Rencana Pelaksanaan Lanjutan
Rencana Pelaksanaan Lanjutan
(RPL)
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
4. Pedoman Penilaian
Lampiran 1: Uraian Materi
Hubungan Sosial Sesuai Kaidah Ajaran Agama
A. Definisi Hubungan Sosial
Hubungan sosial adalah suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan
antarindividu, individu dengan kelompok, atau antarkelmpok, baik secara langsung maupun
tidak langsung yang dapat menciptakan rasa saling pengertian dan kerjasama yang cukup
tinggi, keakraban, keramahan, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan antara
individu, kelompok suku maupun bangsa. Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah proses saling memengaruhi di antara dua orang atau lebih. Hubungan
sosial merupakan faktor utama terciptanya suatu kehidupan sosial, maka agar interaksi
berjalan dengan baik serta menghasilkan bentuk-bentuk interaksi positif, sudah selayaknya
apabila kita dapat menempatkan diri secara patut dalam suatu interaksi. Jadi, prinsipnya
dalam suatu interaksi harus selalu bersandar kepada norma-norma atau kaidah yang
berlaku sebagai suatu petunjuk hidup bagi kita anggota masyarakat.
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
2. Perkembangan Psikologis
Teori psikososial tradisional menganggap bahwa kritis perkembangan pada masa
remaja menghasilkan terbentuknya identitas. Pada masa remaja mereka mulai melihat
dirinya sebagai individu yang lain. Perkembangan emosi remaja awal (usia ±12 – 18 tahun)
menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosional bersifat negatif dan tempramental
(mudah tersinggung, marah, sedih, murung). Sedangkan remaja akhir (usia ±18 – 22 tahun)
sudah mampu mengendalikan sifat-sifat psikis yang terjadi pada remaja awal tersebut.
3. Perkembangan Kognitif
Kemampuan berpikir mencapai puncaknya pada kemampuan berpikir abstrak.
Remaja tidak lagi dibatasi dengan kenyataan dan aktual yang merupakan ciri periode
konkret, remaja juga memerhatikan terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Secara
fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berpikir) remaja dapat digambarkan
sebagai berikut.
a. Remaja mulai dapat berpikir logis tentang gagasan abstrak
b. Remaja mulai dapat membuat rencana dan membuat keputusan-keputusan
serta memecahkan masalah.
c. Remaja sudah mampu membedakan yang konkret dengan yang abstrak.
d. Munculnya kemampuan nalar secara alamiah.
e. Mulai memikirkan masa depan.
f. Mulai menyadari proses berpikir efisien dan belajar berintropeksi.
g. Cara berpikirnya semakin luas meliputi agama, keadilan, moralitas, dan jati diri.
4. Perkembangan Moral
Anak yang lebih muda hanya dapat menerima keputusan atau sudut pandang orang
dewasa, sedangkan remaja untuk memperoleh autonomi dari orang dewasa, mereka harus
menggantikan seperangkat moral dan nilai mereka sendiri. Remaja sudah dapat berperilaku
tidak hanya mengejar kepuasaan fisik saja, tetapi meningkat pada kepuasan psikologi
seperti rasa diterima, dihargai dan penilaian positif dari orang lain. Namun perkembangan
moral remaja baru berkisar pada perilaku yang sesuai dengan tuntutan dan harapan
kelompoknya saja.
5. Perkembangan Spiritual
Remaja mampu memahami konsep abstrak dan menginterprestasikan analogi serta
simbol-simbol. Mereka mampu berempati, berfilosofi, dan berpikir secara logis.
6. Perkembangan Sosial
Remaja harus membebaskan diri mereka dari dominasi keluarga dan menetapkan
sebuah identitas yang mandiri dari kewenangan keluarga. Masa remaja adalah masa dengan
kemampuan bersosialisasi yang kuat terhadap teman dekat dan teman sebaya.
C. Permasalahan yang dihadapi Remaja berkaitan dengan Perubahan Fisik dan Psikis dan
Cara Mengatasinya
Secara lebih rinci, masalah-masalah yang dihadapi remaja berkaitan dengan perubahan
fisik dan psikisnya sebagai berikut.
1. Kekurangsiapan remaja dalam menerima perubahan fisiknya.
2. Keinginan yang cepat berubah dan tidak sabar, emosinya kurang stabil.
3. Timbul penolakan terhadap perubahan kondisi fisiknya.
4. Timbulnya kecemasan dengan datangnya haid pertama pada remaja putri dan
mimpi basah pada remaja putra.
5. Remaja terlalu kritis, sehingga dianggap sok tahu.
6. karena emosi yang kurang stabil, sering timbul perselisihan.
7. Kebersamaan dengan teman sebaya sering menimbulkan rasa tertarik dengan
lawan jenis.
8. Kurang patuh pada norma yang berlaku.
9. Mudah terpengaruh hal-hal yang negatif dalam pergaulan, karena rasa ingin tahu
yang tinggi dan mencoba-coba.
10. Timbul rasa canggung dalam pergaulan.
Banyak remaja usia SMP merasa kesulitan dalam mengahadapi perubahan fisik dan
psikis yang terjadi dalam diri remaja. Kesulitan ini terjadi karena remaja tidak
mempersiapkan diri dengan pemahaman yang benar mengenai perubahan itu.
Berikut beberapa cara menghadapi pertumbuhan dan perkembangan remaja.
1. Memahami Dirinya
Memahami diri, yaitu dengan mengetahui dan mengenal perkembangan yang
berlangsung pada dirinya, baik aspek fisik maupun psikis. Dengan memahami dirinya,
remaja akan terbiasa dengan ukuran badan atau perkembangan fisiknya dan menyesuaikan
diri dengan keadaan fisiknya.
2. Menerima Dirinya
Keadaan fisik. Struktur tubuh dan wajah harus dapat diterima sebagai karunia yang
harus disyukuri. Ketidakpuasan pada kondisi fisik, struktur tubuh, dan wajah akan
menimbulkan tekanan dan rasa kurang percaya diri sehingga mengganggu usaha untuk
memperluas pergaulan.
3. Mengembangkan Dirinya
Perkembangan fisik dan psikis perlu dikembangkan secara optimal dengan
memperbanyak proses belajar dan memanfaatkan semua kesempatan yang ada.
Selain itu, hal-hal yang berorientasi negatif dapat diarahkan menjadi positif, sebagai berikut.
1. Kecanggungan dalam pargaulan dan kekakuan dalam gerakan biasanya dikarenakan
remaja sebelumnya tidak atau jarang ikut dalam kegiatan kelompok, misalnya kelompok
belajar atau organisasi dalam lingkup kecil, seperti kelas, RT, dan lain-lain.
2. Ketidakstabilan emosi biasanya disebabkan adanya berbagai pandangan dan juga
tuntutan yang masuk dalam diri remaja. Hal ini bisa diminimalisir dengan kegiatan yang
tidak membuat pikiran stres.
3. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua, ini bisa diarahkan atau diubah
menjadi sikap yang positif, yaitu sikap kritis dan berani berargumen dengan orang tua,
sehingga orang tua akan mengetahui kebutuhan anaknya.
4. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-
pertentangan dengan orang tua. Hal ini terjadi karena komunikasi yang tidak efektif
antara anak dengan orang tua.
5. Senang bereksperimentasi, ini bisa diarahkan pada kegiatan-kegiatan keilmiahan seperti
meneliti dengan bantuan guru biologi, fisika, kimia, dan lain-lain.
6. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. Apabila diarahkan secara positif akan
mendorong remaja untuk giat belajar.
7. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan melakukan kegiatan
berkelompok. Ini bisa diarahkan pada keikutsertaan pada kegiatan kelompok atau
organisasi OSIS, PMR, pramuka, tim sepak bola, karang taruna, dan lain-lain.
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
A. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan,
kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dan penting dalam keseluruhan
proses pendidikan. Menurut Nasution, belajar adalah menambah dan mengumpulkan
sejumlah pengetahuan. Sedangkan menurut Notoatmodjo, belajar adalah proses atau usaha
yang dilakukan setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baik dalam
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dan nilai yang positif sebagai pengalaman untuk
mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Orang yang belajar dengan
baik nampak dalam hal-hal berikut.
1. Kebiasaan
Contohnya, peserta didik belajar bahasa berkali-kali menghindari kecenderungan
penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan
penggunaan bahasa secara baik dan benar.
2. Keterampilan
Contohnya, menulis dan berolahraga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-
keterampilan itu memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi.
3. Pengamatan
Pengamatan, yaitu proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang
masuk melalui indra-indra secara objectif, sehingga peserta didik mampu mencapai
pengertian yang benar.
4. Berpikir Asosiatif
Berpikir asosiatif, yaitu berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya
menggunakan daya ingat.
5. Berpikir Rasional dan Kritis
Berpikir rasional dan kritis, yaitu menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar
pengertian dalam menjawab pertanyaan kritis.
6. Sikap
Sikap, yaitu kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau
buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan.
7. Apresiasi
Apresiasi, yaitu suatu proses melihat, mendengar, mengahayati, menilai, menjiwai dan
membandingkan atau menghargai suatu karya.
8. Perilaku Afektif
Perilaku afektif, yaitu perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih,
gembira, kecewa, senang, benci, was-was, dan sebagainya.
3. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah tempat orang-orang hidup bersama yang berpengaruh
besar terhadap perkembangan pribadi anak-anak (siswa). Berikut beberapa faktor
lingkungan masyarakat yang memengaruhi kegiatan belajar.
a. Kegiatan Siswa dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan
pribadinya. Tetapi siswa perluu membatasi kegiatan masyarakat yang diikutinya,
jika perlu memilih kegiatan yang mendukung belajarnya.
b. Media Massa
Contoh media massa adalah radio, TV, surat kabar, buku-buku, dan lain-lain. Media
massa dapat memberi pengaruh baik dan buruk terhadap siswa dan juga terhadap
belajarnya.
c. Teman Bergaul
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya
daripada yang kita duga.
d. Bentuk Kehidupan Masyarakat
Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, dan
mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak (siswa)
yang berada disitu. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang
terpelajar, baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anaknya akan
membawa pengaruh yang baik bagi siswa. Pengaruh itu akan mendorong siswa
untuk belajar lebih giat lagi.
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
Kesadaran dan Dorongan Kuat untuk Menguasai Pengetahuan dan Keterampilan yang
Menjadi Program Sekolah
A. Pengertian Kesadaran Diri dan Dorongan Diri
Kesadaran diri adalah keadaan dimana seseorang bisa memahami dirinya sendiri
dengan setepat-tepatnya. Seseorang disebut memilki kesadaran diri jika ia memahami
emosi dan mood yang sedang dirasakan, kritis terhadap informasi mengenai dirinya sendiri,
dan sadar tentang dirinya yang nyata. Pendek kata, kesadaran diri adalah jika seseorang
sadar mengenai pikiran, perasaan, dan evaluasi diri yang ada dalam dirinya. Manfaat
kesadaran diri sebagai berikut.
1. Memahami diri kita dalam berhubungan dengan orang lain.
2. Mengembangkan dan mengimplementasikan kemampuan diri.
3. Menetapkan pilihan hidup dan karier yang akan dicapai.
4. Mengembangkan hubungan kerja dengan orang lain.
5. Memahami nilai diversity.
6. Meningkatkan produktivitas.
7. Meningkatkan Kemampuan peran dalam organisasi, lingkungan, dan keluarga.
Kesadaran diri sangat penting, oleh karena itu penting sekali bagi siswa untuk bisa
meningkatkan kesadaran diri. Berikut beberapa hal bagi siswa untuk bisa meningkatkan
kesadaran diri.
1. Kenali kekuatan dan kelemahan pribadi.
2. Latih kepekaan untuk memahami situasi.
3. Belajar berkonsentrasi dan bersikap fokus.
4. Selalu mengevaluasi diri dan kondisi di sekitar kalian.
5. Miliki nilai-nilai pribadi sebagai tolok ukur kehidupan.
Apabila sudah melalui fase-fase ini, maka tinggal melihat bakat dan minat yang ada
dalam diri masing-masing dan dikembangkan sesuai dengan kemampuan yang sudah ada
dalam diri individu.
B. Kesadaran untuk Menguasai Keterampilan dan Pengetahuan yang menjadi Program
Sekolah
Hakikat dari kesadaran diri membangun rasa tanggung jawab. Kesadaran diri berarti
mengetahui dengan tepat apa yang sedang kalian alami. Kesadaran diri menimbulkan
respons dan sikap antisipasi, sehingga kalian mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi
yang sedang dan akan terjadi. Kesadaran diri secara positif membangun sikap tanggung
jawab dalam diri kalian. Kehidupan memiliki 3 (tiga) jenis pintu gerbang yang harus
diwaspadai sebagai berikut.
1. Telinga
Telinga berfungsi untuk mendengar dengan seimbang dan menyimak dengan benar.
Penting sekali untuk menyaring setiap kebenaran informasi yang diterima, karena itu
membentuk penafsiran dan pemahaman terhadap situasi yang terjadi.
2. Mata
Mata berfungsi untuk merekam apa yang dilihat dan menyimpannya ke dalam memori
otak. Pengalaman dan persepsi yang dimiliki segera menyimpulkan informasi tersebut
dan menstimulasi respons kalian.
3. Hati (Sumber Kehidupan)
Hati nurani yang murni memiliki kepekaan intuisi yang kuat untuk merasakan hal-hal
yang tidak ditangkap oleh penglihatan dan pendengaran lahiriah kalian. Hati yang
terjaga dari hal-hal negatif akan memiliki tingkat kesadaran nurani yang tinggi.
Didalam sekolah selain pendidikan formal pada pagi hari, ada juga kegiatan yang
dilaksanakan sore hari sebagai tambahan berupa kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler
yang biasa dilaksanakan di sekolah sebagai berikut.
1. Pramuka. 6. Drum band
2. PKS. 7. Karawitan
3. PMR. 8. Karya ilmiah remaja.
4. Olahraga. 9. Menari
5. TIK. 10.Musik, dan lain-lain.
Sebagai siswa yang memiliki kesadaran tinggi, tentunya kegiatan ini merupakan ajang
untuk meningkatkan kemampuan bakat yang dimiliki. Perlu diketahui bahwa keberhasilan
seseorang bukan hanya didukung dari kemampuan akademik semata, tetapi psikomotorik
atau keterampilan juga menentukan keberhasilan seseorang dalam kehidupannya kelak.
Ciri-ciri siswa yang mempunyai kesadaran untuk mengikuti program sekolah sebagai berikut.
1. Aktif dalam kegiatan OSIS.
2. Rajin mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
3. Senang mendapatkan tugas dari sekolah.
1. Bagaimana cara kalian mengelola kelemahan diri tersebut agar tidak menjadi
penghalang dalam hidup kalian?
2. Kegiatan apa saja yang kalian ikuti dalam rangka menambah pengetahuan dan
keterampilan diri?
3. Apa yang menjadi alasan kalian dalam menikuti kegiatan-kegiatan tersebut?
4. Bagaimana sikap kedua orang tua ketika kalian mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut?
5. Manfaat apa yang kalian dapatkan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut?
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
RENCANA PELAKSANAAN LANJUTAN
(RPL)
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang
Rencana Penilaian
Laiseg : Antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
(understanding) pemahaman peserta didik terhadap cara
mewujudkan hubungan sosial dengan baik dan benar
(comfortable) perasaan yang dialami peserta setelah
menerima layanan informasi tentang mewujudkan hubungan
sosial (action) rencana tindakan yang akan diambil peserta
didik setelah menerima layanan ini.
Laijapen : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 minggu
sampai 1 bulan). Peserta didik dapat mewujudkan hubungan
sosial dengan baik dan benar.
Laijapan : (Pengamatan terhadap peserta didik dalam waktu 1 semester
sampai 1 tahun). Peserta didik dapat menjalankan agama
dengan baik dan benar.
Lampiran-lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian
1. Selama ini, apakah kalian sudah menjaga etika dan moral? Jelaskan beserta contohnya!
2. Selain etika dalam masyarakat, sudahkah kalian menjaga etika dalam belajar? Jelaskan
beserta contohnya!
3. Apa kendala yang kalian temui saat menjalankan etika?
4. Apa usaha yang kalian lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
5. Apa manfaat yang kalian peroleh dengan menjaga etika dan moral?
Pilihlah dengan cara mencentang (√) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban
“TIDAK” apabila anda tidak setuju
REFLEKSI YA TIDAK
Saya merasa sangat perlu dengan materi ini
Pedoman Penilaian
Kriteria Kategori
67% - 100% pilihan ya Baik
34% - 66% pilihan ya Cukup
0% - 33% pilihan ya Kurang