Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS JEMBER KODE

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN DOKUMEN


PRODI TEKNIK PERTANIAN
FORM PP-05
LEMBAR KERJA
MAHASISWA
Dosen Pengampu Mata kuliah : Dr. Elida Novita, S.TP, M.T
Pokok Bahasan : DAS sebagai satuan pemantauan dan evaluasi
Model Pembelajaran : Case Method/PBL
Petunjuk pengerjaan :
1. Melakukan delineasi DAS/sub DAS sesuai penugasan
2. Menentukan kelerengan dan kelas kelerengan di DAS/Sub DAS
3. Menentukan jenis dan klasifikasi tanah di DAS/Sub DAS
4. Menentukan fungsi kawasan di DAS/Sub DAS beserta luasannya
5. Menentukan Indeks Penutupan Lahan (IPL) di DAS/sub DAS
6. Menentukan kesesuaian penggunaan lahan (KPL) di masing masing sub DAS
7. Menentukan tata guna lahan di DAS/Sub DAS beserta luasannya
8. Membandingkan fungsi kawasan dan penggunaan lahan
9. Menentukan pembagian areal DAS hulu, area DAS tengah dan area DAS hilir
10. Menentukan jenis ekosistem yang terdapat di DAS hulu, di DAS tengah dan di
DAS hilir
11. Menentukan kelas daya dukung lahan (DDL) pertanian di DAS (hulu, tengah
dan hilir)dan JPO di DAS
12. Melakukan analisis kelas DDL dengan fungsi kawasan dan penggunaan lahan
di DAS
13. Menentukan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS hulu, tengah dan hilir
14. Menjelaskan hubungan antara kelas DDL dan DDA di DAS hulu/tengah/hilir
15. Setiap tahapan ditampilkan dalam bentuk peta maupun table
16. Menjelaskan luaran setiap tahapan dalam bentuk narasi

IDENTITAS MAHASISWA
Nama/NIM/Kelas Muhammad Abror Alfarisi/211710201079/A
Nama Kelompok
Pertemuan Ke 11
Hari/Tanggal 30 Oktober 2023

BAHAN DISKUSI

1. Yang menjadi bahan diskusi adalah peta maupun tabel yang dihasilkan dari setiap
tahapan pengerjaan
HASIL DISKUSI
Hasil diskusi adalah narasi yang dihasilkan dari kajian analisis peta maupun tabel dikaitkan
dengan literature terkait
1. Delineasi DAS Jatiroto

Deliniasi das jatiroto di tetapkan berdasarkan petas das di sebelah kanan atas kemudian
kubatasi sesuai dengan aliran sungan yang melewati dan iku dalam jaringan das jatiroto yang
menjadikan seperti pada bagian kiri atas DAS Jatiroto yang merupakan bagian wilayah Sungai
Jatiroto. Sub DAS Jatiroto memiliki luas sebesar ± 299,10 km2 , dan panjang Sungai Jatiroto ±
29,30 km. Secara geografis Sub DAS Jatiroto terletak antara 113o17’ - 113o33’ BT dan 7o52’ - 8
o23’ . Secara administratif Sub DAS Jatiroto terletak di tiga kabupaten, yaitu: bagian hilir sungai
DAS Jatiroto memiliki luas sebesar ± 299,10 km2 , dan panjang Sungai Jatiroto ± 29,30 km
(Arimbi, R. Y.,dkk2022.) Secara geografis DAS Jatiroto terletak antara 113°17’ - 113°33’ BT dan
7°52’ - 8°23’.Secara administratif Sub DAS Jatiroto terletak di tiga kabupaten, yaitu: bagian hilir
sungai berada di Kabupaten Jember dan Lumajang, bagian hulu di Kabupaten Probolinggo
Provinsi Jawa Timur. Sungai Jatiroto dibagi menjadi tiga bagian: bagian hulu mulai dari pertemuan
Sungai Soka dan Bululawang sampai Bendung Jatiroto, bagian tengah mulai dari Bendung Jatiroto
sampai pertemuan Afvour Boto, dan bagian hilir mulai dari Afvour Boto sampai pertemuan Sungai
Bondoyudo

2. kelerengan dan kelas kelerengan di DAS

Untuk aspek berikutnya yang ada pada DAS Jatiroto yaitu karakteristi kelerengan.
Kelerengan ini memiliki beberapa kelas yaitu kelas 1-5 dengan klasifikasi dan uraian yang
berwana biru dengan kode 01 wilayah yan datar kemudian ada yangberwana hijau dengan kode
02 berati wilayahnya landai kemudian untuk yang berwana kuning berati agak curam dengan
kode 03 kemudian untuk kode 04 cumaram dengan warna oren kemudian yang terahir yang
sanggat curam dengan kode 5 berwana merah seperti gambar pembagian wilayah di
atas.kemudian untuk yang berwana putih itu laut. Kemiringan lereng merupakan perbandingan
antara jarak vertikal suatu areal dengan jarak datarnya (Sultan, 2017) Data kemiringan di
gunakan dari data kontur dan data DEM yang di interpolasi
3. Jenis dan klasifikasi tanah di DAS Jatiroto
berikut peta pembagian tanah pada wilayah DAS jatiroto

Gambar Jenis tanah DAS Jatiroto

berdasarkan pembagian dapat di tabelkan sebagi berikut


Tanah jumlah
Nama DAS Tanah klasifikas Tanah Uraian
Kelas i
DAS 3 Aluvial, Glei, Planosol,
Jatiroto 01 tidak peka Hidromerf, Laterik air tanah
DAS Jatiroto 4 Latosol
02 kurang peka
DAS Jatiroto 1 Andosol, Latent, Grumol, Podso,
04 Peka Podsolic
DAS Jatiroto 5
05 sanggat Regosol, Litosol, Organosol,
peka Rensina
Tabel Jenis Tanah DAS Jatiroto
Jenis Tanah pada Das Jatiroto dikaranakan memliki luas das yang cukup lusa hingga meliputi
3 kabupaten maka jenis tanah yang di miliki sanggatlah beragam. pada das jatiroto ini
mendapatkan klarifikasi jenisi tanah pada kelas 1,2,4,5 yaitu pada kelas 1tidak peka Aluvial,
Glei, Planosol, Hidromerf, Laterik air tanah pada jenis tanah ini terletak pada tengah das
bagian atas dan cocok untuk di tanami dengan kopi ini sedangakan untuk kelas 2 yaitu Latosol
jenis tanah ini terleta setelah hulu sunggai dan memiliki luas cukup besar di das jatiroto jenis
tanah latosol mampumenyerap air dengan baik sehingga bisa menahan erosi. Tanaman yang
cocok adalah tebu,kopi, coklat,tembakau, pala dan vanili ( Lola, E. 2021) sedangka untuk
kelas 4 peka ada Andosol, Latent, Grumol, Podso, Podsolic wilauyah tanah

yang memiliki jenis tanah ini terletak pada hulu DAS jatiroto pada kelas 5. Regosol, Litosol,
Organosol, Rensina sedangkan untuk kelas 5 ini terletak di wilayah hilir yang mana terletak
pada tengah
4. fungsi kawasan di DAS/Sub DAS beserta luasannya

penetapan Kawasan dalam DAS Jatiroto dilihat dari besarnya Kwtotal uraian diambil dari
sekor hujan kelerengan dan jenis tanah kemudian di jumlah yang menunjukkan klasifikasi
Kawasan. Adapun klasifikasi kawasannya yaitu Kawasan Lindung denga warna merah ,
Kawasan penyangga denga warna kuning dan Kawasan budidaya tanaman tahunan dengan
warna hijau.dan berikut merupakan tabel luas tiap kawasan yang ada pada pada DAS jatiroto.

Kawasan Luas
Kawasan Lindung 3,415 km
Kawasan Penyangga 24,758 km
Kawasan Budidaya Tanaman 406,317 km

pada tabel dilihatkan untuk luasan terbesar adalah wilayah budidaya yang berwana hijau dan di
peta juga tampak jelas hampir di semua wilayah berwana hijau kemudian di susul kawan
penyangga yang mana berwana kuning ini tersebar di berberapa tempat di bagian tengah dan
bawah dari das jatiroto dan untuk kawasan lindung berada pada bagian paling bahwa berwana
merah dan itu paling sedikit
5. Menentukan Indeks Penutupan Lahan (IPL) di DAS Jatiroto
Nama Total Vegetasi Total Luas DAS IPL (%) Kondisi
DAS Permanen (Ha) (km2 ) (km2 )
DAS 18006,2952 180,0629 43197, 42% Sedang
Jatiroto 9755

Tutupan lahan yang termasuk vegetasi permanen adalah Hutan lebat dengan semak
dan seresah, Padang Rumput lebat dan Kebun dengan penutup yang baik (Utama, A.G.dkk.
2016.) Indeks penutupan lahan dihitung berdasarkan luas vegetasi permanen dalam DAS atau
Sub DAS dan berdasarkan luas DAS atau Sub DAS Budiarta, I. G. (2016). seberpti pada
perhitungan di tabel das jati roto termasuk kedalam kondisi sedang karena berdasarkan
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesoa dalam Tata Cara Penyusunan Rencana
Teknik Rehabilitasi
Hutan dan Daerah Aliran Sungai, Nomor: P.32/MENHUTII/2009. DAS yang memenuhi
penutupan lahan yang baik adalah DAS yang memiliki nilai IPL > 75% dan yang memiliki
tutupan lahan yang buruk adalah DAS yang memiliki nilai IPL < 30% dimana diantaranya
adalah DAS yang memiliki tutupan lahan yang sedang.
6. Menentukan kesesuaian penggunaan lahan (KPL)
KWTOTAL_UR KWTATAGUNA ACOL3
01 Kawasan Lindung 0,168770825
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan 0,000082558
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Hutan Rimba 3290,971247402
01 Kawasan Lindung Padang Rumput 1,093554543
02 Kawasan Penyangga Padang Rumput 93,186615781
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Padang Rumput 862,042837987
02 Kawasan Penyangga Perkebunan/Kebun 35,147146938
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Perkebunan/Kebun 16517,465263745
Permukiman dan Tempat
01 Kawasan Lindung Kegiatan 0,594370856
Permukiman dan Tempat
02 Kawasan Penyangga Kegiatan 64,577372344
03 Kawasan Budidaya Tanaman Permukiman dan Tempat
Tahunan Kegiatan 11907,824763210
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Sawah 4493,030525276
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Sawah Tadah Hujan 1405,743229610
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Semak Belukar 2742,327481103
02 Kawasan Penyangga Tegalan/Ladang 0,750581861
03 Kawasan Budidaya Tanaman
Tahunan Tegalan/Ladang 1783,051738712
Total DAS 43197,975582751
Total DAS-Sesuai 39711,654693026
Luas Das bervegetasi Permanen 18006,295234915
LPS 92%
LPV 42%
Tujuan penentuan kesesuaian penggunaan lahan (KPL) DAS adalah untuk mengetahui
kesesuaian penggunaan lahan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan atau zona kelas
kemampuan lahan dan yang ada di DAS( Utami, T. F2023) (Peraturan Menteri Kehutanan
Republik Indonesia Nomor : P. 32/MENHUT-II/2009) .untuk penentuan KLP dapat dengan
totol DAS sesuai di bagi dengan total luas DAS kemudian dikali dengan 100%
yang mana berdasarkan asifikasi nilai kesesuaian penggunaan lahan (Peraturan Direktur
Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, 2009)

pada Das jatiroto mendapakan nilai KPL 92% yang menjadikan masuk kedalam kelas
tinggi ,banyak lahan yang sesuai dengan fungsi kawanya
7. Menentukan tata guna lahan di DAS/Sub DAS beserta luasannya

DAS Jatiroto ini terdapat beberapa tata guna lahan yaitu terdapat pemukiman, sawah irigasi,
,tegalan/ladang, kebun, padang rumput, hutan rimba dan semak belukar. terbagi di bagian atas
berserta keterangan bisa dilihat pada gambar di atas dan untuk luasanya bisa di lihat di bawah

Tataguna lahan Luasan(Km2


Permukiman dan Tempat Kegiatan 0.00495439
Hutan Rimba 18.5958
Padang Rumput 0.0407766
Sawah 1.08259
Sawah Tadah Hujan 0.185288
Semak Belukar 0.215979
Tegalan/Ladang 0.0124701
Perkebunan/Kebun 0.0726367

Tata guna lahan merupakan proses yang dilakukan secara berkala selama jangka
waktu perencanaan. Setiap kawasan memiliki rencana tata ruang yang berfungsi sebagai
wujud pemanfaatan ruang yang meliputi, pembentukan citra/karakter fisik lingkungan
serta pemanfaatan untuk kelestarian. Upaya dalam pelestarian alam dapat terjaga
apabila ada keseimbangan antara penggunaan lahan yang telah terbangun terhadap
lahan kosong. Akibat adanya ketidaksesuaian guna lahan atau alih fungsi lahan berpotensi
terhadap kerusakan lingkungan (Fidali & Nugroho, 2019)
8. Membandingkan fungsi kawasan dan penggunaan lahan
dalam menentukan kawasan berbeda dengan mentukan lahan kalau kawan ditentukan dari 3
sekor yaitu tanah ,curah hujan dan kelerengan sedang kan untuk penggunaanl lahan di
sesuaikan dengan konsisili lapang da pembagian jika sawah sawa kalo hutan hutan. Fungsi
kawasan lebih bersifat konseptual dan strategis sedangkan Penggunaan lahan lebih bersifat
fisik dan konkret.
9. Menentukan pembagian areal DAS hulu, area DAS tengah dan area DAS hilir
penentuan hulu tengah hilir dapat di tentukan melalu kelerengan karena semakin kebawah
maka itu termasuk hilir dan yang tinggi hilir Talumepa, M. Y.dkk(.2017) karena semakin
dasar sungai atau hulu maka semaking landa dan menajadika kecepatan rendah

berdasarkan ini yang hulu berwana


merah dan oreanye untuk bagian tenggah berwarna kuning dan sedangkanuntuk untuk bagian
hilir berwana hijau dan biru .kenapa tidak dibagi rata karen ini termasuk dari kemiringan dan
kecepatan aliran sungai semakin hulu semakin cepat sesuai dengan perkatan Talumepa, M.
Y.dkk(.2017).

10. Menentukan jenis ekosistem yang terdapat di DAS hulu, di DAS tengah dan di DAS hilir
Di das Jatiroto daerah hulu merupakan area hutan yang berarti Ekosistem di hutan hulu
DAS jatiroto adalah lingkungan alami yang terdapat di daerah pegunungan dengan beragam
tumbuhan, hewan, dan interaksi antara mereka. Ciri khas ekosistem ini termasuk suhu yang
lebih rendah, kelembaban yang tinggi, dan topografi berbukit atau berbatu. Di sini, Anda
dapat menemukan spesies tumbuhan seperti pohon-pohon konifer, rhododendron, dan
berbagai lumut. Hewan-hewan yang hidup di hutan pegunungan termasuk beruang, rusa,
burung pemangsa, dan beberapa spesies kadal. Ekosistem hutan pegunungan memiliki peran
penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan menyediakan layanan lingkungan, seperti
penyediaan air bersih dan pelestarian keanekaragaman hayati.
Ekosistem di tengah DAS jairoto adalah ekositem seperti vegetasi, hewan
hewan, air, biodiversitas dan manusia. Ekosistem di daerah hilir DAS jatiroto
Ekosistem di dekat pantai, yang sering disebut sebagai ekosistem pesisir, adalah
lingkungan yang sangat dinamis dan kaya akan keanekaragaman hayati Ekosistem
daerah aliran sungai (DAS) di daerah hulu yang berupa kawasan hutan memegang
peranan penting dalam menjaga kelangsungan proses hidrologi, mencegah terjadinya
erosi dan sedimentasi (Sudarma & Widyantara, 2016)..
11. Menentukan kelas daya dukung lahan (DDL) pertanian di DAS (hulu, tengah dan
hilir)dan JPO di DAS

Luas area tanaman Pangan (ha) = 43198ha


Produksi tanaman Pangan (ton/ha) = 5,072ton/ha
Produksi tanaman pangan(ton) = 79492 ton
Jumlah penduduk =43198jiwa
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 7949200
𝑘𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 0
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
=
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 43198

650 1840,17
2,466 𝑥 = 6,9𝑘𝑓𝑚
=
Kelas I σ > 2,47 Wilayah yang mampu swasembada pangan dan mampu memberikan
kehidupan yang layak bagi penduduknya. karena das jatiroto mencapai nilai 2,755 maka
maka masuk kelas 1
12. Melakukan analisis kelas DDL dengan fungsi kawasan dan penggunaan lahan
di DAS pada DAS jatiroto termasuk kelas
DDL pada das jatiroto kelas 1 karena memiliki nilai 2,755 sedang kan untuk
kawasan termasuk kawan tinggi karena memiliki 92% dan untuk penggunaan lahan
termasuk sedang karena 42% karena diantara 70% sampai 30%.

13. Menentukan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS hulu, tengah dan hilir
Ketersediaan air DAS yang mantap
Curah hujan rata-rata tahunan (mm/th) P 123,580 mm/th
Aliran rata-rata tahunan (mm/th) RO 50,894 mm/th
Evapotranspirasi rata-rata tahunan (mm/th) Et 72,69 mm/th
Perubahan simpanan (lengas tanah, air tanah dan air genangan) St 1,466
mm/th
Evaporasi permukaan air bebas (mm/th) Eo 87,59 mm/th
Ketersediaan air DAS yang mantap Ya 65942,86 m3/th/km2

Keterangan Nilai Satuan


T (Suhu rata-rata tahunan) 24 Celcius
A 4319 Km2

Kebutuhan air
Kebutuhan air domestik (m3/th) Qdom 32300000 (m3/th)
Kebutuhan air untuk industri Qid 13000000 (m3/th)
Kebutuhan air untuk ternak Qt 33000000 (m3/th)
Kebutuhan air untuk perikanan Qfp 435400000 (m3/th)
kebutuhan air untuk irigasi (m3/th) = luas lahan x sni kebutuhan lahan Qid
600000000 (m3/th)
Jumlah penduduk P 43198 jiwa

Daya Dukung Air


DDA = 𝑌𝑎
𝑍𝑎
= 25781,286 apita/km^2
14. Menjelaskan hubungan antara kelas DDL dan DDA di DAS hulu/tengah/hilir
Hubungan antara DDL dan DDA di berbagai bagian DAS adalah penting
untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan pengguna air, keberlanjutan
lingkungan, dan kepentingan masyarakat. Ini memerlukan perencanaan dan
pengaturan yang hati-hati serta kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan
dalam pengelolaan sumber daya air di DAS. dan sama sama membutuhkan luas
wilayah dan jumlah penduduk
DAFTAR PUSTAKA

Arimbi, R. Y., Sumiadi, S., & Winarta, B. 2022. Pemodelan Aliran Sungai Jatiroto Menggunakan Software
HEC-RAS 5.0. 7. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 2(2), 285-285.
Budiarta, I. G. (2016). Evaluasi kesesuaian penggunaan lahan sebagai upaya meningkatkan kualitas daerah
aliran sungai. Jurnal Media Komunikasi Geografi, 17(1), 28-37.
Lola, E. 2021. MODUL PRAKTIKUM PENCEMARAN TANAH.Skripsi.UIN Raden intan : Lampung.
Sudarma, I. M., & Widyantara, W. (2016). Persepsi masyarakat terhadap ekosistem daerah aliran sungai
ayung menuju sumberdaya air berkelanjutan. Bumi Lestari Journal of Environment, 16(2), 78-91.
Sultan. 2017. Strategi Perencanaan Pembangunan Lahan Kritis Rendah Emisi di Daerah Aliran Sungai (DAS)
Bila Provinsi Sulawesi Selatan. Disertasi. Universitas Hasanuddin
Talumepa, M. Y., Tanudjaja, L., & Sumarauw, J. S. (2017). Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal Sipil Statik, 5(10).
Utama, A. G., Wijaya, A. P., & Sukmono, A. (2016). Kajian Kerapatan Sungai Dan Indeks Penutupan Lahan
Sungai Menggunakan Penginderaan Jauh (Studi Kasus: DAS Juana). Jurnal Geodesi Undip, 5(1),
285-293.
Utami, T. F., Soma, A. S., & Wahyuni, W. (2023). ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN
BERDASARKAN KELAS KEMAMPUAN LAHAN DI DAS MAROS. PERENNIAL, 19(1), 8-18.

Anda mungkin juga menyukai