Anda di halaman 1dari 2

Tugas 4 Fisika Terapan-Usaha dan Energi

Konsep Usaha dan Energi pada Roller Coaster


Nisrina Nur Ramadhani (17030184007)

Berdasarkan ilustrasi diatas, dapat dijelaskan gejala yang ada di sekitar kita terkait
konsep fisika materi usaha dan energi. Gejala fisika tersebut dapat dijelaskan dari dimensi
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
1. Dimensi Faktual
Berdasarkan ilustrasi diatas, dapat diperoleh informasi dari dimensi faktual yaitu
segerombolan orang sedang menaiki wahana permainan roller coaster. Orang-orang
tersebut terlihat ceria dan menikmati wahana roller coaster dibawah langit cerah
berwarna biru. Roller Coaster tersebut terdiri dari delapan kereta yang berwarna merah
dengan corak berwarna biru-putih, sedangkan rel atau lintasannya berwarna putih dan
berbentuk melingkar-lingkar menyerupai spiral. Lintasan roller coaster terlihat kokoh
dan didesain cukup tinggi sebagaimana roller coaster pada umumnya.

2. Dimensi Konseptual
Roller Coaster berhubungan dengan konsep fisika Usaha dan Energi, khususnya
mengenai energi. Konsep energi yang ada pada wahana roller coaster adalah energi
kinetik, energi potensial dan kekekalan energi. Energi kinetik merupakan energi yang
dimiliki oleh benda yang bergerak baik secara translasi maupun rotasi, pada kasus roller
coaster ini berkaitan dengan konsep energi kinetik rotasi (𝐸𝑘𝑟 ). Energi Kinetik (𝐸𝑘 )
dihasilkan oleh roller coaster karena geraknya (dalam hal ini kecepatan), dimana energi
kinetiknya bernilai nol ketika berada di posisi puncak lintasan dan bernilai maksimum di
posisi terendah lintasan. Kemudian energi kinetik di ubah menjadi energi potensial ketika
roller coaster bergerak naik. Energi potensial (𝐸𝑝 ) pada roller coaster dikarenakan oleh
posisinya, dimana energi potensialnya akan bernilai maksimum di posisi puncak lintasan
dan bernilai nol di posisi terendah lintasan. Energi potensial akan diubah kembali
menjadi energi kinetik ketika roller coaster bergerak menurun. Konsep kekekalan energi
terjadi saat proses perubahan energi kinetik menjadi energi potensial dan sebaliknya.
Pada proses ini, sebagian energi diubah menjadi energi panas (kalor) karena adanya
Tugas 4 Fisika Terapan-Usaha dan Energi

gesekan antara roda roller coaster dengan rel lintasan. Energi total sistem tidak
bertambah atau berkurang. Energi hanya berubah bentuk dan hal ini sesuai dengan
Hukum Kekekalan Energi.

3. Dimensi Prosedural
Untuk bisa beroperasi sebagaimana roller coaster pada umumnya, pertama yaitu
roller coaster dinaikkan terlebih dahulu ke puncak bukit pertama pada lintasan dengan
menggunakan semacam ban berjalan, seperti pegangan tangan pada tangga berjalan
(eskalator). Di naikkan ke puncak dengan tujuan agar kereta memiliki energi potensial
yang besar. Puncak bukit pertama dibuat lebih tinggi dari puncak bukit selanjutnya,
tujuannya agar roller coaster memiliki energi potensial yang cukup besar sehingga
mampu melintasi seluruh lintasan dengan baik. Dari puncak yang paling tinggi itulah
roller coaster meluncur, saat meluncur turun, kecepatannya semakin lama semakin
tinggi, dan akan kembali naik dengan cepat seolah menuju langit, pada saat naik sampai
ke tempat yang paling tinggi, kecepatan akan berkurang dan memiliki energi potensial,
kemudian bergerak kembali meluncur ke bawah. Pada saat bergerak ke bawah, energi
potensial akan berubah menjadi energi kinetik. Semakin ke bawah maka kecepatan
geraknya akan semakin bertambah, namun energi potensialnya semakin kecil,
sedangkan energi kinetiknya semakin besar.

4. Dimensi Metakognitif
Selain berhubungan dengan konsep energi, roller coaster juga berhubungan
dengan konsep fisika yaitu gaya gravitasi, gaya sentripetal, gaya sentrifugal dan momen
inersia. Pada roller coaster, terdapat gaya gravitasi yakni gaya (interaksi) yang
disebabkan oleh tarikan massa bumi terhadap massa tubuh (karena massa bumi jauh lebih
besar di bandingkan dengan massa tubuh). Gaya sentripetal adalah gaya yang “berusaha”
menarik objek mengarah ke titik pusat (sumbu) dimana ketika roller coaster bergerak
melalui lintasan memutar, gaya sentripetal “mempertahankan” roller coaster agar tetap
bergerak memutar. Gaya sentrifugal adalah gaya yang selalu mendorong sebuah obyek
ke luar lengkungan, yang mengakibatkan saat naik roller coaster penumpang akan
merasakan sensasi ketika roller coaster berbelok ke kanan maka mereka seolah terlempar
ke kiri dan sebaliknya. Sedangkan momen inersia pada roller coaster dapat dirasakan
oleh penumpang saat berada di kelokan tajam dan mendapat sensai ditarik ke belakang
seakan keluar dari jalur. Benda dapat dikatakan memilki energi kinetik rotasi (𝐸𝑘𝑟 ) jika
benda tersebut memiliki momen inersia (I) dan berotasi dengan kecepatan sudut (ω).
Contoh lain dari energi kinetic rotasi dalam kejadian disekitar kita adalah jarum jam
dinding yang bergerak dan gerak planet yang mengelilingi matahari.

Anda mungkin juga menyukai