Anda di halaman 1dari 5

Benarkah Ashkenazi Bukan Yahudi

Asli Keturunan Israel? (1)


24 Juli 2013 12:38 Diperbarui: 24 Juni 2015 10:06 572 18 7

1374642703442957453

[caption id="attachment_277187" align="aligncenter" width="505"


caption="Arthur Koestler The Thirteenth Tribe foto
www.darkmoon.me"][/caption]

Selama ini kita mengenal ada 12 suku bangsa Yahudi yang berasal dari keturunan
nabi Jacob (Israel). Dulu Jacob membagi tanah Canaan (Palestina) untuk ke 12
anaknya yaitu: Reuben, Simeon, Levi, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali, Issachar,
Zebulun, Joseph, Benyamin. Tapi Levi dan Joseph (nabi Yusuf) tidak mendapat
pembagian tanah itu karena Levi memegang jabatan pendeta tertinggi dan pendeta
tidak berhak atas tanah. Sementara bagian untuk Joseph diwariskan pada kedua
anaknya Mannaseh dan Ephraim. Jadi keduabelas anak yang dapat bagian tanah
Palestina itu adalah : Reuben, Simeon, Judah, Gad, Asher, Dan, Naphtali,
Issachar, Zebulun, Mannaseh, Epraihm dan Benyamin. Keduabelas turunan nabi
Jacob inilah yang dikenal sebagai 12 suku Israel dan menjadi nenek moyang
bangsa Yahudi.

Ketika Palestina diserang oleh bangsa Assyria konon hanya 2 suku (Judah dan
Benyamin) yang bertahan dari serangan itu sementara 10 suku lainnya (Reuben,
Simeon, Isaschar, Zebulon, Gad, Asher, Dan, Naptali, Mennaseh, Epraihm)
dianggap musnah. Mungkin 10 suku yang tercerai berai karena serangan itu ada
yang selamat dan bertahan hidup tapi keberadaan ke 10 suku yang hilang itu
hingga saat ini masih menjadi misteri. Pada masa pendudukan Romawi di
Palestina, sebagian besar bangsa Yahudi yang tersisa berdiaspora ke berbagai
belahan dunia terutama ke Eropa sebelum akhirnya kembali ke Palestina.

Bangsa Yahudi sendiri dibagi dalam 2 Kelompok besar yaitu, kelompok yang
berasal dari Rusia dan Eropa timur disebut Ashkenazim sementara yang berasal
dari Spanyol disebut Sephardim. Ada juga beberapa kelompok kecil yaitu yang
berasal dari Timur Tengah disebut Mizrahim. Tapi dari seluruh kelompok Yahudi
yang ada didunia saat ini, lebih dari 90% didominasi oleh Ashkenazim.

Pada tahun 1976, Arthur Koestler seorang Ashkenazi, menulis buku tentang
bangsa Khazar yang disebutnya sebagai suku ke 13 Yahudi karena sebagaian
besar penduduk Khazaria beragama Yahudi. Bangsa Khazar sendiri berasal dari
campuran bangsa Ugyur (Turki), Magyar (Hungaria) dan Hun yang mendirikan
kerajaan Khazaria diwilayah Utara Kaukasus diantara laut hitam dan laut Caspia.
Bagaimana kisahnya hingga bangsa Khazar ini menganut agama Yahudi?
Sebelum membahas tentang sejarah bangsa Khazar ada baiknya kita mengenal
Arthur Koestler terlebih dahulu.

[caption id="attachment_277189" align="aligncenter" width="500" caption="12


suku Israel foto www.preceptaustin.org"]

1374643103453471122

[/caption]
Biografi Singkat Arthur Koestler

Arthur Koestler anak tunggal dari keluarga kelas menengah Yahudi yang lahir di
Budapest Hungaria tanggal 5 September 1905. Tahun 1922, Koestler kuliah di
Sekolah Tinggi Tehnik Vienna, Austria. Sejak kuliah Arthur tertarik pada Zionism
dan aktif dalam kelompok Zionist. Pada tahun 1927, Koestler pindah ke Palestina
dan mulai karir sebagai jurnalis. Tahun 1930, Koestler pindah ke Berlin karena
ditawari posisi sebagai editor bidang ilmu pengetahuan. Karena terlibat partai
komunis, Koestler kehilangan pekerjaannya di Berlin. Tahun 1937, Koestler
dijebloskan ke penjara saat berada di Hungaria dan divonis hukuman mati karena
menjadi mata-mata partai komunis. Tapi berkat bantuan Inggris, dia dibebaskan
dan pindah ke Inggris.
Pada tahun 1938 Koestler keluar dari partai komunis dan pada tahun 1939 dia
menerbitkan novelnya yang pertama berjudul "The Gladiators". Sejak saat itu
Koestler aktif menulis beberapa buku lagi diantaranya "Darkness at Noon" (1940),
membahas tentang komunis, Rubashov dan Bolsheviks yang sukses secara
komersil juga membuatnya terkenal. "Darkness at Noon" menjadi salah satu buku
tentang politik yang paling banyak dibaca diabad ke 20.

Pada tahun 1976 Arthur Koestler menulis buku berjudul "The Thirteenth Tribe".
Buku itu menceritakan tentang bangsa Khazar yang memeluk agama Yahudi pada
abad ke 8. Menurut hipotesa Koestler, sebagian besar orang Yahudi saat ini bukan
keturunan Jacob (Israel) tetapi keturunan bangsa Khazar yang migrasi ke Eropa
timur pada abad 12 dan 13 setelah kerajaan Khazaria runtuh. Bangsa Khazar
inilah yang dijuluki suku ke 13 Yahudi oleh Koestler dan menurut Koestler
sebagian besar Askhenazim adalah keturunan Khazar bukan Bani Israel.

Buku itu menuai kontroversi dan kecaman terutama dari komunitas Yahudi
sendiri dan menganggap buku "The Thirteenth Tribe" itu sebagai hoax
(kebohongan). Bahkan buku ini sempat sangat sulit dicari, seolah menghilang dari
peredaran selama beberapa tahun. Padahal niat Koestler menulis buku itu untuk
menghapus sentimen anti Semit yang ditujukan pada Yahudi karena bangsa
Yahudi berasal dari keturunan bangsa Semit. Kata Semit berasal dari nama Shem
anak kedua nabi Nuh disamping Japehth dan Ham. Shem adalah leluhur beberapa
bangsa di Timur Tengah termasuk bangsa Arab dan bangsa Ibrani (Yahudi).

Pada tahun 1983, Koestler ditemukan tewas bersama istrinya. Menurut


investigasi, Koestler dan istrinya bunuh diri karena ditemukan surat pribadi
Koestler yang menyatakan keinginan mereka untuk mengakhiri hidupnya.
Koestler bunuh diri karena tidak tahan dengan penyakit Parkinson dan beberapa
penyakit fatal yang dideritanya sementara istrinya bunuh diri karena setia pada
Koestler. Walau sudah meninggal tapi hingga saat ini buku "The Thirteenth
Tribe" masih menuai pro dan kontra dan menjadi buku Koestler yang paling
kontroversial.

[caption id="attachment_277191" align="aligncenter" width="527" caption="Peta


Khazaria foto imageshack.us"]
1374643320945747798

[/caption]
Sekilas Tentang Buku The Thirteenth Tribe

Koestler memulai bab pertama dalam bukunya dengan kalimat "In Khazaria,
sheep, honey, and Jews exist in large quantities." Kalimat itu berasal dari
perkataan Al Muqaddasi seorang ahli geografi Muslim yang pernah singgah di
Khazaria pada abad ke 10. Tak hanya catatan Al Muqaddasi, Buku karya para ahli
sejarah seperti Abraham Poliak, Michale Norton Dunlop, Raphael Patai juga
catatan Ahmad Ibnu Fadlan utusan khalifah Al Muqtadir yang mengembara dari
Bagdad ke Bulgaria pada tahun 921, menjadi sumber referensi Koestler saat
menulis buku ini.

Ada beberapa hal menarik yang ditulis Koestler dalam bukunya itu misalnya
tentang surat menyurat antara Hasdai Ibnu Shaprut seorang Yahudi asal Spanyol
yang menjadi mentri kerajaan Umayah dizaman khalifah Abdulrahman III (912-
961) dengan Raja Joseph Ben Aaron, raja Khazaria. Isi surat antara Hasdai dan
Raja Yoseph itu menceritakan kegembiraan Hasdai saat mendengar ada kerajaan
besar di Eropa Timur yang Raja dan penduduknya mayoritas beragama Yahudi.

Pada saat itu Hasdai mengira bahwa bangsa Khazar adalah salah satu dari 10 suku
bangsa Israel yang hilang. Tapi jawaban dari Raja Joseph ternyata mengatakan
bahwa mereka bukan keturunan dari Abraham (nabi Ibrahim) tapi dari Togarma,
anak ke 3 Gomer atau cucu dari Japheth (salah satu anak nabi Nuh). Dalam
literatur Yahudi Togarma dikenal sebagainya moyangnya bangsa Turki. Togarma
punya 10 anak yaitu 1. Ujur 2. Tauris 3. Avar 4. Uauz 5. Bizal 6. Tarna 7. Khazar
8. Janur 9. Bulgar 10. Sawir, dan bangsa Khazar adalah keturunan anak ke 7
Togarma.

Kerajaan Khazar diperkirakan berdiri sekitar tahun 630. Setelah melewati


beberapa generasi, pada masa pemerintahan Raja Bulan (tahun 740) bangsa
Khazar memeluk agama Yahudi. Sebelumnya Raja Bulan ditawari untuk memilih
agama Islam atau Kristen karena Khazaria diapit oleh dua kerajaan Besar Islam
(Abasiyah) dan Kristen (Byzantium). Setelah berdiskusi dengan para ahli ketiga
agama itu, akhirnya Raja Bulan memilih Yahudi sebagai agama resmi kerajaan
Khazar. (Bersambung > Bagian 2 )

https://www.kompasiana.com/anniesabri/552cbd4c6ea834a0788b45dd/benarkah-
ashkenazi-bukan-yahudi-asli-keturunan-israel-1

https://www.youtube.com/watch?v=QeIX5Gk2GYc

Anda mungkin juga menyukai