DAFTAR ISI...................................................................................................................................................................... 1
PANDUAN UMUM.................................................................................................................................................... 2
A. Latar Belakang................................................................................................................................................ 3
E. Sasaran Pembelajaran................................................................................................................................. 4
I. Jadwal Pelatihan............................................................................................................................................ 9
B. Tahapan Kegiatan....................................................................................................................................... 16
ii. Kedudukan RTRW Nasional dalam Sistem Penataan Ruang dan Sistem
F. Referensi........................................................................................................................................................ 28
B. Tahapan Kegiatan....................................................................................................................................... 30
iii. Hak, Kewajiban dan Peran Masyarakat dalam Penyusunan RTRW Nasional.................35
E. Lembar Kerja................................................................................................................................................. 39
F. Referensi........................................................................................................................................................ 39
B. Tahapan Kegiatan....................................................................................................................................... 43
E. Lembar Kerja................................................................................................................................................. 48
F. Referensi........................................................................................................................................................ 52
B. Tahapan Kegiatan....................................................................................................................................... 54
E. Lembar Kerja................................................................................................................................................. 63
F. Referensi........................................................................................................................................................ 65
A. LATAR BELAKANG
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) merupakan arahan kebijakan dan strategi
pemanfaatan ruang wilayah Negara dalam jangka waktu 20 tahun sekaligus sebagai matra
spasial dari RPJPN dan pedoman penyiapan RPJMN untuk periode 5 (lima) tahun ke depan.
RTRWN dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan 1) ruang wilayah nasional yang aman,
nyaman, produktif dan berkelanjutan; 2) keharmonisan antara lingkungan alam dan
lingkungan buatan; 3) keterpaduan perencanaan tata ruang wilayah nasional, provinsi,
kabupaten/ kota; 4) keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut dan ruang udara
termasuk ruang di dalam bumi dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; 5)
keterpaduan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/
kota dalam rangka perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative terhadap
lingkungan akibat pemanfaatan ruang; 6) pemanfaatan sumber daya alam secara
berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat; 7) keseimbangan dan
keserasian antar wilayah ; 8) keseimbangan dan keserasian antarsektor dan dan 9)
pertahanan dan keamanan yang dinamis serta integrasi nasional. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan keterpaduan pembangunan antar sektor dan antar wilayah, diperlukan “tools”
yang dapat mensinergikan kepentingan lintas sektor dan lintas wilayah, pusat serta daerah
dalam membentuk struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah, dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan, yaitu keterpaduan antara RTRWN di tingkat nasional, RTRW di
tingkat provinsi dan RTRW di tingkat kabupaten/ kota. Selanjutnya penerjemahan RTRWN
adalah melalui Peraturan Pemerintah No 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional yang merupakan pelaksanaan ketentuan Pasal 20 ayat (6) Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang, diklat atau pelatihan merupakan salah satu bentuk
pembinaan penataan ruang sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan sumber
daya manusia dalam penyelenggaraan penataan ruang. Terkait dengan pelatihan
penyusunan RTRW Nasional tingkat lanjutan merupakan pelatihan yang diselenggarakan
dalam rangka penyeragaman pemahaman bahwa RTRW Nasional menjadi acuan ‘wajib’
dan ‘layak diikuti’ dalam penyelenggaraan penataan ruang dalam lingkup nasional maupun
lingkup dibawahnya provinsi dan kota/kabupaten.
Pemahaman bahwa RTRW Nasional sebagai acuan ‘wajib’ dan layak diikuti perlu didukung
pula oleh landasan berpikir yang berbasiskan pada kesadaran basis ilmu yang dibangun
(knowledge conciusness) dalam proses dan prosedur penyusunan dokumen RTRW
Nasional. Bagaimana Tujuan Penataan Ruang dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia akan dibawa secara kreatif dan inovatif, dengan mempertimbangkan berbagai
peluang internal maupun eksternal yang dimiliki, memperhatikan isu lokal maupun global
sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan penyusunan RTRW Nasional
Didasari oleh kebutuhan di atas, maka Balai Informasi Penataan Ruang (BIPR), Direktorat
Jenderal Penataan Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum, menawarkan sebuah program
Pelatihan Lanjutan Penyusunan RTRW Nasional bagi aparat pemerintah di pusat dan
daerah khususnya internal Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan
Umum sebagai langkah awal.
B. MAKSUD PELATIHAN
Diperlukan penajaman pemahaman mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) melalui Pelatihan Lanjutan Penyusunan RTRW Nasional, dalam rangka
meningkatkan pemahaman, kemampuan, keterampilan, dan sikap SDM aparat pemerintah
dalam melakukan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
C. TUJUAN PELATIHAN
Agar para pelaku penyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dapat memahami:
a. Kedudukan dan arti penting RTRW Nasional
b. Langkah-langkah untuk merumuskan RTRW Nasional; dan
c. Mekanisme/ tata cara penyusunan RTRW Nasional
D. SASARAN PELATIHAN
Sasaran peserta pelatihan adalah aparat pemerintah di bidang penataan ruang baik di
tingkat pusat dan daerah (provinsi, kota/ kabupaten) pada setiap jenjang jabatan,
professional maupun masyarakat
E. SASARAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan memiliki pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap sebagai berikut:
1. Pengetahuan:
2. Ketrampilan:
Mampu mengidentifikasi kembali pengetahuan yang telah dimiliki untuk
menyelesaikan suatu masalah
Mampu menunjukkan dasar pengetahuan yang menjadi landasan berpikir
penyusunan RTRW Nasional
Mampu merumuskan kebutuhan pembelajaran secara berkelompok
Mampu melakukan riset menggunakan berbagai sumber
Mampu bekerja secara berkelompok untuk menyelesaikan suatu masalah
Mampu menyusun paparan yang terstruktur dengan baik
Mampu mengkomunikasikan gagasan dengan baik
3. Sikap:
Mampu mendengarkan pendapat orang lain dengan baik.
Mampu menyampaikan pendapat/ tanggapan yang kritis dan jelas.
Mampu menerima berbagai pendapat orang lain walaupun berbeda (bertolak-
belakang) dengan pendapat sendiri.
F. METODE PEMBELAJARAN
Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan metode Pembelajaran Berbasis Masalah
atau Problem-Based Learning (PBL). Beberapa persoalan dalam pelatihan ini akan diangkat
dalam merencanakan tata ruang wilayah nasional, seperti bagaimana penentuan tujuan
penataan ruang secara makro dalam konteks wilayah nasional memperhatikan isu strategis
yang terjadi saat ini, penentuan kriteria mengenai satu wilayah yang menjadi PKN atau
PKW dalam RTRW Nasional apakah diperlukan kriteria baru dalam mendukung perannya
atau ada wilayah lain yang telah siap menjadi PKN atau PKW baru dan seterusnya akan
digunakan untuk memicu kegiatan pembelajaran peserta. Peserta secara berkelompok
akan diberi kesempatan untuk merumuskan sendiri identifikasi kebutuhan pembelajaran,
perencanaan kerja kelompok yang mereka perlukan untuk menyelesaikan persoalan yang
ada. Selanjutnya peserta akan melakukan riset mandiri dan kerja kelompok dengan
memanfaatkan berbagai sumber (perpustakaan, basis data BIPR, kunjungan lapangan,
maupun dari sistus-situs terkait di internet). Selanjutnya dilakukan diskusi dengan
narasumber terkait tema terkait untuk selanjutnya diteruskan dengan diskusi kelompok
dan kerja kelompok untuk merumuskan hasil. Tahap terakhir adalah presentasi keluaran
setiap kelompok. Dalam pelatihan ini, setiap kelompok akan didampingi seorang fasilitator
dalam proses pembelajaran yang dilakukan masing-masing peserta. Kehadiran fasilitator
G. KURIKULUM PELATIHAN
Sesuai dengan pedoman dalam penyusunan modul, uraian kurikulum ini mencakup
penjelasan tentang nama pelatihan, tujuan pembelajaran umum (TPU), tujuan
pembelajaran khusus (TPK) materi pembelajaran (muatan ajar), kualifikasi peserta dan
deskripsi pelatihan. Berikut dibawah ini akan dijabarkan mengenai kurikulum Diklat Teknis
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) adalah sebagai berikut :
1. Nama Diklat
“DIKLAT TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL”
4. Materi Pembelajaran
5. Kualifikasi Peserta
Peserta terutama berasal dari aparat pemerintah pusat dalam hal ini dari Tim
BKPRN (Badang Koordinasi Penataan Ruang Nasional) dan Direktorat Jenderal
Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum secara umum, pada khususnya
Direktorat Pembinaan Daerah Wilayah I dan II yang memberikan konsultasi
teknis langsung ke daerah dalam rangka menerjemahkan RTRW Nasional ke
dalam lingkup Provinsi, Kota maupun Kabupaten.
Peserta secara umum berasal dari aparat pemerintah daerah provinsi, kota/
kabupaten yang membidangi penataan ruang (Bappeda dan/atau Dinas PU)
Memiliki latar belakang jenjang pendidikan minimal S1
6. Kualifikasi Pengajar
Pengajar pada kegiatan Diklat Teknis Penyusunan RTRW Nasional ini adalah memiliki
kualifikasi sebagai berikut :
Pejabat yang masuk dalam Tim Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional
(BKPRN)
Widyaiswara Balai Diklat Kementerian Pekerjaan Umum di bidang Penataan
Ruang
Pejabat di Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum
(minimal Eselon 2) yang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam memberikan
pengajaran terkait Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Narasumber dari berbagai Universitas atau Institusi Pendidikan yang pakar
dalam bidang penataan ruang khususnya dalam lingkup wilayah nasional
7. Deskripsi Singkat
Diklat ini akan memberikan kemampuan kepada peserta dalam penyusunan RTRW
Nasional, memahami landasan/ dasar dari penyusunan RTRW Nasional dalam basis
akademik, mengidentifikasi dan merumuskan isu-isu strategi sebagai faktor yang
mempengaruhi proses penyusunan RTRW Nasional, merancang proses penyusunan
rencana tata ruang wilayah nasional, merumuskan proses prosedur legalisasi RTRW
Nasional dan menunjukkan operasionalisasi/implementasi pelaksanaan RTRW
Nasional serta evaluasi RTRW Nasional.
I. JADWAL PELATIHAN
12:00 – Ishoma
13:00
18:00 – Ishoma
19:00
12:00 – Ishoma
13:00
18:00 – Ishoma
19:00
18:00 – Ishoma
19:00
5. Tujuan Pembelajaran
a. a. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti Mata Diklat ini peserta diharapkan akan
mampu memahami kerangka dasar ruang lingkup
Penyusunan RTRW Nasional dalam konteks penyelengaraan
penataan ruang.
Kegiatan-01 :
Pemaparan Persoalan (90 menit)
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing Ruang Kelas Besar, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Kegiatan-03 :
Riset dan Kerja Mandiri (180 menit)
Kegiatan-04 :
Presentasi & Diskusi Kelas (45 menit)
Kegiatan ini dilakukan di Ruang Kelas Besar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Dalam hal ini pemahaman bahwa RTRW Nasional sebagai acuan wajib
dan layak diikuti perlu didukung oleh landasan berpikir yang
berbasiskan pada kesadaran basis ilmu yang dibangun (knowledge
conciusness) dalam penyusunan dokumen RTRW Nasional. Selain
peraturan perundangan pada skala nasional yang menjadi acuan dalam
penyusunan RTRW Nasional, dianggap penting untuk masuk adalah
dengan mempertimbangkan hukum-hukum yang berlaku/ komitmen
yang berlaku secara internasional (G20, APEC FTA, ASEAN, Climate
Change), konvensi/ traktat/ kerjasama tingkat regional, bilateral atau
multilateral, lingkungan global (krisis 2008, BRICS, REDD, dll), juga
perjanjian –perjanjian perbatasan dengan negara-negara tetangga.
Dengan demikian penyusunan RTRW Nasional sangat memperhatikan
secara keseluruhan aspek-aspek terkait terutama yang memiliki
pengaruh strategis bagi RTRW Nasional.
Pentingnya Seperti yang dibahas sebelumnya diatas bahwa Rencana Tata Ruang
memahami
Wilayah Nasional (RTRWN) merupakan arahan kebijakan dan strategi
kedudukan
RTRW Nasional pemanfaatan ruang wilayah negara dalam jangka waktu 20 tahun
dalam Sistem (2008-2028) sekaligus sebagai matra spasial penjabaran Rencana
Penataan
Ruang dan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Muatan Rencana Tata
Sistem Ruang Wilayah Nasional terkait erat dengan nilai stategis nasional yang
Perencanaan
Pembangunan menjadi kepentingan nasional dan mengatur hal-hal yang spesifik
Nasional dengan kewenangan langsung dari pusat. Atas dasar kepentingan
nasional yang diatur dalam RTRW Nasional, maka RTRW
Provinsi/Kabupaten/Kota terkait harus menguatkan ketetapan yang
telah dijabarkan di dalam RTRW Nasional. Selain itu Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional juga menjadi acuan teknis bagi sektor dan
wilayah di dalam penyelenggaraan penataan ruang. Berikut kedudukan
rencana tata ruang nasional dalam sistem penataan ruang dan sistem
perencanaan pembangunan nasional dapat ditunjukkan pada gambar 1.
C.3 ISU STRATEGIS PADA SKALA GLOBAL, REGIONAL, NASIONAL DAN LOKAL DALAM
Isu strategis pada skala global, regional, nasional dan lokal yang
mempengaruhi penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRW Nasional) merupakan hal-hal yang menjadi perhatian dan
pertimbangan pada saat RTRW Nasional disusun, karena didalamnya
berisi kebijakan strategis yang mempengaruhi kebijakan penataan
ruang wilayah nasional. Diantaranya policy/ kebijakan yang
mempengaruhi RTRW Nasional pada skala global dan regional adalah
hukum-hukum yang berlaku/ komitmen yang berlaku secara
internasional seperti G20, APEC FTA, ASEAN, Climate Change, juga
konvensi/ traktat/ kerjasama tingkat regional, bilateral atau multilateral,
lingkungan global (krisis 2008, BRICS, REDD, dll), termasuk perjanjian –
perjanjian perbatasan dengan negara-negara tetangga lainnya.
b. Pertumbuhan Ekonomi
Keberadaan suku asli yang masih kental dengan nilai norma dan
Terkait dengan Penyusunan Tujuan Penataan Ruang Wilayah Nasional dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) tentunya mempertimbangkan berbagai isu-isu strategis
pada skala nasional yang diangkat. Dalam hal ini, Anda dan Tim Teknis Pusat diminta untuk
mengidentifikasi dan merumuskan kembali isu-isu lainnya yang bersifat strategis dan bisa
menjadi faktor yang mempengaruhi pencapaian Tujuan Penataan Ruang dalam lingkup
wilayah nasional. Cobalah melihat lebih jeli apakah terdapat isu terkait teknologi, ekonomi,
lingkungan, perkembangan yang pesat dari satu sektor atau kawasan dalam suatu wilayah
Anda diminta bersama kelompok memaparkan hal tersebut di hadapan Ketua Tim
Teknis Penyusun RTRW Nasional
Untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut anda dan tim harus bekerja secara
mandiri.
Langkah persiapan meliputi tinjauan terhadap kebijakan yang menjadi dasar
perlunya penataan ruang dalam skala makro atau nasional. Kemudian dilengkapi
dengan landasan akademis bahwa RTRW Nasional itu dibutuhkan.
Gunakan referensi yang tersedia atau cari referensi dari sumber lainnya untuk
mendukung argumen tim anda
Melakukan identifikasi persoalan-persoalan strategis yang mempengaruhi RTRW
Nasional saat ini
Anda dapat pula berkonsultasi dengan Narasumber terkait persoalan yang
diangkat, untuk mencari sudut pandang atau input yang berbeda dari informasi
yang anda dan keompok peroleh.
Susun hasil perumusan anda dan kelompok ke dalam bahan presentasi untuk
dipaparkan di hadapan Ketua Tim Teknis dalam format ppt. dan atau didukung
oleh peta
(1) Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria
(UUPA)
(3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Pelestarian Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya
(4) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang pengesahan konvensi PBB mengenai
keanekaragaman hayati (United Nations on Convention Biological Diversity)
(8) PP No 10 Tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;
(9) Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Energi Nasional
(13) Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil
(14) PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(16) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 jo Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan,
(17) Keputusan Presiden No 4 Tahun 2009 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang
Nasional
(18) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif
(22) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025
(24) Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 35 Tahun
2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik
Indonesia tahun 2012-2014
(25) Bahan Tayang yang diperoleh dari Narasumber terkait materi yang diangkat pada
Modul-01
Kegiatan-01 :
Pemaparan Persoalan (90 menit)
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing Ruang Kelas Besar, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Kegiatan-03 :
Kerja Kelompok (90 menit)
Kegiatan-04 :
Presentasi & Diskusi Kelas (90 menit)
Kegiatan ini dilakukan di Ruang Kelas Besar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Masukan mengenai
Terkait dengan persoalan yang diangkat adalah dalam penentuan tipologi Kawasan Strategis
Nasional (KSN), apakah memungkinkan apabila penentuan kriteria suatu kawasan menjadi KSN
mengalami penambahan di masa akan datang sehingga menghasilkan jenis KSN yang berbeda
dengan tipologi KSN yang sudah ada? Sebutkan kriteria lain yang memungkinkan?
Anda diminta bersama kelompok memaparkan hal tersebut di hadapan Ketua Tim
Teknis Penyusun RTRW Nasional
Kegiatan-01 :
Pemaparan Persoalan (90 menit)
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing Ruang Kelas Besar, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
Kegiatan-02 :
Diskusi dengan Narasumber (180 menit)
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing Ruang Kelas Besar, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Kegiatan-03 :
Riset dan Kerja Mandiri (180 menit)
Kegiatan-04 :
Presentasi & Diskusi Kelas (90 menit)
Kegiatan ini dilakukan di Ruang Kelas Besar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Dalam PP no 26 Tahun 2007 tentang RTRW Nasional menyebutkan bahwa Pemerintah akan
memberikan insentif bagi pemerintah daerah, provinsi, masyarakat dan investor guna
mendukung tercapainya tujuan penataan ruang wilayah nasional. Insentif tersebut akan
diberikan dalam bentuk dukungan infrastruktur, insentif regulatoris (berupa kemudahan fiskal
dan moneter), perijinan dan pajak. Dalam hal RTRW Nasional ini bisakah dinyatakan secara
spesifik perwujudan bentuk insentif dan disinsentif yang akan diterapkan seperti apa terutama
bagi daerah ? Apakah sama seperti yang diberlakukan pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)?
Misal dalam bentuk pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, listrik, air minum
akan diberikan kepada pemerintah daerah?Untuk masyarakat diberikan kemudahan perijinan,
keleluasaan penggunaan HGB, pemotongan pajak serta insentif lainnya?
Anda bersama tim Anda diminta memaparkan hal-hal tersebut di atas di hadapan
pimpinan sore ini.
Diskusikanlah di dalam tim Anda hasil yang telah diperoleh melalui riset mandiri.
E. LEMBAR KERJA
16. N.Dunn, William (2007). Public Policy Analysis an Introduction 4th ed. Upper Saddle
River, New Jersey 07458: Pearson Education, Inc.
5. Tujuan Pembelajaran
B. a. Kompetensi Dasar : Setelah mengikuti Mata Diklat ini peserta diharapkan akan
mampu memahami proses dan prosedur penyusunan RTRW
Nasional mencakup penjelasan atas serangkaian proses dan
prosedur penyusunan RTRW Nasional berbasiskan akademik
dan peraturan perundangan yang berlaku,
C. Indikator : 1. Mampu memahami proses dan prosedur penyusunan
Keberhasilan RTRW Nasional dalam konteks penataan ruang makro
berbasiskan akademik dan aturan perudangan yang
berlaku.
2. Mampu memahami proses dan prosedur penetapan
(legalisasi) RTRW Nasional
Kegiatan-02 :
Diskusi dengan Narasumber (135 menit)
Kegiatan ini dilakukan di masing-masing Ruang Kelas Besar, dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Kegiatan-03 :
Kerja Kelompok (Riset dan Kerja Mandiri) (405 menit)
Kegiatan-04 :
Presentasi & Diskusi Kelas (180 menit)
Kegiatan ini dilakukan di Ruang Kelas Besar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Proses
Pelaksanaan perencanaan tata ruang wilayah nasional meliputi
Penyusunan
serangkaian proses dan prosedur penyusunan dan penetapan
RTRW Nasional
(legalisasi) rencana tata ruang. Dalam modul ini menekankan pada
proses prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah nasional dan
pula menjelaskan proses dan prosedur penetapan (legalisasi) rencana
tata ruang wilayah nasional.
4) Menteri Pertahanan
5) Kepala Bappenas
6) Kepala BPN
7) Menteri Perhubungan
8) Menteri Kehutanan
Bahwa berdasarkan PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN). Kawasan
BBK merupakan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas yang berfungsi sebagai
pusat perekonomian nasional dalam rangka menghadapi persaingan global untuk
meningkatkan devisa negara, serta sebagai pintu gerbang utama pengembangan ekonomi
bagi Provinsi Kepulauan Riau pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Terkait dengan
dikeluarkannya PP ini sebagai bagian dari implementasi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
(RTRWN) dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan peran KSN sebagai wilayah yang
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang sangat penting secara
nasional.
Dunia memang selalu dinamis dan berubah, baik sesuai dengan keinginan dari pelaku-pelaku
yang beraktivitas di dalamnya, maupun karena sesuatu yang tidak dapat dikendalikan.
Ternyata terdapat sesuatu yang terjadi di Kawasan Batam Bintan Karimun (BBK), yaitu terjadi
gempa bumi yang menyebabkan hancurnya pelabuhan internasional di kawasan Batam
Bintan Karimun (BBK) dan merusak sebagian besar kawasan Batam Bintan Karimun
Dengan demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) kelompok Anda adalah: merumuskan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang terdiri atas : (1) menemukenali dampak
perubahan yang terjadi terhadap rencana tata ruang yang telah disusun, (2) merumuskan
kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Anda merupakan bagian dari tim teknis dari pemerintah pusat yang akan mengawal proses
penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. Anda bersama tim harus merinci
kebutuhan data dan informasi, analisis spesifik yang dibutuhkan, muatan rencana tata ruang,
dan proses legaliasasi rencana tata ruangnya, sebagai arahan bagi pihak ketiga dalam
melaksanakan seluruh rancangan pekerjaan.
Anda diminta kemudian untuk mempresentasikan proses penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional dalam hal kebutuhan data dan informasi, analisis spesifik yang dibutuhkan,
muatan rencana tata ruang, dan proses legaliasasi rencana tata ruang. Cobalah untuk lebih jeli
melihat apakah terdapat isu terkait manajemen administrasi di dalam instansi-instansi yang
ada di kota Anda yang akan berpengaruh dalam proses penyusunan rencana Draft presentasi
harus dipresentasikan dalam 1 hari ini, pada malam hari harus dipresentasikan kepada kepala
dinas Anda.
Dengan demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) kelompok Anda adalah: melakukan
rancangan proses penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang terdiri dari: (1)
data, informasi, dan sumber data; (2) analisis spesifik yang dibutuhkan; (3) muatan rencana tata
ruang; serta proses legalisasi dari rencana tata ruang.
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang diberikan kepada Tim Teknis Anda untuk bekerja
sama dengan konsultan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, saat ini
Anda memasuki proses untuk mengumpulkan data dan informasi yang telah disusun pada
tahap sebelumnya. Setelah itu, tahapan selanjutnya adalah melakukan Analisis SWOT. Karena
analisis SWOT ini penting, maka Anda diminta oleh pimpinan Anda, bekerja sama kembali
dengan pihak ketiga untuk melakukan analisis SWOT ini. Dalam analisis ini diharapkan Tim
Anda dapat mengidentifikasi persoalan dan arah pengembangan kota dalam 1 hari saja.
Setelah itu Anda diharapkan dapat mempresentasikan analisis SWOT yang telah disusun
tersebut.
Dengan demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) kelompok Anda adalah: melakukan
Analisis SWOT perkembangan Indonesia untuk menentukan persoalan dan arah
pengembangan wilayah nasional
Setelah Tim Anda berhasil membuat analisis SWOT, langkah selanjutnya Tim Anda, dengan
tetap bekerjasama dengan pihak ketiga, harus membuat skenario 3 (tiga) skenario penataan
ruang yang tentunya memperhatikan hasil analisis SWOT yang sudah dilakukan, visi pimpinan
wilayah nasional dalam hal ini Presiden dan juga mempertimbangkan kondisi manejemen
administrasi dalam konteks nasional. Setelah skenario tersebut tersusun, maka tentukanlah visi,
tujuan, dan strategi penataan ruang bagi wilayah nasional. Di akhir hari ini Anda harus memilih
1 skenario dari 3 skenario yang telah dibuat untuk kemudian dipresentasikan.
Dengan demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) kelompok Anda adalah: merumuskan
skenario dan strategi penataan ruang bagi wilayah nasional yang terdiri dari: (1)
merumuskan 3 skenario penataan ruang; (2) merumuskan visi penataan ruang; (3)
merumuskan tujuan penataan ruang; (4) merumuskan strategi penataan ruang; (5) memilih 1
skenario untuk diajukan sebagai skenario terbaik untuk merencanakan wilayah nasional baru.
Dengan demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) kelompok Anda adalah: mengidentifikasi
persoalan dan potensi dalam praktek pemanfaatan dan pengendalian penataan ruang
dalam upaya penerapan sustainable urban development dalam konteks wilayah nasional.
Tim Anda harus meneruskan kembali menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
Tentunya pilihan 1 skenario yang telah Anda putuskan untuk dilanjutkan ke rencana yang lebih
rinci harus Anda jabarkan dalam bentuk rencana struktur ruang, rencana pola ruang, arahan
pemanfaatan ruang, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang. Pertimbangan lain yang
harus Anda antisipasi adalah pengaruh isu-isu dimensi global, lokal, teknologi, dan manajemen
administrasi terhadap rencana struktur dan pola ruang, serta rencana arahan pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatannya yang akan Anda susun. Pada akhirnya rencana tata ruang di
akhir hari ini dalam bentuk presentasi.
Dengan demikian Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) kelompok Anda adalah: merumuskan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang baru yang terdiri atas : (1) merumuskan
rencana struktur ruang, (2) merumuskan rencana pola ruang, (3) merumuskan arahan
pemanfaatan ruang, dan (4) merumuskan arahan pengendalian pemanfaatan ruang.