73275873
73275873
Hukum Coulomb
Pada tahun 1785, seorang ahli fisika Prancis bernama Charles Augustin de Coulomb
melakukan penelitian mengenai gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang bermuatan
listrik. Coulomb menyatakan bahwa besar gaya listrik berbanding lurus dengan perkalian
besar kedua muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Teori ini
disebut Hukum Coulomb.
Gaya tarik dan gaya tolak antara dua muatan listrik dinamakan gaya Coulomb, yang besarnya
dapat ditentukan dalam persamaan:
Satuan gaya listrik menurut SI adalah newton (N). Satu newton (1 N) adalah sebanding
dengan muatan yang dipindahkan oleh arus satu ampere dalam satu detik.
F1 = F12 + F13
F = F1 + F2 + F3 + ....
Untuk menentukan gaya Coulomb pada muatan q1 dapat dicari dengan menggunakan rumus
kosinus sebagai berikut. Θ
Contoh Soal
1. Dua titik A dan B berjarak 5 meter, masing-masing bermuatan listrik +5 × 10 -4 C dan -2 ×
10-4 C. Titik C terletak di antara A dan B berjarak 3 m dari A dan bermuatan listrik +4 × 10 -
5
C. Hitung besar gaya elektrostatis dari C!
Penyelesaian:
Diketahui:
q A = +5 × 10-4 C
q B = -2 × 10-4 C
q C = +4 × 10-5 C
Ditanya:
F C = ....?
Jawab:
Muatan qC ditolak qA ke kanan karena sejenis, misal, FAC = F1 dan ditarik muatan qB ke kanan
karena berlawanan FCB = F2 Jadi, gaya elektrostatis total di C adalah:
= 20 + 18 = 34 N ke kanan
2. Diketahui segitiga ABC sama sisi dengan panjang sisi 3 dm. Pada titik sudut A dan B
masing-masing terdapat muatan +4 μ C dan -1,5 μ C, pada puncak C terdapat muatan +2 ×
10-5 C. Hitunglah gaya elektrostatis total di puncak C!
Penyelesaian:
Diketahui:
q A = 4 μ C = 4 × 10-6 C
q B = -1,5 μ C = -1,5 × 10-6 C
q C = 2 × 10-5 C
a = 3 dm = 3 × 10-1 m
Ditanya:
F C = ... ?
Jawab:
qA dan qC tolak-menolak dengan gaya F1
Medan Listrik
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik adalah
daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika muatan lain
berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan
mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat digambarkan menggunakan
garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar
dari muatan tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah
masuk ke muatan tersebut.
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan kuat medan listrik. Jika
sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat
medan listrik E benda tersebut adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya
dibagi besar muatan uji. Jadi, dituliskan
dan F = E q’
Adapun kuat medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik q di suatu titik yang
berjarak r dari benda tersebut dapat dituliskan sebagai berikut
Di sini kuat medan listrik dituliskan dalam satuan N/C.
Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki arah, maka penjumlahan
antara dua medan listrik atau lebih harus menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan
listrik dari sebuah muatan positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan
tersebut. Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah masuk
atau menuju ke muatan tersebut.
Dua plat sejajar yang bermuatan listrik dapat menyimpan energi listrik karena medan listrik
timbul di antara dua plat tersebut. Kuat medan listrik di dalam dua plat sejajar yang
bermuatan listrik adalah
Dimana
σ = rapat muatan dari plat yang memiliki satuan C/m2
ε0 = permitivitas ruang hampa
Kita juga dapat menghitung kuat medan listrik dari sebuah bola konduktor berongga yang
bermuatan listrik, yaitu sebagai berikut.
Di dalam bola : (r < R), E = 0
Di kulit atau di luar rongga : (r > R),
Contoh Soal
Sebuah muatan 200 coulumb berada pada jarak 10 m terhadap muatan 20 coulumb yang lain.
Hitunglah medan listrik pada muatan 200 coulumb tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
Q1 = 200 C r = 10 m
Q2 = 20 C Ditanya: E = …?
Jawab:
Energi Potensial Listrik
Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya listrik di
antara keduanya. Suatu usaha diperlukan untuk memindahkan (atau menggeser) salah satu
muatan dari posisinya semula. Karena usaha merupakan perubahan energi, maka besar usaha
yang diperlukan sama dengan besar energi yang dikeluarkan. energi dari muatan listrik
disebut energi potensial listrik. Besar usaha (W) atau perubahan energi potensial listrik dari
sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan dari posisi r1 ke posisi r2 adalah
Dengan demikian, usaha atau energi potensial untuk memindahkan sebuah muatan
uji q’ yang berjarak r dari sebuah muatan lain q ke jarak tak berhingga dapat dituliskan
sebagai berikut
Dimana tanda minus berarti usaha yang dilakukan selalu melawan gaya tarik yang ada
(biasanya usaha yang dilakukan adalah usaha untuk melawan gaya tarik antara dua muatan).
Potensial Listrik
Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki
perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan
ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda
potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan
usaha W adalah
Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk kuat
medan listrik, yaitu
V=Er
Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik merupakan besaran
skalar yang tidak memiliki arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan
sumber dihitung menggunakan penjumlahan aljabar. Untuk n muatan, potensial listriknya
dituliskan sebagai berikut.
Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan potensial
listrik.
Contoh Soal
Untuk memindahkan muatan sebesar 10 C dari A ke B diperlukan usaha sebesar 200 Joule
hitunglah potensial AB tersebut!
Penyelesaian
Diketahui:
q’ = 10C
W = 100 Joule
Ditanya: V = …?
Jawab:
V = W/q’
= 200 Joule/10C
= 20 J/C
= 20 volt