Anda di halaman 1dari 8

PENGOLAHAN DAS TERPADU

PENGOLAHAN SUMBER DAYA AIR


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolahan Sumber Daya Air

Oleh:
Nama : Hafidz Maulana Purwandhanu
NIM : 211710201021
Kelas :B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
2023
Karakteristik DAS bayeman
Letak geografis das bayeman pada kabupaten probolinggo, jawa timur. Das
Bayeman berada di tepi Pantai selat madura. Jumlah penduduk bayeman terdiri dari
6.658 jiwa. Gambar dibawah merupakan batas Das Bayeman dan juga Letak geografis
das Bayeman.

Jenis Tanah Pada Das Bayeman terdiri sebagai berikut.


Tanah
Nama DAS Tanah Kelas klasifikasi Tanah Uraian Tanah Skor
Das Kompleks Mediteran coklat
Bayeman 3 Agak Peka dan litosol 45,000
Das
Bayeman 1 Tidak Peka Alluvial Coklat Kekelabuan 15,000
Das
Bayeman 1 Tidak Peka Alluvial Kelabu Tua 15,000
Das
Bayeman 1 Tidak Peka Alluvial Hidromorft 15,000

Jenis Tanah pada das bayeman terdiri dari beberapa jenis seperti Kompleks
Mediteran coklat dan litosol masuk pada kelas 3, jenis tanah ini tergolong dengan jenis
tanah yang agak peka karena mediterania ini merupakan hasil dari pelapukan bebatuan
kapur. Karena terbentuk dari tanah kapur, bisa disimpulkan kalau tanah ini tidak subur
dan tidak bisa ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Ciri-ciri tanah kapur
adalah berasal dari bebatuan kapur, miskin unsur hara, dan kurang subur. Tanaman
yang cocok untuk tanah mediteran adalah palawija dan pohon jati. Untuk total skor
tanah mediteran 45,000 Kemudian ada jenis Alluvial Coklat Kekelabuan, Alluvial
Kelabu Tua, Alluvial Hidromorft. Jenis tanah alluvial tegolong tanah tidak peka,
memiliki kelas tanah 1 Jenis tanah alluvial Tanah jenis ini berasal dari endapan lumpur
yang dibawa aliran sungai. Tanah aluvial umumnya subur karena memiliki kandungan
air yang cukup. Tanah ini biasanya ditemukan di bagian hilir karena terbawa dari hulu.
Tanah ini biasanya berwarna coklat hingga kelabu. Das bayeman jawa timur terletak
pada kabupaten probolinggo dan memiliki klasifikasi curah hujan sebagai berikut.
Hujan Hujan
Nama DAS Kelas Klasifikasi Hujan Uraian Hujan Skor
Das
Bayeman 1 Sangat Rendah 0- 13,6 10,000
Das
Bayeman 1 Sangat Rendah 0- 13,6 10,000
Das
Bayeman 2 Rendah 13,6 - 20,7 20,000
Das
Bayeman 3 Sedang 20,7- 27,7 30,000

Curah hujan sedndiri adalah adalah jumlah hujan yang turun pada suatu daerah
dalam waktu tertentu. Nah, untuk menentukan besarnya curah hujan, elo membutuhkan
suatu alat ukur nih, guys. Alat pengukur curah hujan disebut dengan fluviograf dan
satuan curah hujan yang biasanya digunakan adalah milimeter (mm).Das bayeman
memiliki berberapa klasifikasi curah hujan kelas 1 sangat rendah, hujan klasifikasi
uraiannya 0-13,6 dan hujan skor 10,000, untuk kelas 2 klasifikasi uraian 13,6-20,7 dan
skor 20,000 dan kelas 3 klasifikasi sedang, memiliki curah hujan yang sedang,
klasifikasi uraian 20,7- 27,7 dan hujan skor 30,000.

Isu Strategis DAS Bayeman


Das (Daerah Aliran Sungai) Bayeman, yang terletak di Kabupaten Probolinggo,
Jawa Timur, Indonesia, mungkin memiliki isu-isu strategis yang unik terkait dengan
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Beberapa isu strategis yang umumnya
terkait dengan das di berbagai wilayah meliputi:
1. Kualitas Air: Kualitas air dalam Das Bayeman bisa menjadi isu penting,
terutama jika ada polusi dari industri, pertanian, atau pemukiman yang dapat
memengaruhi kualitas air di sungai-sungai di dalam das, maka dari itu
Masyarakat juga harus menjaga kualitas air dari das tersebut.
2. Konservasi Hutan: Jika Das Bayeman mencakup hutan atau hutan lindung,
perlindungan dan pemeliharaan hutan dapat menjadi isu strategis dalam
menjaga keberlanjutan ekosistem dan kualitas air, namun di das bayeman ini
hanya mencakup Kawasan penyangga dan Kawasan budidaya tanaman
tahunan.
3. Kebijakan Pengelolaan Air: Pengaturan hak air dan penggunaan air untuk
pertanian, industri, dan konsumsi dapat menjadi isu strategis dalam pengelolaan
sumber daya air di das ini. Dan pemerintah harus dapat mengatur penggunaan
air setiap harinya guna dapat membagi rata air setaip sektor pertanian maupun
industry.
4. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dapat memengaruhi pola hujan dan cuaca di
wilayah ini, sehingga perencanaan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
menjadi isu strategis. Perubahan iklim sangat berpengaruh pada suatu das
karena pola hujan dan cuaca setiap wilayah berbeda-beda.
5. Pertanian Berkelanjutan: Pertanian adalah pengguna utama lahan di banyak
das. Memastikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan efisien dalam
penggunaan air adalah penting untuk keberlanjutan das.
Penting untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, lembaga lingkungan, dan
komunitas setempat untuk mengidentifikasi dan mengatasi isu-isu strategis dalam Das
Bayeman Probolinggo. Rencana pengelolaan das yang holistik dan berkelanjutan harus
mempertimbangkan semua faktor ini untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air dan
ekosistem di wilayah tersebut.
Upaya dan Pengolahan DAS Bayeman
Pengelolaan DAS sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan
sumber daya air. Berikut beberapa strategi umum dalam pengelolaan DAS:
1. Konservasi Sumber Daya Air: Melindungi sumber daya air seperti sungai,
danau, dan mata air pada das Bayeman. Ini termasuk mengurangi pencemaran
air, mencegah erosi tanah, dan mengelola air hujan dengan bijak.
2. Konservasi Lahan Basah: Melestarikan dan memulihkan ekosistem mangrove,
hutan bakau, serta lahan basah lainnya yang berperan penting dalam menjaga
kualitas air dan melindungi pantai dari erosi.
3. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan DAS
dan memberikan pendidikan tentang pentingnya kelestarian DAS karena das
bayeman terletak di pesisir Pantai dan Masyarakat sekitar harus berpartisipasi
mengurangi pembuangan sampah sembarangan pada area pantai.
4. Pengurangan Pencemaran: Meminimalkan pencemaran air tawar yang mengalir
ke laut dari DAS. Ini dapat mencakup manajemen limbah, pengurangan
penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya di wilayah DAS, dan
pemantauan kualitas air.
5. Pengelolaan Air Tawar dan Air Asin: Memantau dan mengatur aliran air tawar
dan air asin di wilayah DAS pantai, terutama untuk menghindari intrusi air asin
ke airtanah yang dapat merusak lahan pertanian dan air minum.
6. Pengelolaan Sampah: Menerapkan sistem pengelolaan sampah yang baik untuk
mencegah sampah berakhir di pantai atau di laut.
7. Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap
kondisi DAS, perubahan lingkungan, dan dampak aktivitas manusia.
Kesusaian DAS Bayeman
Das Bayeman memiliki penggunaan lahan seperti hutan bakau/mangrove,
padang rumput, perkebunan/kebun, pemukiman, sawah, Semak belukar,
tegalan/ladang. Berikut merupakan table perhitungan penggunaan lahan yang sesuai
pada Das Bayeman.
Tata guna Lahan Kawasan ACOL3
02 kawasan penyangga 1,233485850
03 kawasan budidaya tanaman
tahunan 1,017490867
03 kawasan budidaya tanaman
Hutan Bakau/Mangrove tahunan 46,857024040
03 kawasan budidaya tanaman
Padang Rumput tahunan 27,412644283
Perkebunan/Kebun 02 kawasan penyangga 18,912666217
03 kawasan budidaya tanaman
Perkebunan/Kebun tahunan 131,301483754
Permukiman dan Tempat
Kegiatan 02 kawasan penyangga 336,408055921
Permukiman dan Tempat 03 kawasan budidaya tanaman
Kegiatan tahunan 7580,259608147
Sawah 02 kawasan penyangga 0,245139457
03 kawasan budidaya tanaman
Sawah tahunan 567,096667755
Sawah Tadah Hujan 02 kawasan penyangga 64,540305327
03 kawasan budidaya tanaman
Sawah Tadah Hujan tahunan 738,173277905
Semak Belukar 02 kawasan penyangga 4,734918976
03 kawasan budidaya tanaman
Semak Belukar tahunan 15,080514250
Tegalan/Ladang 02 kawasan penyangga 260,742358321
03 kawasan budidaya tanaman
Tegalan/Ladang tahunan 939,633900112
total luas das 10733,649541182
total luas das sesuai 10048,311236420
total luas das vegetasi
permanen 661,181769304
LPS 94%
LPV 6%

Kesusuaian penggunaan lahan pada Das Bayeman menunjukan nilai sebesar


94%, nilai ini berada pada kelas tinggi, dan memiliki nilai LPV yang rendah sebesar
6%.
Daya Dukung lahan
Perhitungan daya dukung lahan menurut (rahmawan et al., 2019).

Luas area tanaman Pangan (ha) = 3469 ha


Produksi tanaman Pangan (ton/ha) = 52,060 ton/ha
Produksi tanaman pangan(ton) = 18.059 ton
Jumlah penduduk = 66576 jiwa
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑘𝑔/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 18059000
=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 66576
650 271, ,25
= = 1,03 𝑘𝑓𝑚
2,466 𝑥
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑛𝑒𝑛 3469
𝑥= = = 0,05
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 666576
𝑘𝑓𝑚 271,25
𝑘= = = 0,01502
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑡𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 18.059
𝑥 0,05
= =3
𝑘 0,01502
DAFTAR PUSTAKA

Rahmawan, S., Juhadi, J., & Santoso, A. B. (2019). Perkembangan Permukiman Dan
Pengaruhnya Terhadap Daya Dukung Lahan Kota Salatiga. Geo-Image
Journal, 8(2), 134-140.

Anda mungkin juga menyukai