Anda di halaman 1dari 5

Obat bagi Hati yang

Gelisah
oleh Muhammad Nur Faqih, S.Ag

29 Oktober 2023

di Tazkiyatun Nufus
0

Daftar Isi
 Doa pertama
 Doa kedua
 Jika masalah sangat berat
 Memperbanyak membaca Al-Qur’an
 Beriman kepada setiap ketetapan Allah ‘Azza Wajalla
 Tidak banyak berandai-andai
Hati adalah hal yang sulit dikendalikan. Sehingga sering kita jumpai,
orang-orang yang ketika di pagi hari dalam kondisi tertawa, namun
wajahnya bermuram durja di sore hari. Pun sebaliknya, ada di antara
manusia yang matanya sembab ketika bangun dari tidur, namun
berubah menjadi guratan bahagia ketika datang waktu sore. Hal ini
merupakan tanda bahwa kita hanyalah hamba. Kalaulah bukan karena
pertolongan Allah, niscaya hati kita akan senantiasa terombang-
ambing dalam kegamangan.

Namun, yang membedakan antara kesedihan orang beriman dan tidak


beriman adalah penyikapannya. Sebagai orang yang beriman kepada
Allah dan semua ketetapan-Nya, maka kesedihan yang kita lewati
merupakan salah satu fase di mana Allah bukakan pintu ampunan.
Sebagaimana dalam sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallama,
‫ واَل َه ٍّم واَل ُح ْز ٍن واَل‬،‫ ِمن َن َص ٍب واَل وَص ٍب‬، ‫ما ُيِص يُب الُمْس ِلَم‬
‫ إاَّل َك َّفَر ُهَّللا بَه ا ِمن َخ َط اَي اُه‬،‫ حَّت ى الَّش ْو َك ِة ُيَش اُك َه ا‬، ‫أًذ ى واَل َغ ٍّم‬
“Tidaklah seorang muslim ditimpa letih, lelah, galau, kesedihan, dan
derita, bahkan duri yang menancap di kulitnya, kecuali Allah ‘Azza
Wajalla akan ampuni kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no.
5641)
Dengan kondisi zaman seperti saat ini. Kesedihan dan kegalauan
adalah sesuatu yang hampir menimpa banyak pemuda muslim. Dan
hendaknya tidaklah mereka mencari solusi, kecuali solusi-solusi yang
Allah ‘Azza Wajalla berikan dalam Al-Qur’an dan Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama ajarkan dalam hadis-
hadisnya. Ini juga diajarkan oleh para salaf kita ketika mereka
mengatakan,
‫ (َأْن ال ِإَلَه ِإاَّل َأْن َت‬:‫عجبت لمن اغتم ولم يفزع إلى قول هللا تعالى‬
‫ فإني وجدت هللا‬،]87:‫ُسْب َح اَن َك ِإِّن ي ُك نُت ِم َن الَّظ اِلِميَن )[األنبياء‬
) ‫ (َفاْس َت َج ْب َن ا َلُه َو َن َّج ْي َن اُه ِم َن اْل َغ ِّم َو َك َذ ِلَك ُنْن ِج ي اْل ُمْؤ ِمِنيَن‬:‫يعقبها بقوله‬
‫ فهي ليست لنبي هللا يونس عليه وعلى نبينا الصالة‬،]88:‫[األنبياء‬
‫ ولكنها للمؤمنين في كل زمان ومكان إذا ذكروا هللا بهذا‬،‫والسالم‬
) ‫ (َو َك َذ ِلَك ُنْن ِج ي اْل ُمْؤ ِمِنيَن‬:‫الذكر المبارك‬
“Aku teramat heran orang-orang yang tertimpa kegundahan,
kemudian tidak tergerak hatinya menghayati firman Allah ‘Azza
Wajalla,
‫ّٰظ‬
‫ۚ َاْن ٓاَّل ِاٰل َه ِآاَّل َاْن َت ُسْب ٰح َن َك ِاِّن ْي ُكْن ُت ِم َن ال ِلِم ْي َن‬
‘Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya
aku termasuk orang-orang zalim.’ (QS. Al-Anbiya: 87)
Sungguh aku mendapati di dalam ayat ini, Allah ‘Azza Wajalla
mengakhiri firman-Nya dengan janji,
‫َفاْس َت َج ْب َن ا َلۙه َو َن َّج ْي ٰن ُه ِم َن اْل َغ ِّۗم َو َك ٰذ ِلَك ُنْۨـِج ى اْل ُمْؤ ِم ِنْي َن‬
‘Kami lalu mengabulkan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya dari
kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin.’
(QS. Al-Anbiya: 88)
Janji terkabulnya doa dan keselamatan ini tidak dikhususkan untuk
Nabi Yunus ‘alaihis salam semata, melainkan untuk orang-orang
yang beriman secara keseluruhan di mana pun dan kapan pun jika
mereka berzikir dengan zikir yang disebutkan.”
Sehingga, ketika orang-orang yang beriman kepada Allah ditimpa
kegalauan dan kegundahan, mereka akan menjadi semakin dekat
dengan Rabbnya. Karena tidak ada yang mampu menyingkirkan
sempitnya hati, kecuali Allah ‘Azza Wajalla. Sebagaimana disebutkan
dalam firman Allah ‘Azza Wajalla,
‫َو َلَقْد َن ْع َلُم َاَّن َك َي ِض ْي ُق َص ْد ُر َك ِبَم ا َي ُقْو ُلْو َۙن َفَس ِّبْح ِبَح ْم ِد َر ِّب َك َو ُك ْن ِّم َن‬
‫الّٰس ِج ِد ْي َۙن َو اْع ُبْد َر َّب َك َح ّٰت ى َي ْأِتَيَك اْلَي ِقْيُن‬
“Sungguh, Kami benar-benar mengetahui bahwa dadamu menjadi
sempit (gundah dan sedih) disebabkan apa yang mereka ucapkan.
Maka, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau
termasuk orang-orang yang sujud (salat), dan sembahlah Tuhanmu
sampai datang kepadamu kepastian (kematian).” (QS. Al-Hijr: 97-99)
Ada doa-doa yang diajarkan oleh syariat yang dengannya menjadi
sebab kegundahan dalam hati seseorang hilang, di antaranya:

Doa pertama
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama mengajarkan doa,
‫ والُجْب ِن‬، ‫ والَع ْج ِز والَك َس ِل‬، ‫الَّلُهَّم إِّن ي أُعوُذ بَك ِم َن الَه ِّم والَح َز ِن‬
‫ وَغ َلَب ِة الِّر جاِل‬، ‫ وَض َلِع الَّد ْي ِن‬، ‫والُبْخ ِل‬
Allahumma inni a’udzu bika minal-hammi wal-hazn, wal-‘ajzi wal-
kasal, wal-jubni wal-bukhl, wadhala’id-dain, waghalabatir-rijal
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kesedihan dan
kegundahan, dari rasa lemah dan malas, dari rasa takut dan pelit,
dari terlilit hutang, dan dari direndahkan manusia.” (HR. Bukhari no.
6369)

Doa kedua
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,
‫ما أصاب أحًد ا قُّط هٌّم وال حَز ٌن‬
‫فقال الَّلهَّم إِّن ي عبُد ك وابُن عبِدك وابُن أمِتك ناصيتي بيِدك‬
‫ماٍض فَّي حكُمك عدٌل فَّي قضاُؤ ك أسأُلك بكِّل اسٍم هو لك سَّمْي َت به‬
‫نفَس ك أو أنزلَت ه في كتاِبك أو عَّلمَت ه أحًد ا من خلِقك أو استأثرَت به في‬
‫علِم الغيِب عندك أن تجعَل القرآَن ربيَع قلبي ونوَر صدري وجالَء‬
‫حَز ني وذهاَب هِّمي إاَّل أذهب ُهللا عَّز وجَّل هَّمه وأبدله مكاَن حَز ِنه‬
‫فرًح ا‬
“Tidaklah seseorang ditimpa kesedihan kemudian membaca,
‘Allahumma inni ‘abduka wabnu ‘abdik wabnu amatik nashiyati
biyadik madhin fiyya hukmuk ‘adlun fii qadha’uk. As’aluka
bikullismin huwa lak, sammaita bihi nafsak, au anzaltahu fii kitabik,
au allamtahu ahadan min khalqik, aw ista’tsarta bihi fi ‘ilmil ghaibi
‘indak. An taj’alal qur’ana rabi’a qalbi, wa nura shadri, wajila’a
hazni wadzihaba hammi.’
‘Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu
dan anak hamba perempuan-Mu. Ubun-ubunku di tangan-Mu,
keputusan-Mu berlaku padaku, qada-Mu kepadaku adalah adil. Aku
mohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang telah Engkau
gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, yang
Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang
Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu,
hendaknya Engkau jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku,
cahaya di dadaku, pelenyap duka, dan kesedihanku.‘
Kecuali Allah akan hilangkan gundah gulana dalam hatinya dan
menggantinya dengan kebahagiaan.” (At-Targhib wat-Tarhiib, 3: 57)

Sumber: https://muslim.or.id/88835-obat-bagi-hati-yang-
gelisah.html
Copyright © 2024 muslim.or.id

Anda mungkin juga menyukai