Anda di halaman 1dari 8

FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No.

KERUSAKAN CRANE WIRE ROPE DAN METODE PEMERIKSAANYA


Oleh : Ikhsan Kholis*)
ABSTRAK
Dalam kegiatan industri tidak terkecuali industri migas, banyak memanfaatkan peralatan
angkat dan angkut yang salah satunya adalah crane. Komponen utama dari peralatan
tersebut adalah wire rope (tali baja). Dalam penggunaannya wire rope tentu saja mengalami
penurunan kualitas meskipun wire rope tersebut sudah sesuai dalam perancangan dan
pemeliharaannya.
Secara umum penurunan kualitas pada wire rope disebabkan oleh external/intenal fatigue
dan crushing. Kerusakan-kerusakan pada wire rope disebabkan beberapa faktor, antara lain
adalah abrasi, korosi dan perubahan struktur dari wire rope itu sendiri. Kerusakan-kerusakan
yang bisa terjadi pada wire rope adalah broken wire, pengurangan diameter, korosi,
perubahan bentuk, dan kerusakan akibat panas.
Untuk mendeteksi adanya kerusakan-kerusakan pada wire rope maka diperlukan suatu
pemeriksaan. Pemeriksaan dapat dilakukan secara rutin dan juga dapat dilakukan
pemeriksaan secara periodik atau berkala. Sedangkan metode pemeriksaan yang dilakukan
diantaranya adalah pemeriksaan visual dan pemeriksaan dengan metode elektromagnetik.

Key Word : wire rope, inspeksi, electromagnetic examination


Perancangan dan pemeliharaan wire rope
I. PENDAHULUAN
yang sesuai akan mengalami penurunan
Penanganan peralatan secara mekanis seiring pemakaiannya. Hal ini disebabkan
(mechanical handling) merupakan proses oleh 2 (dua) hal, yaitu external / internal
yang tidak dapat dihindarkan dari berbagai fatigue dan crushing. Dan seiring dengan
aktivitas industri, mulai dari industri seringnya penggunaan wire rope untuk
pertambangan, konstruksi dan pengiriman mengangkat beban, sifat-sifat mekanik dari
barang (cargo). Seiring perkembangan wire rope akan berubah. Penurunan
jaman serta berkaca dari banyaknya kemampuan wire rope menahan beban
kecelakaan yang diakibatkan oleh aktivitas disebabkan oleh beberapa faktor antara
mechanical handling atau mechanical lain: abrasi, korosi, dan perubahan struktur
lifting, teknologi serta sistem keselamatan dari wire rope itu sendiri.
pada pesawat angkat (crane)
Wire rope yang dibahas pada tulisan ini
terus dikembangkan untuk menunjang
adalah wire rope dengan material wire
aktivitas pengangkatan mekanis lebih
yang terbuat carbon steel sebagaimana
aman.
dicatumkan dalam ASTM A 1007 dan wire
Salah satu peralatan yang beroperasi di rope berjenis stranded carbon steel
industri migas, yang dipergunakan sebagai sebagaimana tercantum dalam ASTM A
peralatan untuk memindahkan, 1023. Sedangkan jenis wire rope yang
mengangkat barang secara vertikal dan dibahas pada tulisan ini terbatas pada
atau horizontal dalam jarak ditentukan running dan standingwire rope, bukan wire
adalah pesawat angkat (crane). Komponen rope yang terkunci sebagai sling.
utama dari pesawat angkat yang
mempunyai fungsi vital dalam mengangkat
II. LANDASAN TEORI
dan menahan beban adalah tali baja (wire
rope). 1. Wire Rope

52
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Wire rope adalah elemen penting dalam


menahan gaya tarik dalam mengangkat
dan memindahkan beban. Asumsi wire
rope sebagai mesin dapat diterima karena
wire rope memiliki beberapa bagian
bergerak yang menahan beban dan secara
dinamis mendistribusikannya untuk dapat
melakukan pekerjaan. Salah satu
kelebihan wire rope adalah mampu
menahan beban yang berat dan di saat
yang sama tetap fleksibel. Wire rope dapat Gambar 2. Elemen Wire Rope
menahan beban tekuk dari berbagai arah
yang tidak mampu dilakukan oleh alat
angkat lain sejenis seperti rantai (chain). Pada dasarnya wire rope terdiri dari 3
komponen yaitu inti tali (core), kumpulan
Chain yang digunakan sebagai alat bantu pilinan kawat-kawat (strand), dan kawat-
angkat menggunakan rangkaian seri dari kawat (wires) sebagaimana terlihat pada
setiap bagiannya. Apabila satu bagian dari Gambar 2. Inti tali merupakan pusat
rangkaian tersebut putus, maka seluruh seutas tali baja dan letaknya di bagian
rangkaian alat bantu angkat tersebut akan dalam kumpulan-kumpulan pilinan kawat.
jatuh. Sementara wire rope terangkai
secara pararel dalam menahan beban 2. Jenis-Jenis Wire Rope
sehingga masih dapat digunakan secara Bahan dan konstruksi core yang digunakan
aman apabila satu atau beberapa wire terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
putus. a. Fiber Core,
Penggunaan wire rope biasanya terbagi b. WireStrandCore, dan
menjadi 2 kategori yaitu statik dan dinamik. c. Independent Wirerope Core.
Penerapan statik contohnya pada tower
Berdasarkan jenis konstruksi core dan
supports, guy wires, suspension bridge
strand nya, wire rope dapat dibedakan
supports, dan jaringan transmisi listrik.
menjadi jenis Warrington, Seale, Filler,
Penerapan dinamik pada umumnya untuk
Warrington-seale, dan kombinasi yang lain.
menarik atau mengangkat yang terdapat
pada peralatan elevators, cranes, hoists,
dredges, and control cables. Tegangan
dinamis membutuhkan fleksibilitas untuk
dapat melewati sheaves and drums.

Gambar 4. Jenis Wire Rope Berdasarkan


Konstruksi Core dan Strand
Berdasarkan pola arah lay, terdapat 6 jenis
wire rope yaitu:
Gambar 1. Element Putus pada Rantai dan Wire
Rope a. Right Regular Lay

53
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Pada jenis ini, strand memilin ke arah Pada jenis ini, strand memilin ke arah
kanan sementara wire pada strand kanan sementara wire pada 2 strand
memilin ke arah sebaliknya yaitu ke memilin ke arah kanan kemudian diikuti
arah kiri. 1 strand yang memilin ke arah kiri.

Gambar 5. Right Regular Lay Gambar 10. Herring Bone Lay

b. Left Regular Lay 3. Kemampuan Wire Rope

Pada jenis ini, strand memilin ke arah Wire rope dibuat dari kawat baja dengan
kiri sementara wire pada strand memilin tegangan tarik maksimum 130 s.d. 200
ke arah sebaliknya yaitu ke arah kanan. kg/mm2. Dalam pembuatannya kawat
mengalami special heat treatment dan cold
working guna meningkatkan sifat
mekanisnya. Kawat baja untuk crane yang
beroperasi di daerah yang kering tidak
Gambar 6. Left Regular Lay perlu dilapisi (uncoated), sedangkan pada
udara yang lembab dapat dilakukan
c. Right Lang Lay
galvanisasi (zinc coated) untuk melindungi
Pada jenis ini, baik strand maupun wire wire rope dari korosi. Akibat proses
pada strand memilin ke arah kanan. tempering effect dari hot zinc coating,
maka kapasitas angkat beban kawat akan
berkurang sekitar 10%.
Sifat-sifat mekanis yang diinginkan oleh
wire rope antara lain:
Gambar 7. Right Lang Lay
a. Kekuatan (strength)
d. Left Lang Lay Wire rope harus kuat dan mampu
Pada jenis ini, baik strand maupun wire menjamin keamanan pemindahan
pada strand memilin ke arah kiri. beban. Hal ini tergantung pada
spesifikasi dan tingkat bahan material
baik untuk core maupun wire, diameter
wire rope, banyaknya wire dalam strand,
dan jenis lay.
Gambar 8. Left Lang Lay
b. Fleksibel dan Ketahanan terhadap
e. Right Alternate Lay beban penekukan
Pada jenis ini, strand memilin ke arah Wire rope harus mampu menekuk
kanan sementara wire pada strand melintasi puli berdiameter kecil tanpa
memilin ke arah kanan dan kiri secara terputusnya kawat akibat kelelahan
bergantian. beban terhadap penekukan. Hal ini
bergantung pada diameter kawat, jenis
lay, proses pembentukan strand menjadi
wire rope.
Gambar 9. Right Alternate Lay c. Ketahanan terhadap abrasif
Wire rope harus tahan terhadap abrasi
f. Herring Bone Lay sewaktu melintasi alur-alur puli akibat
operasi tekanan besar atau kontak
54
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

terhadap benda-benda diam. Hal ini Electromagnetic instruments biasanya


tergantung pada diameter kawat pada beroperasi di medan magent yang relatif
deretan terluar strand, jenis lay, berkekuatan rendah sehingga diperlukan
kandungan karbon dan mangan serta proses penghilangan magnet
kualitas bahan maupun perlakuan panas (demagnetisasi) pada wire rope sebelum
pada wire rope. pengujian dilakukan. Jenis peralatan ini
d. Ketahanan terhadap perubahan bentuk ditujukan untuk mendeteksi perubahan
area penampang logam di wire rope.
Wire rope harus tahan terhadap
perubahan bentuk akibat beban terlalu b. Direct Current dan Permanent Magnet
besar pada alur puli atau penggulungan Method Instruments
wire rope pada drum yang lebih dari
Peralatan ini mengirim flux yang konstan
satu lapisan. Hal ini tergantung pada
yang memberikan medan magnet
jenis core. sepanjang wire rope seiring melewati
e. Ketahanan terhadap puntiran sensor head. Total flux magnet aksial di
Wire rope harus tahan terhadap puntiran wire rope dapat diukur oleh sensor efek
agar tali tidak terbongkar dari pilinannya Hall atau alat lain medan magnet absolut
dan beban tidak stabil. Hal ini dan variasinya dalam medan magnet yang
tergantung pada jenis lay dan jenis core. steady. Sinyal dari sensor akan diproses
f. Ketahanan terhadap korosi secara elektronik dan voltase output
Tali hari tahan terhadap korosi agar proporsional terhadap perubahan area
mampu mempertahankan masa penampang logam di wire rope.
pakainya. Hal ini tergantung pada jenis c. Magnetic Flux Leakage Instruments.
bahan, pelapisan, dan pelumasan.
Peralatan ini mengirim flux yang konstan
yang memberikan medan magnet
4. Electromagnetic Examination
sepanjang wire rope seiring melewati
Salah satu metode Nondestructive sensor head. Magnetic flux leakage muncul
Examination yang dapat digunakan untuk akibat dari diskontinuitas dari wire rope
mengetahui kondisi wire rope adalah seperti brokenwire yang terdeteksi melalui
Electromagnetic Examination yang sensor diferensial seperti Hall effect
mengacu pada ASTM E 1571. Metode uji sensor, sensor coils, ataupun sensor lain.
ini hanya dapat digunakan untuk wire rope Sinyal dari sensor akan diproses secara
yang terbuat dari baja (steel) karena elektronik dan direkam. Jenis peralatan ini
karakter ferromagnetic yang dibutuhkan. mengukur flux leakage yang menunjukkan
Terdapat 3 jenis dasar peralatan yaitu: brokenwire ataupun korosi internal.
a. AC Electromagnetic Instruments III. PEMBAHASAN
1. Kerusakan pada Wire Rope
Electromagnetic Instruments bekerja
dengan prinsip transformer dengan Seperti halnya mesin, wire rope memiliki
menggunakan primary dan secondary coil masa pakai yang terbatas dan
yang melilit wire rope. Wire rope bertindak kemampuannya berkurang seiring
sebagai inti transformer. Primary coil dialiri seringnya penggunaan. Faktor instalasi,
arus AC berfrekuensi rendah (10 s.d. 30 cara penggunaan, dan perawatan yang
Hz). Secondary coil mengukur karakter dilakukan akan mempengaruhi masa pakai
magnetik dari wire rope. Perubahan wire rope. Kemampuan wire rope
signifikan dari karakter magnetik akan berkurang akibat keausan, korosi, dan
ditunjukkan melalui perubahan voltase putusnya wire penyusun.
(amplitudo dan phase) di secondary coil.

55
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Sedangkan beberapa lokasi yang harus dianalisa apakah kerusakan itu harus
memerlukan perhatian khusus karena pada diganti atau tidak. Kriteria penggantian wire
bagian tertentu dari wire rope kerusakan rope dipersyaratkan ASME B30.2, ASME
dapat terjadi lebih cepat, yaitu: B30.3, ASME B30.4, dan ASME B30.5.
a. Zona wire rope yang paling sering Sedangkan jenis-jenis kerusakannya
beroperasi adalah sebagai berikut
b. Titik pengangkatan (pick up point) a. Broken Wire
c. Ujung fitting (end fitting)
Penyebab brokenwire dapat antara lain
d. Equalising sheaves dan sheaves
beban melebihi kapasitas, beban kejut, dan
e. Zona keausan yang tinggi di drum.
getaran berlebih. Tabel 1 di bawah ini
f. Bagian dari wire rope yang beroperasi di
menunjukkan jumlah brokenwire minimum
lingkungan ekstrem. yang mengharuskan penggantian wire rope
2. Jenis – Jenis Kerusakan Wire Rope berdasarkan beberapa standar.

Ada banyak jenis kerusakan pada wire


rope. Sedangkan kerusakan-kerusakan itu
Tabel 1. Jumlah Broken Wire untuk Penggantian Wire rope

Pengurangan diameter dapat disebabkan


oleh abrasi, korosi, atau putusnya core
pada wire rope. Berdasarkan standar
ASME B30.2, B30.3, B30.4, dan B30.5,
Gambar 14. Wire Putus terdapat batas maksimum untuk
pengurangan diameter wire rope
sebagaimana tercantum pada Tabel 2.

Gambar 15. Strand Putus


b. Pengurangan Diameter

56
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Tabel 2. Batas Maksimum Pengurangan Diameter

Gambar 21. Waviness


2) Bridcage
Gambar 16. Pengurangan Diameter Wire
Rope
c. Korosi
Korosi pada wire rope dapat terjadi akibat
tidak cukupnya pelumasan, teknik
penyimpanan yang tidak tepat, dan akibat Gambar 22. Birdcage
terpapar oleh asam dan alkali. 3) Loop formation
Berdasarkan British Standard 6570, wire
rope harus diganti apabila korosi telah
menyebabkan kekasaran dan bintik-bintik
yang sangat parah.

Gambar 23. Loop Formation


4) Loose wire

Gambar 19. External Corrosion

Gambar 24. Loose Wire


5) Nodes

Gambar 20. Internal Corrosion


d. Perubahan Bentuk Wire rope Gambar 25. Nodes
1) Waviness 6) Thinning of the rope

57
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Gambar 30. Kerusakan akibat Panas


3. Metode Pemeriksaan Wire Rope
Gambar 26. Thinning of The Rope a. Pemeriksaan Visual
7) Kinks Seluruh wire rope harus dilakukan
pemeriksaan rutin secara visual oleh
operator ataupun personil yang ditunjuk
setiap saat shift pekerjaan dimulai.
Pengamatan visual lebih berkonsentrasi
pada kerusakan yang umum seperti wire
ropedeformation/distortion, korosi, serta
strand dan wire yang putus. Apabila
Gambar 27. Kink kerusakan tersebut ditemukan, wire rope
8) Flat area harus diganti atau dilakukan inspeksi yang
lebih mendalam. Pemeriksaan visual ini
dapat dilakukan ketika inspeksi rutin dan
inspeksi berkala atau periodik.
Inspeksi visual secara inheren tidak cocok
untuk mendeteksi kerusakan rope bagian
Gambar 28. Flat Area dalam. Oleh karena itu, mereka memiliki
nilai terbatas hanya pada pemeriksaan
9) Kerusakan akibat Panas
kawat tali tunggal. Namun, inspeksi visual
Wire rope yang beroperasi di atas adalah pemeriksaan yang sederhana dan
temperatur 300 C akan mengalami tidak memerlukan peralatan khusus.
penurunan kekuatan tariknya Ketika dikombinasikan dengan
sebagaimana terlihat pada Gambar 29. pengetahuan seorang pemeriksa yang
Apabila hasil inspeksi menunjukkan berpengalaman, inspeksi visual dapat
kerusakan tersebut (Gambar 30), wire menyediakan informasi tambahan yang
rope harus diganti. berharga untuk mengevaluasi berbagai
bentuk degradasi dari rope.
b. Pemeriksaan dengan Electromagnetic
Examination
Inspeksi secara visual hanya mampu
mengamati kerusakan eksternal.
Kerusakan pada core, korosi internal,
kurangnya pelumasan tidak mampu terlihat
saat inspeksi visual. Oleh karena itu,
diperlukan metode pemeriksaan untuk
dapat mengetahui kondisi internal dari wire
Gambar 29. Pengaruh Temperatur terhadap rope yaitu dengan Electromagnetic
Tensile Strength Wire Rope Examination yang didasarkan pada ASTM
E 1571.
Karakteristik yang diukur dari metode ini
adalah Loss in Metallic Area (LMA) dan
Local Flaws (LF). LMA adalah kerusakan
yang tersebar seperti korosi dan abrasi.

58
FORUM TEKNOLOGI Vol. 04 No. 2

Sementara LF merupakan kawat putus dan Gabungan inspeksi visual dan


rusak serta korosi berbintik. elektromagnet juga dapat digunakan
sebagai alat pemeliharaan preventif yang
IV. PENUTUP kuat. Secara keseluruhan, penggunaan
pemeriksaan elektromagnetik menjanjikan
Dikombinasikan dengan inspeksi visual,
keamanan pada crane. Selain itu,
inspeksi elektromagnetik dapat sangat
pemeriksaan elektromagnetik merupakan
meningkatkan akurasi dan reliabilitas
alat pemeliharaan preventif yang efektif
pemeriksaan wire rope. Hal ini terutama
yang menjanjikan penghematan biaya yang
berlaku untuk tali yang rusak bagian
cukup.
internalnya seperti keseimbangan torsi
pada strand rope dan IWRC rope.

DAFTAR PUSTAKA

ASTM A 1007 Standard Specification for Carbon Steel Wire for Wire rope
ASTM A 1023 Standard Specification for Stranded Carbon Steel Wire Ropes for General
Purposes
ASTM E 1571 Electromagnetic Examination of Ferromagnetic Steel Wire Rope
Fahran, Inspeksi Wire Rope Pada Pesawat Angkat, 2014
R. Verreet & W. Lindsay, Wire Rope Inspection and Examination, 1996

*) Penulis adalah pejabat fungsional widyaiswara muda Pusdiklat Migas

59

Anda mungkin juga menyukai