Proposal Pembangunan Klinik Bersalin RSPJ

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PEMBANGUNAN KLINIK BERSALIN RSPJ (RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA)

LATAR BELAKANG:

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan angka kematian ibu (AKI) yang
relatif masih tinggi, yaitu mencapai 228 per 100.000. Angka tersebut masih berada jauh di atas
Sasaran Pembangunan Milenium atau Millenium Development Goal (MDG) dimana kematian ibu
melahirkan ditetapkan pada angka 103 per 100.000 kelahiran pada tahun 2015. Target RPJMN Tahun
2010-2014 mengamanatkan agar AKI dapat diturunkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2014. Pada tahun 2008, World Health Organization (WHO) menyebutkan dari 37 juta
kelahiran yang terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap tahun, angka kematian ibu dan bayi baru lahir
berturut-turut sebanyak 170 ribu dan 1,3 juta per tahun dimana 98%-nya terjadi di India,
Bangladesh, Indonesia, Nepal, dan Myanmar.

Kematian ibu juga masih banyak diakibatkan faktor resiko tidak langsung berupa keterlambatan
(Tiga Terlambat), yaitu terlambat mengambil keputusan dan mengenali tanda bahaya, terlambat
dirujuk, dan terlambat mendapat penanganan medis. Salah satu upaya pencegahannya adalah
melakukan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Apabila
proporsi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, rasio persalinan di fasilitas kesehatan dengan
persalinan di rumah, persentase tenaga kesehatan yang kompeten dan kemampuan fasilitas untuk
memberikan pelayanan berkualitas masih seperti kondisi sekarang ini, tampaknya upaya akselerasi
penurunan angka kematian maternal dan neonatal, tidak akan pernah mencapai Target
Pembangunan Milenium (MDG 2015). Program Persiapan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) Ditjen Binkesmas Depkes RI merupakan intervensi inovatif yang akan memberi hasil guna yang
tinggi apabila dilaksanakan secara tepat dan didukung oleh semua pihak yang terkait. Salah satu
upaya strategik dalam P4K adalah mempromosikan dan menyediakan pelayanan persalinan yang
berkualitas di setiap fasilitas kesehatan.

TUJUAN:

1 Membantu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

2 Memudahkan masyarakat umum dilingkungan sekitar klinik bersalin umumnya, dan bagi keluarga
PERTAMINA khususnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil.

3 . Meningkatkan pendapatan klinik Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ).

4. Mengoptimalkan tenaga bidan yang ada pada tiap klinik Rumah Sakit Pertamina Jaya.

HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1202/Menkes/SK/I/2005 tentang Pelayanan
Kesehatan di Puskesmas, Rujukan Rawat Jalan dan Rawat Inap Kelas III yang Dijamin
Pemerintah

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1330/Menkes/SK/IX/2005 tentang Pedoman


Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan di Puskesmas, Rujukan Rawat Jalan dan
Rujukan Rawat Inap kelas III di Rumah Sakit yang Dijamin Pemerintah

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 131/Menkes/SK/II/ 2004


tentang Sistem Kesehatan Nasional, diatur Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1274/Menkes/VIII/2005 tentang Rencana Strategis


Departemen Kesehatan

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/PER/IV/ 2007


tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/Menkes/ SK/III/ 2007


tentang Standar Profesi Bidan.

TEMPAT KLINIK BERSALIN

Semua Klinik RSPJ sudah memiliki BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak). Pemilihan Klinik RSPJ yang
akan dijadikan klinik bersalin disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Sebagai awal, klinik
bersalin akan dibuka di :

1. KLINIK DELI RSPJ


2. KLINIK JATIWARINGIN RSPJ

SASARAN KLINIK BERSALIN

Klinik bersalin RSPJ ditujukan bagi masyarakat umum dilingkungan sekitar klinik bersalin dan keluarga
PERTAMINA.

RUANG LINGKUP PELAYANAN

1 ANTENATAL CARE / PEMERIKSAAN KEHAMILAN


Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi
luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
2 PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi
dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
3 POSTNATAL CARE / PASKA PERSALINAN DAN IBU MENYUSUI
4 PEMERIKSAAN BAYI DAN BALITA
5 IMUNISASI
6 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA
7 PELAYANAN PAPSMEAR
8 BIMBINGAN DAN KONSELING

SARANA DAN PRASARANA

PRASARANA
1 BANGUNAN
Lokasi fasilitas kesehatan ini mudah dijangkau, menempati area tata ruang yang sesuai
dengan ketentuan pembangunan setempat, berada di lingkungan yang aman bagi ibu, bayi
baru lahir, petugas kesehatan dan masyarakat di sekitarnya.

2 TEMPAT PARKIR

BANGUNAN TERDIRI DARI:


- RUANG TUNGGU
- RUANG ANAMNESA DAN RUANG PERIKSA
- RUANG RAWAT IBU
- RUANG RAWAT BAYI
- RUANG BERSALIN / TINDAKAN
- RUANG ALAT DAN OBAT2AN
- KAMAR MANDI PASIEN
- KAMAR MANDI PETUGAS
- WASTAFEL
- RUANG TEMPAT NYUCI ALAT DAN LINEN KOTOR
- AIR CONDITIONER / AC
ALAT-ALAT TERDIRI DARI:
- TEMPAT TIDUR DEWASA
- TEMPAT TIDUR BAYI
- TEMPAT TIDUR GENAECOLOGY
- INCUBATOR
- TANGGA TEMPAT TIDUR
- LAMPU SOROT
- LEMARI LINEN
- LEMARI ALAT/INSTRUMEN
- LEMARI OBAT
- OXIGEN/ O2
- INSTRUMEN
- TROLI
- MEJA
- KURSI PASIEN
- KURSI DOKTER
- KURSI PETUGAS
- KURSI BULAT
- AOUTOCLAP/STRILISATOR.
- KOMPUTER
- BABY TAPLE
- FILE PASIEN
- TIMBANGAN DEWASA
- TIMBANGAN BAYI
- ALAT UKUR PANJANG BAYI
- EMBER.

SDM
PENANGGUNG JAWAB :
DOKTER KEPALA KLINIK
KONSULEN :
- DOKTER SPESIALIS OBSTERTI DAN GENAECOLOGY
- DOKTER SPESIALIS ANAK
- DOKTER UMUM
KORDINATOR PELAKSANA :
- BIDAN USDAH
PELAKSANA :
- BIDAN ANDI MITTY YAHYA
- BIDAH RINI FEBRIANI
- BIDAN RINA KURNIASIH
- BIDAN NI WAYAN SURYANI
- BIDAN FENTI MUSTAFA
- BIDAN ENI NURAENI
- BIDAN LENI H.M. SINAGA
- BIDAN NDARI PURWIDANINGSIH
- BIDAN WIDYAWATI

SOP

SOP KLINIK BERSALIN

Sesuai dengan STANDARD OPERATING PROCEDURE yang sudah ada di klinik – klinik Rumah Sakit
Pertamina Jaya:

1. SOP PEMERIKSAAN ANTENATAL

Asuhan Antenatal
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi
luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, petugas pelaksana asuhan harus memiliki kompetensi
untuk mengenali perubahan homonal, anatomi dan fisiologi yang terkait dengan proses kehamilan.
Pemahaman perubahan fisiologis tersebut adalah modal untuk mengenali kondisi patologis
kesehatan ibu dan bayi yang dikandungnya, termasuk melakukan rujukan optimal dan tepat waktu.

Tujuan Asuhan Antenatal

a. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan


b. Mengupayakan kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya
c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
d. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
e. Memberikan edukasi untuk menjaga kualitas kehamilan
f. Menghindarkan masalah kesehatan yang dapat membahayakan ibu hamil dan bayi yang
dikandungnya.
Pengamatan dan Pemeriksaan Antenatal

1. Perubahan Fisiologis Hormonal pada Kehamilan


2. Uji Hormonal Kehamilan
3. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Kehamilan
a. Pembesaran disertai penipisan dinding uterus
b. Deteksi DJJ
c. Gerakan janin
d. Palpasi bagian-bagian tubuh
e. Ballottement
4. Jadwal Kunjungan Asuhan Antenatal
5. Pemeriksaan Rutin dan Penelusuran Penyulit Selama Kehamilan
a. Pemeriksaan Umum (generalis)
b. Pemeriksaan Khusus (lokalis)
c. Pemeriksaan Abdomen
 Inpeksi
 Palpasi
 Auskultasi
d. Pemeriksaan Laboratorium
e. Pemeriksaan tambahan (Ultrasonografi, Rontgen, Genetika, dsb)
6. Pemantauan gejala dan tanda bahaya selama kehamilan
a. Perdarahan pada kehamilan muda dan lanjut
b. Hipertensi atau Kejang
c. Nyeri perut menjelang persalinan
d. Beberapa gejala dan tanda terkait dengan gangguan kehamilan adalah:
 Muntah berlebihan yang berlangsung selama kehamilan
 Disuria
 Menggigil atau demam
 Ketuban Pecah Dini atau Sebelum Waktunya
 Uterus lebih besar/lebih kecil dari usia kehamilan yang sesungguhnya
e. Gangguan Kesehatan dan Penyakit Berbahaya yang Menyertai Kehamilan
 Tuberkulosis Paru
 Malaria
 Hepatitis B
 Infeksi Menular Seksual (IMS)
 Dekompensatio Kordis
 HIV/AIDS (Prevention of Mother to Child Transmission-PMTCT)
7. Pemantauan pada Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal
Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan antenatal secara berkala dan teratur. Lakukan
pemeriksaan dan pencatatan kesehatan ibu hamil dari satu kunjungan ke kunjungan
berikutnya, yaitu:

 Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil


 Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
 Menilai Kesejahteraan Janin
8. Edukasi Kesehatan bagi Ibu Hamil
Kunjungan antenatal memberi kesempatan bagi petugas kesehatan untuk memberikan
informasi kesehatan esensial bagi ibu hamil dan keluarganya. Beberapa informasi penting
tersebut adalah:
a. Nutrisi yang adekuat
Kalori
Protein
Kalsium
Zat besi
Asam folat
b. Perawatan payudara
c. Perawatan gigi
d. Kebersihan tubuh dan pakaian

2. SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL


1. Praktik terbaik dalam APN:
a. Pencegahan Infeksi
b. Memantau kemajuan dan membuat keputusan klinik
c. Asuhan Sayang Ibu
d. Persiapan dan merujuk secara tepat waktu dan optimal bagi ibu dan bayi baru lahir.
e. Menghindarkan berbagai tindakan yang tidak perlu atau berbahaya
f. Manajemen Aktif Kala III
g. Inisiasi Menyusu Dini dan Kontak Kulit Ibu-Bayi
h. Asuhan Segera Bayi Baru Lahir
i. Pemantauan kondisi optimal dan antisipasi komplikasi
j. Asuhan Nifas
k. Edukasi ibu dan keluarganya
l. Rekam Medik, Pencatatan dan Pelaporan
2. Lima Benang Merah
Ada lima aspek dasar atau Lima Benang Merah, yang penting dan saling terkait dalam asuhan
persalinan yang bersih dan aman, yaitu:
1. Membuat Keputusan Klinik
2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
3. Pencegahan Infeksi
4. Pencatatan (Rekam Medik) asuhan persalinan
5. Rujukan
3. Rujukan
B: (Bidan) Pastikan ibu/BBL didampingi penolong ke fasilitas rujukan.
A: (Alat) Bawa perlengkapan dan bahan-bahan asuhan persalinan, nifas dan BBL ke tempat
rujukan.
K: (Keluarga) Informasikan kondisi terakhir dan minta keluarga ikut mendampingi ibu
dan/atau BBL ke fasilitas rujukan.
S: (Surat) Buat surat rujukan dan informasikan asuhan sebelum dan alasan untuk
dirujuk (lampirkan partograf yang telah dibuat).
O: (Obat) Bawa obat-obatan esensial dan peralatan resusitasi-stabilisasi selama di
perjalanan dan saat tiba di fasilitas kesehatan rujukan.
K: (Kendaraan) Siapkan alat transportasi, pastikan kondisinya baik, nyaman dan dapat
mencapai fasilitas rujukan pada waktu yang tepat.
U: (Uang) Ingatkan suami/keluarga untuk membawa cukup uang untuk biaya
pengobatan dan belanja selama ibu/BBL tinggal di fasilitas rujukan.

4. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Ibu Bersalin


Anamnesis
Tujuan anamnesis adalah mengumpulkan informasi tentang riwayat kesehatan, kehamilan
dan persalinan untuk membuat keputusan klinik, diagnosis dan rencana asuhan atau
perawatan yang sesuai. Dokumentasikan semua temuan. Setelah anamnesis lengkap,
lakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan Fisik
 keadaan umum
 pemeriksaan abdomen
 periksa dalam
1. Mencatat dan Mengkaji Hasil Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
2. Pengenalan Dini Terhadap Masalah dan Penyulit
 Riwayat persalinan perabdominam/Seksio Sesaria
 Perdarahan
 Usia gestasi kurang dari 37 minggu
 Ketuban pecah disertai dengan keluarnya mekonium kental atau gawat janin
 Ketuban pecah (lebih dari 24 jam) dan tanda-tanda amnionitis
 Tekanan darah lebih dari 160/110 atau pre-eklampsia berat
 Tinggi fundus 40 cm atau lebih (makrosomia, polihidramnion, kehamilan ganda)
 Gawat janin
 Malpresentasi atau presentasi ganda (majemuk)
 Tali pusat menumbung
 Syok
 Belum in partu atau fase latent memanjang
 Partus lama
 Penyakit sistemik yang berat (ikterus, anemia, vitium cordis, TBC, DM)
5. Persiapan Asuhan Persalinan
Di manapun asuhan persalinan dilaksanakan, lakukan persiapan umum berikut ini:

 kamar bersalin bersih, suhu nyaman, sirkulasi baik dan terlindung dari tiupan angin.
 air bersih dan mengalir untuk 24 jam.
 air disinfeksi tingkat tinggi (DTT)
 larutan sabun, antiseptik, dekontaminan/DTT, deterjen, kain pembersih, kain pel,
sarung tangan dan peralatan-bahan proses peralatan pakai ulang
 ruang inpartu/observasi dan kamar mandi
 tempat tidur yang bersih untuk ibu dan rawat gabung BBL.
 meja resusitasi dan asuhan BBL (dilengkapi radiant warmer).
 meja instrumen
 wadah dan proses limbah
1. Persiapan Peralatan, Obat-Obatan dan Bahan yang Diperlukan
Daftar perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan untuk asuhan
persalinan dan BBL diuraikan dalam Lampiran. Pastikan semuanya lengkap tersedia dan
peralatan harus dalam keadaan siap pakai. Ketidak-mampuan menyediakan semua peralatan,
obat, bahan dan pasokan pada saat diperlukan akan meningkatkan risiko komplikasi dan
membahayakan keselamatan jiwa ibu dan BBL.
2. Persiapan Rujukan.
Jika ibu datang hanya untuk mendapatkan asuhan persalinan dan kelahiran bayi dan tidak
memahami bahwa kondisinya mungkin akan memerlukan upaya rujukan maka lakukan
konseling terhadap ibu dan keluarganya untuk membantu mereka membuat rencana.
Sebelum dirujuk, kaji ulang rencana rujukan bersama ibu dan keluarganya. Siapkan dan
sertakan dokumentasi tertulis semua asuhan/perawatan yang telah diberikan dan kemajuan
persalinan (partograf) untuk dibawa ke fasilitas rujukan.

3. Dukungan Emosional
Anjurkan suami dan keluarga untuk mendampingi ibu selama persalinan dan proses kelahiran
bayinya. Minta mereka berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya
yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu. Hargai keinginan ibu untuk menghadirkan
kerabat atau teman khusus untuk menemaninya.

4. Mengatur Posisi
Anjurkan ibu untuk mencoba posisi-posisi yang nyaman selama persalinan dan minta suami
dan pendamping lainnya untuk membantu ibu. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk, jongkok,
berbaring miring atau merangkak. Posisi tegak atau jongkok dapat membantu turunnya
kepala bayi dan dapat memperpendek waktu persalinan. Beritahukan pada ibu untuk tidak
berbaring telentang lebih dari 10 menit.

5. Pemberian Cairan dan Nutrisi


Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan dan minum air) selama persalinan.
Sebagian ibu masih ingin makan selama fase laten tetapi setelah masuk di fase aktif, mereka
hanya ingin mengkonsumsi cairan saja. Minta agar keluarganya menawarkan ibu untuk
minum dan makanan sesering mungkin selama persalinan.
6. Kamar Mandi
WHO dan Asosiasi Rumah Sakit Internasional tidak merekomendasikan kamar mandi/toilet di
kamar bersalin dengan karena dapat meningkatkan risiko infeksi nosokomial dan
menurunkan tingkat sanitasi kamar bersalin (tingginya frekuensi dan khalayak pengguna, lalu
lintas antar ruang, cemaran mikroorganisme, percikan air atau sekret tubuh membasahi
lantai yang basah dan meningkatkan risiko infeksi

7. Pencegahan Infeksi
Menjaga sanitasi ruangan dan lingkungan harus pada tingkat tertinggi. Kepatuhan dalam
menjalankan praktik-praktik pencegahan infeksi, akan melindungi penolong persalinan dan
keluarga ibu dari infeksi. Anjurkan ibu membersihkan diri di awal persalinan dan memakai
pakaian yang bersih. Praktik mencuci tangan, menggunakan peralatan steril/DTT dan barier
protektif akan menurunkan risiko infeksi ke tingkat yang paling rendah.

8. Partograf

Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi
untuk membuat keputusan klinik. Tujuan penggunaan partograf adalah:
 Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
 Menilai persalinan berjalan normal atau abnormal
 Rekam medik kondisi awal ibu dan bayi, asuhan yang diberikan, perubahan kondisi
dan upaya koreksi kondisi ibu, kondisi bayi, kemajuan proses persalinan, bahan dan
medikamentosa yang diberikan, pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan klinik
dan asuhan/tindakan yang diberikan dan keluaran pelayanan ibu bersalin dan bayi baru
lahir
Partograf digunakan untuk:
 semua ibu dalam persalinan
 persalinan fisiologis maupun patologis.
 setiap fasilitas kesehatan baik pemerintah atau swasta
 digunakan oleh semua penolong persalinan

Catatan persalinan tersebut terdiri dari informasi dan kegiatan/asuhan berikut:

 Data atau Informasi Umum


 Kala I
 Kala II
 Kala III
 Bayi baru lahir
 Kala IV

3. SOP PEMERIKSAAN POST NATAL/NIFAS


4. SOP PEMERIKSAAN BAYI DAN BALITA
5. SOP PEMBERIAN IMUNISASI
6. SOP PELAYANAN KELUARGA BERENCANA /KB
7. SOP PEMERIKSAAN PAP SMEAR
8. SOP BIMBINGAN DAN KONSELING

Anda mungkin juga menyukai