Anda di halaman 1dari 3

Wanita Berhak Mendapatkan Ilmu

18 Januari 2018 Artikel dan Kajian Islam

Islam adalah agama yang mengedepankan Ilmu. Bagaimana tidak? Sedangkan wahyu
yang pertama diturunkan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan
menjadikan beliau sebagai nabi adalah surat al-Alaq yang dimulai dengan kalimat
perintah, “Bacalah”.
Di dalam al-Qur’an banyak motivasi tentang ilmu.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

‫َيۡر َفِع ُهّٰللا اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۡو ا ِم ۡن ُك ۡم ۙ َو اَّلِذ ۡي َن ُاۡو ُتوا اۡل ِع ۡل َم َد َر ٰج ٍت‬
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Allah juga berfirman,

‌ؕ‫ُقۡل َهۡل َيۡس َتِوى اَّلِذ ۡي َن َيۡع َلُم ۡو َن َو اَّلِذ ۡي َن اَل َيۡع َلُم ۡو َن‬
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat al-Quran yang tersurat maupun tersirat menyanjung
ilmu maupun ulama.

Menuntut ilmu Agama itu adalah sebuah kewajiban. Sebagaimana sabda


Nabi shalallahu alaihi wassalam,

‫َطَلُب اْلِع ْلِم َفِر يَض ٌة َع َلى ُك ِّل ُم ْس ِلٍم‬


“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah, no. 224)

Dalam setiap kewajiban hukum asalnya adalah wajib dilakukan oleh laki-laki dan
wanita, terkecuali ada dalil yang membedakan keduanya. Termasuk juga dalam
kewajiban menuntut ilmu, maka wanita pun memiliki kewajiban yang sama untuk
menuntut ilmu.

Dari sini pun bisa disimpulkan sebagaimana lelaki memiliki hak mendapatkan ilmu,
demikian pula wanita pun memiliki hak untuk mendapatkan ilmu.

Hal inilah yang dicontohkan oleh para shahabiyah di masa Nabi shalallahu alaihi
wassalam. Dalam sebuah riwayat disebutkan,

‫َع ْن َأِبي َسِع يٍد َج اَء ْت اْمَر َأٌة ِإَلى َر ُسوِل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه‬
‫ َذ َهَب الِّر َج اُل ِبَحِد يِثَك َفاْج َع ْل َلَنا‬، ‫ َيا َر ُسوَل ِهَّللا‬: ‫َو َس َّلَم َفَقاَلْت‬
‫ اْج َتِم ْع َن‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫ِم ْن َنْفِس َك َيْو ًم ا َنْأِتيَك ِفيِه ُتَع ِّلُم َنا ِمَّم ا َع َّلَم َك ُهَّللا‬
‫ َفَأَتاُهَّن َر ُسوُل‬، ‫ِفي َيْو ِم َك َذ ا َو َك َذ ا ِفي َم َك اِن َك َذ ا َو َك َذ ا َفاْج َتَم ْع َن‬
‫ َم ا‬: ‫ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َفَع َّلَم ُهَّن ِمَّم ا َع َّلَم ُه ُهَّللا ُثَّم َقاَل‬
‫ِم ْنُك َّن اْمَر َأٌة ُتَقِّد ُم َبْيَن َيَد ْيَها ِم ْن َو َلِد َها َثالَثًة ِإال َك اُنوا َلَها ِح َج اًبا‬
: ‫ َأْو اْثَنْيِن ؟ َقاَل‬، ‫ َيا َر ُسوَل ِهَّللا‬: ‫ َفَقاَلْت اْمَر َأٌة ِم ْنُهَّن‬. ‫ِم ْن الَّناِر‬
. ‫ َو اْثَنْيِن َو اْثَنْيِن َو اْثَنْيِن‬: ‫ ُثَّم َقاَل‬، ‫َفَأَع اَد ْتَها َم َّرَتْيِن‬
“Dari Abu Said Al-Khudzri -semoga Allah meridhainya- ; Datang seorang wanita
kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam kemudian berkata;
‘Wahai Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, para lelaki telah pergi dengan
mendapatkan haditsmu. Berikan waktu untuk kami sehari, kami akan datang kepada
Engkau agar kami belajar apa yang telah Allah ajarkan kepada Engkau.’
Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; ‘Berkumpullah kalian di
lokasi anu pada hari anu’. Mereka lantas berkumpul dan beliau shalallahu alaihi
wassalam mendatangi mereka mengajari mereka apa yang telah Allah ajarkan kepada
beliau.”
Kemudian (di antara ilmu yang beliau ajarkan-pent) “Tidak ada seorang wanitapun
yang ditinggal mati oleh tiga anaknya kecuali akan menjadi penghalang baginya dari
neraka.” Seorang wanita bertanya: “ًWahai Rasulullah Bagaimana kalau Cuma dua?”.
Wanita tadi mengulangi pertanyaan hingga dua kali. Kemudian Nabi menjawab:
“Sekalipun dua, Sekalipun dua, Sekalipun dua” (Muttafaq Alaih)

Faidah Hadits:
1. Bolehnya mengkhususkan hari untuk para wanita belajar dan tidak bergabung
bersama pria.
2. Bahwasannya para wanita tidak merecoki pria meskipun dalam perkara belajar ilmu
agama
3. Hadits ini menunjukan haramnya Ikhtilat (campur baur)
4. Perhatian pada perbedaan antara pria dan wanita dalam masalah amaliyah dan juga
ta’lim
5. Wanita memiliki keistimewaan rasa malu, maka harus memperhatikan hal tersebut
dalam setiap kegiatan tertentu
6. Nabi shalallahu alaihi wassalam mengabulkan permintaan para wanita, ini
menunjukan perhatian Nabi shalallahu alaihi wassalam dengan pengajaran wanita
7. Anjuran wanita untuk sabar atas kehilangan anak dan bahwasannya pahalanya
adalah surga
8. Bahwasannya yang meninggal dari anak kecil kaum muslimin, maka anak tersebut
akan ada di Surga dan akan menjadi sebab kedua orangtuanya masuk Surga
9. Semangat para Shahabiyah untuk mempelajari perkara agama
10. Bolehnya wanita berdialog dengan orang alim yang menjaga kehormatannya
dalam perkara agama, terlebih lagi dalam perkara yang belum dipahami yang dia
pelajari

Anda mungkin juga menyukai