Makalah Audio Visual
Makalah Audio Visual
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan Media dan Komunikasi Kesehatan?
2. Apa saja manfaat dan tujuan dari penggunaan media dalam komunikasi kesehatan?
3. Apa saja jenis/macam-macam media dalam komunikasi kesehatan?
4. Apa Langkah-langkah penetapan media Komunikasi kesehatan ?
5. Bagaimana pesan dalam media agar mudah tersalurkan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah
1. Menjelaskan pengertian dari Media dan Komunikasi Kesehatan.
2. Mendeskripsikan manfaat dan tujuan dari penggunaan media dalam komunikasi kesehatan.
3. Mendeskripsikan Jenis-jenis/macam-macam media yang di gunakan dalam Komunikasi
Kesehatan.
4. Menjelaskan langkah-langkah penetapan media Komunikasi Kesehatan.
5. Menjelaskan pesan dalam media agar komunikasi kesehatan mudah di tersalurkan dan di
pahami oleh masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
I. LANDASAN TEORI
A. Defenisi
Komunikasi Kesehatan adalah Usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif
perilaku kesehatan masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi
baik menggunakan komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok maupun komunikasi massa.
Komunikasi kesehatan adalah proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator
melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku
manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status)
sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Kesehatan komunikasi dapat didefinisikan sebagai "Seni dan teknik pemberitahuan,
mempengaruhi, dan memotivasi penonton individu, kelembagaan, dan publik tentang isu-isu
kesehatan penting. Ruang lingkup komunikasi kesehatan meliputi pencegahan penyakit, promosi
kesehatan, kebijakan kesehatan, dan bisnis perawatan kesehatan serta peningkatan kualitas hidup
dan kesehatan individu dalam masyarakat "- People Sehat 2010, hal 11-20 .
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Secara harfiah dalam bahasa Arab, media berarti perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Media atau alat peraga dalam Komunikasi kesehatan dapat
diartikan sebagai alat bantu promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau
dicium, untuk memperlancar komunikasi dan Penyebarluasan informasi.
Media Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika, dan
media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah
perilaku ke arah positif terhadap kesehatan (Soekidjo, 2005).
Media dalam Komunikasi kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan.
Menurut fungsi sebagai saluran pesan media komunikasi kesehatan dapat dikelompokkan atas
media cetak, media elektronik dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara
lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan
foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal
internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi
pusat kegiatan masyarakat.
Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan foto
dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal,
ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat
sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran.
b) Media elektronik
Media elektronik aitu suatu media bergerak, dinamis, dapat dilihat, didengar, dan dalam
menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Contohnya televisi, radio, film, kaset,
CD, VCD, DVD, slide show, CD interaktif, dan lain-lain. Kelebihan media elektronik antara lain
sudah dikenal masyarakat, melibatkan semua pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik
karena ada suara dan gambar, adanya tatap muka, penyajian dapat dikendalikan, janagkauan
relatif lebih besar/luas, serta dapat diulang-ulang jika digunakan sebagai alat diskusi.
Kelemahannya yaitu biaya lebih tinggi, sedikit rumit, memerlukan energi listrik, diperlukan alat
canggih dalam proses produksi, perlu persiapan matang, peralatan yang selalu berkembang dan
berubah, perlu keterampilan penyimpanan, dan perlu keterampilan dalam pengoprasian.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Media Komunikasi kesehatan adalah semua sarana atau upaya menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronika, dan
media luar ruang, sehingga pengetahuan sasaran dapat meningkat dan akhirnya dapat mengubah
perilaku ke arah positif terhadap kesehatan. Simnett dan Ewles (1994) menambahkan bahwa
metode mengajar dan alat belajar seperti leaflet, poster dan video banyak dipakai dalam praktik
komunikasi kesehatan.
Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan foto
dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal,
ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat
sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung didalamnya harus dapat diterima oleh sasaran.
B. SARAN
Makalah ini membahas tentang komunikasi kesehatan yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, di harapkan setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam
kehidupan sehari-hari cara berkomunikasi yang baik dalam masyarakat dan memahami cara-cara
atau strategi dalam berkomunikasi mengenai kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Muhammad Jufri, M.Si,2012. “Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan”. Palu: STISIPOL
Panca Bhakti.
dr. Nengah Adnyana Oka M., M.Kes,2012. “Alat Bantu dan Media Pendidikan Kesehatan
Dalam Promosi Kesehatan” AAK Nasional
Surakarta. http://aaknasional.wordpress.com/2012/03/29/alat-bantu-dan-media-pendidikan-
kesehatan-dalam-promosi-kesehatan/ (diakses 13 Februari 2020).