Makalah Mikroorganisme Air Tanah Udara
Makalah Mikroorganisme Air Tanah Udara
PENDAHULUAN
Air merupakan materi esensial bagi kehidupan makhluk hidup karena makhluk
hidup memerlukan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Secara umum
fungsi air dalam tubuh setiap mikroorganisme adalah untuk melarutkan senyawa organik,
menstabilkan suhu tubuh dan melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat seluler
(Campbell, dkk, 2002).
Pemeriksaan air secara mikrobiologi sangat penting dilakukan karena air
merupakan substansi yang sangat penting dalam menunjang kehidupan mikroorganisme
yang meliputi pemeriksaan secara mikrobiologi baik secara kualitatif maupun kuantitatif
dapat dipakai sebagai pengukuran derajat pencemaran. Kualitas air didasarkan
pada pengujian ada tidaknya coliform dalam air. Keberadaan bakteri E.coli merupakan
parameter yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas air yang aman, dimana
kehadirannya dapat dijadikan indikator pencemaraan air. Ciri-ciri bakteri coliform adalah
bersifat gram negatif, bentuk morgologi batang pendek, dan dapat memfermentasi
mediumnlaktosa cair dengan membentuk asam dan gas ( Pelczar dan Chan, 1988). Menurut
Fardiaz (1989), sifat-sifat bakteri coliform yang penting adalah mampu tumbuh baik pada
beberapa jenis substrat, mempunyai sifat dapat mensintesis vitamin, interval suhu
pertumbuhan antara 1000C – 4600C, danmampu menghasilkan asam dan gas. Bakteri
coliform dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu coliform fecal misalnya
Escherichia coli dan coliform nonfecalmisalnya Enterobacter aerogenes. E. Coli
merupakan bakteri yang berasal darikotoran hewan atau manusia, sedangkan E. Aerogenes
ditemukan pada hewan atautumbuhan yang telah mati.
Tanah merupakan suatu campuran bahan-bahan organik yang padat, misalnya:
batu-batuan , mineral, air ,udara dan jsad hidup beserta produk dari hasil pembusukan.
Tanah yang subur mengandung sejumlah binatang-binatang molai dari bentuk
mikroskopis, nematoda, serangga, sampai hewan mamalia seperti tikus. tanah banyak
mengandung bahan -bahan yang dibutuhkan oleh organisme, karena didalam tanah juga
terkandung bahan organik, Didalam tanah juga terjadi interaksi antara tumbuhan dan
mikroba yang dapat merugikan ataumenguntungkan tumbuhan. Beberapa mikroorganisme
tanah bersifat patogenik terhadap tumbuhan dan menyebabkan penyakit pada perakaran
1
sehingga menjadi layu dan busuk. Banyak tumbuhan bersimbiosis dengan jamur bernama
mikoriza. Mikoriza meningkatkan kemampuan tumbuhan untuk menyerap nutrisi dan air.
Interaksi antara mikroorganisme tanah dan akar tumbuhan banyak dikaji dalam ilmu
mikrobiologi tanah. Mikroorganisme tanah juga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah
satunya adalah bakteri actinomycetes yang menghasilkan antibiotik.
Udara merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam
jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Udara tidak
mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri di udara
kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering ataupun terhembus oleh tiupan
angin.
Udara dibagi menjadi dua bagian yaitu udara luar dan udara dalam ruangan. Udara
dalam ruang atau indoor air adalah udara dalam ruang gedung (rumah, sekolah, restoran,
hotel, rumah sakit, perkantoran) yang ditempati sekelompok orang dengan tingkat
kesehatan yang berbeda-beda selama minimal satu jam. Sedangkan udara luar atau outdoor
air adalah udara yang bergerak bebas di atmosfer dan jumlahnya lebih banyak dari udara
dalam suatu ruangan Budiyanto, 2001).
Kelompok mikroba yang paling banyak di udara adalah bakteri, jamur (termasuk di
dalamnya ragi) dan juga mikroalga. Kehadiran jasad hidup tersebut di udara, ada yang
dalam bentuk vegetatif (tubuh jasad) ataupun dalam bentuk generatif (umumnya spora).
Mikroba udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan
mikroba di dalam ruangan. Mikroba paling banyak ditemukan di dalam ruangan
(Pudjiastuti, dkk. 1998).
1.2. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian flora normal pada air, tanah, dan udara.
2. Untuk mengetahui jenis flora normal/mikroorganisme pada air, tanah, dan udara.
3. Untuk mengetahui manfaat dan kerugian dari masing-masing mikroorganisme yang
hidup di air, tanah, dan udara.
4. Untuk mengetahui cara pengendalian mikroorganisme di air, tanah, dan udara.
2
BAB II
DASAR TEORI
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari
mikroorganisme.[1] Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea.
Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai
makhluk hidup. (WIKIPEDIA)
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di Bumi. Air sebagian besar
terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung),
akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam objek-objek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. (WIKIPEDIA)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat
tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan menyuplai
kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau
nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K,
Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota
(organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu
tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya secara integral mampu menunjang
produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman
obat-obatan, industri perkebunan, maupun kehutanan.
Udara merujuk kepada campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara tidak
tampak mata, tidak berbau, dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara hanya dapat dilihat dari
adanya angin yang menggerakan benda. Udara termasuk salah satu jenis sumber daya alam
karena memiliki banyak fungsi bagi mahluk hidup.
3
BAB III
PEMBAHASAN
Flora normal pada air adalah dalah kumpulan mikroorganisme yang secara
alami terdapat pada air yang tercemar dengan urine & feses manusia
Contohnya :
1. Salmonella. sp
2. Shigella. sp
3. Vibrio. sp
3.1.2. Pengertiam flora normal pada Tanah
Flora normal pada Tanah adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami
terdapat pada tanah bakteri penghasil spora.
Flora normal pada Udara adalah kumpulan mikroorganisme yang secara alami
terdapat pada udara dipengaruhi UV, ozon dan kering.
Bakteri coliform adalah bakteri paling sering dikaitkan dengan kualitas air.
Bakteri Coliform adalah kelompok besar dari berbagai jenis bakteri. Coliform adalah
kelompok bakteri gram negatif, berbentuk batang, tidak berspora yang pada umumnya
menghasilkan gas jika ditumbuhkan dalam medium laktosa. Salah satu anggota
kelompok coliform adalah E.Coli. Karena E. coli adalah bakteri coliform yang ada pada
kotoran manusia, E. coli sering disebut sebagai coliform fecal.
1. Bakteri
4
sebagian besar (± 80%) berbentuk batang, gram negatif, bergerak secara aktif.
Secara umum hidupnya saprofitik pada sisa buangan hewan atau tanaman yang
sudah mati, ada juga yang bersifat parasitik pada hewan, manusia dan tanaman
yang dapat menyebabkan penyakit. Contoh bakteri yang banyak dijumpai di
laut: Pseudomonas, Vibrio, Flavobacterium, Achromobacter dan Bacterium.
Vibrio adalah salah satu jenis bakteri yang tergolong dalam kelompok
marine bacteria. Bakteri ini umumnya memiliki habitat alami di laut.
Sejumlah spesies Vibrio yang dikenal sebagai patogen seperti V.
alginolyticus, V. anguillarum, V. carchariae, V. cholerae, V. harveyii, V.
ordalii dan V. Vulnificus.
Shigella sp.
2. Alga biru-hijau
5
Alga tidak memiliki akar, batang dan daun yang mempunyai fungsi
seperti tumbuhan darat, wujud alga terdiri dari batang yang disebut thallus.
Umumnya alga hidup secara bebas di air atau bersimbiosis dengan jasad lain.
Mempunyai bentuk uniseluler, filamen yang mengelilingi tubuhnya banyak
diselimuti dengan lendir. Merupakan divisi Cyanophyta dengan beberapa kelas
yaitu : Nostocales, Chroococcales, dan Stigonematales, Hydrodictyon.
3. Fungi
Fungi hidup tersebar luas, berbentuk uniseluler, umumnya berbentuk
filamen atau serat yang disebut miselia atau hifa. Contoh :
Saprolegnia
Saprolegnia adalah genus dari Oomycota. Saprolegnia hidup
menempel pada tubuh ikan atau hewan air lainnya. Saprolegnia berbentuk
seperti lapisan selaput. Saprolegnia bersifat saprotrof dan nekrotrof.
Branchiomycosis
Branchiomyces demigrans atau "Gill Rot (busuk insang)" disebabkan
oleh jamur Branchiomyces sanguinis dan Branchiomyces demigrans .
Spesies jamur ini biasanya dijumpai pada ikan yang mengalami stres
lingkungan, seperti pH rendah (5.8 -6.5), kandungan oksigen rendah atau
pertumbuhan algae yang berlebih dalam akuarium, Branchiomyces
sp.tumbuh pada temperatur 14 - 35°C , pertumbuhan optimal biasanya
terjadi pada selang suhu 25 - 31°C. Penyebab utama infeksi biasanya adalah
spora jamur yang terbawa air dan kotoran pada dasar akuarium. Tanda-tanda
penyakit Branchiomyces sanguinis dan B. demigrans pada umumnya
menyerang insang ikan.
Icthyophonus
Icthyophonus disebabkan oleh jamur Icthyophonus hoferi . Jamur ini
tumbuh baik pada air tawar maupun air asin (laut). Meskipun demikian,
biasanya serangan jamur ini hanya akan terjadi pada air dingin 2 - 20° C.
Penyebaran Icthyophonus berlangsung melalu kista yang terbawa kotoran
ikan atau akibat kanibalisme terhadap ikan yang terjangkit.
6
3.2.2. Jenis Flora Normal/Mikroorganisme Pada Tanah
1. Bakteri
2. Virus
7
3. Jamur
4. Alga
5. Protozoa
8
3.2.3. Jenis Flora Normal/Mikroorganisme pada Udara
Selain gas, partikel debu dan uap air, udara juga mengandung mikroorganisme.
Di udara terdapat sel vegetatif dan spora bakteri, jamur dan ganggang, virus dan kista
protozoa. Selama udara terkena sinar matahari, udara tersebut akan bersuhu tinggi dan
berkurang kelembabannya. Selain mikroba yang mempunyai mekanisme untuk dapat
toleran pada kondisi ini, kebanyakan mikroba akan mati. Udara terutama merupakan
media penyebaran bagi mikroorganisme. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif
kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroba udara dapat dipelajari dalam
dua bagian, yaitu mikroba di luar ruangan dan di dalam ruangan.
9
sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah karena
adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan
menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi
pelemahan inang S. aureus termasuk bakteri osmotoleran, yaitu bakteri yang dapat
hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam)
yang luas, dan dapat hidup pada konsentrasi NaCl sekitar 3 Molar. Habitat alami S
aureus pada manusia adalah di daerah kulit, hidung, mulut, dan usus besar, di mana
pada keadaan sistem imun normal, S. aureus tidak bersifat patogen (mikroflora
normal manusia) (Anonim, 2014 d).
2. Enterobacter aerogenes
3. Pseudomonas aeroginosa
4. Haemophylus influenzae
10
Infeksi oleh Haemophilus influenzae terjadi setelah mengisap droplet yang
berasal dari penderita baru sembuh, atau carrier, yang biasanya menyebar secara
langsung saat bersin atau batuk. Haemophilus influenzaemenyebabkan sejumlah
infeksi pada saluran pernafasan bagian atas seperti faringitis, otitis media, dan
sinusitis yang terutama penting pada penyakit paru kronik. Meningitis
karena Haemophilus influenzae jarang terjadi pada bayi berumur kurang dari 3 bulan
dan tidak umum dijumpai pada anak-anak diatas umur 6 tahun. Pada anak-anak,
selain meningitis, Haemophilus influenzae tipe b juga menyebabkan penyakit
bacterial epiglottitis akut(Anonim, 2014 d).
11
3.3. Manfaat dan Kerugian dari masing-masing Mikroorganisme yang hidup di air,
tanah, dan udara
3.3.1. Manfaat dan Kerugian dari masing-masing Mikroorganisme yang hidup di air
Beberapa keuntungan mikroba dalam air antara lain salah satunya adalah
plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan,
sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis
microalgae misalnya : Chllorella, Hydrodycation, Pinnularia, Scenedesmus,
Tabellaria. Kerugian mikroorganisme air yang dikhawatirkan, bila di dalam badan air
terdpat mikroba penyebab penyakit, seperti : Salmonella penyebab penyakit
tifus/parafitus, Shigella penyebab disentri basiller, Vibrio penyebab Vibrio (Vibrio
cholerae). Vibrio adalah salah sau jenis bakteri yang tergolong dalam kelompok marine
bacteria. Gejala yang ditimbulkan dari bakteri ini adalah diare yang sangat parah,
muntah-muntah, kehilangan cairan sangat banyak sehingga menyebabkan kejang dan
lemas.
3.3.2. Manfaat dan Kerugian dari masing-masing Mikroorganisme yang hidup di tanah
3.3.3. Manfaat dan Kerugian dari masing-masing Mikroorganisme yang hidup di udara
12
1. Bakteri
1. Bacillus
Merupakan bakteri yang hidup saprofit ditanah, air, udara dan tumbuh-
tumbuhan. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia dengan
fungsi imun terganggu.(Jawetz, 1998)
2. Streptococcus pyogenes
3. Staphylococcus aureus
Merupakan bakteri yang hidup sebagai flora normal pada kulit dan
selaput mukosa tetapi dapat juga bersifat patogen yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia serta dapat ditularkan melalui udara. (Jawetz, 1998)
4. Bordetella pertusis
5. Corynebacterium diptheria
6. Streptococcus pneumonia
7. Mycobacterium tuberculosis
8. Legionella pnemophili
13
Merupakan bakteri yang sering terdapat pada pendingin ruangan (AC),
pancuran mandi dan dapat ditularkan melalui udara. (Jawetz, 1998).
9. Psudomonas
2. Virus
1. Adenovirus
2. Rinovirus
Rinovirus adalah virus selesma. Virus ini biasanya diisolasi dari hidung
dan tenggorok, dan jarang sekali dari tinja. Virus-virus ini, serta koronavirus
dan beberapa reovirus, adenovirus, enterovirus, virus parainfluenza, dan virus
influenza, menyebabkan infeksi saluran napas bagian atas, termasuk selesma..
14
3. Jamur
Banyak jenis jamur kontaminan udara yang bersifat termofilik, yaitu jamur
yang tahan pada pemanasan tinggi sampai diatas 800C. Biasanya tahan selama
suatu benda sedang disterilkan bila janur tersebut berada dalam bentuk spora. Jamur
tersebut antara lain:
1. Aspergillus
2. Candida
Merupakan jamur yang hidup sebagai flora normal pada selaput mukosa
saluran pernapasan, saluran pencernaan dan saluran genitalia wanita dan juga
dapat bersifat sangat patogen. Jamur ini ditularkan dalama bentuk spora karena
bisa terdapat diudara.
3. Histoplasma
5. Cryptococcus neoformans
6. Rhizopus
15
3.4. Cara Pengendalian Mikroorganisme di Air, Tanah, dan Udara
16
beberapa kasus mungkin perlu mematikan semua organisme (sterilisasi) sedangkan
pada kasus-kasus lain mungkin cukup mematikan sebagian mikroorganisme tetapi tidak
semua (sanitasi).
Cara kerja zat-zat kimia dalam menghambat atau mematikan mikroorganisme itu
berbeda-beda, beberapa diantaranya mengubah struktur dinding sel atau membran sel
yang lain menghambat sintetis komponen-komponen seluler yang vital atau yang
mengubah keadaan fisik bahan selular. Pengetahuan mengenai perilaku khusus tentang
bagaimana suatu zat kimia menghasilkan efek anti mikroba sangat berguna baik untuk
mempertimbangkan kemungkinannya bagi penggunaan praktis maupun untuk
mengusulkan perbaikan-perbaikan apa yang mungkin dilakukan untuk merancang
bahan bahan kimia baru.
Desinfeksi adalah proses penting dalam pengendalian penyakit, karena
bertujuan merusak agen-agen patogen. Berbagai istilah digunakan berkaitan dengan
agen-agen kimia sesuai dengan kerjanya atau organisme yang khas yang terkena.
Istilah-istilah ini meliputi desinfektan, antiseptic, agen bakteriostasis, bakterisida,
germisida, sporisida, virisida, fungisida, dan preservative (pengawet).
Mekanisme desinfektan mungkin beraneka dari satu desinfektan ke desinfektan yang
lain dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel atau oleh tindakan pada protein
sel atau pada gen yang khas yang berakibat kematian atau mutasi.
Faktor yang mengubah laju desinfeksi mencakup macam agen konsentrasi,
waktu dan suhu, jumlah mikroorgansime dengan ciri-cirinya (misalnya perbedaan jenis,
spora, dan kapsul) dan keadaan medium yang mengelilinginya.
Dalam merencanakan desinfeksi, desinfektan harus dipilih sesuai organisme
yang akan dihancurkan dan material yang akan diperlakukan. Keamanan selalu menjadi
pertimbangan utama, dan variabel perlu ditangani sebagaimana diperlukan untuk
menjamin hasil yang aman.
Berbagai uji dalam penggunaan untuk menilai agen-agen kimia. Semuanya
menyediakan jumlah tertentu informasi yang berguna namun harus diingat keterbatasan
uji yang digunakan.
17
3.4.2. Mikroorganisme, Penyakit-Resistensi dan Pemindah sebarannya
Tubuh manusia mempunyai flora normal yang mulai diperolehnya segera
setelah lahir. Setiap bagian tubuh mempunyai keadaan lingkungan khusus yang didiami
berbagai macam mikroba yang berbeda-beda.
Hasil interaksi antara inang dan mikroba ada yang menyerang inang. Apakah
suatu mikroorganisme itu akan menimbulkan penyakit ditentukan oleh tidak hanya
sifat- sifatnya, tetapi juga oleh kemampuan inangnya untuk menekan infeksi.
18
Terdapat sejumlah besar penyakit yang ditularkan oleh arthropoda. Mereka
menyerang berjuta-juta manusia dan tersebar luas diseluruh muka bumi.
Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberapa cara, dapat dengan
diminimalisir, dihambat dan dibunuh dengan sarana atau proses fisika atau bahan
kimia.
Ada beberapa cara untuk mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme, diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi
b. Desinfeksi
c. Antiseptis
d. Sterilisasi
19
1. Panas lembab dengan uap jenuh bertekanan. Sangat efektif untuk sterilisasi
karena menyediakan suhu jauh di atas titik didih, proses cepat, daya tembus
kuat dan kelembaban sangat tinggi sehingga mempermudah koagulasi protein
sel-sel mikroba yang menyebabkan sel hancur. Suhu efektifnya adalah 121oC
pada tekanan 5 kg/cm2 dengan waktu standar 15 menit. Alat yang digunakan
: pressure cooker, autoklaf (autoclave) dan retort.
2. Panas kering, biasanya digunakan untuk mensterilisasi alat-alat laboratorium.
Suhu efektifnya adalah 160oC selama 2 jam. Alat yang digunakan pada
umumnya adalah oven.
e. Pengendalian Mikroba dengan Suhu Panas lainnya
a. Pasteurisasi :
b. Tyndalisasi :
c. Boiling :
Pemanasan dengan cara merebus bahan yang akan disterilkan pada suhu
100oC selama 10-15 menit. Boiling dapat membunuh sel vegetatif bakteri yang
patogen maupun non patogen. Namun spora dan beberapa virus masih dapat
hidup. Biasanya dilakukan pada alat-alat kedokteran gigi, alat suntik, pipet, dll.
20
d. Red heating :
e. Flaming :
21
2. Filter udara berefisiensi tinggi untuk menyaring udara berisikan partikel
(High Efficiency Particulate Air Filter atau HEPA) memungkinkan
dialirkannya udara bersih ke dalam ruang tertutup dengan sistem aliran
udara laminar (Laminar Air Flow)
h. Pengendalian Mikroba dengan Bahan Kimia
Saat ini, telah banyak agen kimia yang berpotensi untuk membunuh atau
menghambat mikroba. Penelitian dan penemuan senyawa kimia baru terus
berkembang. Agen kimia yang baik adalah yang memiliki kemampuan
membunuh mikroba secara cepat dengan dosis yang rendah tanpa merusak
bahan atau alat yang didisinfeksi.
Golongan fenol.
22
2. Agen Kimia merusak enzim
a. Golongan logam berat seperti arsen, perak, merkuri, dll.
b. Golongan oksidator seperti golongan halogen, peroksida hidrogen dan
formaldehid.
3. Agen Kimia yang menyebabkan denaturasi protein
23
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Flora normal adalah kumpulan mikroorganisme yang umum ditemukan secara alamiah
pada orang sehat dan hidup rukun berdampingan dalam hubungan yang seimbang dengan
inangnya. Ada pun yang dimaksud flora normal pada air, tanah dan udara, yaitu flora
normal air yang dipengaruhi oleh kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat
pada air yang tercemar dengan urine & feses manusia, flora normal tanah yang dipengaruhi
oleh kumpulan mikroorganisme yang secara alami terdapat pada tanah bakteri penghasil
spora, flora normal udara yang dipengaruhi oleh kumpulan mikroorganisme yang secara
alami terdapat pada udara dipengaruhi UV, ozon dan kering.
Ada pun dari masing-masing flora normal air, tanah dan udara memiliki kerugian dan
manfaatnya masing-masing dan juga jenisnya masing-masing.
Dengan demikian, walaupun masud dari flora normal yaitu mikroorganisme yang
secara alamiah terdapat pada air, tanah dan udara yang hidup rukun berdamppingan dalam
hubungan yang seimbang dengan inanganya, kita harus tau bagaimana cara
mengendalikan mikroorganisme tersebut tidak menyebarkan penyakit dan infeksi yang
disebabkan oleh flora normal tersebut.
4.2. Saran
Menurut kami, masih banyak kekurangan dalam makalah ini, karenga kurangnya
pengetahuan mengenai materi yang kami dapatkan dan kami kemukakan pada makalah ini,
oleh karena itu disarankan kepada penulis agar lebih banyak membaca buku atau artikel
mengenai materi ini, agar lebih bisa membahas materi pada makalah ini dengan lebih jelas.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://andre4088.blogspot.com/2012/02/mikrobiologi-udara.html
http://unsa-73.blogspot.com/2011/07/pengendalian-mikroorganisme.html
https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/12/08/pemanfaatan-mikroorganisme-
dalam-penyuburan-tanah/
http://www.academia.edu/36001350/Makalah_Mikrobiologi_Terapan_Tentang_Mikro
ba_Lingkungan_Udara
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikrobiologi
https://id.wikipedia.org/wiki/Air
25