Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap manusia pasti mengalami fase pergantian dari gigi susu dengan gigi tetap.

Namun, tidak semua orang mengetahui dan mengerti proses tersebut. Seringkali gigi susu

pada anak tidak mau goyah dan tanggal. Setiap manusia akan mengalami masa pergantian

gigi geligi. Dimulai dari lahir sampai umur enam bulan (Predental Period) yang terdiri

dari fase Gum Pads dan fase Precociously Erupted Primary Teeth; dilanjutkan ke masa

gigi geligi sulung atau susu (Deciduis Dentition Period) dari usia enam bulan hingga lima

tahun. Lalu memasuki masa gigi geligi peralihan atau bercampur (Mixed Dentition

Period) di usia enam tahun hingga 12 tahun sebelum memasuki masa gigi geligi tetap

(Permanent Dentition Period).

“Pembentukan benih gigi terjadi sejak dalam kandungan di usia lima minggu. Benih

tersebut akan berkembang dan mengalami proses kalsifikasi sehingga terbentuk email dan

dentin. Proses ini memakan waktu yang panjang,” ungkapnya. Pembentukan mahkota

gigi sulung ataususu dimulai dari kandungan hingga bayi berumur beberapa bulan.

Demikian juga pembentukan akar gigi juga membutuhkan waktu yang lebih lama, bahkan

ketika gigi sudah muncul di dalam mulut, akar gigi belum seluruhnya terbentuk. Yang

harus menjadi perhatian orangtua di usia pertumbuhan anak adalah di usia enam tahun

dimana di mulailah masa peralihan, karena pada usia ini mulai tumbuh gigi geraham

pertama (Six years molar) yang posisinya tepat dibelakang gigi geraham sulung/ susu.

Dengan bertambahnya usia anak, gigi susu akan diganti secara bertahap sejalan dengan

pertumbuhan gigi tetap. Pada proses ini terjadi tekanan pada akar gigi sulung atau susu

sehingga terjadi resorpsi atau pengikisan akar gigi susu dan tulang di sekitarnya.Jika akar
gigi susu atau sulung dan tulang disekitarnya terkikis semua, maka gigi susu akan goyang

(Eksfoliating). Tapi, lanjutnya, dalam proses pergantian gigi ini, sering kali gigi sulung

atau susu tidak goyang, tetapi gigi tetap atau permanen sudah terlihat. Akibatnya jumlah

gigi terlihat lebih banyak dan berjejal. Keadaan seperti ini disebut Persistensi. “Persistensi

bisa terjadi di semua jenis gigi sulung atau susu, tetapi lebih sering terjadi pada gigi Seri

bawah, gigi taring bawah dan atas serta gigi geraham kecil.

Gambaran seperti ini sering dijumpai pada anak-anak di usia sekolah dasar Gigi

persistensi yang terjadi biasanya mengalami kegoyangan atau tidak goyang . Hal ini

biasanya karena gigi permanent atau pengganti tumbuh tidak tepat berada dibawah gigi

sulung/susu sehingga gerakan tumbuh gigi permanen tidak megikis atau hanya sedikit

mengikis akar gigi sulung. Akibatnya gigi sulung tidak goyang sekalipun gigi permanen

sudah tumbuh (terlihat). Solusinya adalah mencabut gigi sulung ini agar gigi tetap yang

tidak pada tempatnya segera menyesuaikan dan kembali berada dalam lengkung rahang

yang baik. Untuk dapat mengetahui kapan sebaiknya gigi anak dicabut, sebaiknya

berkonsultasi pada dokter gigi untuk dapat penjelasan yang tepat. Karena pergantian gigi

pada anak usia sekolah dasar sifatnya sangat individual (tiap anak berbeda-beda).

Dianjurkan untuk memeriksakan gigi anak secara berkala ketika mulai memasuki usia 2

tahun. Tujuannya untuk Dental Examination dan mengajari anak untuk terbiasa ke dokter

gigi

Anda mungkin juga menyukai