Diusulkan oleh:
Anabella Dhara Agusta A12.2017.05836 Angkatan 2017
Atiqillah A12.2017.05838 Angkatan 2017
Aditya Gana Reynara A12.2017.05840 Angkatan 2017
Tatas Yustinam H. A12.2017.05854 Angkatan 2017
KELOMPOK : A12.6504
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................... 3
1.3 Tujuan .................................................................................................... 3
1.4 Batasan Masalah .................................................................................... 3
1.5 Manfaat .................................................................................................. 4
1.6 Luaran .................................................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1 Teknologi Progressive Web Apps (PWA) ............................................. 7
2.2 Android .................................................................................................. 9
2.3 Ilustrasi Produk Start up YORONGSOK.IN ....................................... 10
BAB 3 METODE PELAKSANAAN ................................................................... 10
3.1 Identifikasi masalah ............................................................................. 10
3.2 Studi Lapangan .................................................................................... 10
3.3 Analisa ................................................................................................. 10
3.4 Rancang Bangun .................................................................................. 11
3.5 Implementasi ........................................................................................ 11
3.6 Pengujian.............................................................................................. 11
3.7 Evaluasi ................................................................................................ 11
3.8 Publikasi............................................................................................... 12
BAB 4 JADWAL KEGIATAN............................................................................. 12
4.1 Jadwal Kegiatan ................................................................................... 12
BAB 5 PROYEKSI KEUANGAN ....................................................................... 14
BAB 6 ASPEK PEMASARAN ............................................................................ 15
BAB 7 TIM MANAJEMEN ................................................................................. 25
7.2 Deskripsi Bagian .................................................................................. 25
7.3 Analisis Sumber Daya.......................................................................... 26
BAB 8 PROYEKSI KEBERHASILAN ............................................................... 27
8.1 Pendapatan Tahun Pertama .................................................................. 27
8.2 Kondisi Optimis Tahun Pertama .......................................................... 29
iii
BAB 9 MANAJEMEN RESIKO .......................................................................... 30
9.1 Analisis SWOT .................................................................................... 30
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rongsok atau rongsokan menurut di Kamus Besar (KBBI) adalah “rusak
sama sekali”. Jadi, rongsok merupakan barang barang sisa dari rumah tangga yang
sudah rusak maupun sudah tidak terpakai lagi. Rongsok bisa juga disebut barang
bekas. Contoh barang bekas yaitu seperti : lemari bekas, botol bekas, koran atau
majalah bekas, sofa bekas, dan sebagainya.
Semua barang yang sudah tidak layak dipakai dalam rumah tangga sering
dibuang ataupun dibakar. Namun disisi lain, barang bekas atau biasa disebut
dengan rongsokan itu sebenarnya masih bernilai jual yang relatif tinggi dan semua
barang bekas itu masih bisa untuk dimanfaatkan. Rongsokan-rongsokan tersebut
nantinya akan didaur ulang untuk dibuat benda-benda yang lain. Pemanfaatan
rongsokan untuk didaur ulang sangat baik untuk lingkungan, karena dengan
memanfaatkan barang-barang tersebut dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Tukang rongsok dalam bahasa sehari hari adalah orang yang
mengumpulkan barang bekas dari semua jenis, barang yang biasanya nanti di jual
kembali dalam bentuk kiloan, barang ini bisa berupa apa saja, seperti peralatan
rumah tangga sampai sampah yang sudah tidak berguna.
Pada periode 1990an, masyarakat masih menganggap tukang rongsok
adalah tabu sebagai sebuah pekerjaan, tidak banyak masyarakat yang menggeluti
pekerjaan itu. Masyarakat sangat malu dan enggan bahkan dikucilkan ketika
bekerja menjadi tukang rongsok. Di teritorial kota, komunitas tukang rongsok
berada pada satu komplek perumahan. Sementara di desa langka yang bekerja
sebagai pemulung.
Pada periode 2000an, ketika masyarakat semakin permisif dengan pekerjaan
ini, kuantitas masyarakat yang menggelutinya pun semakin bertambah.
Implikasinya pekerjaan ini semakin diterima sama dengan pekerjaan yang lain di
sektor informal; seperti penjual keliling, kaki lima dan pekerjaan informal lainnya.
Kondisi seperti ini menyebabkan anak-anak pun juga banyak yang terlibat
menjadi tukang rongsok. Mendapat uang lebih cepat alasan yang dikemukakan
mereka. Tidak bisa dibayangkan akibat yang ditimbulkannya 5 sampai 10 tahun
2
potensi pasar dalam negeri yang sangat besar serta sejumlah produsen komponen
lokal yang cukup kompetitif.
Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, saat ini terdapat
24 perusahaan manufaktur komponen produk ponsel dan tablet di dalam negeri.
Sementara itu, berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di
Indonesia akan tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang
tahun 2018.
Dengan memanfaatkan teknologi yang banyak berkembang saat ini dan
banyaknya pengguna aktif smartphone di Indonesia, penulis akan membuat
sebuah sistem dimana pengepulan barang bekas bisa dilakukan secara elektronik,
yaitu dengan menggunakan sebuah aplikasi berbasis andorid agar proses bisnis
pengepulan sampah dan daur ulang sampah dapat berjalan lebih efektif, efisien,
dan ekonomis serta lebih menguntungkan kedua belah pihak.
1.3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya ide pengepulan barang bekas berbasis aplikasi adalah :
1. Membuat aplikasi yang dapat memudahkan masyarakat apabila akan
membuang barang bekas dan mendaur ulang barang bekas tersebut.
2. Memanfaatkan barang bekas untuk di daur ulang dan menjadi barang yang
bisa digunakan kembali.
3. Melakukan tahap mengumpulkan, memilah, menggunakan kembali,
mengirim dan melakukan daur ulang.
1.5 Manfaat
Manfaat dari dibuatnya ide pengepulan barang bekas berbasis aplikasi adalah :
1. Memudahkan masyarakat dalam mendaur ulang barang bekas.
2. Mengurangi penumpukan barang bekas di lingkungan rumah.
3. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
4. Lebih menghemat waktu karena dengan menggunakan aplikasi ini
masyarakat bisa lebih di mudahkan untuk mendaur ulang.
5. Memudakan masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan kegiatan
mendaur ulang bahan baku yang tidak terpakai.
6. Mensosialisasikan keadaan dampak dari pengolahan sampah yang tidak
optimal.
7. Membuat masyarakat paham akan kerusakan ekosistem alam sekiranya
sampah tidak terolah dengan baik.
1.6 Luaran
Luaran dari program ini yang diharapkan adalah sebagai berikut.
1. Aplikasi pengepulan barang bekas berbasis online melalui smartphone
android.
2. Karya Ilmiah yang dipublikasikan di seminar ilmiah.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
menyimpan code html, css, js Anda pada semacam cache. Jadi, ketika ada user
yang sudah mengakses sekali aplikasi PWA Anda, maka user tidak perlu lagi
meload lagi html css pada halaman yang sudah diakses. Hal ini tentunya
mempersingkat load time, sehingga web app terasa lebih cepat.
Pada aplikasi yang akan kami buat terdapat fitur dimana masyarakat
dimudahkan dalam menjual barang barang bekas yang sudah tidak terpakai di
rumah. Selain bisa menjual, dengan aplikasi ini masyarakat juga bisa mendaur
ulang barang-barang bekas tersebut, bisa melakukan negosiasi harga, transaksi
jual beli barang bekas bisa ditukar dengan selain uang, misalnya barang bekas
tersebut ditukar dengan minyak goreng sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku. Setiap kali transaksi, pelanggan akan mendapatkan poin yang nantinya
bisa diuangkan atau ditukar dengan barang barang hasil daur ulang. Pelanggan
bisa mendapatkan bonus apabila si pelanggan rutin menjual dan mendaur
ulangkan barang-barang bekas mereka. Aplikasi ini akan menguntungkan kedua
belah pihak, keuntungan bagi masyarakat yaitu bisa mengurangi barang barang tak
terpakai yang dapat memenuhi rumah jika lama tertumpuk dan tidak dijual
maupun dibuang. Selain itu, bagi pengepul barang bekas juga akan
menguntungkan karena pengepul tidak perlu keliling ke setiap rumah masyarakat
untuk mencari mengepul barang barang bekas tersebut, pengepul hanya tinggal
datang ke rumah masyarakat yang akan menjual atau mendaur ulang barang
barang bekas mereka karena masyarakat tersebut sudah melakukan order atau
pemesanan melalui aplikasi agar pengepul datang kerumahnya. Jika masyarakat
ingin mendaur ulang atau memperbaiki barang bekas mereka, masyarakat juga
bisa menggunakan aplikasi ini. Dan apabila masyarakat hanya akan menjual
barang bekas saja tidak menjadi masalah karena barang bekas dari masyarakat
yang dijual akan di daur ulang menjadi barang yang unik, yang bernilai jual tinggi
dan nantinya barang yang sudah didaur ulang terebut akan dijual kembali. Alur
aplikasi yang akan dibuat yaitu apabila masyarakat akan mengepulkan rongsokan
maka masyarakat mengakses aplikasi tersebut yang langsung terhubung ke bos
pengepul (admin), dimana bos pengepul akan memberitahukan kepada para
pengepul rongsok untuk mengambil rongsokan di rumah masyarakat.
7
2.2 Android
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Evaluasi Publikasi
3.3 Analisa
Dari permasalahn yang ada, penulis menganalisa permasalahan tersebut
dan solusi yang dibutuhkan. Penulis menganalisa kebutuhan teknologi yang akan
digunakan untuk membuat sebuah sistem yang terkomputerisasi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
11
3.5 Implementasi
Pada Tahap ini, seluruh anggota merapatkan ide dan gagasan serta solusi
yang sesuai mengenai aplikasi yang akan dibuat. Selain itu, semua anggota juga
berusaha membuat desain dan model dari aplikasi yang akan dibuat secara rinci.
Mulai dari logo aplikasi, tampilan luar dan dalam aplikasi, sistem yang ada
diaplikasi, proses bisnis yang ada diaplikasi dan sebagainya. Pada tahap ini
terdapat pembagian tugas untuk masing masing anggota ketika pembuatan desain
agar pembuatannya bisa cepat selesai. Aplikasi ini akan mempermudah
masyarakat dalam mengolah barang bekas yang mereka miliki. Dengan adanya
aplikasi ini barang bekas yang dimiliki masyarakat bisa diolah dengan baik, baik
itu ketika ingin menjual maupun ketika ingin mendaur ulang barang bekas
tersebut.
3.6 Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap prototype yang sudah dibuat
yaitu dengan cara memasang aplikasi yang sudah dibuat ke smartphone,
menginstalnya dan menjalankannya. Pada tahap ini juga dilakukan pengujian dari
sisi konsumen atau masyarakat dan juga dari sisi pengepul barang bekas.
3.7 Evaluasi
Setelah melakukan pengujian, perlu dilakukan evaluasi untuk menemukan
kekurangan-kekurangan yang ada diaplikasi. Selanjutnya melakukan perbaikan
dan penyempurnaan dari kekurangan kekurangan tersebut agar aplikasi yang
dibuat bisa menjadi lebih baik lagi.
12
3.8 Publikasi
Setelah semua metode telah dilaksanakan dan aplikasi yang akan
digunakan sudah layak untuk dipakai penulis akan mempublikasikan aplikasi
tersebut ke masyarakat luas melalui workshop.
12
BAB 4
JADWAL KEGIATAN
.
4.1 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan antara 8 (delapan) sampai 5 (lima) bulan dan disusun dalam
bentuk bar chart untuk rencana kegiatan yang diajukan dan sesuai dengan format
berikut:
No Jenis Bulan
Target
Kegiatan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 12 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Mengetahui
permasalahan
Masasalah
secara detail.
2 Studi Melihat langsung
kondisi
Lapangan
lingkungan yang
ada
dimasyarakat.
3 Analisa Menganalisa
permasalahan
dan solusi yang
dibutuhkan.
4 Rancang Merapatkan ide
dan gagasan
Bangun
serta solusi yang
sesuai mengenai
aplikasi yang
akan dibuat.
5 Implementas Membuat desain
dan melakukan
i
perancangan
prototype.
6 Pengujian Melakukan
pengujian
terhadap
prototype yang
sudah dibuat.
7 Evaluasi Mengevaluasi
kekurangan yang
ada di aplikasi.
8 Publikasi Mempublikasi
aplikasi tersebut.
BAB 5
PROYEKSI KEUANGAN
BAB 6
ASPEK PEMASARAN
2. Banksampah.id
• Fitur Lengkap
• Terintegrasi Nasional
3. MySmash
20
➢
Masih banyak masyarakat yang bingung untuk mendaftar menjadi bank
sampah.
➢
Cara verifikasi pin masih sedikit rumit dan kurang sederhana.
➢
Masih banyak kendala ketika login aplikasi.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, peran new media mulai dirasakan oleh
masyarakat dunia berkat kehadiran berbagai macam platform sosial media, seperti
facebook, instagram, youtube, dan lain sebagainya. Bahkan, jumlah pengguna media
daring tersebut dapat melejit dengan cepat hingga sukar bagi media konvensional untuk
menyaingi pertumbuhannya. Pada perkembangannya, teknologi informasi dan
komunikasi pada era digital juga dimanfaatkan untuk berbagai sektor, seperti sektor
ekonomi kreatif, pendidikan, hingga sektor pariwisata. Melihat peluang tren industri
yang besar, kami ingin turut mengembangkan sebuah start up bisnis aplikasi yaitu
YORONGSOK.IN!, sebuah sistem informasi berbasis PWA (Progressive Web App)
21
sebagai pemanfaatan dari digital branding.. Untuk mengetahui tren industri yang saat
ini, kami menggunakan survei Penetrasi dan Perilaku Pengguna Internet Indonesia
tahun 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggaa Jasa Internet Indonesia (APJII).
Berdasarkan hasil survey APJII, presentase pengguna internet di Indonesia adalah
54,68% yang mana 262 juta orang pengguna dari 143,26 juta jiwa penduduk Indonesia
dan meningkat dari tahun 2016 yakni 132,7 pengguna. Selain itu, APJII menyatakan
bahwa pengguna internet laki-laki lebih banyak dibanding perempuan, yakni 51,43%
laki-laki dan 48,57% perempuan yang mana pengguna terbanyak berusia 19-34 tahun
ditunjukkan dengan presentase 75,50%. Sedangkan di Indonesia sendiri, jumlah
pengguna internet terbanyak terdapat di pulau Jawa yakni 58,08% dan disusul dengan
Sumatra yakni 19,09%. Jika dilihat dari penetrasi pengguna internet berdasarkan level
ekonomi, presentase tiga teratas adalah strata ekonomi sosial atas sebanyak 93,10%,
strata ekonomi sosial menengah bagian atas sebanyak 82,95%, dan strata sosial
menengah bagian bawah dengan presentase sebanyak 58,55%. Berdasarkan sebaran
responden survey penetrasi pengguna internet Indonesia, persentase kepemilikan
komputer/laptop adalah 25,72% serta persentase kepimilikan smartphone/table
sebanyak 50,08% dan smartphone/tablet pribadi menjadi perangkat tebanyak yang
dipakai untuk mengakses internet sebanyak 59,31%.
5.6 Strategi Pemasaran
a. Branding - Branding adalah sebuah aset yang sangat penting bagi sektor
pariwisata karena akan memberikan icon/identitas tertentu yang
mengandung pesan khusus kepada khalayak sehingga mereka akan
tertarik untuk mengunjungi. Semarang dirasa sudah memiliki branding
yang cukup kuat dikarenakan sering ter- blowup oleh media. Maka dari
itu, dalam meningkatkan branding dari aplikasi YORONGSOK.IN perlu
24
BAB 7
TIM MANEJEMEN
6.1 Struktur Organisasi
2. Hacker
a. Membuat aplikasi YORONGSOK.IN berbasiskan PWA dengan sasaran
pengguna Mobile/Smartphone.
b. Mengembangkan YORONGSOK.IN yang ringan dan elegan.
c. Mengerjakan sistem informasi dari YORONGSOK.IN.
d. Mengerjakan Basis Data yang berkaitan dengan sistem YORONGSOK.IN.
e. Membuat desain alur sistem informasi yang efisien untuk YORONGSOK.IN.
f. Memilih Framework dan tools yang digunakan dalam pengembangan aplikasi
YORONGSOK.IN.
3. Hipster
a. Membuat poster yang berkaitan dengan promosi YORONGSOK.IN.
BAB 8
PROYEKSI KEBERHASILAN
8.1 Pendapatan Tahun Pertama
Pengeluaran Kas
Bayar Modal TERHUTANG Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Awal
Gaji Karyawan TERHUTANG TERHUTANG TERHUTANG TERHUTANG TERHUTANG Rp 8.000.000
Internet Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Promosi Rp - Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000
Pengembangan Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Apps
Lain-Lain Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000
Total Pembayaran Rp 1.200.000 Rp 2.300.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 Rp 10.500.000
Kas
Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 3.600.000 Rp 3.600.000
Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000 Rp 300.000
Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 200.000
Rp 9.500.000 Rp 9.500.000 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000 Rp 5.100.000 Rp 5.100.000
*KETERANGAN:
Diatas merupakan gambaran cashflow kondisi optimis selama 5 bulan, pada bulan ke
tujuh sisa hutang modal lunas, pada bulan ke sebelas hutang gaji lunas dan sudah mulai
mendapatkan pendapatan bersih.
30
BAB 9
MANEJEMEN RESIKO
9.1 Analisis SWOT
A. Kekuatan (strength)
YORONGSOK.IN memiliki keunggulan dibandingkan layanan pengepulan
ataupun penjualan sampah lainnya, dimana aplikasi ini hanya dikhususkan untuk
masyarakat daerah Semarang. Berikut adalah beberapa keunggulan dari aplikasi
YORONGSOK.IN :
a. Terdapat fitur dimana masyarakat dimudahkan dalam menjual barang barang
bekas yang sudah tidak terpakai di rumah.
b. Selain bisa menjual, dengan aplikasi YORONGSOK.IN ini masyarakat juga
bisa mendaur ulang barang-barang bekas tersebut, jadi masyarakat bisa
memperbaiki barang barang mereka yang rusak.
c. Bisa melakukan negosiasi harga.
d. Transaksi jual beli barang bekas bisa ditukar dengan selain uang, misalnya
barang bekas tersebut ditukar dengan minyak goreng sesuai dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku.
e. Pelanggan bisa mendapatkan bonus apabila si pelanggan rutin menjual dan
mendaur ulangkan barang-barang bekas mereka.
C. Peluang (Opportunity)
Berikut merupakan peluang yang didapatkan dari YORONGSOK.IN, antara lain :
a. Di daerah Semarang belum banyak masyarakat yang melakukan pengepulan
sampah berbasis online.
b. Belum tersedianya aplikasi yang menyediakan layanan pengepulan barang bekas
dan daur ulang di daerah Semarang.
Dari beberapa peluang yang ada di atas, kami yakin bahwa YORONGSOK.IN
akan mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat yang baik. Ditambah lagi
dengan dukungan dari pemerintah dalam mewujudkan Smart City di Indonesia.
D. Ancaman (Threat)
Ancaman dari YORONGSOK.IN adalah munculnya aplikasi baru sejenis
dengan fokus serupa yang menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, karena aplikasi
YORONGSOK.IN yang kami buat hanya menjangkau daerah Semarang.
32