Anda di halaman 1dari 2

angan Kamu Meminta Musibah – Seri 40 Hadits

Tentang Musibah dan Cobaan (17/40)


29 Maret 2021 Artikel dan Kajian Islam, Mutiara Hadits

‫َع ْن َأَنس َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َع اَد َر ُج اًل ِم ْن اْلُم ْس ِلِم يَن‬
‫ (َهْل ُكْنَت َتْدُع و‬: ‫َقْد َخ َفَت َفَص اَر ِم ْثَل اْلَفْر ِخ َفَقاَل َلُه َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ ُكْنُت َأُقوُل {الَّلُهَّم َم ا ُكْنَت ُمَع اِقِبي ِبِه ِفي اآْل ِخ َر ِة‬. ‫ (َنَعْم‬: ‫ِبَش ْي ٍء َأْو َتْس َأُلُه ِإَّياُه؟) َقاَل‬
‫ (ُسْبَح اَن ِهَّللا اَل ُتِط يُقُه َأْو‬: ‫َفَع ِّج ْلُه ِلي ِفي الُّد ْنَيا} َفَقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ {الَّلُهَّم آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب‬: ‫اَل َتْسَتِط يُعُه َأَفاَل ُقْلَت‬
)‫ (َفَدَع ا َهَّللا َلُه َفَش َفاُه‬: ‫الَّناِر} َقاَل‬
Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu ’anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang sakit dan sangat kurus bagaikan anak burung. Lalu Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya kepadanya: “Apakah kamu pernah berdoa dengan sesuatu atau kamu
memintanya?” Laki laki itu menjawab: “Ya, aku pernah berdoa: “Ya Allah, jika Engkau akan menyiksaku di
akhirat, maka segerakanlah siksaan itu untukku di dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Subhanallah, kamu tidak akan mampu itu. Mengapa kamu tidak berdoa: “Ya Allah berikan kepada kami di
dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka” Lalu beliau mendoakan orang
itu dan Allahpun memberikan kesembuhan kepadanya.” (HR. Muslim, no. 4853 dan At-Tirmidzi, no. 3409)

Faidah Hadits:
1. Keteladanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya
dan ketawadlu’an beliau dimana beliau tidak merasa sungkan untuk menjenguk sahabatnya yang sakit serta
perhatian beliau dengan para sahabat sebagai rakyat dan masyarakatnya;

2. Anjuran menjenguk orang sakit;

3. Isyarat bahwa dosa dan maksiat merupakan salah satu sebab datangnya musibah dan cobaan;

4. Balasan atas dosa dan kemaksiatan yang dilakukan hamba terkadang Allah segerakan di dunia;

5. Apabila Allah telah menyegerakan hukuman seorang hambanya yang mukmin atas dosa dan maksiatnya di
dunia, maka itu sebagai kaffarah (penghapus) atas dosa-dosanya dan Allah tidak akan –dengan
kehendakNya– menyiksanya lagi di akhirat. Berbeda dengan orang kafir di samping hukuman yang Allah
segerakan di dunia atas dosa mereka, Allah juga akan menyiksa mereka di akhirat dengan siksaan yang lebih
dahsyat, pedih, dan kekal;

6. Larangan meminta untuk disegerakan hukuman dan balasan di dunia atas dosa yang dilakukan;

7. Anjuran mengucapkan kalimat “Subhaanallah” ketika kita mendapatkan sesuatu yang menakjubkan,
mengherankan atau mengagetkan;

8. Perintah memberikan nasihat kepada orang yang melakukan kesalahan dan memberikan solusi dan jalan
keluar terbaik untuknya;
9. Anjuran berdoa dengan doa yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
‫الَّلُهَّم آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي اآْل ِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر‬
“Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab
Neraka”
10. Anjuran mendoakan orang yang sakit.

Wallahu a’lam

oleh Ustadz Mahful Safarudin, Lc

Anda mungkin juga menyukai