Bab V
Bab V
28
Setelah mempelajari software yang dibutuhkan, peserta magang perlu mengerti
mesin yang digunakan untuk mencetak yaitu mesin Wanhao Duplicator 6 dengan
media cetak 20x20 cm, Prusa i3 dengan media cetak 30x30 cm, Marlin CR10
dengan media cetak 50x50 cm beserta filamen yang digunakan dan proses
finishing. Peserta kerja praktek diharapkan menguasai proses cetak dan finishing
agar mengerti bdepanan dan kendala yang biasa terjadi dan bagaimana mengdepani
hal – hal tersebut.
29
5.2.2 Aplikasi Proyek
5.2.2.1 Pengaplikasian motif voronoi dan bentuk organis liquid
1. Rencana Tahapan Pengerjaan
a. Skema Pengerjaan
Identifikasi
Pembuatan
model 3 dimensi
30
Tabel 5.2 Aplikasi Proyek Voronoi dan Liquid
No Keterangan Hasil Pengerjaan
1. Hasil
model 3d
motif
voronoi
4. Evaluasi
a. Untuk model 3d voronoi, agar lebih menyesuaikan
ukuran motif voronoinya agar dapat di print dengan
mudah.
b. Untuk model 3d organis liquid, bentuk air agar lebih bisa
dibuat lebih terlihat natural.
31
5.2.2.2 Desain Display Produk Jam Tangan Luido
1. Rencana Tahapan Pengerjaan
a. Skema Pengerjaan
Identifikasi
Desain awal
Konsultasi Klien
3D model desain
32
3. Pembuatan 3D model.
Pembuatan 3D model menggunakan software Fusion
360 serta Meshmixer untuk detail yang lebih pada visual
liquid.
Tabel 5.3 Desain Display Jam Tangan Luido
No Keterangan Hasil Pengerjaan
1. Hasil desain
3d display
jam tangan
yang dapat
menjadi
storage.
Bentuk
terispirasi
dari
genangan
Lumpur
Lapindo.
Terdiri dari
wadah dan
tutup
33
Tabel lanjutan 5.3 Desain Display Jam Tangan Luido
2. Hasil desain
3d stand jam
tangan
dengan
tambahan
visual liquid
di samping-
samping
stand.
4. Evaluasi
a. Untuk ukuran display jam tangan yang terbatas karena
ukuran buildplate pada 3D print yang terbatas. Serta
ukuran ketinggian stand yang bisa divariasi dengan
menggunakan material lain.
b. File model 3d stand dibagi menjadi dua, agar lebih
mudah dalam proses 3d print produk.
34
5.2.2.3 Pengoperasian Mesin 3D Print
1. Identifikasi
Penulis mempelajari standar pengoperasian mesin 3D
print Wanhao Duplikator 6 dengan spesifikasi sebagai
berikut :
35
a. Siapkan file yang akan dicetak dalam SD Card dengan
format .gcode. Format .gcode merupakan format file
keluaran dari hasil settingan pada software simplify3D.
b. Hidupkan mesin
c. Setting kalibrasi buildplate, dengan jarak antara
buildplate dan nozzle setebal 1 lembar kertas HVS 70 gr.
d. Panaskan suhu nozzle pada temperatur 195˚ C
e. Untuk material PLA, buildplate setting menjadi 0 ˚ C.
f. Beri cairan lem putih pada bagian buildplate
g. Hidupkan kipas mesin pada pengaturan, setting menjadi
40-60%
h. Mulai proses cetak
i. Setelah selesai proses cetak diamkan selama 5-10 menit
sampai hasil cetakan benar benar dingin dan mengeras.
j. Ambil hasil cetakan dari buildplate dengan spatula.
k. Bersihkan buildplate.
3. Pengaturan cetak material
a. PLA
Tabel 5.4 Pengaturan PLA
No. Kriteria Keterangan
1. temperatur nozzle 195˚ C
2. Temperatur buildplate 0˚ C
3. Fan Speed 40-60˚ C
4. Print Speed 100%
b. ABS
Tabel 5.5 Pengaturan ABS
36
No. Kriteria Keterangan
1. temperatur nozzle 230˚ C
2. Temperatur buildplate 70C
3. Fan Speed 70-80˚ C
4. Print Speed 60%
37
Tabel lanjutan 5.6 Pengoperasian 3D print
3. Pemberian lem putih yang
sudah dicampur dengan air
pada buildplate agar hasil
cetakan mudah diambil.
Gambar 5.9 Pemberian Cairan
Lem.
Sumber : Andhika, Mei 2019
4. Proses cetak 3D print
menggunakan material PLA.
6. Evaluasi
a. Dalam pengoperasian mesin 3D print terutama pada
mesin merek Wanhao Duplicator 6 ini diperlukan
pengawasan pada material yang akan dicetak
dikarenakan resiko material saat proses cetak putus dan
mampet pada nozzle yang dapat mengakibatkan proses
cetak rusak dan gagal.
b. Perlunya ketelitian dalam mengatur kalibrasi buildplate
pada mesin Wanhao Duplicator 6, dikarenakan jika
buildplate tidak presisi dapat mengakibatkan cetakan
miring dan filament tidak menempel pada buildplate.
38