedangkan
Bentuk kedua adalah kaset ataupun catridge seperti halnya yang telah kita kenal pada kaset yang
terdapat di audio tape recorder. Data yang ada disini juga disimpan dalam bentuk kode-kode
tertentu seperti halnya yang terdapat dalam pita magnetic ukuran standart. Kaset ataupun
catridge banyak digunakan pada komputer jenis home-komputer.
• Compact Cassette
Biasa disebut kaset, pita kaset, atau tape adalah media penyimpan data yang umumnya berupa
lagu.
• Magnetic Drum
Magnetic Drum memiliki panjang 16 inci yang bekerja 12.500 putaran tiap menit. Media ini
digunakan untuk menunjang computer IBM

• Floppy Disk
Disket merupakan media penyimpanan yang sangat populer bagi personal komputer. Secara
pisik, disket terbuat dari lempengan plastik yang berbentuk bundar dimana pada permukaannya
dilapisi oleh magnit sebagai tempat untuk menyimpan guratan-guratan data. Untuk menjaga agar
data ataupun program yang tersimpan didalam disket tetap terjaga kebersihannya, disket
kemudian dibungkus oleh karton yang berbentuk segi empat. Untuk melakukan pembacaan
ataupun penulisan, disket harus dimasukkan kedalam sebuah drive, drive ini kemudian disebut
sebagai disket-drive. Pada setiap drive yang ada, telah berisi sebuah shaft dan sebuah drive motor
yang berfungsi untuk memutar disket dengan kecepatan sekitar 360 hingga 500 rpm. Sebuah
sinyal elektronik yang datang dari sistem kontrol, akan menyebabkan read/write head yang
berfungsi untuk melakukan pembacaan/penulisan untuk terus bergerak diatas permukaan disket
yang sedang berputar guna melakukan pembacaan/ penulisan.
Bagian-bagian dari disket adalah :
• Stress relief cutouts, berfungsi untuk membuka/tutup pengait drive.
• Read/Write Windows, merupakan jendela yang digunakan untuk membaca dan menulis
dari mekanisme drive.
• Hub ring, berfungsi sebagai pegangan untuk memutar disket.
• Index Hole, apabila lubang yag ada pada karton/cover menumpuk dengan lubang pada
disket, menandakan posisi sector 0.
• Write, lubang ini apabila dalam posisi terbuka, maka disket bisa dibaca dan ditulis;
Apabila tertutup maka disket hanya bisa dibaca saja.
• Label, digunakan untuk menulis nama pemilik disket ataupun nama program/data yang
tersimpan didalamnya.
• Hard Drive/Hard Disk, merupakan salah media penyimpan data yang cukup populer
bagi mainframe ataupun PC. Harddisk merupakan media penyimpanan yang memiliki bentuk
pisik yang berbeda jika dibanding dengan disket. Secara umum hard disk biasanya terpasang dan
menyatu didalam CPU (fixed disk). Mekanisme yang menyebabkan data yang tersimpan bisa
dibaca ataupun ditulis didalam hard disk, disebut sebagai disk drive. Didalam hard disk terdapat
lempengan-lempengan logam bundar yang disusun berlapis-lapis serta terdapat motor penggerak
lempengan logam dan read/write head-nya. Keunggulan dari hard disk adalah mampu
menampung data dalam jumlah yang sangat besar serta memiliki kecepatan pada saat memanggil
kembali data yang tersimpan. Harddisk dengan ukuran 3 Giga Byte pada saat ini sudah dianggap
terlalu kecil, dan kini mulai beredar harddisk dengan ukuran yang jauh lebih besar.
G. Kelebihan dan Kelemahan Magnetic Disk
 Kelebihan Magnetic Disk

Magnetic disk contoh hard disk dan floppy disk bersifat nonvolatileartinya data yang
di simpan akan tetap ada meskipun tidak ada teganganlistrik, selain itu media penyimpanan ini
re-writeable yang artinya datayang telah di write dapat di erase dan dapat di tulis ulang.
Keunggulanlainnya media penyimpanan ini memiliki kapasitas yang besar dari
mediapenyimpanan lain seperti optical disk.

 Kelemahan Magnetic Disk

Magnetic disk selain memiliki banyak keunggulan juga memiliki sejumlahkelemahan,


bahan pembuat magnetic disk merupakaan konduktor yangcepat panas jadi dari segi kecepatan
masih kalah dengan Flash drive yangberbahan semi-konduktor.
H. Optical Disc
Optical disk tidak menggunakan bahan yang bersifat magneti sama sekali. Optical disk
menggunakan bahan spesial yang dapat diubah oleh sinar laser menjadi memiliki spot-spot yang
relatif gelap atau terang. contohnya dar optical disk ini adalah CD-RW dan DVD-RW. teknologi
optical disk ini dibagi menjadi dua yaitu:

 Phase-change disk. disk ini dilapisi oleh bahan yang dapat mengkristal(beku) menjadi
crystalline(serpihan-serpihan kristal) atau menjadi amorphous state(bagian yang tak
berbentuk). Bagian crytalline ini lebih transparan, karenanya tembakan laser yang
mengenainya akan lebih terang melintasi bahan dan memantul dari lapisan pemantul.
Drive Phase-change disk ini menggunakan sinar laser dengan kekuatan yang berbeda.
sinar laser dengan kekuatan tinggi digunakan melelehkan disknya kedalam amorphous
state, sehingga dapat digunakan untuk menulis data lagi.
 Dye-Polimer disk. Dye-polimer merekam data dengan membuat bump(gelombang) disk
dilapisi dengan bahan yang dapat menyerap sinar laser. sinar laser ini membakar spot
hingga spot ini memuai dan membentuk bump(gelombang). bump ini dapat dihilangakan
atau didatarkan kembali dengan cara dipanasi lagi dengan sinar laser.

Perkembangan Optical Disk :

 CD
 DVD
 Blue-Ray Disk
 Holographic Versatile Disk

Keunggulan dan Kelemahan Optical Disk :


Media optical disk seperti DVD memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan
dengan harddisk. Harga untuk satu DVD-R lebih murah dibanding harga satu harddisk. Tapi
optical disk juga memiliki kelemahan, apabila bagian bawah dari DVD tersebut tergores maka
data yang adapada DVD tersebut tidak akan terbaca. Selain itu kelemahan lainnya adalah tidak
semua DVD atau CD dapat ditulis ulang hanya yang terdapat kode RW yang dapat ditulis ulang.

7. Organisasi Berkas Sequential


A. Organisasi Berkas Sequential
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling dasar untuk
mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Dalam organisasi berkas
sequential, pada waktu record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.
Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan
pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada
waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.
Jadi dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record tersebut
disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas
sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir berkas. Organisasi berkas sequential
dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis.

Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan,
maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive
processing.
Keuntungan Dan Keterbatasan
Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sequential adalah kemampuan
untuk mengakses record berikutnya secara tepat. Sedangkan keterbatasan dari organisasi berkas
sequential adalah kita tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan.
Pola Akses
Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses, berkas
sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu
aksesnya sangat baik. Jadi kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian baru
menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya,
jangan sebaliknya.

B. Media Penyimpanan Berkas Sequential


Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD,
seperti magnetic disk.
Beberapa alasan untuk menyimpan berkas sequential pada DASD :
 Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup
untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial.
Contoh :
Jika 3 berkas sequential, seperti master file, transaction file dan update master file yang
digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga
berkas tersebut disimpan dalam disk.
 Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk.
Contoh :
Printer hanya dapat menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu berkas
tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat sebuah berkas laporan, maka harus
ditentukan dari disk ke printer.
 Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat
menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan.
Contoh :
Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada
saluran lain. Jika volume data besar, yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas
sekuensial, maka akan menguntungkan bila berkas-berkas tersebut diletakkan pada saluran
terpisah, daripada diletakan pada perlatan yang salurannya digunakan bersama-sama.

C. Pembuatan Berkas Sequential


Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang
diinginkan pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas:
 Pengumpulan data
 Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
 Pengeditan data
 Pemeriksaan transaksi yang ditolak
 Penyortiran edit data
Pembuatan Berkas Laporan
Pembuatan Berkas Laporan Dalam pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis
record :
1. Header Record;
Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal
(Identifying Information).
2. Detail Record;
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
3. Footer Record;
Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi ringkasan
D. Retrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Urutan dimana record tersebut
ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record tersebut di dapat kembali.
Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry, yang
bergantung pada jumlah data yang dihasilkan. Pada umumnya berkas sequential diakses dalam
model report generation. Karena record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih
efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut.
Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan, karena organisasi berkas ini
memerlukan pengaksesan record secara satu persatu. Namun ada inquiry yang memerlukan
pengaksesan semua record dari berkas.
Contoh :
 Berapa jumlah mahasiswa yang berumur di atas 20 tahun ?
 Berapa jumlah pegawai yang mempunyai gaji di bawah Rp. 1.000.000 ?

Hit Ratio
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi
dengan banyaknya record dalam berkas tersebut.
Contoh :
Inquiry NPM : 0028907 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang
ada dalam berkas mahasiswa .
10
Hit Ratio = = 0.1
100

 Semakin rendah hit ratio semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential

 Semakin tinggi hit ratio semakin baik bila menggunakan organisasi sequential. E.
Update Terhadap Berkas Sequential
Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap. Tetapi kadang-kadang
kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut. Hal ini kita sebut sebagai proses Update.
Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor :
 Tingkat perubahan data
 Ukuran dari master file
 Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
 File activity ratio
File Activity Ratio
Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada
master file.
Contoh :
File Activity Ratio = (1 + 1) / 4 = 0.5
 Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file.
 Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file
tersebut diakses.
 Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
Kebanyakan berkas sequential tidak dapat di-update langsung di tempat, karena untuk meng-
update biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama.

Di bawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-update sebuah
berkas sequential.
Berkas Turunan
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akan menjadi old
master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagai Berkas Turunan. File
yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang
merupakan generasi 1, maka new master berikutnya merupakan generasi 2, new master pada
next cycle menjadi generasi 3, dan seterusnya.

8. Organisasii Berkas Relatif


A. Pemetaan langsung (Direct Mapping)
Teknik ini merupakan teknik yang sederhana untuk menerjemahkan nilai record key menjadi
address.
Dua cara Pemetaan Langsung :

a. Pengalamatan Mutlak (Absolut Addressing)


R (Nilai key) → Address
Nilai key = alamat mutlak
Nilai key = alamat sebenarnya dimana record tersimpan. Pada saat penyimpanan dan pemakaian
record, harus diketahui dan diberikan pemakai.

b. Pengalamatan Relatif (Relative Addressing) ;


R (Nilai key) → Address
Nilai key = alamat relatif.
Nilai key = urutan record tersebut dalam berkas.
Contoh :
4 digit untuk jenis barang (9999).
Padahal hanya ada 2000 jenis barang.
Pemborosan 80% ruang penyimpanan.

B. Teknik Pencarian Tabel (Directory Look Up)


Dasar pemikiran pendekatan pencarian tabel adalah sebuah tabel atau direktori dari nilai
keydan address.
Keuntungan dari Pencarian Tabel :
 Sebuah record dapat diakses dengan cepat, setelah nilai key dalam direktori ditentukan.
 Nilai key dapat berupa field yang mudah dimengerti seperti PART NUMBER, NPM,
karena nilai key tersebut akan diterjemahkan menjadi alamat.
 Nilai key adalah address space independent, dimana reorganisasi berkas tak akan
memepengaruhi nilai key, yang berubah adalah alamat dalam direktori.
C. Teknik Kalkulasi Alamat
Adalah dengan melakukan kalkulasi terhadap nilai key, hasilnya adalah alamat relatif.
Salah satu kelemahan dari teknik pengalamatan relatif adalah ruang harus disediakan sebanyak
jangkauan nilai key, terlepas dari berapa banyak nilai key.
Salah satu masalah dari teknik ini adalah ditemukannya alamat relatif yang sama untuk nilai key
yang berbeda.
Keadaan dimana :
R(K1) = R(K2) ,disebut benturan
K1 K2 ,atau collision
Sedangkan nilai key K1 dan K2 disebut synomin.
Synonim adalah dua atau lebih nilai key yang berbeda pada hash ke home address yang sama.
a. Division Remainder
R(nilai key)  address
Nomor relatif dari suatu nilai key merupakan sisa dari hasil pembagian nilai key tersebut denga
suatu bilangan.
b. Mid Square
· R (Nilai key)  Address
Nilai key dikuadratkan kemudian beberapa digit diambil dari tengah. Alamt relatif, diambil mulai
dari digit .........
∑ digit dari nilai key kuadrat
2
c. Folding
· Nilai key dibagi menjadi beberapa bagian.
· Setiap bagian (kecuali bagian terakhir) mempunyai digit sama dengan digit alamat relative.
· Bagian-bagian ini dilipat dan dijumlah.
· Hasil penjumlahan adalah alamat relatif (digit tertinggi dibuang bila diperlukan).
D. BERKAS RELATIF
Suatu cara yang efektif dalam mengorganisasi sekumpulan record yang membutuhkan
akses sebuah record dengan cepat. dalam berkas relative ada hubungan antara key yang dipakai
untuk mengidetifikasi record dengan lokasi record dalam penyimpanan sekunder. urutan record
secara logic tidak ada hubungannya dengan urutan secara fisik menurut nilai key.
PROSES
Pada waktu sebuah record ditulis kedalam berkas relative. fungsi pemetaan R digunakan
untuk menerjemahkan NILAI KEY DARI RECORD menjadi ADDRESS, dimana record
tersebut disimpan. Begitu pula pada waktu akan me-retrieve record dengan nilai key tertentu,
fungsi pemetaan R digunakan terhadap nilai key tersebut, untuk menerjemahkan nilai key itu
menjadi sebuah address dalam penyimpanan sekunder, dimana record tersebut ditemukan.
Organisasi berkas relatif ini tidak menguntungkan bila penyimpanan sekundernya berupa media
SASD, seperti magnetic tape. Berkas relative harus disimpan didalam media SASD, seperti disk
atau Drum. dimungkinkan untuk mengakses record-record dalam berkas relatif secara
consecutive, tetati perlu diketahui bahwa nilai key tidak terurut secara logic.

E. Pengertian Collision
Dikatakan terjadi collision (tabrakan) jika dua buah keys dipetakan pada sebuah sel.
Collision bisa terjadi saat melakukan insertion (penyisipan/pemasukan data). Collision juga
dapat terjadi saat penyimpanan data dengan menggunakan hashing, maka hubungan
korespondensi satu-satu (perkawanan) antara record key dengan alamat record akan hilang.
Karena hashing mengubah data tersebut, key data tersebar secara acak dan jauh meskipun
memiliki jenis akar data yang mirip. Karena data tersebut dipecah dengan cara hashing, maka
selalu ada kemungkinan dimana terdapat 2 buah atau lebih record yang berbeda dengan key
berbeda namun memiliki home address yang sama = collision (tabrakan).

Collision Resolution
Alasan adanya Collision Resolution, ialah :
1. Karena collision dapat dipastikan akan terjadi, maka output dari suatu fungsi hash tidak
selalu unik. Hanya berupa kemungkinan suatu alamat yang dapat yang dapat ditempati.
2. Jika suatu home address sudah ditempati oleh record lain, maka harus dicarikan alamat
lain.
Beberapa metode Collision Resolution :

a. Open Addressing
Alamat alternatif dicari dengan cara Open Addressing pada alamat-alamat sela njutnya
yang masih kosong. Salah satunya dengan cara :

b. Linier probling
Proses pencarian karena collision secara sequential (berurutan) secara linier dari home
address sampai lokasi yang kosong.
c. Separate overflow & Double Hashing
Pada teknik addressingoverflow atau separate overflow ini, selain disediakan di primary
area, disediakan pula tempat lain di luar primary area (batasan alamat yang seharusnya), yaitu di
overflow area.
Di overflow area pun perlu dicek, apakah sudah ada record lain yang telah
menempatinya, hal ini menjadikan kita perlu melakukan hashing kembali (double hashing
Keuntungan metode separate overflow adalah menghindari keadaan dimana dapat
terjadi metode open addressing untuk sebuah record yang tak disimpan dalam home addressnya
menggantikan record lain yang terakhir di hash ke home addressnya. Masalah ini dapat
dihindari dengan open addressing atau separate overflow sederhana dengan memindahkan
record yang sebelumnya ke lokasi lain (dengan probing atau hashing kembali) dan menyimpan
record yang baru ketempat yang kosong.
Memori yang menampung record yang hasil perhitungannya berbenturan sehingga tidak
bisa ditempatkan di memori yang sebenarnya.
d. Synonim Chaining
Synonim chaining adalah suatu rangkaian pointer yang menghubungkan (link) antara satu
alamat dengan alamat lain yang berada di separate overflow area.Hal ini dilakukan untuk
mempercepat akses di area tersebut.Jadi, jika hasil perhitungan ternyata datanya bukan yang data
dicari, maka akan di-link ke data yang berada di separate overflow area mulai dari awal
alamatnya hingga ditemukan data yang dicari.
Pendekatan pemecahan collision yang mengakses synonim dengan fasilitas link list untuk
record-recordnya dalam kelasekivalen. Adapun link list record-record dengan home address yang
samata akan mengurangi jumlah collision, tetapi akan mengurangi waktu akses untuk me-
retrieve record-record yang takada di home addressnya.
Kelebihan dari metode chaining inichaining ini adalah proses penghapusan yang relarif
mudah dan penambahan ukuran tabel hash bisa ditunda untuk waktu yang lebih lama karena
penurunan kinerjanya berbanding lurus meskipun seluruh lokasi pada table sudah penuh.
Bahkan, penambahan ukuran tabel bias saja tidak perlu dilakukan sama sekali karena penurunan
kinerjanya yang linier. Misalnya, table yang berisi record sebanyak dua kali lipat kapasitas yang
direkomendasikan hanya akan lebih lambat dua kali lipat dibanding yang berisi sebanyak
Keunggulan metode chaining dibanding open addressing:
 Lebih mudah diimplementasikan dengan efektif dan hanya membutuhkan struktur data dasar.
 Metode chaining tidak rawan terhadap data-data yang berkumpul di daerah tertentu. Metode
open addressing membutuhkan algoritma hash yang lebih baik untuk menghindari pengumpulan
data di sekitar lokasi tertentu.
 Performa menurun secara linier.Meskipun semakin banyak record yang dimasukkan maka
semakin panjang senarai berantai, tabel hash tidak akan penuh dan tidak akan menimbulkan
peningkatan waktu pencarian record yang tiba tiba meningkat yang terjadi bila menggunakan
metode open addressing.
 Jika record yang dimasukkan panjang, memori yang digunakan akan lebih sedikit
dibandingkan dengan metode open addressing.

Untuk ukuran record yang kecil, keunggulan metode open addressing dibandingkan
dengan chaining diantaranya :
 Ruang yang digunakan lebih efisien karena tidak perlu menyimpan pointer atau mengalokasi
tempat tambahan di luar tabel hash.
 Tidak ada waktu tambahan untuk pengalokasian memori karena metode open addressing tidak
memerlukan pengalokasian memori.
 Tidakmemerlukan pointer.
e. Bucket addressing
Cara lain untuk menghindari benturan adalah pembuatan blok-blok memori. Misalkan,
setiap 10 record akan kita tempatkan di dalam satu blok (bucket). Jika blok tersebut sudah penuh,
maka dibuka kembali blok-blok lain. Perhitungan penempatan record ke dalam blok dapat
dilakukan dengan teknik yang mirip dengan teknik-teknik sebelumnya.
Begitu juga dengan pengambilan data kembali (retrieve) dilakukan dengan teknik-teknik
yang sama dengan sebelumnya. Istilah prime memory dan separate overflow dipakai juga di sini.
Istilahnya menjadi : primary bucket dan overflow bucket.
Pendekatan lain dalam mengatasi collision adalah hash ke dalam block atau bucket
yang dapat memberikan tempat sejumlah record.

BAB III
Penutup
A. Saran
Untuk penyempurnaan pembuatan makalah, kami mengharapkan adanya saran dari semua
pihak baik dosen maupun dari kelompok yang lain yang membaca makalah SISTEM BERKAS
ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah kami.
B. Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah tersusun serta yang di simpulkan di atas, mudah-mudahan
dapat berguna dan difungsikan sebagai pembelajaran tahap awal serta dapat memberikan
motivasi manjadi seorang programer yang professional dan handal, walaupun materi SISTEM
BEKAS ini hanyalah tahap awal.

Anda mungkin juga menyukai