Makalah Fisiologi Sel
Makalah Fisiologi Sel
ANATOMI FISIOLOGI
SEL
Kelompok : 3
MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Penyusun ucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Makalah ini dapat terwujud.
Paparan materi yang saya sajikan dalam Makalah ini mengacu pada
Anatomi Fisiologi Sel
Makalah ini saya buat dengan sebaik- baiknya agar dapat dimengerti
oleh seluruh pembacanya. Namun saya sadar bahwa Makalah ini masih
banyak kekurangannya, sehingga saran pembaca sangat saya harapkan
untuk pembuatan Makalah selanjutnya.
Makassar,11Februari 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi sel
B. Fisiologi sel
1.1 Bahan dasar sel
1.2 Jumlah sel
1.3 Bentuk sel
1.4 Fungsi sel
1.5 System transportasi membrane sel
1.6 Metabolisme sel
1.7 Reproduksi sel
1.8 Cairan tubuh, elektrolit,dan mineral
1.9 Sel prokariotik dan sel eukariotik
1.10 Hubungan intersel
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1835, sebelum teori sel menjadi lengkap, Jan Evangelista
Purkyně melakukan pengamatan terhadap granula pada tanaman melalui
mikroskop. Teori sel kemudian dikembangkan pada tahun 1839 oleh
Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann yang mengatakan bahwa
semua makhluk hidup atau organisme tersusun dari satu sel tunggal, yang
disebut uniselular, atau lebih, yang disebut multiselular. Semua sel berasal
dari sel yang telah ada sebelumnya, di dalam sel terjadi fungsi-fungsi vital
demi kelangsungan hidup organisme dan terdapat informasi mengenai
regulasi fungsi tersebut yang dapat diteruskan pada generasi sel
berikutnya.
B. Tujuan
A. Anatomi Sel
SEL
fFUNGSINY
MEMBRAN PLASMA
ORGANEL
DINDING SEL
ENDOPLASMA
MITOKONDRIA KLOROPLAS
VAKUOLA
RIBOSOM
SENTRIOL
LISOSOM
B. Fisiologi Sel
1.1 Bahan dasar sel
a. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam
konsentrasi 70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air,
sedang yang lain terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous.
b. Elektrolit
c. Protein
Proses enzimatik
Proses transport dan penyimpanan
Proses pergerakan
Fungsi mekanik
Proses imunologis
Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
d. Lemak
e. Karbohidrat
Ada triliunan sel dalam tubuh manusia. Sebagai contoh, jumlah total sel
darah merah dalam tubuh manusia dengan ukuran tubuh rata-rata adalah 25
triliun.
1.3 Bentuk Sel
a. Bentuk dasar dari sel yang diisolasi adalah bulat, seperti sel darah, sel
lemak dan sel telur.
b. Bentuk sferikal dasar biasanya berubah karena spesialisasi sel
berdasarkan fungsinya. Contoh, sebuah sel saraf berbentuk seperti
bintang dengan prosesus yang panjang dan sel otot polos berbentuk
seperti spindel.
c. Penggepengan sel terjadi karena kontak dengan permukaan. Bentuk
permukaan sel terjadi akibat tekanan dari banyak permukaan.
1.4 Fungsi Sel
1. Sel mempertahankan suatu barier yang selektif (membrane plasma) di
antara sitoplasma dan lingkungan ekstraseluler. Semua zat yang
masuk atau keluar sel harus melewati barier. Derivative membrane
plasma yang serangkaian pembungkus kompleks, membagi interior
sel dan membentuknya menjadi banyak kompartemen untuk aktivitas
spesifik.
2. Sel yang berisi materi hereditas membawa instruksi dalam bentuk
kode untuk proses sintesis sebagian besar komponen seluler. Materi
hereditas ini sebelumnya digandakan melalui reproduksi sel, sehingga
setiap sel baru membawa satu set penuh instruksi.
3. Sel melakukan aktivitas metabolic, yang dikatalis reaksi kimia
sehingga terjadi proses sintesis dan penguraian molekul organic.
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri
daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan sokongan,
perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat liang pada
dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di
dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.
Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin,
kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.
Membrane plasma
1. Struktur
Sitoplasma merupakan cairan sel dalam sel disebut juga dengan sitosol
karena mirip dengan jelly (koloid) berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
metabolisme sel. Di dalam sitoplasma inilah tersebar berbagai bahan,yaitu
globules lemak netral, granula-granula glikogen, ribosome, granula
sekretoris, dan berbagai macam organel penting yaitu reticulum endoplasma,
apparatus golgi, mitokondria dan lisosom, peroksisom, ribosom.
1. Mitokondria (The Power House) ditemukan pada hamper semua sel, tetapi
tidak ditemukan dalam sel darah merah. Jumlahnya dalam sel
berhubungan dengan konsumsi energy sel.
a. Sruktur
Mitokondria tampak seperti batang atau filament yang
bergerak dengan konstan dalam sebuah sel hidup.
Setiap mitokondria terdiri dari membrane terluar halus dan
membrane terdalam yang membentuk lipatan disebut Krista.
Krista menonjol menyerupai rak kedalam mitokondria dan
menambah bidang permukaan membrane bagian dalam.
Ruang antar Krista dipenuhi matriks, yang berisi protein,
DNA, RNA, dan ribosom.
b. Fungsi
Mitokondria sering disebut sebagai pembangkit tenaga sel
karena fungsi terpentingnya adalah memproduksi energy
dalam bentuk ATP.
Energy tersebut dihasilkan dari penguraian nutrient seperti
glukosa, asam amino, dan asam lemak.
Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energy secara kimia,
terlokalisasi dalam matriks mitokondrial dan partikel kecil
pada Krista.
Gambar : Mitokondria
2. Ribosom
a. Sruktur
Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam (berdiameter 25 nm)
yang tersusun dari RNA ribosomal dan hamper 80 jenis protein.
Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau dalam
kelompok disebut poliribosom.
Ribosom bisa bebas dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau
melekat pada membrane reticulum endoplasma
b. Fungsi
Ribosom merupakan tempat sintesis protein.
Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu
sendiri: misalnya, dalam pembaharuan enzim dan membrane.
Ribosom yang berikatan merupakan tempat berlangsungnya
sintesis protein yang merupakan produk sekretori yang akan
dikeluarkan sel.
3. Reticulum endoplasma
a. Sruktur
Reticulum endoplasma tersusun dari jaring-jaring rongga (sisterna)
datar yang dilapisi membrane. Yang menyambung membran plasma
dan membrane nuclear.
Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang
merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein.
Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik
ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa
proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE
sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini
ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang membedakan RE
sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus
merupakanensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik
menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik berperan
dalam pemicuan kontraksi otot.
b. Fungsi
Retikulum endoplasma merupakan tempat utama sintesis produk sel
dan juga berperan dalam transport dan penyimpananya.
Retikulum endoplasma kasar menonjol dalam sel yang khusus untuk
sekresi protein seperti enzim pencernaan.
Retikulum endoplasma halus banyak terdapat dalam sel beberapa
kelenjar endokrin yang menyentesis hormon dan dalam sel hati.
Tempat reticulum endoplasma terlibat dalam sintesis lipid dan
kolesterol serta pemecahan glikogen
Pada sel otot RE halus disebut reticulum sarkoplasma dan urut
berperan dalam proses kontraksi.
Gambar: lisosom
6. Peroksisom (mikrobodi)
Peroksisom berukuran mirip dengan lisosom dan dapat ditemukan
dalam semua sel eukariota. Organel ini dinamai demikian karena biasanya
mengandung satu atau lebih enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi
menghasilkan hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan
bahan kimia beracun, namun di dalam peroksisom senyawa ini digunakan
untuk reaksi oksidasi lain atau diuraikan menjadi air dan oksigen. Salah
satu tugas peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak panjang menjadi
lebih pendek yang kemudian dibawa ke mitokondria untuk oksidasi
sempurna. Peroksisom pada sel hati dan ginjal juga mendetoksifikasi
berbagai molekul beracun yang memasuki darah, misalnya alkohol.
Sementara itu, peroksisom pada biji tumbuhan berperan penting
mengubah cadangan lemak biji menjadi karbohidrat yang digunakan dalam
tahap perkecambahan.
7. Vakuola
Kebanyakan fungsi lisosom sel hewan dilakukan oleh vakuola pada sel
tumbuhan. Membran vakuola, yang merupakan bagian dari sistem
endomembran, disebut tonoplas. Vakuola, berasal dari kata yang berarti
'kosong', dinamai demikian karena organel ini tidak memiliki struktur
internal. Umumnya vakuola lebih besar daripada vesikel, dan kadang kala
terbentuk dari gabungan banyak vesikel.
Vakuola memiliki banyak fungsi lain dan juga dapat ditemukan pada sel
hewan dan protista uniselular. Kebanyakan protozoa memiliki vakuola
makanan, yang bergabung dengan lisosom agar makanan di dalamnya
dapat dicerna. Beberapa jenis protozoa juga memiliki vakuola kontraktil,
yang mengeluarkan kelebihan air dari sel.
8. Kloroplas
Kloroplas merupakan salah satu jenis organel yang disebut plastid pada
tumbuhan dan alga. Kloroplas mengandung klorofil, pigmen hijau yang
menangkap energi cahaya untuk fotosintesis, yaitu serangkaian reaksi
yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimiawi yang disimpan
dalam molekul karbohidrat dan senyawa organik lain.
Satu sel alga uniselular dapat memiliki satu kloroplas saja, sementara
satu sel daun dapat memiliki 20 sampai 100 kloroplas. Organel ini
cenderung lebih besar daripada mitokondria, dengan panjang 5–10 µm
atau lebih. Kloroplas biasanya berbentuk seperti cakram dan, seperti
mitokondria, memiliki membran luar dan membran dalam yang dipisahkan
oleh ruang antarmembran. Membran dalam kloroplas menyelimuti stroma,
yang memuat berbagai enzim yang bertanggung jawab membentuk
karbohidrat dari karbon dioksida dan air dalam fotosintesis. Suatu sistem
membran dalam yang kedua di dalam stroma terdiri dari kantong-kantong
pipih disebut tilakoid yang saling berhubungan. Tilakoid-tilakoid
membentuk suatu tumpukan yang disebut granum (jamak, grana). Klorofil
terdapat pada membran tilakoid, yang berperan serupa dengan membran
dalam mitokondria, yaitu terlibat dalam pembentukan ATP. Sebagian ATP
yang terbentuk ini digunakan oleh enzim di stroma untuk mengubah
karbon dioksida menjadi senyawa antara berkarbon tiga yang kemudian
dikeluarkan ke sitoplasma dan diubah menjadi karbohidrat. Sama seperti
mitokondria, kloroplas juga memiliki DNA dan ribosomnya sendiri serta
tumbuh dan memperbanyak dirinya sendiri. Kedua organel ini juga dapat
berpindah-pindah tempat di dalam sel.
9. Nucleus
a. Struktur
i. Kromatin disusun dari rantai pilin DNA yang terikat pada protei
basa histon, beragam jumlah RNA, dan protein nonhiston lain
serta system enzim
ii. Pada sel yang membelah, kromatin menebal dan berpilin menjadi
suatu unit khusus, kromosom. Sel manusia berisi 23 pasang
kromosom.
b. Fungsi
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul
dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara
lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil
(air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan
ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan
mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan
terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi
dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu
melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul
yang membutuhkan mekanisme khusus.
1. Anabolisme/Asimilasi/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan
menggunakan energi tinggi.
Energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O— — —— — — — — — — —> C6H1206 + 6 02
klorofil
glukosa (energi kimia)
a. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan
dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Pada kloroplas terjadi
transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetic
berubah menjadi energy kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan
senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses
tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi
memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi
endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari
yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi
hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2,
sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan
terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa
menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan
bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+menjadi CH20.
CO2 + 2 NADPH2 + O2————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2
Ringkasnya :
Reaksi terang : 2 H20——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap : CO2 + 2 NADPH2 + O2—>NADP + H2 + CO + O +
H2+O2
atau
2 H2O + CO2——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2——> C6H12O6 + 6 O2
b. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan
cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak
mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan
energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur,
bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri
tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi
senyawa-senyawa tertentu. Bakteri besi memperoleh energi kimia
dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
BakteriNitro som on as danNitro sococcu s memperoleh energi dengan
cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2— —————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 +
Energi
Nitrosococcus
c. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian
besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus
(daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa
tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut.
Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat
dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat———> gliserol.
Glukosa diubah———> gula fosfat———> asetilKo-A———> asam
lemak. Gliserol + asam lemak———> lemak
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein————————> Asam Amino protease
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih
dahulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino
yang langsung ke asam piravat———> Asetil Ko A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi
Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat——> gliserol——>
fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi
membentuk
lemak. Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai
kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan
9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori
saja.
d. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA
dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam
jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya
protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein
tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel
dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang
berperan penting sebagai “pengatur sintesis protein”. Substansi-
substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang
tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2— — —— — — — — — — —> 6 CO2 + 6 H2O + 686
KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan
energy sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi
dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi
semacam itu disebut juga reaksi eksoterm. Molekul ATP adalah molekul
berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa
Adenosin. Ikatan kimianya labil, mudahmelepaskan gugus fosfatnya
meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan
pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan
ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia
kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana
yang mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme
adalah untuk membebaskan energy yang terkandung di dalam senyawa
sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen
(aerob) disebut proses respirasi, bila dalam lingkungan tanpa oksigen
(anaerob) disebut fermentasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2——————> 6CO2 + 6H2O +
688KKal.
(glukosa)
Contoh Fermentasi :C6H1206——————> 2C2H5OH + 2CO2 +
Energi.
(glukosa)
(etanol)
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam
zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen.
Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan
kehidupan, seperti sintesis(anabolisme), gerak, pertumbuhan.
Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02— — — —— — — — — — —> 6 H2O + 6 CO2 +
Energi
(glukosa)
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi,
melalui tiga tahap :
1. Glikolisis.
Glikolisis adalah rangkaian awal reaksi kimia yang menghasilka
asam piruvat dan sedikit ATP, glikolisis berlangsung dalam
sitoplasma dan bersifat anaerob (tanpa oksigen). Asam piruvat, yang
melewati membrane ganda pada mitokondria untuk memasuki
matriks, kemudian dipecah dalam tahap berikutnya.
3. Transpor Elektron
Transpor elektron adalah serangkaian reaksi pemindahan elektron
melalui proses reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Hidrogen yang
terdapat pada molekul NADH serta FADH2 ditranspor dalam
serangkaian reaksi redoks yang melibatkan enzim, sitokrom, quinon,
pirodoksin, dan flavoprotein. Pada akhir transport elektron, oksigen
akan mengoksidasi elektron dan ion H menghasilkan air (H20).
Transport elektron terjadi pada membran dalam mitokondria.
1.8 Reproduksi Sel
1. Replikasi DNA
a. Struktur DNA
b. Tahapan replikasi
Kedua rantai DNA dibuka dan dipisah oleh enzim pembuka,
yang memecah ikatan hydrogen lemah di antara pasangan
basa.
Enzim polymerase DNA, dengan memakai keempat jenis
nukleotida pelengkap yang ada dengan bebas dalam
nucleus, memasangkan dan melekatkan nukleotida tersebut
pada basa yang terlihat di setiap rantai tunggal DNA yang
terbuka
Dua dobel helix DNA lengkap terbentuk, masing identik
rangkaian nukleotida pada heliks DNA asli berfungsi sebagai
pola. Dengan demikian informasi genetic telah tersalin
dengan tepat.
Replikasi seperti itu disebut smikonservatif karena replikasi
tersebut mempertahankan setiap rantai dobel helix DNA
yang asli sementara setiap rantai juga menerima rantai
pasangan sintesis baru yang sesuai.
c. Kesalahan dalam replikasi DNA
Mesin replikasi dapat melakukan kesalahan dengan
melewatkan satu basa, menambahkan satu jenis basa atau
lebih atau mengganti dengan jenis basa yang salah.
Perubahan dalam molekul DNA juga dapat terjadiakibat
pajanan agen fisik dan kimia yang berpotensi merusak
seperti sinar-x atau karsinogen dalam lingkungan.
Perubahan yang dihasilkan dalam rangkaian nukleotida
disebut mutasi, yang akan terus disalin dalam replikasi
selanjutnya dan dapat mengakibatkan konsekuensi yang
membahaykan sel.
d. Perbaikan DNA adalah suatu proses yang konstan dan dapat
meminimalkan perubahan aksidental. Beragam jenis enzim
perbaikan DNA secara terus menerus akan menandai molekul
DNA dan mengeluarkan nukleotida yang rusak.
2 Kromosom pada sel manusia
a. Krosom merupakan rantai DNA yang berpilin dengan kuat dan
mengandung protein. Kromosom merupakan kromatin yang
menebal dan ditemukan dalam nucleus serta terlihat dengan
jelas saat pembelahan sel.
b. Semua sel somatic (tubuh) normal, kecuali sel kelamin (ovum
dan spermatozoa), memiliki 46 kromosom atau 23 pasang
krosom, sperma dan ovum hanya mempunyai 23 kromosom.
c. Dari 23 pasang kromosom, 22 pasang di antaranya merupakan
pasangan yang homolog (cocok) disebut autosom. Kromosom
homolog membawa informasi genetic dengan karakter yang
sama.
d. Pasangan keduapuluh tiga, sebagai kromosom kelamin, x dan
y. kromosom homolog pada perempuan (x dan x), tetapi tidak
pada laki-laki(x dan y).
e. Sel yang memiliki anggota pasangan lengkap disebut diploid
(2n). suatu sel, seperti ovum atau spermatozoa, yang hanya
memiliki salah satu anggota dari pasangan kromosom disebut
haploid (n).
3 Siklus, mitosis, dan meosis.
Silkus sel, pada sel yang mampu membelah diri, mengcu pada
kejadian-kejadian dalam rentang kehidupan sel di periode antar
waktu sel tersebut terbentuk melalui pembelahan sel sampai waktu
permulaann pembelahan sel berikutnya. Bagian terbesar siklus
(sekitar 90%)digunakan untuk tumbuh dan bersintesis, disebut
interfase, dan bagian yang lebih kecil digunakan untuk pembelahan
nuclear dan sel, atau mitosis, serta meiosis adalah pembelahan sel
yang terjadi dalam pembentukan sel-sel kelamin(sel telur dan
sperma). Pembelahan tersebut mengurangi jumlah kromosom
menjadi jumlah haploid (23). Saat pembuahan, gabungan dari sel
telur dan sperma menghasilkan jumlah kromosom diploid(46).
c. Meiosis
Meiosis terdiri dari dua pembelahan nuclear dan seluler, disebut
Meiosis 1 dan Meiosis 2, yang menghasilkan empat sel. Selama
interfase sebelum pembelahan meiosis pertama, setiap
kromosom bereplikasi untuk membentuk kromatid yang diikat
sentromer, sama seperti mitosis.
Gambar : meiosis 1
Gambar : meiosis II
Meiosis II serupa dengan mitosis.
Peristiwa dalam profase II sama dengan peristiwa pada
profase mitosis. Sentriol memisah dan bergerak ke kutub
yang berlawanan. Mikrotubulus dari setiap sentromer
melekat pada benang dari sentriol di kutub yang
berlawanan.
Metaphase II
Kromatid berbaris berbaris pada bidang ekuator sel.
Kromatid tersusun berpasangan, bukan dalam bentuk
tetrad seperti metaphase 1, disebut dyad.
Anaphase II
Sentromer membelah, dan kromatid yang terpisah
menjadi kromosom. Kromatid yang terpisah pada
anaphase II bukanlah kromatid berpasangan.
Berlawanan dengan kromatid pada pembelahan mitosis,
kromatid tersebut secara genetic tidak identik akibat
persilangan atau kombinasi ulang.
Telofase II
Membrane nuclear terbentuk kembali, kromosom
melebur, dan terjadi sitokinesis. Setiap sel baru berisi
satu dari setiap jenis kromosom. Jumlah kromosom
adalah haploid.
1.8.1 Pendahuluan
1.8.4 Elektrolit
Elektrolit yang terdapat pada cairan tubuh akan berada dalam bentuk
ion bebas (free ions). Secara umum elektrolit dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis yaitu kation dan anion. Jika elektrolit mempunyai muatan
positif (+) maka elektrolit tersebut disebut sebagai kation sedangkan jika
elektrolit tersebut mempunyai muatan negatif (-) maka elektrolit tersebut
disebut sebagai anion. Contoh dari kation adalah natrium (Na ) dan
nalium (K ) & contoh dari anion adalah klorida (Cl ) dan bikarbonat (HCO
). Elektrolit- elektrolit yang terdapat dalam jumlah besar di dalam tubuh
antara lain adalah natrium (Na ), kalium (K ), kalsium (Ca ), magnesium
(Mg ), klorida (Cl ), bikarbonat (HCO ), fosfat (HPO ) dan sulfat (SO ). Di
dalam tubuh manusia, kesetimbangan antara air (H O)-elektrolit diatur
secara ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik.
Pada tubuh manusia, elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi antara
lain dalam menjaga tekanan osmotik tubuh, mengatur pendistribusian
cairan ke dalam kompartemen badan air (body’s fluid compartement),
menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi oksidasi
dan reduksi serta ikut berperan dalam setiap proses metabolisme.
Fungsi dari taut kedap : membentuk sawar bagi gerakan ion dan
solut lain dari satu sisi epitel ke bagian lain. mempertahankan polaritas
sel, dimana ridge akan mencegah gerakan lateral protein di dalam
membrane sel dan akibatnya ia bekerja sebagai pagar yang menjaga
protein tetap terpasang ke dalam membrane apeks didalam daerah
apeks
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ftp://komo.padinet.com/free/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0112%20Bio%203-1a.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29
http://www.membuatblog.web.id/2010/02/struktur-dan-fungsi-sel.html
http://biologi.blogsome.com/2007/07/05/membran-sel-2/
http://www.docstoc.com/docs/57528963/KONSEP-DASAR-CAIRAN-DAN-
ELEKTROLIT
http://www.scribd.com/doc/17059905/Cairan-Dan-Elektrolit-Dalam-Tubuh-
Manusia
http://www.masbied.com/search/struktur-dan-fungsi-dna-serta-rna
http://nadjeeb.wordpress.com/sistem-transport-pada-sel/
http://www.morphostlab.com/artikel/transport-membran.html