Gelisah
oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag
29 Oktober 2023
di Tazkiyatun Nufus
0
Daftar Isi
Doa pertama
Doa kedua
Jika masalah sangat berat
Memperbanyak membaca Al-Qur’an
Beriman kepada setiap ketetapan Allah ‘Azza Wajalla
Tidak banyak berandai-andai
Hati adalah hal yang sulit dikendalikan. Sehingga sering kita jumpai,
orang-orang yang ketika di pagi hari dalam kondisi tertawa, namun
wajahnya bermuram durja di sore hari. Pun sebaliknya, ada di antara
manusia yang matanya sembab ketika bangun dari tidur, namun
berubah menjadi guratan bahagia ketika datang waktu sore. Hal ini
merupakan tanda bahwa kita hanyalah hamba. Kalaulah bukan karena
pertolongan Allah, niscaya hati kita akan senantiasa terombang-
ambing dalam kegamangan.
Doa pertama
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan doa,
والُجْب ِن، والَع ْج ِز والَك َس ِل، الَّلُهَّم إِّن ي أُعوُذ بَك ِم َن الَه ِّم والَح َز ِن
وَغ َلَب ِة الِّر جاِل، وَض َلِع الَّد ْي ِن، والُبْخ ِل
Allahumma inni a’udzu bika minal-hammi wal-hazn, wal-‘ajzi wal-
kasal, wal-jubni wal-bukhl, wadhala’id-dain, waghalabatir-rijal
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan
kegundahan, dari rasa lemah dan malas, dari rasa takut dan pelit,
dari terlilit hutang, dan dari direndahkan manusia.” (HR. Bukhari no.
6369)
Doa kedua
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
ما أصاب أحًد ا قُّط هٌّم وال حَز ٌن
فقال الَّلهَّم إِّن ي عبُد ك وابُن عبِدك وابُن أمِتك ناصيتي بيِدك
ماٍض فَّي حكُمك عدٌل فَّي قضاُؤ ك أسأُلك بكِّل اسٍم هو لك سَّمْي َت به
نفَس ك أو أنزلَت ه في كتاِبك أو عَّلمَت ه أحًد ا من خلِقك أو استأثرَت به في
علِم الغيِب عندك أن تجعَل القرآَن ربيَع قلبي ونوَر صدري وجالَء
حَز ني وذهاَب هِّمي إاَّل أذهب ُهللا عَّز وجَّل هَّمه وأبدله مكاَن حَز ِنه
فرًح ا
“Tidaklah seseorang ditimpa kesedihan kemudian membaca,
‘Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdik wabnu amatik nashiyati
biyadik madhin fiyya hukmuk ‘adlun fii qadha’uk. As’aluka
bikullismin huwa lak, sammaita bihi nafsak, au anzaltahu fii kitabik,
au allamtahu ahadan min khalqik, aw ista’tsarta bihi fi ‘ilmil ghaibi
‘indak. An taj’alal qur’ana rabi’a qalbi, wa nura shadri, wajila’a
hazni wadzihaba hammi.’
‘Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu
dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku di tangan-Mu,
keputusan-Mu berlaku padaku, qada-Mu kepadaku adalah adil. Aku
mohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang telah Engkau
gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, yang
Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang
Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu,
hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku,
cahaya di dadaku, pelenyap duka, dan kesedihanku.‘
Kecuali Allah akan hilangkan gundah gulana dalam hatinya dan
menggantinya dengan kebahagiaan.” (At-Targhib wat-Tarhiib, 3: 57)
Sumber: https://muslim.or.id/88835-obat-bagi-hati-yang-
gelisah.html
Copyright © 2024 muslim.or.id