DISUSUN OLEH :
HASNATUL FAJRI
2017 0041/ 0013190907
1.2. Maksud
Pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)
dimaksudkan untuk dijadikan panduan dan dasar bagi pengelola unit
manajemen tingkat tapak (KPH dan atau IUPHHK) dalam melaksanakan
kegiatan inventarisasi hutan menyeluruh berkala pada areal unit
pengelolaan dan areal IUPHHK-HA dan IUPHHK-HT sebagai dasar
penyusunan Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
(RKUPHHK) sepuluh tahunan.
1.3. Tujuan
Tujuan inventarisasi hutan menyeluruh berkala antara lain:
1. Untuk mengetahui kondisi sediaan tegakan hutan (timber
standing stock) secara berkala;
2. Sebagai bahan penyusunan RKUPHHK dalam Hutan Alam dan
atau RKUPHHK dalam Hutan Tanaman atau KPH sepuluh tahunan;
2
A. Pelaksanaan IHMB-HA
Pada kegiatan IHMB-HA hal yang pertama kali dilakukan ketika di
lapangan adalah pembuatan patok permanen untuk setiap jalurnya.
Patok dibuat di tengah jalur pertama arah utara-selatan dengan membuat
gundukan tanah setinggi 0,5 m lalu pasang patok dan beri nomor jalur
beserta nomor plot, contoh seperti : J03,01 yang berarti Jalur 03, plot no. 1.
patok ini digunakan sebagai tanda awal jalur.
Perbedaan antaran IHMB-HA dengan IHMB-HT terdapat di bentuk
dan luasan plotnya. Bentuk dari plot contoh hutan alam adalah bujur sangkar
dengan luas 20 x 125 m. Setiap antar jalur diberi jarak 1000 m. Pada plot
contoh hutan alam dibuat bagi lagi menjadi 4 sub-contoh yang terdiri atas :
1. Sub-plot semai
Berbentuk lingkaran dengan jari-jari 2,82 m.
2. Sub-plot tiang
Berbentuk persegi dengan luas 10 x 10 m.
3. Sub-plot pohon kecil
Berbentuk persegi dengan luas 20 x 20 m.
4. Sub plot pohon besar
Merupakan perpanjangn dari sub-plot sebelumnya dengan luas 20 x
125 m.
Terdapat beberapa informasi yang didapat pada setiap sub-plot
contoh. Pada sub-plot semai hanya dihitung jumlahnya saja sementara pada
tiga sub-plot lainnya diukur diameter, tinggi, kerapatan tajuk dan kondisi
pohon. Informasi tersebut diisi pada setiap Daftar Isian (DI) yang terbagi
menjadi DI1, DI2,DI3 dan DI4. Setiap pohon yang memiliki diameter lebih
dari 10 cm maka diberi label pohon. Label pohon berisi informasi jenis
pohon, diameter pohon, tinggi total pohon dan tahun pelaksanaan IHMB.
Label pohon dibedakan menjadi 2 warna yaitu merah untuk pohon
komersial dan kuning untuk pohon yang dilindungi.
4
4.1 Hasil
Hasil dari kegiatan IHMB-HA dari kelompok tiga pada plot J03,01
adalah sebagai berikut
Daftar Isian 1
Nomor Regu :3
Ketinggian Tempat :
Kelerengan : Utara <10%, Timur <10%, Selatan <10%, dan Barat <10%
Fisiografi : Datar =1
Tapak : Berbatu = 2
Bekas Tebangan :-
Tahun Penebangan :-
Bekas Terbakar/Kekeringan : -
Dbh
No. Nams Jenis Kelompok Jenis Kualitas
(cm)
Tajuk
Pohon
1 2 3 4 5
1/T sonokeling 13,2 2
2/T meranti putih 10,1 2
3/T meranti 12 1
4/T meranti 16,5 1
10
Daftar Isian 3
INVENTARISASI HUTAN MENYELURUH BERKALA DATA
TINGKAT POHON KECIL
No. Plot
DI No. Petak No. Regu Tanggal
Contoh
3 J03 1 3 22 Oktober 2019
NO. NO.
DI NO. PLOT TANGGAL
PETAK REGU
4 J03 1 3 22 Oktober
KELURU KERUSAK
NO NAMA
DBH T.TOTAL SAN AN VOLUME
. JENIS
BATANG BATANG
1 Mahoni 51.2 13,2 1 1 1,9
2 Mahoni 61 28,9 1 1 5,91
3 Mahoni 47 25,7 1 1 3,12
4 Mahoni 51 19,52 1 1 2,79
5. Mahoni 47,8 18,15 1 1 2,28
6 Jati Putih 58,8 17,17 1 1 3,27
7 Mahoni 35,03 23,54 1 1 1,59
8. Jati Putih 47,77 20,94 2 1 2,63
9 Meranti 60,51 26,71 1 1 5,38
10. Meranti 36 18,61 1 1 1,33
11 Meranti 80,5 30,72 1 1 10,95
12 Meranti 50,41 30,7 1 1 4,29
13 Terap 40 19,96 2 1 1,76
14. Terap 58 27,46 2 1 5,08
15. Meranti 65 30,41 1 1 7,07
4.2 Pembahasan
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala dilakukan di Arboretum SMK
Kehutanan Negeri Pekanbaru. IHMB dilakukan pada jalur 3 plot ukur 1 dengan
ketua regu Ari Ardiansyah dari seluruh hasil perhitungan yang ada maka dapat
diperoleh bahwa volume pohon kecil pada jalur 3 plot ukur 1 adalah sekitar 0,40
m³ dan volume pohon besar sekitar 59,35 m³. Jadi jumlah potensi pada jalur 3 plot
ukur satu adalah 59.75 m³.
12
BAB. V
KESIMPULAN