Laporann Ke 3
Laporann Ke 3
Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
1. Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
2. Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
3. Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
4. Wahyu (2018.C.10a.0950)
5. Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
6. Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
7. Wulandari (2018.C.10a.0955)
Di Susun Oleh :
Mahasiswa Kelompok 5
Tingkat II A
8. Purnadi Nakalelu (2018.C.10a.0946)
9. Teguh Saputra (2018.C.10a.0947)
10. Viona Rizky Febriasesa (2018.C.10a.0949)
11. Wahyu (2018.C.10a.0950)
12. Wila Hakiki (2018.C.10a.0951)
13. Wuci Lisan Zena (2018.C.10a.0954)
14. Wulandari (2018.C.10a.0955)
Palangka Raya
Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing 1 Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Proposal tentang
Penanganan Hipertensi pada Lansia. Proposal ini disusun guna melengkapi tugas
mata kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu , kami
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya atas dukungannya kepada penulis dalam menuntut ilmu
keperawatan dan perkembanganya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Yelstria Ulina Tarigan, S.Kep., Ners selaku Penanggung Jawab Mata
Kuliah Promosi Kesehatan Dan Pendidikan Kesehatan II.
4. Bapak Takesi Arisandy, Ners., M.Kep dan Bapak Efri Dulie, S.Kep., Ners
selaku Dosen Pembimbing Kelompok 5 Mata Kuliah Promosi Kesehatan Dan
Pendidikan Kesehataan II.
5. Secara khusus kepada Kepala BPH Gereja Bethlehem Palangka Raya yang
telah memberikan ijin tempat.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan proposal ini dapat mencapai
sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
iii
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan ...........................................................................................18
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................21
5.2 Saran............................................................................................................21
iv
BAB 1 Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
Formatted: Level 1, Space Before: 12 pt, Keep with next,
Keep lines together
PENDAHULUAN
Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt
1.1 Latar Belakang Formatted: Normal, Level 2, Indent: Left: 0", Hanging:
0.49", Don't add space between paragraphs of the same style,
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2, 3, … +
Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0" + Indent at:
dunia setiap tahunnya. World Health Organization (2011) mencatat ada satu miliar 0.25"
orang yang terkena hipertensi, dan akan terus meningkat seiring jumlah penduduk
yang membesar. Presentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di
negara berkembang,
Faktor-faktor hipertensi yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor
risiko yang dapat dirubah. Faktor resiko yang tidak dapat dirubah terdiri dari genetika,
umur, jenis kelamin. Faktor yang dapat diubah yaitu obesitas, kurang olahraga,
konsumsi garam berlebih, merokok dan mengkonsumsi alkohol dan stres (Kemenkes
RI, 2013). Asupan garam yang terus meningkat, maka volume darah akan meningkat
dan dapat meningkatkan beban kerja pada jantung. Arteriosclerosis, kerusakan pada
ginjal, masalah pembuluh darah, serangan jantung, dan stroke adalah beberapa
kondisi dari resiko hipertensi. Hipertensi dapat terjadi dari berbagai faktor,
diantaranya yaitu gaya hidup dan pola makan. Hipertensi juga dapat terjadi akibat
obstruksi pada arteri dan kelemahan otot jantung untuk memompa darah. Hal itu
disebabkan karena pada usia lanjut terjadi penurunan massa otot, kekuatan dari
laju denyut jantung maksimal, dan terjadinya peningkatan kapasitas lemak tubuh.
1
2
Menurut penelitian yang dilakukan Sari, dkk (2014) saat ini pengobatan
untuk menangani hipertensi dilakukan dengan berbagai cara, salah satu cara untuk
mengobati hipertensi adalah dengan cara Massage. Teknik pemijatan berdampak
terhadap lancarnya sirkulasi darah, menyeimbangkan aliran energi di dalam tubuh
serta mengendurkan ketegangan otot. Meskipun peneliti menganggap teknik
pemijatan tidak akan berdampak banyak pada hipertensi berat, namun beberapa
penelitian telah membuktikan bahwa Massage dapat menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi ringan dan sedang.
1.11.2 Rumusan Masalah Formatted: Normal, Level 2, Indent: Left: 0", Hanging:
0.49", Outline numbered + Level: 2 + Numbering Style: 1, 2,
3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 0.25" +
Menjelaskan teori dan manfaat dari Terapi Massage dan Akupresur Indent at: 0.55", No widow/orphan control, Don't adjust
space between Latin and Asian text, Don't adjust space
Menjelaskan dan memperagakan Terapi Massage dan Akupresur Manfaat between Asian text and numbers
Formatted: Normal, Right: 0.1", Space Before: 0 pt, No
Senam Hipertensi Memperagakan Senam Hipertensi Menjelaskan Gerakan widow/orphan control, Don't adjust space between Latin and
Asian text, Don't adjust space between Asian text and
Hipertensi dan lansia dapat melakukan nya secara mandiri. numbers
1.4 Manfaat Penulisan Formatted: Left, Level 2, Indent: Left: 0", First line: 0",
Space Before: 2 pt, Keep with next, Keep lines together
lansia dapat mengenal tentang teori dari Terapi Massage dan Akupresur
manfaat senam hipertensi Terapi Massage dan Akupresur dan menambah
pengetahuan yang di maksud Terapi Massage dan Akupresur dengan hipertensi.
Karena disamping untuk mereka sendiri, mereka dapat memberitahu kepada orang
lain maupun kepada teman-teman mereka yang tidak mengetahui tentang manfaat
dari Terapi Massage dan Akupresur. senam hipertensi.
Agar pembaca dapat menambah pengetahuani tentang senam hipertensi Terapi Formatted: Normal, Justified, Right: 0", Space Before: 0 pt,
No widow/orphan control, Don't adjust space between Latin
Massage dan Akupresur dan manfaat dari Terapi Massage dan Akupresur. and Asian text, Don't adjust space between Asian text and
numbers, Tab stops: 0.49", Left
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA Formatted: Heading 1, Right: 0", Space Before: 0 pt, Line
spacing: single
2.1 Massage Formatted: Heading 2, Left, Indent: Left: 0", First line: 0",
Right: 0", Space Before: 0 pt, Line spacing: single
2.1.2 Manfaat Massage Formatted: Heading 2, Left, Indent: Left: 0", First line: 0",
Right: 0", Line spacing: single
Massage merupakan teknik integrasi sensori yang mempengaruhi aktivitas
sistem saraf otonom. Apabila seseorang mempersepsikan sentuhan sebagai
stimulus rileks maka akan muncul respon relaksasi (Perry & Potter, 2015).
2.1.2.1 Relaksasi
Menimbulkan relaksasi yang dalam sehingga meringankan kelelahan
jasmani dan rohani dikarenakan sistem saraf simpatis mengalami
penurunan aktivitas yang akhirnya mengakibatkan turunnya tekanan darah.
2.1.2.2 Mengurangi nyeri
Memperbaiki sirkulasi darah pada otot sehingga mengurangi nyeri dan
inflamasi dikarenakan massage meningkatkan sirkulasi baik darah maupun
getah bening.
2.1.2.3 Memperbaiki organ tubuh
Memperbaiki secara langsung maupun tidak langsung fungsi setiap organ
internal berdasarkan filosofi aliran energi meridian Massage mampu
5
6
i. 2.1.3 Teknik Massage Effluerage Formatted: Heading 2, Left, Space Before: 0 pt, Line
spacing: single, No bullets or numbering, Widow/Orphan
Manipulasi merupakan cara pegangan atau grip dalam melakukan massage control, Adjust space between Latin and Asian text, Adjust
space between Asian text and numbers
pada daerah tertentu dan untuk memberikan pengaruh tertentu pada tubuh.
Priyonoadi (2013), menjelaskan macam-macam manipulasi yang digunakan
dalam sport massage.
Kata "effleurage" berasal dari kata kerja Bahasa Perancis "effleurer" yang
berarti "stroke", atau "untuk skim atas". Terjemahan ini pada dasarnya
benar, tetapi tidak lengkap, deskripsi dari teknik effleurage digunakan
dalam pijat. Gerakan effleurage adalah gerakan relatif lambat dan lancar
terus menerus menggunakan telapak tangan. Jari-jari umumnya digunakan
bersama-sama dan dibentuk dengan kontur tubuh klien dalam cara yang
santai. Jari dan telapak tangan bergerak di sepanjang tubuh, dan
menerapkan beberapa tekanan, sebagian besar tekanan selama gerakan ini
diterapkan oleh telapak tangan.
Oleh karena itu gerakan effleurage dilakukan selalu menuju arah jantung
yang merupakan pusat peredaran darah.
i. 2.1.4 Faktor-faktor Pertimbangan dalam Masase Formatted: Left, Space Before: 10 pt, Line spacing:
Multiple 1.15 li, No bullets or numbering, Widow/Orphan
Menurut Price (2013), berbagai jenis gerakan bukan hanya bagian dari control, Keep with next, Keep lines together, Adjust space
between Latin and Asian text, Adjust space between Asian
Massage, yang sama pentingnya adalah cara bagaimana gerakan tersebut text and numbers, Tab stops: Not at 1.24"
Formatted: Font: Bold, Indonesian
dilakukan Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan adalah tekanan,
kecepatan, irama, durasi, frekuensi yaitu:
2.1.4.1 Tekanan
Ketika menggunakan keseluruhan tangan untuk mengurut suatu daerah
yang luas tekanan harus selalu dipusatkan di bagian telapak tangan. Jari-
jari tangan harus dilemaskan sepenuhnya karena tekanan jari tangan pada
saat ini tidak menghasilkan relaksasi yang diperlukan. Tekanan telapak
tangan hanya boleh diberikan ketika melakukan gerakan mengurut ke arah.
2.1.4.2 Kecepatan
Sampai taraf tertentu kecepatan gerakan massage bergantung pada efek
yang ingin dicapai. Umumnya, Massage dilakukan untuk menghasilkan
relaksasi pada orang yang dipijat dan frekuensi gerakan massage kurang
lebih 15 kali dalam semenit.
2.1.4.3 Irama
9
2.1.4.4 Durasi
Durasi atau lamanya suatu terapi massage bergantung pada luasnya tubuh
yang akan dipijat. Rangkaian massage yang dianjurkan berlangsung antara
5 sampai 15 menit dengan mempertimbangkan luas daerah yang dipijat.
2.1.4.5 Frekuensi
Umumnya diyakini bahwa massage paling efektif jika dilakukan tiap hari,
beberapa peneliti mengemukakan bahwa terapi Massage akan lebih
bermanfaat bila dilakukan lebih sering dengan durasi yang lebih singkat.
Menurut Breakey (2010) massage selama 10 menit harus sudah
menghasilkan relaksasi.
1. 2.2 Akupresur Formatted: Heading 2, Left, Right: 0", Line spacing: single,
No bullets or numbering
2.2.1 Definisi Akupresur Formatted: Heading 2, Left, Right: 0", Line spacing: single
Akupresur atau yang biasa dikenal dengan terapi totok/ tusuk jari adalah
salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada
titik-titik tertentu pada tubuh. Terapi akupresur merupakan pengembangan dari
ilmu akupuntur, sehingga pada prinsipnya metode terapi akupresur sama
dengan akupuntur, yang membedakannya terapi akupresur tidak menggunakan
jarum dalam proses pengobatannya. Akupresur berguna untuk mengurangi
atau pun mengobati berbagai jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi
ketegangan dan kelelahan. Proses pengobatan dengan teknik akupresur
menitik beratkan pada titik-titik saraf tubuh. Di kedua telapak tangan dan kaki
kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru-paru, ginjal, mata, hati,
kelenjar tiroid, pankreas, sinus, dan otak ( Fengge 2012).
2.2.2 Teori Dasar Akupresur Formatted: Normal, Level 2, No widow/orphan control, Don't
adjust space between Latin and Asian text, Don't adjust space
between Asian text and numbers
10
Pada dasarnya tidak ada keseimbangan yang bersifat mulak dan statis,
sehingga hubungan antara Yin dan Yang selalu bersifat relatif dan
dinamis. Sifat hubungan dari Yin dan Yang adalah berlawanan, saling
mengendalikan dan mempengaruhi, tapi membentuk satu kesatuan
yang dinamis.
Selain teori Yin dan Yang, masih ada teori falsafah alamiah yang
berhubungan dengan konsep kategorisasi alam dan unsurnya yaitu teori
pergerakan lima unsur (Fengge 2012).
2) LR 3 Taichong (sedate)
13
3) PC 6 Neiguan (sedate)
Terletak 2 cm diatas pergelangan tangan
4) Ll 11 Quchi (sedate)
14
5) Lr 2 Xingjian (sedate)
Terletak 0,5 cun batas distal lekukan antara ibu jari dan jari kedua
kaki.
6) Li 4 Hegu (sedate)
Terletak pada pertengahan sisi radial os metacarpal II pada dorsum
manus.
15
7) Gb 20 Fengchi (sedate)
Terletak satu cun dari batas rambut belakang pada sebuah
lekukan.
8) St 9 Renying (sedate)
Terletak 1,5 cun dibelakang prominensia Ilaryngeus dan di depan
arteri carotis
9) Ki 3 Taixi (tonic)
Terletak di antara malleolus internus dan tendon achiles setinggi
bagian tertinggi malleolus internus.
16
3.2.1 Leaflet
Leaflet adalah salah satu bentuk publikasi singkat yang mana biasanya
berbentuk selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang sebuah,
produk, organisasi atau bentuk layanan lainnya yang perlu diketahui oleh
khalayak umum.
16
17
3.2.2 Poster
Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar atau kecil. Pengaplikasiannya
dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari
perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-
warna kontras dan kuat.
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN
18
19
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lansia mampu menerima dan memahami yang disampaikan pada saat
penyuluhan, dan mampu mengerti memahami tentang terapi massage effleurage
dan akupresur serta mampu memahami bagaimana cara mencegah penyakit
hipertensi, lansia juga aktif bertanya terkait materi yang telah disampaikan.
5.2 Saran
5.2.1 Tim Penyuluhan
Bagi tim penyuluh diharapkan lebih mempersiapkan diri dengan baik
sebelum melakukan penyuluhan kepada para lansia dan mempersiapkan media
penyuluan dengan baik dan kreatif. Penyuluh diharapkan lebih menguasai materi,
lebih percaya diri, dan membuat inovasi baru dalam media penyuluhan, serta
membiasakan diri untuk biasa berbicara didepan umum dan sesuai target
penyuluhan.
21
22
3.1.1. Tujuan Instruksional Umum Formatted: Normal, Level 2, Space Before: 2 pt, Line
spacing: single, Keep with next, Keep lines together
3.1.2. Tujuan instruksional khusus Formatted: Normal, Level 2, Space Before: 2 pt, Line
spacing: single, Keep with next, Keep lines together
3.1.3 Definisi Metode Formatted: Normal, Level 2, Space Before: 2 pt, Line
spacing: single, Keep with next, Keep lines together
Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu ”Methodos” yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode yang
menyangkut masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tugas,
atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
3.1.5. Media Penyuluhan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Normal, Level 2, Space Before: 2 pt, Line
spacing: single, Keep with next, Keep lines together
1. Poster
2. Leaflet
21
3.1.6. Kegiatan Penyuluhan Formatted: Font: (Default) Times New Roman, 12 pt, Bold
Formatted: Normal, Level 2, Space Before: 2 pt, Line
spacing: single, Keep with next, Keep lines together
2 Peragaan 20 menit
d)c) Mendengar
terapi mesase
a) Memperagakan senam kan
dan
b) Memberikan saran
akupresur
c) Menyampaikan
a) Mengikuti
langkah-langkah
gerakan senam
gerakan terapi
d) Melakukan bersama-
sama klien b) Bertanya dan
menjawab
a) Mengakhiri pertemuan
Penutup
3 5 menit dan mengucapkan c) Menjawab
salam
b)a) Menjawab
c)b)
22
Formatted: Indent: Left: 2.25", First line: 3.25"
Mendengarkan
d)c) Menjawab
salam
3.1.7.5. Tempat
Seting Tempat :
Keterangan :
: penyaji
: Peserta
: Fasilitator
dokumentasi
1.1.7.6. Evaluasi
1. Rencana Evaluasi
24
Formatted: Indent: Left: 2.25", First line: 3.25"
Penyuluh
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
Robbins, S, S.L dan Burns, K.D., Kumar, V., Contran, R.S., (2010). Pembuluh
Darah. Buku Ajar Patologi. Jakarta: EGC.
30