Tiada hidup tanpa masalah. Karena musibah dan masalah, lahir maupun batin, merupakan gawan
bayi manusia. Ada yang bisa diatasi lebih cepat, dan ada yang membutuhkan waktu lebih lama.
Di sisi lain, kita mendampakan agar bisa hidup nyaman tanpa masalah. Sekalipun ini cita-cita
yang tidak mungkin diwujudkan seutuhnya, setidaknya kita berusaha meminimalisir terjadinya
masalah. Salah satu usaha itu adalah doa.
Diantara doa yang selayaknya kita rutinkan adalah doa agar kita mendapat ampunan dunia
akhirat dan terbebas dari segala masalah dunia akhirat. Teks doanya sebagai berikut,
Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon ampunan dan terbebas dari masalah di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan terbebas dari masalah dalam urusan agama,
dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku dan tenangkanlah aku dari rasa takut.
Ya Allah! Jagalah aku dari arah muka, belakang, kanan, kiri dan dari atasku, dan aku berlindung
dengan kebesaranMu, agar aku tidak dihancurkan dari bawahku
Keterangan:
Auratku: mencakup aurat badan, cacat, aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang lain
dihancurkan dari bawahku: dihancurkan sementara aku lengah. Bisa dengan tenggelam atau di
telan bumi.
Keutamaan:
Dari Ibn Umar radliallahu ‘anhuma, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
membaca wirid ini ketika pagi dan sore, dan beliau tidak pernah meninggalkannya sampai beliau
meninggal dunia: “Allahumma inni as-alukal ‘afwa…dst.” (HR. Ahmad 4785, Abu Daud 5074,
Ibn Majah 3871, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Dari Abbas bin Abdul Muthallib, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya
Rasulullah, ajarilah aku do’a yang harus aku panjatkan kepada Allah? Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Wahai Abbas, mintalah al afiyah (terbebas dari masalah) kepada Allah.”
Kemudian, setelah tiga hari, Abbas datang lagi dan mengatakan: Ya Rasulullah, ajarilah aku do’a
Rutinkan doa ini setiap pagi dan sore. Pagi antara subuh hingga terbit matahari, sore
antara asar sampai terbenam matahari. Jika kelupaan atau tidak sempat, boleh dibaca di
luar rentang waktu itu.kaos polo muslim
Allahu a’lam
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah,
keluarga dan para sahabatnya.
Dalam menjalani kehidupan ini, sering kita dihadapkan pada kesulitan. Terkadang kesulitan itu
amat berat sehingga membuat kita hampir putus asa. Namun, keimanan akan kuasa Allah Ta’ala
yang tidak terhingga, menjadikan kita tetap bersabar dan memiliki harapan.
Sesungguhnya alam semesta berada di bawah kuasa dan kendali Allah Ta’ala. Semuanya patuh
kepada ketetapan dan kehendak-Nya. Tidak ada yang bisa bergerak atau bertingkah laku kecuali
dengan daya, kekuatan, kehendak, dan izin-Nya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi.
Sebaliknya, yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan pernah terjadi.
Allah Mahakuasa melakukan apa saja. Dia mampu menjadikan segala kemudahan menjadi
sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya,
karena Dia Mahakuasa atas segala-galanya. Karenanya ketika menghadapi kesulitan dan
berbagai cobaan hidup kita tidak boleh putus asa. Masih ada Allah yang bisa kita minta dan
mohon pertolongan-Nya. Maka kita diperintahkan untuk berdoa saat mengalami kesulitan,
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau
berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan.”
Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda,
Doa ini juga disebutkan oleh Pengarang Hisnul Muslim, DR. Sa’id bin Ali bin Wahf al-
Qahthani, pada hal. 90 dengan judul, “Doa bagi siapa yang mendapatkan kesulitan.” Beliau
menyebutkan bahwa Syaikh al-Arnauth menshahihkannya dalam Takhrij al-Adzkar lil Nawawi,
hal. 106.
Makna Doa
Makna dari doa di atas, bahwa Allah tidak menjadikan segala sesuatu mudah bagi manusia.
Tidak ada kemudahan bagi mereka, kecuali apa yang Allah jadikan mudah. Dan sesungguhnya
kemudahan adalah apa yang Allah jadikan mudah. Sebaliknya, kesulitan dan kesusahan jika
Allah kehendaki bisa menjadi mudah dan ringan. Sebagaimana kemudahan dan perkara ringan
bisa menjadi sulit dan berat, jika Allah menghendakinya. Karena semua perkara berada di
tangan Allah 'Azza wa Jalla.
Sebagaimana yang sudah maklum, Allah 'Azza wa Jalla mahakuasa melakukan apa saja. Dan Dia
mampu menjadikan kemudahan menjadi sesuatu yang sulit, juga sesuatu yang sulit menjadi
mudah. Tidak ada yang susah bagi-Nya, karena Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
Seseorang memohon kepada Allah agar memudahkan segala urusannya yang sulit dan memuji
Allah 'Azza wa Jalla bahwa segala urusan ada di tangan-Nya, jika Dia berkehendak, kesulitan
bisa menjadi mudah.
Allah Ta’ala menjelaskan bahwa cara terbaik untuk meminta pertolongan Allah dalam
menghadapi berbagai musibah (di antaranya kesulitan dalam hidup) adalah dengan bersabar dan
shalat.
Dan dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila dihadapkan
pada suatu masalah maka beliau segera shalat. (HR. Abu Dawud dan Ahmad dari Hudzaifah bin
Yaman)
Sedangkan sabar untuk dalam hal ayat ini ada dua macam, yaitu sabar dalam rangka
meninggalkan berbagai perkara haram dan dosa; dan bersabar dalam menjalankan ketaatan dan
ibadah. Dan bersabar bentuk yang kedua adalah lebih banyak pahalanya, dan itulah sabar yang
lebih dekat maksudnya untuk mendapatkan kemudahan.
Sabar ada dua bentuk: bersabar untuk Allah dengan menjalankan apa yang Dia cintai walaupun
berat bagi jiwa dan badan. Dan bersabar untuk Allah dari segala yang Dia benci walaupun
keinginan nafsu menentangnya. (Abdurrahman bin Zaid bin Aslam)
َ ت ِم َن الظَّالِ ِم
ين َ أَ ْن َال إِلَهَ إِ َّال أَ ْن
ُ ت ُسب َْحانَ َك إِنِّي ُك ْن
Amalan dan Do’a
“Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya’: 87)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, “Doa Nabi Yunus taatkala ia berada di dalam perut ikan: Bahwa tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-
orang yang zalim. Sesungguhnya tak seorang muslim yang berdoa kepada Rabb-nya dengan doa
tersebut dalam kondisi apapun kecuali Allah akan mengabulkan untuknya.” (HR. al-Tirmidzi no.
3505 dan dishahihkan Al-Albani dalam Silsilah Shahihah no. 1644)
Dan dalam Riwayat al-Hakim, Rasululah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ”Maukah aku
beritahukan kepadamu sesuatu jika kamu ditimpa suatu masalah atau ujian dalam urusan dunia
ini, kemudian berdoa dengannya.” Yaitu doa Dzun Nun atau Nabi Yunus di atas.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik, Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Apabila
seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca,
Penutup
Sebaiknya seorang muslim membiasakan diri dengan doa yang diajarkan oleh sunnah dalam
menghadapi kesulitan. Karena orang yang mengajarkannya, yaitu Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, adalah manusia paling tahu dengan doa yang pas dan paling bermanfaat. Dan
hendaknya juga memilih doa-doa yang shahih saja, karena ada beberapa riwayat yang
menyebutkan atau berisi permohonan kemudahan namun dhaif. Karenanya, penting bagi kita
mencatat dan menghafal doa-doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam baik yang
bersifat umum atau terikat dengan waktu dan tempat. Walaupun tidak ada larangan untuk berdoa
dengan kalimat dan bahasa apapun, karena Allah Mahatahu terhadap apa yang disampaikan
hamba-Nya. Wallahu Ta’ala a’lam. Wallahu Ta'ala a'lam . . .
[PurWD/voa-islam.com]
Amalan dan doa ini saya dapatkan dari forum kaskus. Berikut ini lengkapnya:
Pada kesempatan pagi penuh barokah ini, kami ingin berbagi dengan pembaca sekalian sebuah
do’a yang bermanfaat. Do’a ini adalah do’a yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berisi permohonan berbagai kemudahan dalam segala urusan. Semoga bermanfaat.
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa”
artinya:
“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan
kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah”
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan pula oleh Ibnu
Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy
Syamilah)
اخ ْذنَا إِن نَّ ِسينَا أَ ْو أَ ْخطَأْنَا َربَّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِ َربَّنَا الَ تُ َؤ
َين ِمن قَ ْبلِنَا َربَّنَا َوالَ تُ َح ِّم ْلنَا َما ال
َ إِصْ راً َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذ
نت َم ْوالَنَا َ َف َعنَّا َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا أ ُ طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َوا ْع
َ صرْ نَا َعلَى ْالقَ ْو ِم ْال َكافِ ِر
– ين ُ فَان
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan
kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
(QS. Al Baqarah, 2 : 286)