Khutbah Pertama
Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang Maha
mengetahui lagi maha bijaksana, pemberi karunia yang besar. Aku memuji Robbku dan
aku bersyukur kepadaNya dan aku bertaubat kepadaNya dan beristighfar kepadaNya.
Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan
Allah semata tiada sekutu bagiNya –Pemilik ‘Arsy yang mulia-. Dan aku bersaksi
bahwasanya Nabi kita dan pemimpin kita Muhammad adalah hamba dan RasulNya,
pemilik akhlak yang agung. Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam kepada hambaMu
dan rasulMu Muhammad, dan kepada keluarganya serta para sahabatnya yang merupakan
para da’i yang mendapatkan petunjuk menujuk kepada jalan yang lurus.
Amma ba’du, maka bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan apa yang diridoi oleh
Allah dan meninggalkan apa yang diharamkanNya agar kalian meraih keridoanNya dan
kenikmatan surgaNya, serta kalian selamat dari kemurkaanNya dan siksaanNya.
Kaum muslimin sekalian, sesungguhnya Robb kita yang Maha mulia telah
memperbanyak pintu-pintu kebaikan dan jalan-jalan untuk beramal sholeh sebagai bentuk
karunia, kasih sayang, kedermawanan, dan kebaikan Allah yang maha perkasa dan mulia.
Agar seorang muslim masuk ke pintu kebaikan mana saja dan menempuh jalan ketaatan
mana saja sehingga Allah memperbaiki kehidupan dunianya, dan mengangkat derajatnya
di akhirat. Maka Allah akan memuliakannya dengan kehidupan yang baik dan penuh
kebahagiaan, dan meraih kenikmatan yang abadi serta keridhoan Robbnya setelah
kematiannya. Allah berfirman :
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu (QS Al-Baqoroh : 148)
Dan Allah berfirman tentang para Nabi –’alaihis salam- yang merupakan teladan bagi
manusia
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Mu’adz radhiallahu ‘anhu :
“Maukah aku tunjukan kepadamu pintu-pintu kebaikan?, puasa adalah perisai, dan
sedekah memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan sholatnya
seseorang di tengah malam, lalu Nabi membacakan firman Allah :
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya
dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang
Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan (QS As-Sajdah
16-17)
Kemudian Nabi berkata ; “Maukah aku kabarkan kepadamu tentang kepala agama ini dan
tiangnya serta puncaknya?”
Nabi berkata, “Kepala agama adalah Islam, dan tiangnya adalah sholat, dan puncaknya
adalah jihad di jalan Allah” (HR At-Tirmidzi dan dishahihkan olehnya)
Diantara pintu-pintu kebaikan dan jalan-jalan ketaatan serta sebab-sebab penghapus dosa-
dosa adalah beristighfar. Dan istighfar adalah sunnahnya para nabi dan rasul ‘alaihimus
salam. Allah berfirman tentang dua nenek moyang manusia :
ظلقيمقناً أقينفكقسقناً قوإدين لقيم تقيغفدير لققناً قوتقيرقحيمقناً لقنقككوُنقان دمقن ايلقخاًدسدريِقن
ققاًقل قرباقناً ق
Keduanya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi (QS Al-A’rof : 23)
Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan
beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. (Qs Nuuh : 28)
ت أقيرقحكم الارادحدميِقن
ك قوأقين ق
ب ايغفدير دلي قودلقدخي قوأقيددخيلقناً دفي قريحقمتد ق
ققاًقل قر ل
Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke
dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang”
(QS Al-A’raf : 151)
Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada
Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat (QS Shaad : 24)
ك قولديلكميؤدمدنيِقن قوايلكميؤدمقناً د
ت قفاًيعلقيم أقناهك قل إدلقهق إدال ا
اك قوايستقيغفدير لدقذينبد ق
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. (Qs Muhammad : 19)
Diantara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah banyak beristighfar padahal
Allah telah mengampuni bagi beliau dosa beliau yang telah lalu maupun yang akan
datang. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma ia berkata :
ك أقين ق
ت تقاوُا ك
ب قردحييِرم ي إدنا ق
ب قعلق ا س ايلقوُادحدد دماًئقةق قمارءة “قر ل
ب ايغفدير دلي قوتك ي صالىَ اك قعلقييِده قوقسلاقم دفي ايلقميجلد د
”ككاناً نقكعدد لدقركسوُدل اد ق
“Kami menghitung dalam satu majelis seratus kali Rasulullah berucap : “Ya Allah
ampuni aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat dan
maha penyayang” (HR Abu Dawud dan At-Thirmidzi, dan ia berkata : Hadits hasan
shahih).
(Aku mensucikan Allah dan memujiNya, Aku beristighfar kepadaNya dan bertaubat
kepadaNya) (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata : Aku tidak pernah melihat
seorangpun yang lebih banyak dari pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam
mengucapkan :
أقيستقدغفدكر اق قوأقتكيوُ ك
ب إدلقييِده
Dan Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam setelah salam dari sholat beliau berkata
“Astaghfirullah” (Aku memohon ampunan Allah) sebanyak tiga kali” (HR Muslim dari
Tsauban r.a), lalu setelah itu Nabi mengucapkan dzikir yang disyari’atkan setelah sholat.
Istighfar merupakan kebiasaan orang-orang shalih dan amal orang-orang baik yang
bertakwa, serta merupakan syi’ar kaum mukminin. Allah berfirman tentang mereka :
صاًدددقيِقن قوايلققاًنددتيِقن قوايلكمينفددقيِقن الادذيِقن يِقكقوُكلوُقن قرباقناً إدناقناً آقماناً قفاًيغفدير لققناً كذكنوُبققناً قوقدقناً قعقذا ق
( ال ا16) ب الاناًدر
صاًبددريِقن قوال ا
ق ي ي
قوالكميستقغفددريِقن دباًليسقحاًدر ي
(Yaitu) orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman,
maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka, (yaitu)
orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di
jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur (Qs Ali-‘Imron : 16-17)
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan
siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui (QS Ali-Imron : 135)
Ibnu Rojab rahimahullah berkata, “Adapun beristighfar dari dosa-dosa adalah adalah
memohon ampunan, dan seorang hamba sangat membutuhkan ampunan Allah, karena ia
berdosa siang dan malam, dan telah berulang-ulang dalam Al-Qur’an penyebutan taubat
dan istighfar dan perintah untuk melakukan keduanya serta motivasi untuk
melakukannya”
Dan memohon ampunan kepada Rabb jalla wa ‘ala maka Allah menjanjikan untuk
mengabulkan dan memberi ampunan.
Allah berfirman :
Dan katakanlah: “Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah
Pemberi rahmat Yang Paling baik” (QS Al-Mukminun : 118)
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kepada seseorang jika ia masuk Islam
agar ia berdoa dengan doa berikut :
“Ya Allah ampuni aku, rahmatilah aku, berilah petunjuk kepadaku, sehatkanlah tubuhku,
dan berilah rizki kepadaku” (HR Muslim dari hadits Thariq bin Usyaim r.a.)
Sebagaiman disyari’atkan bagi seorang hamba untuk memohon dari Robnya ampunan
bagi seluruh dosa-dosanya apa yang ia ketahui dana yang ia tidak ketahui dari dosa-
dosanya tersebut. Karena banyak dari dosa yang ia tidak ada yang mengetahuinya kecuali
Allah sementara hamba dihukum karenanya.
Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallalahu ‘alaihi wasallam
bahwasanya beliau berdoa dengan doa berikut ini :
« قوقخطقدئي، اللهكام ايغفدير دلي دجلدي قوهقيزدلي،ت أقيعلقكم بدده دملني قوقماً أقين ق، قوإديسقرادفي دفي أقيمدري،اللهكام ايغفدير دلي قخدطيِئقدتي قوقجيهدلي
ت ق ق
أين ق،ت أيعلقكم بدده دملني ق
قوقماً أين ق،ت ق
ت قوقماً أيعلقين ك ق
قوقماً أيسقرير ك،تت قوقماً أقاخير ك
اللهكام ايغفدير دلي قماً ققاديم ك،ك دعينددي
قوككدل قذلد ق،قوقعيمددي
ت قعقلىَ ككلل قشييءء ققدديِرر قوأقين ق،ت ايلكمقؤلخكر»ايلكمققلدكم قوأقين ق
“Ya Allah ampunilah bagiku dosa karena kesalahanku, dosa karena kebodohanku, sikap
berlebihanku dalam urusanku, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada
aku, Ya Allah ampunilah bagiku dosa yang karena yang kulakukan dengan sungguh-
sungguh, dosa karena candaku, dosa karena ketidak sengajaanku, dosa karena
kesengajaanku, dan itu semua ada pada diriku. Ya Allah ampunilah dosa-dosakua yang
telah lalu dan yang akan datang, dosa yang kulakukan dengan sembunyi-sembunyi dan
yang aku lakukan terang-terangan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahuinya dari
pada aku. Engkau adalah yang menentukan maju atau mundurnya, dan Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
“Kesyirikan pada umat ini lebih samar daripada rayapan semut”. Maka Abu Bakar
radhiallahu ‘anhu berkata,
ف ايلقخلق ك
ص دمينهك قيِاً قركسيوُقل اد؟ِهلل فققكييِ ق
“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari berbuat syirik apapun kepadaMu yang aku
mengetahuinya dan aku memohon ampunan kepadaMu dari dosa yang aku tidak
mengetahuinya” (HR Ibnu Hibban dari hadits Abu Bakar, dan Ahmad dari hadits Abu
Musa).
Dan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bahwasanya beliau berdoa :
“Ya Allah ampunilah dosaku seluruhnya, yang kecil dan yang besar, yang tanpa sengaja
maupun yang disengaja, yang tersembunyi maupun yang tampak, yang awal dan yang
terakhir” (HR Muslim dan Abu Dawud)
Jika seorang hamba memohon kepada Robbnya ampunan dosa-dosanya dengan doa yang
ikhlas dan penuh permohonan serta permintaan penuh ketundukan dan kehinaan maka
mencakup taubat dari dosa-dosa.
Dan memohon taubat serta bimbingan untuk taubat mencakup istighfar, maka istighfar
dan taubat jika disebutkan masing-masing sendirian maka mencakup yang lainnya. Dan
jika disebutkan keduanya (secara bersamaan) dalam nash-nash maka makna istighfar
adalah memohon dihapuskannya dosa-dosa dan dihilangkannya sisa dan dampaknya serta
memohon perlindungan dari buruknya dosa-dosa yang telah lalu serta agar ditutup. Dan
taubat maknanya adalah kembali kepada Allah dengan meninggalkan dosa-dosa dan
memohon perlindungan dari apa yang dikhawatirkan di kemudian hari dari keburukan-
keburukan amalannya serta tekad untuk tidak kembali melakukannya lagi.
Dan telah dikumpulkan antara istighfar dan taubat dalam firman Allah :
فضلقهك قوإدين تققوُلايوُا فقإ دلني أققخاً ك قوأقدن ايستقيغفدكروا قرباككيم ثكام كتوُكبوُا إدلقييِده يِكقمتليعككيم قمقتاًععاً قحقسعناً إدقلىَ أققجءل كمقسعبمىَ قويِكيؤ د
ت ككال دذي فق ي
ضءل فق ي
قعلقييِككيم قعقذا ق
ب يِقيوُءم قكدبيِءر
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika
kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik
(terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan
memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa
siksa hari kiamat (QS Huud :3) dan ayat-ayat lainnya.
“Wahai manusia ! bertobatlah kalian kepada Tuhan kalian dan mintalah ampun
kepadaNya. Sesungguhnya aku sendiri bertobat kepada Allah dan memohon
ampunanNya setiap hari Seratus kali “. HR An-Nasai dari hadis Al-Muzani radhiyallahu
‘anhu
Seorang hamba seharusnya selalu sangat butuh untuk memohon ampun kepada Allah,
terutama di zaman seperti sekarang ini karena bermacam-macam cobaan lantaran
banyaknya dosa dan fitnah, sehingga Allah membimbingnya dalam kehidupannya dan
setelah matinya serta memperbaiki urusannya. Sesungguhnya istighfar merupakan pintu
masuk segala kebaikan dan benteng dari segala keburukan berikut hukumannya. Maka
umat ini sangat perlu beristighfar secara terus menerus agar Allah mengangkat bencana
yang menimpa umat ini, dan menghapuskan sanksi hukuman yang akan dijatuhkan. Tidak
ada yang enggan beristighfar kecuali orang yang tidak memahami manfaatnya dan
keberkahannya. Al-Qur’an dan As-Sunnah telah banyak menjelaskan tentang keutamaan
istighfar.
“ Dia [Shalih] berkata, “ Hai kaumku ! Mengapa kalian meminta disegerakan suatu
keburukan sebelum kebaikan, mengapakah kalian tidak memohon ampun kepada Allah
supaya kalian mendapatkan rahmat “.(QS An-Naml : 46)
“Mintalah ampun kepada Tuhan kalian, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.
Supaya Dia menurunkan kepada kalian hujan deras dari langit. Dan mengirim bantuan
kepada kalian [berupa] harta benda dan [keturunan] anak-anak lelaki serta menjadikan
untuk kalian kebun-kebun dan sungai-sungai. (QS Nuuh : 10-12)
قوقيِاًققيوُدم ايستقيغفدكروا قرباككيم ثكام كتوُكبوُا إدلقييِده يِكيردسدل الاسقماًقء قعلقييِككيم دميدقراعرا قويِقدزيدككيم قكاوُةع إدقلىَ قكاوُتدككيم قوقل تقتققوُلايوُا كميجدردميِقن
“Wahai kaumku ! mohonlah ampun kepada Tuhan kalian kemudian bertobatlah kalian
kepadaNya, niscaya Dia akan mengirimkan hujan deras kepada kalian dan menambah
kekuatan lebih dari kekuatan yang ada pada kalian, dan janganlah kalian berpaling
sebagai orang-orang yang berdosa”. (QS Huud : 52)
Abu Musa berkata : “Kalian dahulu mendapatkan dua jaminan keamanan; Adapun Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam maka telah wafat, namun istighfar tetap ada pada kalian
hingga hari Kiamat.
Seringnya istighfar yang dilakukan umat ini dapat mengangkat bencana yang telah terjadi
dan menolak bencana yang akan terjadi. Tiada suatu bencana yang melanda kecuali
disebabkan suatu dosa manusia, dan tidak ada cara lain menghilangkan bencana kecuali
bertobat dan beristighfar”.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“ Barangsiapa yang selalu beristighfar, maka Allah menjadikan baginya pada setiap
kesempitan suatu solusi, dan setiap keprihatinan suatu jalan keluar, dan Allah
memberinya rezeki dari jalan yang tak terduga”). HR Abu Dawud.
Telah datang dari Nabi Saw. sabda-sabda beliau yang terjaga yang penuh berkah tentang
Istighfar, dimana istighfar mendatangkan pahala yang besar. Antara lain sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam :
ي ايلققديِوُقم قوأقكتوُ ك
ب إدلقييِده كغفدقر لقهك قوإدين قكاًقن ققيد فقار دمقن الازيح د
ف اق الادذي قل إدلقهق إدال هكقوُ ايلقح ا
أقيستقيغفدكر ا:قمين ققاًقل
“Barangsiapa mengucapkan kalimat : Aku memohon ampun kepada Allah Yang tiada
Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Yang Mengayomi. Aku
bertobat kepadaNya, maka diampuni dosa-dosanya meskipun ia pernah lari dari barisan
perang”. HR Abu Dawud dan At-Turmuzi dan Al-Hakim. Dikatakannya, sebagai hadis
Shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim.
Dari Abi Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“Barangsiapa berucap ketika hendak menuju tempat tidurnya, “Aku memohon ampun
kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup
dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya tiga kali, maka Allah ampuni dosa-
dosanya meskipun sebanyak buih di laut ). HR At-Turmuzi.
Dari Ubadah Bin As-Shamit radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
“Barangsiapa yang terjaga di malam hari lalu mengucapkan zikir, “ Tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagiNya. Hanya milikNya kerajaan
dan hanya milikNya pula segala pujian. Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa. Maha
Suci Allah, segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah,
Allah Maha Besar. Ya Allah ampunilah aku. Lalu berdo’a, niscaya dikabulkan do’anya.
Jika dia shalat, niscaya diterima shalatnya”. (HR Bukhari).
أستغفر ا الذي ل إله إل هوُ الحي القيِوُم وأتوُب إليِه ثلث مرات غفر:من قاًل صبيِحة يِوُم الجمعة قبل صلة الغداة
ا تعاًلىَ ذنوُبه ولوُ كاًنت مثل زبد البحر
“Barangsiapa yang berzikir sebelum terbitnya fajar hari Jum’at, “Aku memohon ampun
kepada Allah Yang tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Maha Hidup
dan Yang Mengayomi. Aku bertobat kepadaNya Tiga kali, maka diampuni dosa-dosanya
meskipun sebanyak buih di laut”.
Diriwayatkan dari Syaddad Bin Aus radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda :
Penghulu Istighfar adalah ucapan seorang hamba :
كت أقكعوُكذ بد ق طيع كك قماً ايستق ق ك قوقويعدد ق ك قوأققناً قعقلىَ قعيهدد ق ت قخلقيقتقدني قوأققناً قعيبكد ق
ت قرلبي قل إدلقهق إدال أقين ق اللاهكام أقين ق:قسيِلكد ادليستديغقفاًدر أقين تقكقوُقل
ق ق
»قوقمين قاًلقهاً دمقن: قاًقل.“ تق ي ق ا
ب إدل أن ق ك د ي ا ق ي ق ي ق
ي قوأكبوُكء بدذندبي فاًغفدير دلي فإ دنهك قل يِقغفدكر الذنوُ ق ق ق ك بدنديعقمتد ق
ك قعل ا ت أقكبوُكء لق ق صنققع ك دمين قشلر قماً ق
ت ققيبقل أقين ت دمين يِقيوُدمده ققيبقل أقين يِكيمدسقي فقهكقوُ دمين أقيهدل ايلقجنادة قوقمين ققاًلققهاً دمقن اللاييِدل قوهكقوُ كموُقدرن بدقهاً فققماً ق الناقهاًدر كموُقدعناً بدقهاً فققماً ق
صبدقح فقهكقوُ دمين أقيهدل ايلقجنادة »يِك ي
“Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau
telah ciptakan diriku, dan aku hambaMu, aku tetap setia memegang janjiMu dengan
segala kemampuanku, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan perbuatanku, aku
mengakui besarnya nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah
aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.
Barangsiapa yang mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan lalu
meninggal pada hari itu sebelum menjelang sore, maka masuklah ia ke dalam surga.
Dan barangsiapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan lalu
meninggal sebelum menjelang pagi, maka diapun termasuk penghuni surga”. (HR
Bukhari)
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda : Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :
“Wahai anak Adam, Andaikata dosa-dosamu telah mencapai setinggi langit lalu maku
meminta ampun kepadaKu, Akupun mengampunimu tanpa mempedulikan” (HR
Turmuzi. Dikatakannya sebagai hadis hasan).
اق إدان ا
اق قغكفوُرر قردحيِرم س قوايستقيغفدكروا ا ث أققفاً ق
ض الاناً ك ثكام أقدفيِ ك
ضوُا دمين قحييِ ك
Kemudian bertolaklah kalian dari tempat di mana orang-orang lainnya bertolak dan
mintalah ampun kalian kepada Allah, sesungguhnya ALLAH Maha Pengampun dan
Maha Pemurah. (QS Al-Baqoroh : 199)
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah dengan
suatu pinjaman yang baik. Apapun kebaikan yang kalian lakukan untuk diri kalian,
niscaya akan kalian dapatkannya di sisi Allah suatu balasan yang lebih baik dan pahala
yang lebih besar. Dan mintalah ampun kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Pengampun dan Maha Pemurah (QS Al-Muzammil ; 20)
ًقوالادذيِقن قجاًكءوا دمين بقيعدددهيم يِقكقوُكلوُقن قرباقناً ايغفدير لققناً قو د دليخقوُاندقناً الادذيِقن قسبقكقوُقناً دباً ي دليِقماًدن قوقل تقيجقعيل دفي قككلوُبدقناً دغ بعل لدلادذيِقن آقمكنوُا قرباقنا
ف قردحيِرم ك قركءو ر إدنا ق
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka berdoa, “Ya Tuhan kami ampunilah kami
dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam iman, janganlah Engkau
jadikan dalam hati kami rasa dendam terhadap orang-orang yang beriman, Ya Tuhan
kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyayang dan Pemurah (QS Al-Hasyr : 10)
Dari Ubadah Bin Shamit radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa
beliau bersabda :
Barangsiapa yang memintakan ampun untuk orang-orang yang beriman lelaki dan
perempuan, maka Allah subhanahu wa ta’ala mencatat baginya suatu kebaikan
sebanyak orang mukmin lelaki dan perempuan (Al-Haitsami berkata : Isnad hadis ini
adalah Jayyid ( bagus ),
Istighfar yang dimaksud seperti ketika mendoakan mereka dalam shalat Jenazah dan
memintakan ampun untuk mereka yang ada di alam kubur ketika berziarah kubur
Dan memohonkan ampunan bagi kaum mukminin adalah untuk meneladani para
Malaikat pembawa Arasy dan Malaikat Muqarrabin.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
“Demi Allah yang jiwaku ada pada genggamanNya, seandainya kalian tidak berbuat
dosa niscaya Allah akan melenyapkan kalian dan mendatangkan kaum lain yang berbuat
dosa lalu mereka memohon ampun kepada Allah subhanahu wa ta’ala lalu Allah
mengampuni mereka”. (HR Muslim)
Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala Maha luas ampunanNya, Maha Pemurah dan
Maha Mulia.
Firman Allah :
اق يِقدجدد ا
ًاق قغكفوُعرا قردحيِعما قوقمين يِقيعقميل كسوُعءا أقيو يِق ي
ظلديم نقيفقسهك ثكام يِقيستقيغفددر ا
Barangsiapa yang melakukan suatu kejahatan atau berbuat aniaya terhadap dirinya
sendiri lalu memohon ampun kepada Allah, niscaya ia dapatkan Allah Maha Pengampun
dan Maha Pemurah (QS An-Nisaa : 110).
Semoga Allah mencurahkan keberkahan atas kita semua berkat Al-Qur’an yang agung.
==================
Khotbah Kedua
Segala puji bagi Allah, Maha Pengampun dosa, Maha Penerima tobat, Yang Maha keras
siksaNya, Yang mempunya karunia, tiada Tuhan yang berhak disembah kesuali Dia.
Kepadanya segalanya akan kembali. Aku memuji Tuhanku dan bersyukur kepadaNya
atas anugerahNya yang agung. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan Selain Allah semata,
tiada sekutu bagiNya, Yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Aku bersaksi bahwa
Nabi kita dan junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah
Hamba Allah dan Rasul-Nya, sebagai Pemberi kabar gembira dan peringatan bagaikan
pelita yang menerangi. Ya Allah curahkanlah shalawat, salam dan keberkahan kepada
HambaMu dan RasulMu, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam beserta seluruh
keluarga dan sahabatnya.
Selanjutnya, Bertakwalah kepada Tuhan kalian dan murnikanlah ibadah kalian hanya
untuk Allah. Takutlah akan hukumanNya dan siksaNya.
ك قعقلىَ ا
اد صدليِده قناًعرا قوقكاًقن قذلد ق ك كعيدقواعناً قوظكيلعماً فققسيوُ ق
ف نك ي قوقل تقيقتككلوُا أقينفكقسككيم إدان ا
( قوقمين يِقيفقعيل قذلد ق29) ًاق قكاًقن بدككيم قردحيِعما
(30) يِقدسيِعرا
Janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Allah Maha Pengasih terhadap
kalian. Barangsiapa yang melakukan perbuatan itu karena melampaui batas dan aniaya,
maka Kami akan masukkan dia ke dalam neraka. Dan yang demikian itu bagi Allah
sangat mudah (QS An-Nisaa : 29-30)
Apakah orang yang membunuh orang islam itu mengira bahwa perbuatannya itu menjadi
penyebab dirinya masuk surga ?. Apakah dia tidak tahu bahwa membunuh seorang
muslim itu menyebabkan dirinya kekal di neraka ? Apakah dia tidak mendengar atau
membaca firman Allah subhanahu wa ta’ala :
Barangsiapa yang membunuh orang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya
neraka Jahannam, kekal di dalamnya dan Allah murka kepadanya serta mengutuknya
dan menyedikan baginya siksa yang besar (QS An-Nisaa : 93).
Apakah tidak sampai kepadanya peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam :
Barangsiapa yang membunuh seorang kafir Mu’ahad ( yang terikat perjanjian damai ),
maka ia tidak akan mencium aroma surga .
Hendaklah kalian tetap bersama jemaah kaum muslimin, barangsiapa yang menyendiri
akan menyendiri pula di neraka ).
Hamba Allah ! Sesungguhnya Allah dan malaikatNya bershalawat kepada Nabi, wahai
orang-orang yag beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan sampaikan do’a
keselamatan kepadanya.