PENGENDALIAN INTERN
KELOMPOK 5
Pengendalian intern/intern control, adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi,
manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang di rancang untuk mnyediakan
keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut :
• Sebaik apapun suatu pengendalian internal dirancang dan dioperasikan dalam suatu
perusahaan, tetap saja ada berbagai keterbatasan yang melekat ( inherent limitations )
pada prakteknya di lapangan. Berikut di antaranya :
• Biaya versus manfaat. Biaya pengendalian internal suatu entitas seharusnya tidak
melebihi manfaat yang diharapkan untuk diperoleh. Karena pengukuran yang tepat baik
dari biaya dan manfaat biasanya tidak memungkinkan, manajemen harus membuat baik
estimasi kuantitatif maupun kualitatif dalam mengevaluasi hubungan antara biaya dan
manfaat.
• Dewan Direksi dan Komite Audit. Dewan direksi harus menentukan bahwa manajemen
telah memenuhi tanggung jawabnya untuk menciptakan dan memelihara pengendalian
intern. Komite audit (atau bila tidak ada, dewan direksi sendiri) harus waspada dalam
mengidentifikasi keberadaan penolakan manajemen atas pengendalian atau pelaporan
keuangan yang curang, dan segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk
membatasi tindakan yang tidak sesuai oleh manajemen.
• Personel Entitas Lainnya. Peran dan tanggung jawab dari semua personel lain yang
menyediakan informasi kepada, atau menggunakan informasi yang disediakan oleh
system yang mencakup pengendalian intern, harus memahami bahwa mereka memiliki
tanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah apapun yang tidak sesuai dengan
pengendalian atau tindakan melawan hukum yang mereka temui kepada tingkat yang
lebih tinggi dalam organisasi.
• Auditor Independen. Seorang akuntan public dapat melakukan perikatan atestasi terpisah
untuk memeriksa dan melaporkan kepada pihak eksternal mengenai asersi manajemen
terpisah atas pengendalian intern entitas.
Menetapkan suasana dari suatu organisasi yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari
orang-orangnya.Lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari semua komponen
pengendalian intern lainnya yang menyediakan disiplin dan struktur.
• STRUKTUR ORGANISASI
• Untuk menekankan pentingnya integritas dan nilai etika di antara semua personel
organisasi, CEO dan anggota manajemen puncak lainnya harus :
• Memberikan bimbingan moral kepada karyawan yang memiliki latar belakang moral
kurang baik yang telah mengakibatkan mereka tidak mempedulikan mana yang baik dan
yang buruk.
• Mengurangi atau menghilangkan insentif dan godaan yang dapat mengarahkan individu
untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, melawan hukum, atau tidak etis.
Untuk mencapai tujuan entitas, personel pada setiap tingkatan dalam organisasi harus memiliki
pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif.
Komitmen terhadap kompetensi mencakup pertimbangan manajemen mengeneai pengetahuan
dan keahlian yang diperlukan, dan bauran dari intelegensi, pelatihan, dan pengalaman yang
diperlukan untuk mengembangkan kompetensi tersebut.
DEWAN DIREKSI DAN KOMITE AUDIT
• Komposisi dewan direksi dan komita audit dan cara mereka melaksanakan tanggung
jawab atas kekuasaan dan kekeliruan memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan
pengendalian. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas dari dewan direksi dan
komite audit termasuk independensi mereka dari manajemen, yang berhubungan dengan
proporsi direksi dari luar perusahaan, pengalaman dan status dari anggota, sifat dan
luasnya keterlibatan mereka dalam aktivitas manajemen serta pengamatan mereka
terhadap aktivitas manajemen; kesesuaian tindak tanduk mereka; tingkat di mana mereka
memberikan dan mencari pertanyaan yang sulit dengan manajemen; serta sifat dan
luasnya interaksi mereka dengan auditor internal dan auditor eksternal. Komite audit
yang hanya terdiri dari direksi dari luar perusahaan dapat berkontribusi secara signifikan
terhadap pemenuhan tujuan pelaporan keuangan suatu entitas dengan melaksanakan
pemeriksaan terhadap kekeliruan pelaporan keuangan dan dengan meningkatkan
independensi auditor eksternal.
Ada 7 karakteristik yang dapat membentuk filosofi dan gaya operasi manajemen, yaitu:
4. Pemilihan secara selektif atau agresif dari prinsip-prinsip akuntansi yang tersedia.
STRUKTUR RORGANISASI
• Kebijakan dan prosedur sumberdaya manusia (human resources policies and procedures)
yang diterapkan akan menjamin bahwa personel entitas memiliki tingkat integritas, nilai
etika, dan kompetensi yang diharapkan. Praktik tersebut mencakup perekrutan dan proses
penyelesaian yang dikembangkan dengan baik; orientasi personel baru terhadap budaya
dan gaya operasi entitas, kebijakan pelatihan yang mengkomunikasikan peran prospektif
dan tanggung jawab; tindakan pendisiplinan untuk pelanggaran terhadap perilaku yang
diharapkan; pengevaluasian, konseling, dan mempromosikan orang berdasarkan penilaian
kinerja periodik; serta program kompensasi yang memotivasi dan memberikan
penghargaan atas kinerja yang tinggi sambil menghindari disinsentif terhadap perilaku
etis.
• Hal ini menyimpulkan penjabaran dari faktor-faktor lingkungan pengendalian, yang dapat
mempengaruhi efektivitas setiap empat komponen lainnya dari pengendalian intern.
Entitas yang memiliki lingkungan pengendalian yang buruk mengurangi kesempatan bagi
komponen pengendalian intern lainnya untuk beroperasi secara efektif. Jika manajemen
senior tidak memperkerjakan individu yang kompeten, serta memandang rendah
pentingnya etika dan kompetensi dalam kinerja pekerjaan yang mendukung sistem
akuntansi, karyawan mungkin tidak akan melaksanakan prosedur pengendalian lain
dengan kepedulian profesional yang mencukupi. Jika dalam penetapan wewenang dan
tanggung jawab manajemen puncak tidak meminta manajer lain untuk bertanggung jawab
atas penggunaan sumberdaya mereka, maka terdapat sedikit dorongan untuk
mengimplementasikan sisa dari komponen pengendalian inter lainnya secara efektif.