Anda di halaman 1dari 18

ACARA II

SKETSA, FOTO, Dan VIDEO

Maksud/Tujuan:

Merupakan ide gambar awal untuk mengekspresikan gagasan tertentu ke dalam


gambar objek geologi. Gambar sketsa merupakan sarana komunikasi awal untuk
perancang (yang menggambar) maupun orang lain. Kadang-kadang suatu singkapan
atau pemerian sulit diuraikan dengan kalimat, tetapi akan lebih jelas apabila dilengkapi
dengan sketsa. pembuatan sketsa diperlukan untuk banyak hal, dari keadaan lapangan
misalnya bentang alam, singkapan, lintasan stratigrafi dan sebagainya, hingga sketsa
hasil pengamatan laboratorium seperti Paleontologi, Petrografi, dan sebagainya.

Sketsa sebagai kelengkapan catatan

Perekaman data geologi di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan


pencatatan lapangan dengan buku lapangan, sketsa dan foto. Seorang ahli sebaiknya
memiliki kemampuan untuk mengabadikan gejala alam, disamping cara lain seperti
penggunaan alat foto. Sketsa merupakan salah satu cara yang praktis dan mudah
disajikan sebagai kelengkapan catatan lapangan.

Menggambar sketsa pada dasarnya adalah menarik garis dengan tangan bebas, tanpa
dibantu mistar atau penggaris. Dengan demikian kualitas garis harus diperhatikan
sesuai dengan karakter dan jenis gambar yang akan disajikan. Kualitas garis yang
dibuat oleh pinsil akan ditentukan oleh tingkat kehitaman (ketebalan) garis dan lebar
garis.

Langkah-langkah kerja, untuk membuat garis lurus vertical maupun horizontal dalam
gambar sketsa, sebagai berikut.

 Tandai titik awal dan titik akhir


 Buat beberapa gerakan percobaan antara kedua titik tersebut untuk
menyesuaikan mata dan tangan dengan garis yang akan dibuat.
 Buat sketsa garis yang sangat tipis. Mulai dari titik awal sampai titik akhir
 Tujukan mata ke titik akhir
 Buat garis sketsa jadi dengan menghitamkan garis percobaan yang tipis tadi.
Pada saat ini mata ditujukan pada ujung pensil digaris percobaan
 Apabila ingin membuat garis lengkung yang bertemu dengan garis lurus, mulai
dari ujung garis lengkung tadi, untuk menghindari titik pertemuan yang tidak
tepat

Dalam membuat gambar sketsa perlu mengikuti urutan-urutan berikut ini :

 Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertical, horizontal


maupun lengkung secara tipis-tipis.
 Menggambar garis sekundernya, misalnya melukis kerangka kotak/kubus dalam
keadaan tipis.
 Menebalkan garis-garis sketsa yang sudah benar. Ketebalan sesuai dengan
karakter jenis garis yang diinginkan.
 Dalam menggambar sketsa teknik kamu akan belajar menggambar dengan arah
pandang isometris. Biasanya gambar dengan pandangan secara isometris dilihat
pada posisi miring sehingga arah pandangan yang kelihatan bisa terlihat dari
beberapa bidang yaitu bidang atas, bidang depan, dan bidang samping atau
biasa disebut pandangan depan, pandangan atas, dan pandangan samping.

Perspektif dan Teknik Pengarsiran

Dalam pembuatan sketsa (terutama untuk bentang alam atau singkapan yang lebih
luas), kesan perspketif ditonjolkan gambaran relatif terhadap jarak. Pengertian ini
mencakup beberapa kententuan :
 Makin jauh letak benda makin kecil kenampakan benda tersebut.
 Makin jauh letak benda makin kabur detail benda tersebut
 Garis-garis sejajar yang menjauhi si penglihat akan bertemu pada satu titik. Titik
temu terletak di cakrawala
 Garis-garis sejajar dengan cakrawala akan tetap sejajar, contohnya gambar
tiang listrik dan kereta api

Pengarsiran dilakukan untuk menimbulkan kesan gambaran tiga dimensi


misalnya tonjolan dan lekukan, cara yang dilakukan umumnya berupa garis-garis
atau titik-titik, cara titik membuat bayangan pada dasarnya adalah menaburi titik-titik
lebih banyak pada bagian yang gelap oleh bayangan, makin terang titik yang
ditaburkan makin sedikit. Demikian halnya dengan garis, perlu diingat bahwa jalur
garis sebaiknya mengikuti arah lekukan.
Dalam pembuatan sketsa dapat digunakn alat untuk memudahkan dan
mendapatkan hasil lebih baik, seperti meja gambar atau alas gamba, bingkai
gambar, dan lain-lain. Bingkai gambar seperti bingkai lukisan tetapi diberi kawat
dan jaring grid tegak lurus jika bingkai ini diarahkan pada bentang alam, maka dapat
membuat sketsa yang lebih baik, dengan perbandingan tinggi dan lebar yang lebih
tepat pula.

SKETSA BENTANG ALAM

Pada sketsa bentang alam untuk mencapai kesan perspektif dilakukan tahapan sebagai
berikut :

1. Menentukan letak garis cakrawala


a. Letak cakrawala tinggi terhadap gambar, didapatkan perspektif “pandangan
burung terbang”
b. Letak cakrawala lebih kurang 2/3 dari batas bawah gambar, pengamatan
seolah berada di ketinggian dan memandang ke bawah
c. Letak cakrawala membagi dua bidang gambar (pandangan horisontal).
Penggambar ltaknya rata terhadap yang digambar
d. Letak cakrawala lebih rendah terhadap gambar didapatkan perspektif
“pandangan katak” . letak cakrawal lebih kurang 1/3 dari batas bawah
gambar, penggambar seolah-oleh berada pada suatu kaki bukit dan
memandnag ke atas.
Dengan memakai letak berbagai cakrawala ini dapat diperoleh kesan
persperkti terhadap arah pandangan ke bawah, horizontal atau ke atas.
Gambar 2. Penentuan garis cakrawala
Gambar 3. Sketsa bentang alam

2. Membagi bidang pandangan


Bidang muka (fore ground) merupakan bidang yang paling dekat dengan sisi
penggambar, dapat ditimbulkan garis yang lebih tebal, pebandingan yang lebih
besar, dan warna yang segar, dalam penggambaran tidak perlu detail untuk tidak
menutupi sasaran gambar yang sesungguhnya (bidang gambar), bidang gambar
merupakan bidang utama di mana sasaran gambar diletakkan,
Garis-garis jelas, teliti dan bermakna, utamakan garis-garis yang mengandung
arti geologi seperti bentuk bukit, tekstur lereng, dan batas litologi, timbulkan
kesan dalam gambar yang mencerminkan karakter morfologi daerah tersebut.
Proporsi dimensi bukit dan lembah sangat penting.
Latar belakang (back ground) merupakan bidang yang letaknya terjauh,
garis-garis dibuat tipis dan agak kabur. Pada umumnya dapat dikatakan
permukaan bentang alam yang halus dapat dinyatakan dengan titik yang merat
atau garis-garis yang menerus, sedangkan permukaan kasar dengan titik-titik
kasar tak merata atau garis putus-putus
Hal terbaik dalam membuat sketsa dengan bayangan pada pagi hari antara
pukul 09.00-11.00 pada saat matahari condong terhadap bentang alam.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sketsa bentang alam :
a. Pemilahan batas-batas pada bentang alam yang akan digambar dengan
mengingat faktor-faktor geologi dan sketsa gambar
b. Pengamatan bentuk bentang alam
c. Perbandingan (proporsi) dari unsur-unsur bentang alam (gunung bukit,
lembah, gawir dan lain-lain)
d. Unsur-unsur geologi yang tampak pada bentang alam tersebut (perlapisan
batuan, kekar, warna, dan vegetasi)
e. Perbedaan keterjalan lereng yang disebabkan oleh macam batuan, struktur
geologi dan erosi
f. Interpretasi gejala geologi yang penting seperti rekonstruksi garis utama
lapisan batas kontak instrusi, bidang sesar, dan lain-lain
g. Lokasi pandangan dan arah gambar.
Judul sketsa akan mencakup hal-hal tersebut di atas dan disertai pesan
khusus bagi pembaca berupa keterangan gambar. Pada sketsa bentang
alam diutamakan penggunaan garis-garis sederhana tetapi dapat
mencerminkan gejala-gejala geologi dengan jelas.

Gambar 1. Penggambaran sketsa


Tugas Sketsa Bentang Alam
1. Field Trip
2. Buat di kertas gambar A3 (dengan tekstur kasar)
3. Gunakan pensil untuk sketsa
4. Jenis pensil HB dan B

Nama : Diperiksa Disetujui


NIM : Asisten : Dosen :

Nama : Diperiksa Disetujui


NIM : Asisten : Dosen :
Nama : Diperiksa Disetujui
NIM : Asisten : Dosen :

Nama : Diperiksa Disetujui


NIM : Asisten : Dosen :
SKETSA SINGKAPAN

Sketsa singkapan dimaksudkan untuk menonjolkan atau memperinci suatu


singkapan dan dapat dikemukakan penafsiran mengenai gejala geologi yang ada.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sketsa singkapan :

 Pengamatan gejala struktur (bidang perlapisan, bidag sesar, sumbu-sumbu


sesar kolom)
 Macam-macam batuan (batuan sedimen, batuan beku, batuan metamorf
berfoliasi
 Dimensi singkapan dan gejala struktur Lokasi singkapan dan skala gambar
 Skala garis, suatu sketsa singkapan yang tidak dilengkapi dengan skala garis
yang akan menjadi tidak berarti.

Tugas Sketsa Bentang Alam


5. Field Trip
6. Buat di kertas gambar A3 (dengan tekstur kasar)
7. Gunakan pensil untuk sketsa
8. Jenis pensil HB dan B

Nama : Diperiksa Disetujui


NIM : Asisten : Dosen :
Nama : Diperiksa Disetujui
NIM : Asisten : Dosen :

Nama : Diperiksa Disetujui


NIM : Asisten : Dosen :
TEKNIK MEMBUAT FOTO GEOLOGI
Selain menggunakan sketsa perekaman data geologi dapat dilakukan dengan
menggunakan foto lapangan. Fungsi dari foto lapangan yaitu untuk mendapatkan
gambar keadaan sebenarnya di lapangan selain itu hal yang kurang detail atau tidak
menonjol dilapangan dapat ditampilkan oleh foto lapangan. Dalam pengambilan foto
lapangan digunakan suatu pembanding yang terukur (misalnya palu, kompas, pulpen).
Foto lapangan akan membantu dalam menambahkan informasi yang telah diuraikan
dalam tulisan, catatan lapangan dan rekaman data geologi lainnya.

Tidak Benar Benar


GEOMORFOLOGI
Tugas
1. Fieldtrip
2. Pengambilan Foto Geologi
TEKNIK MEMBUAT VIDEO
Video adalah gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam
suatu waktu tertentu dan dengan kecepatan tertentu yang dapat ditambahkan audio
sebagai pengiring dari gambar-gambar tersebut. Gambar-gambar yang digabung
tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame
rate.
Selain itu, video merupakan teknologi yang gunanya menangkap, merekam,
memproses, mentransmisikan serts menata ulang gambar bergerak. Yang mana
biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Digital video
sendiri merupakan jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem
digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Dan biasanya
digital video direkam dalam tape, lalu didistribusikan melalui optical disc, misalnya
seperti VCD dan DVD.
Jenis-jenis Video berdasarkan tujuan pembuatannya:
 Video cerita yang bertujuan untuk memaparkan cerita.
 Video dokumenter yang bertujuan merekam sebuah kejadian atau peristiwa dalam
kehidupan.
 Video berita yang bertujuan memaparkan sebuah berita.
 Video pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran agar
mudah diserap dan dapat dimainkan ulang.
 Video presentasi yang bertujuan untuk mengomunikasikan ide atau gagasan.

Langkah-langkah Pembuatan Video


a. Menentukan Konsep Video
Sebelum memulai pembuatan video, langkah pertama yang harus dilakukan
yaitu menentukan konsep video. Video yang akan dibuat harus memiliki konsep yang
matang dan jelas sehingga dapat menghasilkan video yang baik.
b. Pembuatan Script dan Stoyboard
Berdasarkan konsep yang telah ditentukan sebelumnya maka dapat dibuat
naskah dan stoyboard yang bertujuan untuk mempermudah dalam pengambilan
gambar (shooting) agar dapat lebih terarah.
Script/Naskah adalah teks yang berisi gambaran yang akan dibuat atau tampil
di layar. Tujuannya agar seluruh pendukung dalam pembuatan video paham setiap rinci
dari video jalan cerita yang akan disampaikan. Penulisan naskah dapat disesuaikan
dengan kebutuhan yang dimengerti oleh orang yang berperan dalam pembuatan video
tersebut.
Sebelum menulis naskah, seseorang harus memahami terlebih dahulu
karakteristik media audio visual. Berikut contoh naskah :

Stoyboard adalah sketsa gambar berbentuk thumbnail yang berurutan sesuai


jalan cerita. Melalui stoyboard seluruh yang melakukan produksi dalam video tersebut
dapat melihat alur cerita dalam bentuk gambar.
Stoyboard berfungsi sebagai ungkapan kreatif dalam menyampaikan pesan dan
gagasan secara visual. Dapat ditambahakan arah gerakan pada stoyboard guna
memandu gerakan berikutnya. Selain itu juga dapat ditambahkan informasi laih berupa
huruf warna, dan tata letak sehingga pesan dan gagasan dapat diterima.
Untuk membuat stoyboard yang bagus, perlu berlatih menggambarkan
komposisi dari suatu adegan tertentu dalam bentuk gambar sketsa. Diperlukan
keterampilan menggambar dan mampu menampung beragama ide arahan dari sutrada
dalam pembuatan stoyboard.
Tidak ada yang baku dalam bentuk panel stoyboard. Pada umumnya berupa
gambar thumbnail disusun secara horisontal atau vertikal yang dilengkapi dengan
arahan visual berupa panduan informasi nomor adegan, nomor cut/panel, nomor
background, dan catatan adegan.
Gambar berikut adalah contoh stoyboard:

Contoh storyboard dengan model panel horizontal dan panel vertikal


c. Pengambilan Gambar

Setelah membuat konsep serta naskah dan storyboard, langkah selanjutnya


yaitu pengambilan gambar. Langkah ini merupakan langkah yang paling penting dalam
pembuatan video. Proses pengambilan gambar dapat dilakukan dengan mnggunakan
media seperti kamera (DSLR, Mirrorless, Action cam, dll.) ataupun handphone dan
media lain yang dapat digunakan untuk mengambil gambar dan video. Dalam
pembuatan video juga biasa digunakan alat bantu seperti tripod, monopod, gorillapod
ataupun stabilizer.

Beberapa Contoh Stabilizier

d. Editing Video

Setelah dilakukan pengambilan gambar maka langkah selanjutnya yaitu tahap


editing. Proses editing ini bertujuan untuk memperbaiki video sehingga video yang
dihasilkan akan lebih baik. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengedit
video adalah Windows Movie Maker, Adobe After Effect, Adobe Premiere Pro CC/CS,
Filmora ataupun Kinemaster.
Beberapa Aplikasi Editing Video

Anda mungkin juga menyukai