TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Amonia
Amonia merupakan senyawa kimia dengan rumus NH3 . Amonia
termasuk gas alkalin yang tidak berwarna dan lebih ringan dari udara.
Senyawa ini terkandung di dalam urin yang bersifat basa dan akan
mengeluarkan bau yang menyengat apabila terkena sinar atau panas. Bau
tersebut berasal dari peruraian urea sebagai komponen bahan organik
terbanyak dalam urin oleh jasad renik menjadi energi dan gas NH3 . Amonia
saat ini dijadikan sebagai bahan baku pupuk, abu soda, asam nitrat, nilon,
plastik, pencelup, karet dan bahan peledak.
4.5 Rekomendasi
Kontrol akurasi :
a) Untuk kontrol gangguan matrik lakukan analisis spike matrix kisaran persen
temu balik adalah 85% sampai dengan 115%
b) Buat control chart untuk akurasi analisis.
BAB V
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
0.6
y = 0.1x - 0.1
0.5
R² = 1
0.4
Conc
0.3
WL640.0
0.2 Linear (Conc)
0.1
0
0 2 4 6 8
c) Hasil contoh uji amonia
Sampel ID Conc WL640.0
5.2 Perhitungan
Jaminan Mutu :
%DCVS = (C.Target – C.Hasil) x 100%
C.Target
= (0.3000 – 0.3012) x 100%
0.3000
= 0,4%
5.1 Pembahasan
Penentuan kadar amonia dalam air kali ini dianalisis menggunakan
Spektrofotometer UV-Visible dengan panjang gelombang 640 nm. Metode
uji untuk penentuan kadar amonia ini menggunakan metode secara fenat,
yaitu pembentukan senyawa kompleks indofenol yang berwarna biru dalam
waktu berkisar satu jam pada suhu ruang.
Kadar amonia yang masih memenuhi syarat baku mutu PP No. 82 tahun
2001 yaitu kisaran < 0,5 mg/L, sedangkan berdasarkan syarat Standar
Nasional Indonesia yaitu kisaran < 0,6 mg/L.
Prinsip dari pengukuran kadar amonia ini adalah amonia air bereaksi
dengan natrium hipoklorit membentuk senyawa kloramin (NH2Cl) yang
kemudian bereaksi dengan reagen fenolat membentuk senyawa antara
monoklor kuinon. Selanjutnya, monoklor kuinon bereaksi dengan reagen
fenolat membentuk senyawa indofenol berwarna biru yang dapat terdeteksi
oleh spektrofotometer UV-Visibel. Pada reaksi pembentukan indofenol biru,
natrium nitropusida berfungsi sebagai katalis. Untuk uji N-amonia, maka pH
sangat menentukan dalam presisi dan akurasi uji.
Linearitas pengukuran suatu metode adalah proporsional antara
konsentrasi analit dalam contoh uji dengan daerah konsentrasi yang
diberikan. Linearitas digambarkan dengan grafik yaitu konsentrasi standar
amonia dengan nilai absorban dari hasil pengukuran yang disebut kurva
kalibrasi.
Presisi merupakan kedekatan antara nilai data yang satu dengan yang
lain. Uji presisi digunakan untuk mengetahui adanya kesalahan dari
preparasi contoh. Hasil uji presisi dapat dikatakan baik jika nilai yang
diperoleh < 10%.
Akurasi adalah ukuran untuk menunjukan derajat kedekatan antara hasil
analisis dengan nilai sebenarnya. Hasil uji akurasi dapat dikatakan akurat
jika rentang persen yang didapat yaitu 85-115%.
5.2 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran, kadar amonia yang diperoleh dalam
sampel uji adalah sebesar 0,4300-0,4305 mg/L sehingga masih memenuhi
syarat baku mutu PP No. 82 tahun 2001 yaitu kisaran < 0,5 mg/L, serta
syarat Standar Nasional Indonesia yaitu kisaran < 0,6 mg/L.
Nilai presisi yang diperoleh atas perhitungan sampel uji adalah sebesar
0,09% dan hasil ini dapat dikatakan baik karena berada dibawah kisaran
yang harus dicapai yaitu < 10%.
Derajat kedekatan atau akurasi yang diperoleh dari perhitungan sampel
uji adalah sebesar 99,69%, hasil inipun termasuk baik karena masih masuk
dalam kisaran yang harus dicapai yaitu sebesar 85-115%.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kikiworo.blogspot.com/2014/12/laporan-kimia-analitik-penentuan-
amonia.html
2. https://www.academia.edu/9826702/laporan_penentuan_amonia_dalam_air
3. https://www.academia.edu/27775583/LAPORAN_PRAKTIKUM_AMMONIA
4. https://www.academia.edu/38160153/SNI_19_7119_1_2005_Cara_Uji_Amoni
ak_NH3_dengan_Metoda_Indofenol_Menggunakan_Spektrofotometer
5. https://www.dosenpendidikan.co.id/bahaya-amonia/
6. https://i2.wp.com/rumushitung.com/wp-content/uploads/2014/12/structure-
senyawa-amonia.png?ssl=1
7. https://rumushitung.com/2014/12/05/amonia-sifat-dan-manfaatnya/
8. https://www.google.com/search?q=baku+mutu+air&client=firefox-b-
d&source=lnms&sa=X&ved=0ahUKEwiPsYT9gtbmAhUA7HMBHTnrCAwQ
_AUIDCgA&biw=1366&bih=654&dpr=1