Anda di halaman 1dari 37

TECHNOPRENEURSHIP

Dosen Pengampu : LALANG ERAWAN M.Kom

PROPOSAL START UP APLIKASI BISNIS YORONGSOK.IN : INOVASI


DIGITAL UNTUK PENGEPULAN RONGSOKAN BAGI MASYARAKAT
DAN PENGEPUL

Diusulkan oleh:
Anabella Dhara Agusta A12.2017.05836 Angkatan 2017
Atiqillah A12.2017.05838 Angkatan 2017
Aditya Gana Reynara A12.2017.05840 Angkatan 2017
Tatas Yustinam H. A12.2017.05854 Angkatan 2017

KELOMPOK : A12.6504

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO


SEMARANG
2019

ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan .................................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.5 Manfaat .................................................................................................. 4
1.6 Luaran .................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Teknologi Progressive Web Apps (PWA) ............................................. 7
2.2 Android .................................................................................................. 9
2.3 Ilustrasi Produk Start up YORONGSOK.IN ....................................... 10
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................... 10
3.1 Identifikasi masalah ............................................................................. 10
3.2 Studi Lapangan .................................................................................... 10
3.3 Analisa ................................................................................................. 10
3.4 Rancang Bangun .................................................................................. 11
3.5 Implementasi ........................................................................................ 11
3.6 Pengujian.............................................................................................. 11
3.7 Evaluasi ................................................................................................ 11
3.8 Publikasi............................................................................................... 12
BAB 4 JADWAL KEGIATAN............................................................................. 12
4.1 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 12
BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN ....................................................................... 14
BAB 6 ASPEK PEMASARAN ............................................................................ 15
BAB 7 TIM MANAJEMEN ................................................................................. 25
7.2 Deskripsi Bagian .................................................................................. 25
7.3 Analisis Sumber Daya.......................................................................... 26
BAB 8 PROYEKSI KEBERHASILAN ............................................................... 27
8.1 Pendapatan Tahun Pertama .................................................................. 27
8.2 Kondisi Optimis Tahun Pertama .......................................................... 29

iii
BAB 9 MANAJEMEN RESIKO .......................................................................... 30
9.1 Analisis SWOT .................................................................................... 30

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rongsok atau rongsokan menurut di Kamus Besar (KBBI) adalah “rusak
sama sekali”. Jadi, rongsok merupakan barang barang sisa dari rumah tangga yang
sudah rusak maupun sudah tidak terpakai lagi. Rongsok bisa juga disebut barang
bekas. Contoh barang bekas yaitu seperti : lemari bekas, botol bekas, koran atau
majalah bekas, sofa bekas, dan sebagainya.
Semua barang yang sudah tidak layak dipakai dalam rumah tangga sering
dibuang ataupun dibakar. Namun disisi lain, barang bekas atau biasa disebut
dengan rongsokan itu sebenarnya masih bernilai jual yang relatif tinggi dan semua
barang bekas itu masih bisa untuk dimanfaatkan. Rongsokan-rongsokan tersebut
nantinya akan didaur ulang untuk dibuat benda-benda yang lain. Pemanfaatan
rongsokan untuk didaur ulang sangat baik untuk lingkungan, karena dengan
memanfaatkan barang-barang tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Tukang rongsok dalam bahasa sehari hari adalah orang yang
mengumpulkan barang bekas dari semua jenis, barang yang biasanya nanti di jual
kembali dalam bentuk kiloan, barang ini bisa berupa apa saja, seperti peralatan
rumah tangga sampai sampah yang sudah tidak berguna.
Pada periode 1990an, masyarakat masih menganggap tukang rongsok
adalah tabu sebagai sebuah pekerjaan, tidak banyak masyarakat yang menggeluti
pekerjaan itu. Masyarakat sangat malu dan enggan bahkan dikucilkan ketika
bekerja menjadi tukang rongsok. Di teritorial kota, komunitas tukang rongsok
berada pada satu komplek perumahan. Sementara di desa langka yang bekerja
sebagai pemulung.
Pada periode 2000an, ketika masyarakat semakin permisif dengan pekerjaan
ini, kuantitas masyarakat yang menggelutinya pun semakin bertambah.
Implikasinya pekerjaan ini semakin diterima sama dengan pekerjaan yang lain di
sektor informal; seperti penjual keliling, kaki lima dan pekerjaan informal lainnya.
Kondisi seperti ini menyebabkan anak-anak pun juga banyak yang terlibat
menjadi tukang rongsok. Mendapat uang lebih cepat alasan yang dikemukakan
mereka. Tidak bisa dibayangkan akibat yang ditimbulkannya 5 sampai 10 tahun
2

mendatang, apabila generasi bangsa ini, lebih menyukai pekerjaan ini


dibandingkan dengan belajar di sekolah.
Namun, sekarang sudah banyak pengepul barang bekas atau rongsokan yang
menjamur disetiap daerah. Biasanya para tukang barang bekas berburu barang
bekas dari rumah ke rumah dengan menggunakan gerobak bertuliskan tulisan "beli
barang bekas". Barang-barang bekas akan dikumpulkan di pengepul barang
rongsokan. Biasanya tempat-tempat pengumpul barang bekas rongsokan ini
mudah untuk dikenali hanya dengan melihat penampakannya. Biasanya tempat
yang mengumpulkan barang rongsokan bentuknya sangat sederhana, kotor, jorok,
dan kondisi ala kadarnya. Barang-barang bekas ditumpuk-tumpuk begitu saja atau
disatukan terlebih dahulu di dalam karung sebelum ditumpuk. Setelah suatu jenis
barang rongsokan mencapai jumlah tertentu maka barang rongsokan tersebut akan
dikirim ke pengumpul yang lain atau ke pembeli yang akan memproses barang
rongsokan menjadi sesuatu yang bernilai guna. Barang barang bekas tersebut
dihargai sesuai dengan jenis dan beratnya. Barang bekas sejenis kertas maupun
kardus biasanya dihargai pada kisaran Rp.1.000,- hingga Rp. 3.000,- per kilogram.
Sedangkan barang bekas sejenis botol plastik dihargai sekitar Rp. 2.200,- per
kilogram. Ada beberapa barang bekas yang memiliki nilai jual tinggi seperti
aluminium, besi, tembaga dan sebagainya. Harga aluminium bekas bisa mencapai
Rp. 13.000,- per kilogram. Sedangkan harga tembaga bekas bias mencapai Rp.
55.000,- per kilogram. Setelah itu, barang-barang bekas tersebut bisa diolah secara
modern maupun diolah secara tradisional tergantung pihak yang mengolah barang
rongsokan tersebut. Hasil olahan bisa berupa barang jadi maupun barang mentah
yang perlu diolah lebih lanjut menjadi sesuatu yang dapat digunakan oleh
konsumen akhir.
Dalam sistem perhitungan hasil timbangan, penjualan dan pembelian barang
di tempat pengepulan kebanyakan masih menggunakan cara yang manual. Dalam
dunia modern ini hampir semua pekerjaan sudah menggunakan sistem elektronik
ataupun mekanis. Karena sangat memudahkan kerja sekaligus mempercepat
proses kerja. Indonesia mampu menjadi basis produksi bagi pengembangan
industri perangkat telekomunikasi kelas dunia. Terlebih lagi dengan didukung
3

potensi pasar dalam negeri yang sangat besar serta sejumlah produsen komponen
lokal yang cukup kompetitif.
Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, saat ini terdapat
24 perusahaan manufaktur komponen produk ponsel dan tablet di dalam negeri.
Sementara itu, berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di
Indonesia akan tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang
tahun 2018.
Dengan memanfaatkan teknologi yang banyak berkembang saat ini dan
banyaknya pengguna aktif smartphone di Indonesia, penulis akan membuat
sebuah sistem dimana pengepulan barang bekas bisa dilakukan secara elektronik,
yaitu dengan menggunakan sebuah aplikasi berbasis andorid agar proses bisnis
pengepulan sampah dan daur ulang sampah dapat berjalan lebih efektif, efisien,
dan ekonomis serta lebih menguntungkan kedua belah pihak.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana proses bisnis pengepulan sampah jika dilakukan secara


elektronik atau melalui aplikasi ?
2. Bagaimana cara agar barang bekas tidak lama tersimpan, cepat terjual dan
bisa digunakan kembali ?
3. Bagaimana proses daur ulang barang bekas ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya ide pengepulan barang bekas berbasis aplikasi adalah :
1. Membuat aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat apabila akan
membuang barang bekas dan mendaur ulang barang bekas tersebut.
2. Memanfaatkan barang bekas untuk di daur ulang dan menjadi barang yang
bisa digunakan kembali.
3. Melakukan tahap mengumpulkan, memilah, menggunakan kembali,
mengirim dan melakukan daur ulang.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah dari penilitian ini adalah sebagai berikut:
4

1. Aplikasi ini hanya bisa digunakan pada smartphone berbasis Android.


2. Proses bisnis dengan aplikasi ini hanya melayani daur ulang sampah
anorganik.
3. Untuk saat ini aplikasi ini hanya dapat diakses di lingkungan Kota
Semarang.

1.5 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya ide pengepulan barang bekas berbasis aplikasi adalah :
1. Memudahkan masyarakat dalam mendaur ulang barang bekas.
2. Mengurangi penumpukan barang bekas di lingkungan rumah.
3. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
4. Lebih menghemat waktu karena dengan menggunakan aplikasi ini
masyarakat bisa lebih di mudahkan untuk mendaur ulang.
5. Memudakan masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan kegiatan
mendaur ulang bahan baku yang tidak terpakai.
6. Mensosialisasikan keadaan dampak dari pengolahan sampah yang tidak
optimal.
7. Membuat masyarakat paham akan kerusakan ekosistem alam sekiranya
sampah tidak terolah dengan baik.

1.6 Luaran
Luaran dari program ini yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi pengepulan barang bekas berbasis online melalui smartphone
android.
2. Karya Ilmiah yang dipublikasikan di seminar ilmiah.
5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat sekarang ini termasuk


masyarakat yang konsumtif. Banyak orang yang senang membeli barang barang
yang mereka inginkan tanpa memperhatikan aspek kebutuhan dari barang tersebut
penting atau tidak untuk kebutuhan hidup mereka. Banyak juga masyarakat yang
membeli barang barang yang sebenarnya sudah mereka miliki, hanya beda bentuk
maupun warnanya saja tetapi secara fungsional memiliki manfaat atau fungsi yang
sama. Dan sebagian besar masyarakat membeli barang yang nantinya setelah tidak
digunakan akan menjadi sampah yang sulit dan bahkan tidak bisa diurai secara
alami oleh lingkungan di masyarakat tersebut. Sampah merupakan konsekuensi
dari adanya aktivitas manusia. Jumlah atau volume serta jenis sampah sebanding
dengan tingkat konsumsi kita terhadap barang/material yang digunakan sehari-
hari. Berdasarkan Undang-Undang Pengelolaan Sampah No. 18 Tahun 2008,
sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan alam yang berbentuk padat.
Sampah anorganik seperti barang bekas (plastik, botol, kayu, kardus, dan
sebagainya) merupakan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri dalam
waktu yang singkat di sekitar lingkungan masyarakat. Maka untuk mengatasinya
diperlukan daur ulang terhadap barang-barang bekas tersebut.
Untuk mengatasi permasalahan yang sudah dipaparkan pada bab
sebelumnya, penulis membuat suatu aplikasi dengan menggunakan teknologi yang
bernama teknologi Progressive Web App. Progressive Web App atau biasa
disebut PWA sebenarnya adalah aplikasi web pada umumnya tetapi difokuskan
untuk tampilan mobile. Perbedaan web app biasa dengan PWA terletak pada load
time, dan offline experience nya. Dengan bantuan Service Worker, Anda dapat
6

menyimpan code html, css, js Anda pada semacam cache. Jadi, ketika ada user
yang sudah mengakses sekali aplikasi PWA Anda, maka user tidak perlu lagi
meload lagi html css pada halaman yang sudah diakses. Hal ini tentunya
mempersingkat load time, sehingga web app terasa lebih cepat.
Pada aplikasi yang akan kami buat terdapat fitur dimana masyarakat
dimudahkan dalam menjual barang barang bekas yang sudah tidak terpakai di
rumah. Selain bisa menjual, dengan aplikasi ini masyarakat juga bisa mendaur
ulang barang-barang bekas tersebut, bisa melakukan negosiasi harga, transaksi
jual beli barang bekas bisa ditukar dengan selain uang, misalnya barang bekas
tersebut ditukar dengan minyak goreng sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku. Setiap kali transaksi, pelanggan akan mendapatkan poin yang nantinya
bisa diuangkan atau ditukar dengan barang barang hasil daur ulang. Pelanggan
bisa mendapatkan bonus apabila si pelanggan rutin menjual dan mendaur
ulangkan barang-barang bekas mereka. Aplikasi ini akan menguntungkan kedua
belah pihak, keuntungan bagi masyarakat yaitu bisa mengurangi barang barang tak
terpakai yang dapat memenuhi rumah jika lama tertumpuk dan tidak dijual
maupun dibuang. Selain itu, bagi pengepul barang bekas juga akan
menguntungkan karena pengepul tidak perlu keliling ke setiap rumah masyarakat
untuk mencari mengepul barang barang bekas tersebut, pengepul hanya tinggal
datang ke rumah masyarakat yang akan menjual atau mendaur ulang barang
barang bekas mereka karena masyarakat tersebut sudah melakukan order atau
pemesanan melalui aplikasi agar pengepul datang kerumahnya. Jika masyarakat
ingin mendaur ulang atau memperbaiki barang bekas mereka, masyarakat juga
bisa menggunakan aplikasi ini. Dan apabila masyarakat hanya akan menjual
barang bekas saja tidak menjadi masalah karena barang bekas dari masyarakat
yang dijual akan di daur ulang menjadi barang yang unik, yang bernilai jual tinggi
dan nantinya barang yang sudah didaur ulang terebut akan dijual kembali. Alur
aplikasi yang akan dibuat yaitu apabila masyarakat akan mengepulkan rongsokan
maka masyarakat mengakses aplikasi tersebut yang langsung terhubung ke bos
pengepul (admin), dimana bos pengepul akan memberitahukan kepada para
pengepul rongsok untuk mengambil rongsokan di rumah masyarakat.
7

2.1 Teknologi Progressive Web Apps (PWA)

Teknologi PWA mengambil kelebihan dari teknologi baru yang


mengambil bagian dari aplikasi mobile dan aplikasi native. Teknologi ini
dikemukakan oleh para developer google pada saat acara I/O google di mountain
view California. Menurut Rica Handayani selaku Stayegic Partner Manager
Google Asia Tenggara, menyatakan bahwa PWA akan membuat sebuah situs
seperti aplikasi yang akan memberikan performa lebih baik. (Neha Sharma, 2015)
Progressive Web Apps (PWA) adalah aplikasi native yang mendukung hybrid
secara penuh dan aplikasi ini tidak perlu proses penginstalan terlebih dahulu
namun langsung dapat digunakan secara penuh. Program PWA memiliki banyak
kelebihan yang akan memudahkan penggunan dalam menyelami sebuah website
secara penuh. Apabila dibandingkan dengan hybrid, PWA ini penengah antara
native dan hybrid sehingga kondisinya akan lebih stabil namun tetap up to date
sesuai kondisi hybrid yang sebenarnya. Icon dapat dipasang pada bagian 8
desktop atau screenhome pada mobile agar pengguna dapat melihat notifikasi
dengna lebih mudah. Hanya saja untuk saat ini browser yang support dengan
PWA ini hanya chrome diatas 4.7. Pada dasarnya teknologi progressive web apps
bekerja layaknya aplikasi website lainnya,namun yang menjadi perbedaan dengan
teknologi aplikasi website lainnya pada PWA bekerja dengan konektivitas yang
independen. Artinya, aplikasi PWA dapat bekerja secara offline atau pada
jaringan berkualitas rendah dengan adanya service worker. Tentu saja selain
mampu berjalan di koneksifitas rendah atau offline, PWA juga menggunakan
teknologi instant loading yang membuat aplikasi website tersebut
8

berjalan dengan cepat, screenhome dimana aplikasi website tersebut dapat


dijadikan icon pada desktop atau homescreen dan notifikasi yang artinya pada
PWA dapat menampilkan pemberitahuan kepada pengguna tentang adanya
pembaruan informasi pada aplikasi website tersebut. PWA akan bekerja dengan
meload file HTML, CSS dan javascript minimum yang diperlukan untuk
membentuk antarmuka pengguna PWA dan juga merupakan salah satu
komponen yang memastikan website dapat berjalan sangat cepat dan langsung di
simpan sementara ke perangkat lokal dalam browser untuk nantinya jika setiap
kali pengguna membuka aplikasi website, file antarmuka akan dimuat dari
penyimpanan sementara perangkat lokal yang membuat waktu loading semakin
cepat. Penyimpanan sementara secara lokal tersebut menggunakan service
worker sehingga pada pemuatan berikutnya PWA hanya perlu mengambil data
yang di butuhkan, daripada memuat semuanya.
9

2.2 Android

Android merupakan salah satu sistem operasi yang sangat berkembang


saat ini, dengan berbasiskan Linux sistem operasi ini dirancang untuk
mengembangkan perangkat seluler layar sentuh seperti smartphone dan juga
komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para
pengembang untuk menciptakan aplikasi untuk digunakan oleh bermacam
piranti gerak.
Salah satu penyebab mengapa sistem operasi Android begitu gampang
diterima oleh pasar dan dengan cepatnya berkembang, itu dikarenakan android
menggunakan bahasa pemrograman Java serta kelebihannya sebagai software
yang menggunakan basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara
terbuka (open source) sehingga pengguna dapat membuat aplikasi baru
didalamnya. Dan hal tersebut mengakibatkan banyaknya pengembang software
yang berbondong untuk mengembangkan aplikasi berbasis Android. Sehingga
saat ini bila dibanding dengan OS yang lain untuk perangkat handphone dan
PC tablet. Android adalah yang mempunyai dukungan aplikasi dan game non
berbayar terbanyak yang bisa diunduh oleh penggunanya melalui Google Play.
Dengan terdapatnya fitur seperti browser, MMS, SMS, GPS, dan lain-lain
maka sangat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi,
mengetahui posisi, serta juga komunikasi antar para pengguna.
10

2.3 Ilustrasi Produk Start up YORONGSOK.IN


10

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Identifikasi masalah Studi Lapangan Analisa

Pengujian Implementasi Rancang Bangun

Evaluasi Publikasi

3.1 Identifikasi masalah


Pada tahap ini penulis mencari, menemukan dan mengidentifikasi masalah
terkini yang ada dimasyarakat.

3.2 Studi Lapangan


Pada tahap ini, penulis melihat langsung kondisi lingkungan yang ada
dimasyarakat. Penulis mensurvey langsung ke tempat yang sesuai dengan
permasalahan yang ada. Pada tahap ini, penulis akan mendapatkan data data yang
dibutuhkan untuk membuat solusi dari permasalahan yang ada. Penulis juga akan
lebih mengetahui tentang kebiasaan kebiasaan yang dilakukan masyarakat
terhadap barang barang bekas yang mereka miliki.

3.3 Analisa
Dari permasalahn yang ada, penulis menganalisa permasalahan tersebut
dan solusi yang dibutuhkan. Penulis menganalisa kebutuhan teknologi yang akan
digunakan untuk membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
11

3.4 Rancang Bangun


Tahap ini merupakan pada saat membuat desain dan melakukan
perancangan, dilanjutkan untuk membuat prototype yaitu merancang software,
hardware, alat alat yang dibutuhkan dan sebagainya.

3.5 Implementasi
Pada Tahap ini, seluruh anggota merapatkan ide dan gagasan serta solusi
yang sesuai mengenai aplikasi yang akan dibuat. Selain itu, semua anggota juga
berusaha membuat desain dan model dari aplikasi yang akan dibuat secara rinci.
Mulai dari logo aplikasi, tampilan luar dan dalam aplikasi, sistem yang ada
diaplikasi, proses bisnis yang ada diaplikasi dan sebagainya. Pada tahap ini
terdapat pembagian tugas untuk masing masing anggota ketika pembuatan desain
agar pembuatannya bisa cepat selesai. Aplikasi ini akan mempermudah
masyarakat dalam mengolah barang bekas yang mereka miliki. Dengan adanya
aplikasi ini barang bekas yang dimiliki masyarakat bisa diolah dengan baik, baik
itu ketika ingin menjual maupun ketika ingin mendaur ulang barang bekas
tersebut.

3.6 Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap prototype yang sudah dibuat
yaitu dengan cara memasang aplikasi yang sudah dibuat ke smartphone,
menginstalnya dan menjalankannya. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian dari
sisi konsumen atau masyarakat dan juga dari sisi pengepul barang bekas.

3.7 Evaluasi
Setelah melakukan pengujian, perlu dilakukan evaluasi untuk menemukan
kekurangan-kekurangan yang ada diaplikasi. Selanjutnya melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dari kekurangan kekurangan tersebut agar aplikasi yang
dibuat bisa menjadi lebih baik lagi.
12

3.8 Publikasi
Setelah semua metode telah dilaksanakan dan aplikasi yang akan
digunakan sudah layak untuk dipakai penulis akan mempublikasikan aplikasi
tersebut ke masyarakat luas melalui workshop.
12

BAB 4
JADWAL KEGIATAN
.
4.1 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan antara 8 (delapan) sampai 5 (lima) bulan dan disusun dalam
bentuk bar chart untuk rencana kegiatan yang diajukan dan sesuai dengan format
berikut:
No Jenis Bulan
Target
Kegiatan 1 2 3 4 5

1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Mengetahui
permasalahan
Masasalah
secara detail.
2 Studi Melihat langsung
kondisi
Lapangan
lingkungan yang
ada
dimasyarakat.
3 Analisa Menganalisa
permasalahan
dan solusi yang
dibutuhkan.
4 Rancang Merapatkan ide
dan gagasan
Bangun
serta solusi yang
sesuai mengenai
aplikasi yang
akan dibuat.
5 Implementas Membuat desain
dan melakukan
i
perancangan
prototype.
6 Pengujian Melakukan
pengujian
terhadap
prototype yang
sudah dibuat.
7 Evaluasi Mengevaluasi
kekurangan yang
ada di aplikasi.
8 Publikasi Mempublikasi
aplikasi tersebut.
BAB 5
PROYEKSI KEUANGAN

1. Pengeluaran Awal Tahun Keterangan Jumlah Harga (Rp)


1 VPS Paket/tahun 1 Rp 1.500.000
2 Domain Paket/tahun 1 Rp 500.000
3 Internet 10 Mbps 1 -
4 Promosi awal Lengkap 1 Rp 3.000.000
TOTAL (Rp) Rp 5.000.000
2. Pengeluaran Bulanan Satuan Jumlah Harga (Rp)
1 Gaji Karyawan Rp 1.200.000 4 Rp 4.800.000
2 Internet Rp 500.000 1 Rp 500.000
3 Promosi Rp 300.000 1 Rp 300.000
4 Pengembangan Apps Rp 500.000 1 Rp 500.000
5 Lain-lain Rp 200.000 1 Rp 200.000
TOTAL (Rp) Rp 6.300.000
TOTAL 1 TAHUN Rp 75.600.000
PENGELUARAN TAHUN PERTAMA Rp 80.600.000
3. Pengeluaran Tahunan Keterangan Jumlah Harga (Rp)
1 Domain + Hosting pertahun 1 Rp 2000.000
TOTAL (Rp) Rp 2.000.000
PENGELUARAN SETIAP TAHUN Rp 77.600.000
15

BAB 6
ASPEK PEMASARAN

5.1 Analisis Pasar


Dalam melakukan analisis potensi pasar, maka diperlukan untuk mengetahui
segmentasi pasar agar pengelompokkan user aplikasi atau konsumen dapat berjalan
dengan efektif.
5.1.1 Segmentasi Geografis

Seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses start-up aplikasi


YORONGSOK.IN ! dimanapun dan kapanpun, khususnya masyarakat daerah
kawasan Semarang dan sekitarnya.
5.1.2 Segmentasi Demografis

Yaitu segmentasi pasar yang dikelompokkan berdasarkan :


• Pengguna Gadget/Smartphone.
• Usia, berkisar antara 17-55 tahun.
• Diutamakan yang sudah berumah tangga.
• Jenis kelamin, yaitu pria dan wanita.
• Pendidikan dan pekerjaan dari semua kalangan.
• Agama, yaitu Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan yang lainnya.
• Kebangsaan yaitu kebangsaan Indonesia.
16

5.1.3 Segmentasi Psikografis


Pada segmentasi ini, kami menganalisis pasar ke dalam berbagai
kelompok berdasarkan sifat psikologis dan gaya hidup atau nilai. Kelompok-
kelompok tersebut berasal dari kalangan kelas sosial menengah dan kelas sosial
menengah keatas keatas yang cenderung membuang atau menyimpan barang bekas
yang sudah tidak terpakai. Secara psikografis, aplikasi YORONGSOK.IN !
ditujukan untuk orang yang ingin membuang sisa barang bekas yang sudah tidak
terpakai.
5.2 Potensi Pasar

Setelah melakukan analisis potensi pasar menggunakan pendekatan identifikasi


segmen, maka adapun target pasar serta persaingan pasar yang sudah dipertimbangkan
berdasarkan beberapa segmentasi yang telah dianalisis yakni:
1. Target pasar yang menjadi peluang usaha pelayanan jasa kami adalah penyedia
penampung sisa barang bekas yang hendak sudah tidak terpakai, berusia 17-55
tahun yang mempunyai smartphone, khususnya generasi millenials dan orang-
orang yang sudah berumah tangga yang belum pernah menggunakan produk kami
serta menyadari keberadaan produk kami, mengetahui, tertarik, dan bermaksud
menggunakan produk yang kami tawarkan.
2. Selain melakukan identifikasi segmen kami juga mengidentifikasi persaingan pasar
dimana saat ini belum ada platform informasi terpusat mengenai
YORONGSOK.IN yang terdapat fitur untuk menjemput ke rumah-rumah dan
menampung barang bekas yang sudah tidak dipakai di wilayah Semarang, yaitu
dengan menggunakan start-up bisnis seperti YORONGSOK.IN ! ini, sehingga
YORONGSOK.IN ! memiliki peluang yang lebih besar.
5.3 Tentang YORONGSOK.IN
Produk kami merupakan start-up bisnis teknologi berbasis PWA (Progressive
Web App) bernama YORONGSOK.IN! dimana akan ada fitur untuk menemukan
17

driver yang sudah terdaftar di aplikasi YORONGSOK.IN kemudian driver tersebut


akan mengambil barang bekas yang sudah tidak terpakai tersebut ke rumah tujuan, serta
menyajikan informasi lengkap seputar YORONGSOK.IN dengan tujuan memberi
solusi atas permasalahan- permasalahan terkait upaya membersihkan barang bekas
tersebut dari rumah si-pengguna aplikasi dan menjawab persoalan calon pengguna
aplikasi yang bingung atau susah untuk membuang sisa-sisa barang bekas.
5.4 Dampak Positif YORONGSOK.IN
5.4.1 Bagi Calon Pengguna Aplikasi

Sistem informasi terpusat yang kami tawarkan memberikan


kemudahan kepada calon pengguna aplikasi yang merasa bingung atau sulit
untuk membuang sisa-sisa barang bekas yang sudah tidak terpakai, sehingga
mereka akan merasa dimudahkan dengan fitur yang dapat menghubungkan
mereka dengan driver aplikasi setempat untuk mengambil barang bekas
tersebut, sehingga rumah si-pengguna aplikasi tersebut akan terlihat lebih.
5.4.2 Bagi Masyarakat Sekitar (Mitra)

Dengan hadirnya YORONGSOK.IN! akan membantu masyarakat


sekitar untuk tidak membuang sisa-sisa barang bekas ke sembarang tempat,
serta masyarakat Semarang akan terbantu karena adanya start-up bisnis
sebagai penampung barang-barang yang sudah tidak terpakai.
5.4.3 Bagi Pemerintah
18

Kehadiran YORONGSOK.IN! akan membantu branding di bagian


perawatan Sumber Daya Alam di Semarang. YORONGSOK.IN! menawarkan
pemanfaatan teknologi untuk kepentingan branding melalui sistem yang
menghubungkan antara driver aplikasi dengan calon pengguna aplikasi.
Dengan banyaknya barang bekas di rumah pengguna aplikasi, maka kami siap
menampung barang tersebut dengan tujuan melestarikan Sumber Daya Alam
di daerah Semarang.
5.5 Kompetitor
Berdasarkan pantauan yang kali lakukan, ada beberapa model platform mengenai
pengepulan sampah yang diterapkan di Indonesia, yakni sebagai berikut:
1. Mallsampah

Layanan pengelola sampah online pertama di indonesia. Mallsampah adalah


layanan pengelola sampah online yang gratis dan menguntungkan.
Kelebihan Mallsampah :
• Aplikasi sudah tersedia di App Store dan Google Play dan sudah bisa
digunakan di beberapa kota di Indonesia
• Bisa jual sampah dan juga daur ulang sampah.
• Bisa mengatur jadwal penjemputan sampah sesuai keinginan pelanggan.
• Sudah mendapatkan rating 4.6 di Google Play Store.
Kekurangan Mallsampah :

Meskipun sudah menjangkau banyak kota di indonesia tetapi tetap masih ada
beberapa kota yang belum terjangkau.

Tidak ada estimasi harga yang diberikan setelah melakukan kalkulasi berat
sampah yang akan dijual.

Tidak bisa melakukan pembatalan ketika sudah memesan.
19

2. Banksampah.id

Kompetitor kami selanjutnya yaitu BankSampah.id. BankSampah.id adalah


aplikasi berbasis web & mobile yang bertujuan untuk mendukung kegiatan
operasional Bank Sampah di seluruh Indonesia.
Kelebihan Banksampah.id :

• Praktis, Transparan, Aman

• Fitur Lengkap

• Terintegrasi Nasional

• Didukung aplikasi Mobile dan juga website

• Dapat melakukan aktivitas transaksi secara offline.


Kekurangan Banksampah.id :

Tidak bisa menggunakan akun demo.

Masih ada kendala ketika login.

3. MySmash
20

mySmash adalah aplikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi


mengenai bank sampah yang ada disekitar serta jenis sampah anorganik yang dapat
dijual ke bank sampah tersebut.
Kelebihan mySmash :

• Terdapat fitur toko online kerajinan sampah.


• Terdapat fitur e-Learning edukasi Persampahan.
• Terdapat Smash-pay yaitu uang elektronik yang digunakan untuk transaksi di
aplikasi mySmash.
Kekurangan mySmash :


Masih banyak masyarakat yang bingung untuk mendaftar menjadi bank
sampah.

Cara verifikasi pin masih sedikit rumit dan kurang sederhana.

Masih banyak kendala ketika login aplikasi.

5.6 Tren Industri

Dalam beberapa tahun belakangan ini, peran new media mulai dirasakan oleh
masyarakat dunia berkat kehadiran berbagai macam platform sosial media, seperti
facebook, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Bahkan, jumlah pengguna media
daring tersebut dapat melejit dengan cepat hingga sukar bagi media konvensional untuk
menyaingi pertumbuhannya. Pada perkembangannya, teknologi informasi dan
komunikasi pada era digital juga dimanfaatkan untuk berbagai sektor, seperti sektor
ekonomi kreatif, pendidikan, hingga sektor pariwisata. Melihat peluang tren industri
yang besar, kami ingin turut mengembangkan sebuah start up bisnis aplikasi yaitu
YORONGSOK.IN!, sebuah sistem informasi berbasis PWA (Progressive Web App)
21

sebagai pemanfaatan dari digital branding.. Untuk mengetahui tren industri yang saat
ini, kami menggunakan survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia
tahun 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggaa Jasa Internet Indonesia (APJII).
Berdasarkan hasil survey APJII, presentase pengguna internet di Indonesia adalah
54,68% yang mana 262 juta orang pengguna dari 143,26 juta jiwa penduduk Indonesia
dan meningkat dari tahun 2016 yakni 132,7 pengguna. Selain itu, APJII menyatakan
bahwa pengguna internet laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, yakni 51,43%
laki-laki dan 48,57% perempuan yang mana pengguna terbanyak berusia 19-34 tahun
ditunjukkan dengan presentase 75,50%. Sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah
pengguna internet terbanyak terdapat di pulau Jawa yakni 58,08% dan disusul dengan
Sumatra yakni 19,09%. Jika dilihat dari penetrasi pengguna internet berdasarkan level
ekonomi, presentase tiga teratas adalah strata ekonomi sosial atas sebanyak 93,10%,
strata ekonomi sosial menengah bagian atas sebanyak 82,95%, dan strata sosial
menengah bagian bawah dengan presentase sebanyak 58,55%. Berdasarkan sebaran
responden survey penetrasi pengguna internet Indonesia, persentase kepemilikan
komputer/laptop adalah 25,72% serta persentase kepimilikan smartphone/table
sebanyak 50,08% dan smartphone/tablet pribadi menjadi perangkat tebanyak yang
dipakai untuk mengakses internet sebanyak 59,31%.
5.6 Strategi Pemasaran

Setelah mengetahui bahwa YORONGSOK.IN! memiliki peluang yang cukup


besar jika dilihat dari Tren Industri saat ini, maka diperlukan analisis strategi
pemasaran agar aplikasi YORONGSOK.IN! dapat dikenal dan digunakan oleh
masyarakat Indonesia khususnya warga Semarang. Dalam melakukan analisis strategi
pemasaran, kami menggunakan metode marketing mix dan metode marketing
framework (BAS) yang akan dijabarkan sebagai berikut:
5.6.1 7P Marketing Mix
22

a) Product - Sebagai pemanfaatan dari digital branding untuk daerah


Semarang, wujud produk dari YORONGSOK.IN! adalah aplikasi berbasis
PWA (Progressive Web App) yang dapat menghubungkan antara driver
aplikasi dengan calon pengguna aplikasi. Selain itu, dengan banyaknya
barang bekas di rumah pengguna aplikasi, maka kami siap menampung
barang tersebut dengan tujuan melestarikan Sumber Daya Alam di daerah
Semarang.
b) Price - Dalam hal kategori klasifikasi biaya dalam berbagai sub barang,
YORONGSOK.IN! membeli barang dalam berbagai jenis kategori yaitu:
• Kertas maupun kardus Rp.1.000,- hingga Rp. 3.000,- per kilogram.

• Botol plastik dihargai sekitar Rp. 2.200,- per kilogram.


• Aluminium bekas bisa mencapai Rp. 13.000,- per kilogram.
• Tembaga bekas bias mencapai Rp. 55.000,- per kilogram.
c) Place – YORONGSOK.IN! dapat diakses diseluruh wilayah di Indonesia
terutama di wilayah Semarang. Untuk melakukan penggunaan aplikasi,
pengguna harus berada di wilayah Semarang, karena driver aplikasi yang
tersedia hanya ada di Semarang. Jika penggunaan diluar wilayah
Semarang tidak bisa karena driver atau mitra diluar wilayah Semarang
tidak ada.
d) Promotion - Untuk melakukan promosi, tim YORONGSOK.IN!
memanfaatkan iklan melalui media elektronik, khususnya sosial media
yang mana kini melalui sosial media, informasi apapun akan lebih cepat
diterima masyarakat dari seluruh penjuru dunia. Selain itu, kami masih
memanfaatkan metode konvensional yang menurut kami masih efektif
digunakan, yakni promosi melalui seminar.
e) People - YORONGSOK.IN! memberdayakan masyarakat kawasan
23

Semarang dan sekitarnya untuk menjadi seorang driver aplikasi. Dalam


memililh driver aplikasi, tentunya tim YORONGSOK.IN! melakukan
pemilihan secara selektif khususnya berdasarkan portofolio, pengalaman,
lisensi, dan memiliki identitas yang jelas.
f) Process - Dengan menggunakan YORONGSOK.IN, aplikasi yang akan
kami buat terdapat fitur dimana masyarakat dimudahkan dalam menjual
barang barang bekas yang sudah tidak terpakai di rumah. Selain bisa
menjual, dengan aplikasi ini masyarakat juga bisa mendaur ulang barang-
barang bekas tersebut, bisa melakukan negosiasi harga, transaksi jual beli
barang bekas bisa ditukar dengan selain uang, misalnya barang bekas
tersebut ditukar dengan minyak goreng sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku. Setiap kali transaksi, pelanggan akan
mendapatkan poin yang nantinya bisa diuangkan atau ditukar dengan
barang barang hasil daur ulang.
g) Physical Evidance - YORONGSOK.IN! memberikan fasilitas kepada
calon pengguna aplikasi yang menggunakan jasa menjual barang bekas
yang sudah tidak terpakai dengan pelayanan yang cepat, responsif serta
ramah dan yang paling penting memberikan promo kepada pengguna
aplikasi.
5.6.2 Marketing Framework (BAS)

a. Branding - Branding adalah sebuah aset yang sangat penting bagi sektor
pariwisata karena akan memberikan icon/identitas tertentu yang
mengandung pesan khusus kepada khalayak sehingga mereka akan
tertarik untuk mengunjungi. Semarang dirasa sudah memiliki branding
yang cukup kuat dikarenakan sering ter- blowup oleh media. Maka dari
itu, dalam meningkatkan branding dari aplikasi YORONGSOK.IN perlu
24

diadakan kegiatan seminar terkait dengan aplikasi yang akan diunggah


yaitu aplikasi YORONGSOK.IN! agar identitas aplikasi tersebut lebih
dikenal oleh masyarakat Indonesia terutama di wilayah Semarang. Tak
hanya itu, kegiatan branding juga diperlukan peran media, maka dari itu
perlu diadakan media gathering untuk menjalin hubungan baik dengan
media.
b. Advertising - Strategi pemasaran aplikasi atau start up bisnis untuk
YORONGSOK.IN! yang mampu dijangkau oleh masyarakat
mancanegara adalah beriklan melalui media elektronik, seperti sosial
media instagram, facebook, youtube yang kini menyediakan fasilitas-
fasilitas untuk beriklan. Selain itu, dapat juga dilakukan membuat konten
promosi yang bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan berjenis
tentang mengelola Sumber Daya Alam.
c. Selling - Memfasilitasi pelanggan untuk menjual barang bekas maupun
mendaur barang bekas melalui aplikasi YORONGSOK.IN.
25

BAB 7
TIM MANEJEMEN
6.1 Struktur Organisasi

7.2 Deskripsi Bagian

Berikut beberapa deskripsi bagian dari tim YORONGSOK.IN :


1. Hustler
a. Melakukan kontrol / monitoring terhadap perkembangan usaha.
b. Memberi perintah / tugas kerja kepada bagian-bagian.
c. Melayani konsumen yang mengalami masalah dalam sistem
YORONGSOK.IN.
d. Membuat kebijakan-kebijakan terhadap perkembangan YORONGSOK.IN.
e. Melakukan marketing atau pemasaran YORONGSOK.IN.

2. Hacker
a. Membuat aplikasi YORONGSOK.IN berbasiskan PWA dengan sasaran
pengguna Mobile/Smartphone.
b. Mengembangkan YORONGSOK.IN yang ringan dan elegan.
c. Mengerjakan sistem informasi dari YORONGSOK.IN.
d. Mengerjakan Basis Data yang berkaitan dengan sistem YORONGSOK.IN.
e. Membuat desain alur sistem informasi yang efisien untuk YORONGSOK.IN.
f. Memilih Framework dan tools yang digunakan dalam pengembangan aplikasi
YORONGSOK.IN.
3. Hipster
a. Membuat poster yang berkaitan dengan promosi YORONGSOK.IN.

b. Mengerjakan segala sesuatu yang berkaitan dengan desain.


26

c. Membuat desain antarmuka aplikasi YORONGSOK.IN.


d. Memberikan ide ide inovatif untuk pengembangan aplikasi YORONGSOK.IN
agar bisa menyesuaikan dengan perekmbangan zaman.
7.3 Analisis Sumber Daya
Tim kami mempunyai sumber daya yang berkualitas untuk menjalankan usaha
dibidang Sistem Informasi berbasis teknologi Web ini. Hal tersebut dibuktikan dengan
telah membuat berbagai sistem informasi maupun landing page. Beberapa skill yang
dikuasai oleh anggota tim YORONGSOK.IN yaitu:
a. Menguasai Web Programming (HTML, CSS, JavaScript/ES6,Laravel
Framework dan MySQL, REST Web Service).
b. Menguasai Inkscape, Adobe Photoshop dan Adobe Priemer.
c. Dapat mengoperasikan Software Open Source (Linux, Ubuntu, Libre
Office).
d. Kemampuan Akuntansi dan Marketing. Kemampuan Komunikasi dan
bekerja sama.
27

BAB 8
PROYEKSI KEBERHASILAN
8.1 Pendapatan Tahun Pertama

PERKIRAAN PENDAPATAN BULAN 1


No Nama Pemasukan Jumlah (Minggu) Tarif Pendapatan
1 Iklan 1 Rp 400.000 Rp 1.600.000
2 penjualan kerajinan 1 Rp 1.000.000 Rp 4.000.000
3 biaya adm jual beli 2 Rp 300.000 Rp 2.400.000
4 join mitra 2 Rp 300.000 Rp 2.400.000
total Rp 10.400.000
15 % YORONGSOK.IN Rp 1.560.000
* ASUMSI 4 PELANGGAN TIAP MINGGU MENGGUNAKAN
YORONGSOK.IN Rp 8.840.000

PERKIRAAN PENDAPATAN 2 BULAN BERIKUTNYA


No Nama Pemasukan Jumlah (Minggu) Tarif Pendapatan
1 Iklan 2 Rp 400.000 Rp 6.400.000
2 penjualan kerajinan 2 Rp 1.000.000 Rp 16.000.000
3 biaya adm jual beli 4 Rp 300.000 Rp 9.600.000
4 join mitra 4 Rp 300.000 Rp 9.600.000
total Rp 41.600.000
15 % YORONGSOK.IN Rp 6.240.000
* ASUMSI 4 PELANGGAN TIAP MINGGU MENGGUNAKAN
YORONGSOK.IN Rp 35.360.000

PERKIRAAN PENDAPATAN 3 BULAN BERIKUTNYA


No Nama Pemasukan Jumlah (Minggu) Tarif Pendapatan
1 Iklan 6 Rp 400.000 Rp 28.800.000
2 penjualan kerajinan 2 Rp 1.000.000 Rp 24.000.000
3 biaya adm jual beli 8 Rp 300.000 Rp 28.800.000
4 join mitra 8 Rp 300.000 Rp 28.800.000
total Rp 110.400.000
15 % YORONGSOK.IN Rp 16.560.000
* ASUMSI 4 PELANGGAN TIAP MINGGU MENGGUNAKAN
YORONGSOK.IN Rp 93.840.000

PERKIRAAN PENDAPATAN 3 BULAN BERIKUTNYA


No Nama Pemasukan Jumlah (Minggu) Tarif Pendapatan
1 Iklan 8 Rp 400.000 Rp 38.400.000
2 penjualan kerajinan 4 Rp 1.000.000 Rp 48.000.000
3 biaya adm jual beli 12 Rp 300.000 Rp 43.200.000
4 join mitra 12 Rp 300.000 Rp 43.200.000
total Rp 172.800.000
15 % YORONGSOK.IN Rp 25.920.000
* ASUMSI 4 PELANGGAN TIAP MINGGU MENGGUNAKAN
YORONGSOK.IN Rp 146.880.000
28

PERKIRAAN PENDAPATAN 3 BULAN BERIKUTNYA


No Nama Pemasukan Jumlah (Minggu) Tarif Pendapatan
1 Iklan 10 Rp 400.000 Rp 48.000.000
2 penjualan kerajinan 6 Rp 1.000.000 Rp 72.000.000
3 biaya adm jual beli 16 Rp 300.000 Rp 57.600.000
4 join mitra 16 Rp 300.000 Rp 57.600.000
total Rp 235.200.000
15 % YORONGSOK.IN Rp 35.280.000
* ASUMSI 4 PELANGGAN TIAP MINGGU MENGGUNAKAN
YORONGSOK.IN Rp 199.920.000
PENDAPATAN YORONGSOK.IN PADA TAHUN 1 Rp 85.560.000
29

8.2 Kondisi Optimis Tahun Pertama


SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI
Penerimaan Kas
Pendapatan Rp 1.560.000 Rp 3.120.000 Rp 3.120.000 Rp 5.520.000 Rp 5.520.000 Rp 5.520.000
Perbulan
Lain-Lain
Total Penerimaan Rp 1.560.000 Rp 3.120.000 Rp 3.120.000 Rp 5.520.000 Rp 5.520.000 Rp 5.520.000
Kas

Pengeluaran Kas
Bayar Modal TERHUTANG Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Awal
Gaji Karyawan TERHUTANG TERHUTANG TERHUTANG TERHUTANG TERHUTANG Rp 8.000.000
Internet Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Promosi Rp - Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000
Pengembangan Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Apps
Lain-Lain Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000
Total Pembayaran Rp 1.200.000 Rp 2.300.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 10.500.000
Kas

Saldo Akhir Bulan


Sisa Hutang Rp 5.000.000 Rp 4.000.000 Rp 3.000.000 Rp 2.000.000 Rp 1.000.000 Rp
Modal -
Piutang Gaji Rp 3.600.000 Rp 7.200.000 Rp 10.800.000 Rp 14.400.000 Rp 18.000.000 Rp 18.600.000
Kas Rp 360.000 Rp 1.180.000 Rp 1.800.000 Rp 4.820.000 Rp 7.840.000 Rp 2.860.000

MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS

Rp 8.640.000 Rp 8.640.000 Rp 8.640.000 Rp 11.760.000 Rp 11.760.000 Rp 11.760.000

Rp 8.640.000 Rp 8.640.000 Rp 8.640.000 Rp 11.760.000 Rp 11.760.000 Rp 11.760.000

Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000
Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000
Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000
Rp 9.500.000 Rp 9.500.000 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 5.100.000 Rp 5.100.000

LUNAS LUNAS LUNAS LUNAS LUNAS LUNAS


Rp 9.200.000 Rp 4.800.000 Rp 2.400.000 Rp LUNAS LUNAS
Rp 2.000.000 Rp 1.140.000 Rp 2.280.000 Rp 6.540.000 Rp 13.200.000 Rp 19.860.000

*KETERANGAN:
Diatas merupakan gambaran cashflow kondisi optimis selama 5 bulan, pada bulan ke
tujuh sisa hutang modal lunas, pada bulan ke sebelas hutang gaji lunas dan sudah mulai
mendapatkan pendapatan bersih.
30

BAB 9
MANEJEMEN RESIKO
9.1 Analisis SWOT

A. Kekuatan (strength)
YORONGSOK.IN memiliki keunggulan dibandingkan layanan pengepulan
ataupun penjualan sampah lainnya, dimana aplikasi ini hanya dikhususkan untuk
masyarakat daerah Semarang. Berikut adalah beberapa keunggulan dari aplikasi
YORONGSOK.IN :
a. Terdapat fitur dimana masyarakat dimudahkan dalam menjual barang barang
bekas yang sudah tidak terpakai di rumah.
b. Selain bisa menjual, dengan aplikasi YORONGSOK.IN ini masyarakat juga
bisa mendaur ulang barang-barang bekas tersebut, jadi masyarakat bisa
memperbaiki barang barang mereka yang rusak.
c. Bisa melakukan negosiasi harga.
d. Transaksi jual beli barang bekas bisa ditukar dengan selain uang, misalnya
barang bekas tersebut ditukar dengan minyak goreng sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku.
e. Pelanggan bisa mendapatkan bonus apabila si pelanggan rutin menjual dan
mendaur ulangkan barang-barang bekas mereka.

Beberapa keunggulan diatas bisa menjadi kekuatan YORONGSOK.IN dalam


bersaing, karena pada aplikasi lainnya yang sejenis tidak ada.
B. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan dari Aplikasi YORONGSOK.IN adalah dalam mengakses dan
menggunakan memerlukan koneksi internet. Selain itu, para pengepul diharuskan bisa
menggunakan smartphone dengan lancar sehingga bisa mempermudah pemakaian
aplikasi YORONGSOK.IN dan agar bisa mendukung kelancaran proses transaksi.
31

C. Peluang (Opportunity)
Berikut merupakan peluang yang didapatkan dari YORONGSOK.IN, antara lain :
a. Di daerah Semarang belum banyak masyarakat yang melakukan pengepulan
sampah berbasis online.
b. Belum tersedianya aplikasi yang menyediakan layanan pengepulan barang bekas
dan daur ulang di daerah Semarang.

Dari beberapa peluang yang ada di atas, kami yakin bahwa YORONGSOK.IN
akan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat yang baik. Ditambah lagi
dengan dukungan dari pemerintah dalam mewujudkan Smart City di Indonesia.
D. Ancaman (Threat)
Ancaman dari YORONGSOK.IN adalah munculnya aplikasi baru sejenis
dengan fokus serupa yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, karena aplikasi
YORONGSOK.IN yang kami buat hanya menjangkau daerah Semarang.
32

Anda mungkin juga menyukai