Bab 1 Sel Dan Sitoplasma PDF
Bab 1 Sel Dan Sitoplasma PDF
Sel
Semua makhluk hidup mengandung beragam jenis sel dengan fungsi utamanya adalah mempertahankan
homeostasis tubuh, yaitu mempertahankan lingkungan internal tubuh dalam keadaan relatif konstan.
Untuk melaksanakan tugas ini, sel-sel memiliki ciri struktural tertentu di dalam sitoplasmanya yang dapat
dijumpai di dalam semua sel. Karena itu, sel dapat digambarkan dalam bentukyang lebih umum dengan
berbagai organel sitoplasma. Namun, perlu diingat bahwa jumlah, tampilan, dan distribusi organel-
organel sitoplasma di dalam suatu sel bergantung pada jenis dan fungsi sel yang bersangkutan.
Membran Sel
Kecuali sel darah merah matang, semua sel mamalia mengandung sitoplasma (cytoplasma) dan inti
(nucleus). Selain itu, semua sel dikelilingi oleh membran plasma atau sel (plasmalemma atau mem-
brana cellularis), yang membentuk sawar etau batas yang penting antara lingkungan internal dan
eksternal. Di bagian dalam membran sel terdapat sitoplasma, suatu medium padat mirip-cairan yang
mengandung banyak organel, mikrotubulus, mikrofilamen, dan material yang tertelan atau granula
sekretorik yang terbungkus-membran. Pada kebanyakan sel, inti juga terletak di dalam sitoplasma.
Membran yang mengelilingi sel terdiri dari lapis-ganda fosfolipid, suatu lapisan rangkap molekul
fosfolipid. Di dalam dan terselip di antara lapis-ganda fosfolipid membran sel adaiah protein membran
integral dan protein membran perifer, yang membentuk hampir separuh dari seluruh massa mem-
bran. Protein integral menyatu dengan lapis-ganda lemak membran sel. Sebagian protein integral
menjangkau seluruh ketebalan membran sel. Ini adalah protein transmembran dan protein ini terpajan
di permukaan dalam dan luar membran sel. Protein perifer tidak menonjol ke dalam lapis-ganda fosfo-
lipid dan tidak terbenam di dalam membran sel. Protein ini berikatan dengan membran sel baik di
permukaan ekstraselular (luar) maupun intraselular (dalam). Sebagian protein perifer terikat dengan
kuat pada anyaman mikrofilamen (microfilamentum) halus di sitoskeleton sel. Di dalam membran
plasma juga terdapat molekul lemak kolesterol. Kolesterol menstabilkan membran sel, menyebabkan
membran sel lebih kaku, dan mengatur fluiditas lapis-ganda fosfolipid.
Di permukaan eksternal membran sel terdapat suatu lapisan sel yang halus dan tidak jelas yaitu
glikokaliks (glycocalyx), terdiri dari molekul-molekul karbohidrat yang melekat pada protein integral
membran sel dan muncul dari permukaan eksternal sel. Glikokaliks terutama terlihat dengan peme-
riksaan mikroskop elektron. Glikokaliks memiliki peran penting dalam pengenalan sel, perlekatan atau
adhesi antarsel, dan sebagai reseptor atau tempat pengikatan berbagai hormon dalam darah.
Organel Sel
Setiap sitoplasma sel mengandung banyak organel, masing-masing melakukan fungsi metabolik khusus
yang esensial untukmempertahankan homeostasis dan kehidupan sel. Organel-organel sitoplasma yang
penting seperti nukleus, mitokondria, retikulum endoplasmilg kompleks Golgi (complexus golgiensis) ,
lisosom, dan peroksisom juga dikelilingi oleh selaput mirip membran sel. Organel yang tidak dibungkus
oleh membran antara lain adalah ribosom, corpusculum basale (basal body) , sen:uiol, dan sentrosom.
Mitokondria
Mitokondria (mitochondria) adalah struktur bulat, oval, atau memanjang yang variabilitas dan jum-
lahnya bergantung pada fungsi sel. Setiap mitokondria (tunggaf mitochondrion) terdiri dari membran
luar dan membran dalam. Membran dalam memperlihatkan banyak lipatan yaitu krista (cristae). Pada
sel-sel penghasil-protein, krista ini menonjol ke interior organel seperti rak (shelves). Pada sel penghasil-
steroid misalnya sel korteks adrenal atau sel interstisial testis, krista mitokondria berbentuk tubulus.
Retikulum endoplasmik
Retikulum endoplasmik (reticulum endoplasmicum) di dalam sitoplasma adalah suatu jalinan luas
kantong, vesikel, dan tubulus gepeng yang saling berhubungan yaitu sisterna (cisternae). Retikulum
endoplasmik mungkin kasar atau halus. Predominasi dan distribusi organel ini bergantung pada fungsi
sel.
Retikulum endoplasmik kasar (reticulum endoplasmicum granulosum) ditandai oleh banyak
sisterna gepeng yang saling berhubungary dengan permukaan sitoplasmanya ditutupi oleh granula-
granula gelap yang disebut ribosom. Adanya ribosom membedakan retikulum endoplasmik kasar, yang
memanjang dari selubung nukleus di sekeliling inti hingga seluruh sitoplasma. Sebaliknya, retikulum
endoplasmik halus (reticulum endoplasmicum non granulosum) tidak mengandung ribosom, dan
organel ini terutama terdiri dari tubulus-tubulus yang saling berhubungan atau membentuk anastomosis.
Pada kebanyakan sel, retikulum endoplasmik halus bersambungan dengan retikulum endoplasmik
kasar.
Aparatus Golgi
Aparatus Golgi (apparatus golgiensis) juga terdiri dari suatu sistem sisterna (cisternae) yang
terbungkus-membran, halus, gepeng, bertumpulg dan sedikit melengkung. Namurl sisterna-sisterna ini
terpisah dari sisterna retikulum endoplasmik. Pada kebanyakan sel, aparatus Golgi memiliki polaritas. Di
dekat aparatus Golgr, banyak vesikel kecil dengan protein yang baru disintesis dari retikulum endoplas-
mik dan selanjutnya pindah ke aparatus Golgi untuk pemrosesan lebih lanjut. Sisterna Golgi yang terletak
paling dekat dengan vesikel yang sedang terbentuk adalah cis facies atau konveks aparatus Golgi. Sisi
aparatus Golgi yang berlawanan adalah sisi konkaf dalam yang matur atau trans facies. Vesikel dari
retikulum endoplasmik berpindah melalui sitoplasma ke sisi cis aparatus Golgi dan keluar dari sisi trans
untuk mengangkut protein ke berbagai tempat di dalam sitoplasma sel.
Ribosom
Ribosom (ribosoma) adalah granula kecil padat-elektron yang terdapat di sitoplasma sel; ribosom tidak
dibungkus oleh membran. Pada sel tertentu, terdapat ribosom bebas dan ribosom terika! seperti yang
terlihat di dalam sisterna retikulum endoplasmik. Ribosom berperan penting dalam sintesis protein
dan paling banyak di sitoplasma sel penghasil-protein. Ribosom melakukan peran penting dalam mem-
baca atau menerjemahkan pesan genetik tersandi dari nukleus untuk urutan asam amino protein yang
kemudian disintesis oleh sel. Ribosom bebas atau tidak terikat menyintesis protein untuk digunakan di
dalam sitoplasma sel. Sebaliknya, ribosom yang melekat pada membran retikulum endoplasmik mem-
bentukprotein yang dikemas dan disimpan di dalam sel sebagai lisosom, atau dilepaskan dari sel sebagai
produk sekretorik.
Lisosom
Lisosom (lysosoma) adalah organel yang dihasilkan oleh aparatus Golgi dengan bentuk d.an ukuran yang
sangat bervariasi. Organel ini mengandung berbagai enzim hidrolisis atau digestif yaitu hidrolase asam.
Untuk mencegah lisosom mencerna sitoplasma dan isi sel, suatu membran memisahkan enzim-enzim
litik di dalam lisosom dari sitoplasma. Fungsi utama lisosom adalah pencernaan intraselular atau
fagositosis bahan-bahan yang masuk ke dalam sel. Lisosom mencerna mikroorganisme, debris sel, sel,
dan organel sel yang tua, rusak, atau berlebihan, misalnya retikulum endoplasmik kasar atau mitokondria.
Sewaktu pencernaan intraselular, membran membungkus bahan-bahan yang dicerna. Membran lisosom
kemudian menyatu dengan bahan yang ditelan, dan enzim-enzim hidrolitik dikeluarkan ke dalam vakuol
yang terbentuk. Setelah isi lisosom tercerna, debris yang tidak tercerna di dalam sitoplasma ditampung
dalamvesikelbesarterbungkus-membranyang disebut corpusculumresidual e (residualbodT). Llsosom
banyak ditemukan di sel fagositik misalnya makrofag dan sel darah putih spesifik (leukosit).
Peroksisom
Peroksisom (peroxysoma) adalah organel sel yang mirip dengan lisosom, tetapi lebih kecil. Organel ini
ditemukan pada hampir semua jenis sel. Peroksisom mengandung beberapa jenis oksidase, yaitu enzim
yang mengoksidasi berbagai bahan organik untuk membentuk hidrogen peroksida, suatu produk yang
sangat sitotoksik. Peroksisom juga mengandung enzim katalase, yang mengeliminasi hidrogen peroksida
yang berlebihan dengan menguraikannya menjadi molekul air dan oksigen. Karena penguraian hidrogen
peroksida berlangsung di dalam organel yang sama, peroksisom melindungi bagian sel lainnya dari
produk sitotoksik ini. Peroksisom banyak terdapat di sel-sel hati dan ginjal, tempat sebagian besar bahan
toksik dikeluarkan dari tubuh.
Sitoskeleton Sel
Sitoskeleton (cposkeleton) sel terdiri dari suatu jaringan filamen dan tubulus protein halus yang
meluas di seluruh sitoplasma. Struktur ini berfungsi sebagai kerangka struktural sel. Sitoskeleton sel
dibentuk oleh tiga jenis protein berfilamen yaitu mikrofilamen, filamen intermediat, dan mikrotubulus.
Kompleks taut memiliki beragam fungsi, bergantung pada morfologi atau bentuknya. Pada epitel
yang melapisi lambung, usus, dan kandung kemih, zonula occludens (tight junction) mencegah
masuknya zat kimiawi korosif atau produk sisa di antara sel dan ke dalam aliran darah. Dengan
cara ini, sel membentuk suatu sawar epitel. Zonula occludens terdiri dari protein transmembran
yang menyatukan membran luar sel-sel yang berdekatan. Demikian juga, zonula adherens
mencegah pemisahan sel, yang melekatkan protein transmembran pada protein sitoskeleton dan
mengikat sel yang berdekatan. Desmosom (desmosoma) adalah struktur berbintik (spotlike) yang
paling sering ditemukan di epitel kulit dan serat otot jantung. Di sini, sel-sel mendapat stres
mekanis yang besar. Di organ-organ ini, desmosom mencegah sel-sel kulitterpisah satu sama lain
dan sel-sel otot jantung robek sewaktu kontraksijantung. Desmosom mem iliki protein transmembran
yang memanjang ke dalam ruang interselular di antara membran sel yang berdekatan untuk
Kompleks taut lainnya adalah hemidesn rosom (hemi desmosoma)dan nexus (gap junction).
Hemidesmosom adalah separuh desmosom dan terdapat di dasar sel epitel. Di sini, hemidesmosom
melekatkan sel epitel pada membrana basalis dan jaringan ikat di sekitar. Membrana basalis tercliri
dari lamina basalis dan serat retikular jaringan ikat (lihat Cambar 1.3).
Nexus juga merupakan struktur berbintik (spot/ike). Membran plasma di nexus terletak sdngdt
berdekatan, dln kanai cairan yang kecil yailu konekson (connexona) menghubungkan sel-sel yang
berdekatan. Kanal cairan ini penting untuk komunikasi antarsel yang sangat cepat, khususnya sel
otot jantung elan selsaraf, tempal,tr:aiismisi im$uls ying'ceijat:metitri sel atau akson agar leriadi
ir
7 Lumen
-rF 8 Mikrovili
iti, '11
i: "ft 9 Corpusculum basale
2 Corpusculum basale
(basal body)
(basal body) ;##h; 10 Membran sel
3 Kompleks taut
4 Vesikel
5 Mitokondria
11 Retikulum
endoplasmik kasar
6 Vinculum
sarcoplasmicum
(dense body)
12 Nukleus
13 Kromatin
r 1"'ri"Hiltl,ffi$#rH,{ltrll:a'ffiEiE r",l' ;1"i
4 Mikrovili
5 Silia dengan
mikrotubulus
1 Mitokondria
2 Kompleks t?ut
a. Zonula occludens
b. Zonula adhaerens
c. Desmosom
+'
6 Vesikel
, ,.ift ri
3 Membran sel
Pelipatan (infolding) membran sel basal dan lateral yang dafam hanva terlihat dengan mikrosko-p
elektron. Lipatan ini dijumpai di sel-sel tubuh tertentu, dengan fungsi utamanya adalah mengangkut
ion menembus membran sel. Sel-sel di tubulus gin.ial (tubulus kontortus proksimal dan,tubulus
kontortus distal) secara selektif mengabsorpsi komponen yang bernutrisi atau berguna dari filtrat
glomerulus dan menyimpannya di dalam tubuh. Pada saat yang sama, sel ini membuang produk
sisa metabolik yang tidak berguna atau toksik misalnya urea dan metabolit obat.
Karena sel.sel ini mengangkut banyak ion menembus membrannll4 sel*el ini memerlukan
banyak energi, yang dihasilkan oleh pompa Na*/K* ATPase yang terikat pada memb'ran sel basal
dan lateral yang berlipat. Untuk melakukan fungsi vital ini, banyak energi kimia diperlukan.
Banyak mitokondria yang terletak di lipatan basal secara terus rnenerus memasok sel dengan
sumber energi (ATP) yang menggerakkan pompa ini untuk transpor membran. Lipatan membran
sel basalyang serupa juga ditemukan diductus striatus glandulae salivarie. Kelenjar ini menghasilkan
air liur, yang kemudian dimodifikasi oleh transpor selektif berbagai ion menembus membran sel
sewaktu air Iiur mengalir mele,,r,,ati duktus ini r-nenuju duktus ekskretor:ius yang lebih besar.
6 Vinculum
sarcoplasmicum
1 Membran sel (dense body)
7 Nukleolus
2 Serat 8 Nukleus
jaringan ikat
9 Kromatin inti
11 Sisterna
4 Nukleus retikulum
fibroblas endoplasmik
14 Mitokondra
GAMBAR 1.3
.r! ,n,i'J"'+i!l
8 Nukleolus
1 Nukleus
2 Selubung nukleus
9 Kromatin inti
3 Pori nukleus
10 Mitokondria
4 Mitokondria
11 lnterdigitasi
membrana basalis
5 Pelipatan
membrana basalis
12 Hemidesmosom
6 Hemidesmosom
3 Mikrotubulus
dalam silia
4 Corpusculum
basale (badan
basal)
4 Sitoplasma
5 Vesikel
6 Pori nukleus
::+.ffi
=-.=-,€=
2 Pori nukleus
7 Kromatin inti
8 Nukleus
Silia
Silia adalah modifikasi permukaan sel yang sangat motil pada sel yang melapisi organ pernapasan,
tuba uterina, dan duktus eferen di testis. Silia masuk ke dalam corpusculum basale (basal body).
Fungsi utama silia adalah menyapu atau menggerakkan cairan, sel, atau partikel di permukaan sel.
Di paru-paru, silia membersihkan saluran napas dari partikel atau inukus. Di tuba uterina, silia
menggerakkan sel telur dan sperma di sepanjang saluran, dan di testis, silia menggerakkan sperma
matang menuju epididimis.
Motilitas yang diperlihatkan oleh silia disebabkan oleh pergeseran pasangan mikrotubulus
yang berdekatan di bagian tengah silia. Masing-masing dari sembilan pasangan di silia terdiri dari
dua jenis serat yaitu A dan B. Dua filamen mirip-jari yang menjulur dari serat A, mengandung
protein motorik dinein, yang memperlihatkan aktivitas ATPase. Protein ini menggunakan energi
dari hidrolisis ATP untuk menggerakkan silia. Penjuluran dinein dari satu pasangan yang berikatan
dengan serat B dari pasangan yang berdekatan, menimbulkan pergeseran diantara pasangan dan
menyebabkan pergerakan si lia.
Mikrovili
Berbeda dari silia, mikrovili adalah struktur nonmotil. Mikrovili sangat berkembang di permukaan
apikal selepitel usus halus dan ginjal. Disini, fungsi utama mikroviliadalah mengabsorpsi nutrien
dari saluran pencernaan usus halus atau filtrat glomerulus di ginjal.
Nukleus, Nukleolus, dan Pori Nukleus
Nukleus adalah pusat kontrol sel; nukleus menyimpan dan memroses sebagian besar informasi
genetik sel. Nukleus mengatur seluruh aktivitas sel melalui proses sintesis protein dan akhirnya
mengontrol karakteristik struktural dan fungsional masing-masing sel. Bahan genetik sel, asam
deoksiribonukleat (DNA), terlihat di dalam sel dalam bentuk kromatin. Ketika sel sedang tidak
aktif menghasilkan protein, DNA tidak padat dan tidak terwarnai.
Nukleolus adalah struktur tidak terbungkus-membran yang terpulas-gelap di dalam nukleus.
Di suatu sel mungkin terlihat satu atau lebih nukleolus. Fungsi nukleolus adalah dalam sintesis,
pemrosesan, dan pembentukan ribosom. Di nukleoli, asam ribonukleat (RNA) ribosom dihasilkan
dan,berikatan dengan protein untuk membentuk subunit ribosom. Subunit ribosom ini kemudian
diangkut ke sitoplasma sel melalui pori nukleus untuk membentuk ribosom. Karena itu, nukleoli
tampak jelas di sel-sel yang menyintesis banyak protein.
Pori nukleus mengatur transpor makromolekul masuk dan keluar nukleus. Membran pori
nukleus, seperti membran sel Iainnya, memperlihatkan permeabilitas selektif. Karena itu, sebagian
molekul yang lebih besar melewati pori melalui mekanisme transpor aktif.
Mitokondria
Organel ini menghasilkan sebagian besar molekul berenergi-tinggi adenosin trifosfat (ATP)yang
terdapat di sel sehingga dianggap sebagai sumber tenaga sel. Banyaknya krista di mitokondria
menambah luas permukaan membran dalam. Krista mengandung sebagian besar enzim rantai
pernapasan misalnya ATP sintetase, yang berperan dalam respirasi sel (fosforilasi oksidatifl dan
pembentukan ATP. Krista dikelilingi oleh matriks mitokondria (matrix mitochondrialis) amorf.
Matriks mengandung enzim; ribosom, dan suatu molekul DNA sirkular kecil yaitu DNA
mitokondr,ia
Sel+el )1ang sangat aktif melakukan metabolisme, misalnya otot rangka dan otot jantung,
mengandung banyak mitokondria. Sel-sel ini membutuhkan dan menggunakan ATP dalam jumlah
besai. Di'sel-sel berenergi-tinggi ini, mitokondria juga memiliki lebih banyak krista, sedangkan di
sel dengan metabolisme energi-rendah, jumlah mitokondria lebih sedikit dengan krista yang
kurang berkembang
5 Membran luar
1 Mitokondria mitokondria
(potongan memanjang)
6 Krista
'r! .:+
3 Ribosom bebas ,iil+ ' r
8 Sitoplasma
4 Mitokondria
9 Membran luar
(potongan melintang)
mitokondria
12 Kromatin inti
5 Mikrofilamen
'13 Ribosom bebas
14 Aparatus Golgi
6 Selubung nukleus
7 Nukleus
5 Nukleus
1 Mitokondria
6 Membran sel
d4 8 Selubung nukleus
J ".
".,I
9 Matriks ekstraselular
r-i
t: 10 Interdigitasi
3 Kromatin inti membran sel
11 Membran sel
Mikrograf elektron pembesaran-kuat memperlihatkan komponen aparatus Golgi (z). Aparatus ini
terdiri dari sisterna Golgi (2) terbungkus-membran dengan banyak vesikel Golgi (vesicula golgien-
sis) ( t ) membranosa yang terletak dekat dengan ujung sisterna. Aparatus Golgi (2) biasanya memper-
Iihatkan bentuk bulan sabit. Sisi konveksnya disebut cls facies (a), dan sebaliknya, sisi konkaf, disebut
trans facies (9) aparatus Golgi (2). Mikrograf ini menggambarkan aparatus Golgi (z) di tubulus semi-
nifer testis, tempat spermatid mengalami perubahan menjadi sperma. Pada tahap transformasi ini,
aparatus Golgi (2) membungkus dan memadatkan produk sekretorik ke dalam granula akrosom (gra-
nulumacrosomaticum) (7) padat-elektron. Granulaakrosom (7) terletakdivesikelakrosom (vesicula
acrosomaticum) (S) yang melekat pada selubung nukleus (f ) di kutub anterior spermatid. Di sudut
kiri mikrograf, perhatikan sebuah sisterna pendek retikulum endoplasmik granular (kasar) (+) du"
beberapa ribosom bebas (5) di dalam sitoplasma (tt) spermatid. Membran sel (f0) mengelilingi
sel.
Aparatus Golgi
Aparatus Colgi terdapat di hampir semua sel. Ukuran dan perkembangannya bervariasi, ber-
gantung pada fungsi sel; namun, aparatus golgi merupakan sel sekretori yang sangat berkembang.
Kebanyakan protein yang disintesis oleh sisterna retikulum endoplasmik kaiar diangkut di dalam
sitoplasma sel ke cis facies aparatus Colgi, yang berhadapan dengan retikulum endoplasmik kasar.
Di dalam sisterna Colgi terdapat berbagai jenis enzim yang memodifikasi, memilah, dan mengemas
protein untuk tujuan yang berbeda-beda di dalam sel. Sewaktu molekul protein bergerak melalui
berbagai sisterna Golgi, gula ditambahkan ke dalam protein dan lemak untuk membentuk
glikoprotein dan glikolipid. Protein juga ditambahkan ke dalam lemak untuk membentuk
lipoprotein. Sewaktu molekul sekretorik mendekati pintu keluar atau trans facies sisterna Colgi,
molekul ini mengalami modifikasi, pemilahan, dan pengemasan lebih lanjut sebagai vesikel
terbungkus-membran, yang kemudian terlepas dari sisterna Colgi. Sebagian vesikel sekretorik
menjadi lisosom. Yang lainnya bermigrasi ke membran sel dan menyatu dengan membran sel itu
sendiri, sehingga ikut membentuk protein dan fosfolipid membran. Cranula sekretorik lainnya
menjadi vesikel yang terisi oleh produk sekretorik untuk diangkut keluar sel.
1 Vesikel Golgi 6 Selubung nukleus
spermatid
#r*ffi
Mp,* i*
7 Granula akrosom
2 Sisterna
aparatus Golgi
8 Vesikel akrosom
3 Crs facies
aparatus Golgi
9 Irans faiies
4 Sisterna retikulum aparatus Golgi
endoplasmik kasar
10 Membran sel
5 Ribosom O"O^r4 r{' 11 Sitoplasma sel
'ilif
:1.1i4s1.
Membran Sel
o Terdiri dari lapis-ganda fosfolipid dan protein membran integral (transmembran)
o Protein membran perifer terletak di permukaan luar dan dalam sel
o Protein perifer melekat pada mikrofilamen sitoskeleton
o Molekul kolesterol dalam membran sel menstabilkan membran sel
e Glikokaliks karbohidrat melapisi permukaan sel
r Glikokaliks penting untuk pengenalan sel, adhesi sel, dan tempat pengikatan reseptor
Organel Sel
Mitokondria
o Dikelilingi oleh membran sel
o IGista mirip-rak di dalam sel penghasil-protein dan krista tubular di dalam sel penghasil-steroid
o Terdapat di semua sel, terutama banyak dijumpai pada sel yang tingkat metabolismenya tinggi
o MenghasilkanmolekulATP berenergitinggi
o Krista mengandung enzim rantai pernapasan untuk pembentukan AIP
o Matriks mengandung enzim, ribosom, dan DNA sirkular mitokondria
26
Retikulum Endoplasmik Halus
o Tidak mengandung ribosom dan terdiri dari tubulus-tubulus yang saling berhubungan
o Ditemukan dalam sel yang menyintesis fosfolipid, kolesterol, dan hormon steroid
o Di se1 hati, berproliferasi untuk menginaktifkan atau mendetoksifikasi zat kimiawi yang mem-
bahayakan
o Di serat otot rangka dan jantungr menyimpan kalsium di antara kontraksi
Aparatus Golgi
r Terdapat di semua sel, sel sekretori yang sangat berkembang
o Terdiri dari tumpukan sisterna yang melengkung dengan sisi konveks sebagai cis facies
o Sisi konkafyang matur adalah trans facies
o Enzim sisterna memodifikasi, memilah, dan mengemas protein
o Menambahkan gula ke dalam protein dan lemak untuk membentuk glikoprotein, glikolipid, dan
lipoprotein
o Granula sekretorik dimodifikasi, dipilah, dan dikemas dalam membran untuk diangkut ke luar sel
atau untuk lisosom
Ribosom
o Berada dalam keadaan bebas dan terikat (di retikulum endoplasmik)
o Paling banyak di dalam sel penghasil-protein
o Menyandikan pesan genetik dari nukleus untuk urutan asam amino dalam sintesis protein
r Ribosom bebas menyintesis protein untuk digunakan oleh sel
o Ribosom terikat menyintesis protein yang dikemas untuk diangkut atau disimpan di sel sebagai
lisosom
Lisosom
r Terisi oleh enzim hidrolisis atau digestif
o Terpisah dari sitoplasma oleh membran
o Berfungsi dalam pencernaan intraselular atau fagositosis
o Mencerna mikroorganisme, debris sel, sel tua, atau organel sel
r Corpusculum residuale (r esidual b o dy) terllhat setelah fagositosis
o Sangat banyak pada sel fagosit dan sel darah putih tertentu
Peroksisom
r Mengandung oksidase yang membentuk hidrogen peroksida sitotoksik
. Mengandung enzim katalase untuk mengeluarkan ketrebihan hidrogen peroksida
o Banyak di sel hati dan ginjal, yang mengeluarkan sebagian besar bahan toksik
Sitoskeleton Sel
Mikrofilamen
o Mikrofilamen paling tipis di sitoskeleton
o Terdiri dari protein aktin
o Tersebar di seluruh sel dan digunakan sebagai jangkar pada sambungan sel
o Membentuk inti mikrovili dan trama cytoskeletalis terminalis (terminal web) dr apeks sel
Filamen lntermediat
o Lebih tebal daripada mikrofilamen
o Sel epitel mengandung filamen keratin
o Filamentum vimentini ditemukan di sel mesenkim
o Filamentum desmini ditemukan di otot polos dan rangka
o Gliofilamentum ditemukan di sel astrosit sistem saraf
o Filamentum lamini ditemukan di membran nukleus
Mikrotubulus
o Filamen terbesar di sitoskeleton
o Terdiri dari tubulin cr dan p
o Berasal dari sentrosom
o Paling banyak ditemukan di silia dan flagela
Permukaan Sel
Kompleks Taut
o Zonulaoccludens (tight junction) membentuk sawar epitel yang efektlf
o Protein transmembran menyatukan membran luar sel yang berdekatan untuk membentuk zonula
occludens
o Di zonula adhaerens, protein transmembran melekat pada sitoskeleton dan mengikat sel yang
berdekatan
o Desmosom adalah struktur berb intlk (spotlike), sangat menonjol di dalam sel kulit dan jantung
o Desmosom melekatkanselmelaluiproteintransmembranyangmemanjangke dalamruanginterseluler
di antara sel-sel yang berdekatan
o Nexus (gap junction) adalah struktur berbintlk(spotlike) dengan kanal cairan yang disebut konekson
o Ion danzatkimia berdisfusi melalui konekson dari sel ke sel
o Nexus memungkinkan terjadinya komunikasi antarsel yang cepat untuk sinkronisasi fungsi
Silia
. Modifikasi permukaan apikal motil
o Melapisi sel-sel di organ pernaPasan, tuba uterina, dan duktus eferen testis
o Motilitas disebabkan oleh pergeseran pasangan mikrotubulus
o Protein motorik dinein menggunakan ATP untuk menggerakkan silia
Mikrovili
o Modifikasi permukaan apikal nonmotil
o Berkembang baik dalam usus halus dan ginjal
o Fungsi utama adalah absorpsi
(1) an
Epithelium stratificatum Trachea
Oesophagus
squamosum non
cornificatum Cilia
Membrana
Epithelium
basalis pseudostratificum
Tunica mucosa
Tela submucosa
t_
I lunrca ]
Tunica mucosa
rn
v \9
Gaster i':r lntestinum tenue
viili
Epithelium
columnare
runi"" Tunica mucosa
] Tela submucosa
basalis
Tela sul
I tuni",
muscularis
_l
Tunica
Tunica serosa
Tunica
se rosa Mesothelium
(epithelium simplex squamosum)
Mesothelium
(epithelium simplex squamosum)
o
Vesica urinaria
l transi
-l
aerms otot polos
I dan jaringan ikat
I interstisial
Epithelium stratificatum
squamosum cornificatum
Membrana
basalis Glandula sudorifera
Stratum papillare
30