PPK Gizi Buruk
PPK Gizi Buruk
1. Pengertian (Definisi) Penyakit atau keadaan klinis yang diakibatkan tidak terpenuhinya
kebutuhan protein dan energy karena asupan yang kurang atau
kebutuhan/keluaran yang meningkat atau keduanya secara
bersama.
2. Anamnesis
Pertumbuhan kurang
Anak kurus
Anak tidak mau makan
Sering menderita sakit berulang
Timbul bengkak pada kedua kaki sampai seluruh tubuh
MEP marasmik-kwashiorkor :
Terdapat tanda dan gejala klinis marasmus dan
kwashiorkor secara bersamaan
6. Diagnosis Banding
Tatalaksana medis :
1) Atasi dan cegah hipoglikemia
Periksa kadar gula darah
Berikan makanan yang lebih sering
Bila GDS < 50 mg/dL bolus 50 ml glukosa 10% atau
larutan sukrosa 10% ( 1 sdt gula dalam 5 sdm air )
berikan secara oral atau NGT
Berikan setiap 30 menit selama 2 jam ( berikan ¼
bagian )
2) Atasi dan cegah hipotermia
Beri makanan cair/formula khusus ( mulai dengan
rehidrasi bila perlu )
Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai
menutup kepala, letakkan dekat lampu atau pemanas (
jangan gunakan botol air panas ) atau peluk anak
didada ibu dan diselimuti
3) Atasi dan cegah dehidrasi
Jangan menggunakan jalur IV untuk rehidrasi kecuali
keadaan syok karena bahaya beban sirkulasi dapat
bertambah berat
Gunakan larutan garam khusus ( resomal : rehydration
solution for malnutrition ) dengan cara :
i) Cairan resomal/pengganti sebanyak 5 ml/kgBB setiap
30 menit selama 2 jam secara oral atau NGT
ii) Selanjutnya beri 5-10 ml/kgBB/jam selama 4-10 jam
berikutnya
iii) Ganti resomal/pengganti pada jam ke-6 dan ke-10
dengan formula khusus sejumlah yang sama, bila
keadaan stabil
iv) Selanjutnya mulai beri formula khusus
4) Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Pada semua MEP berat terjadi kelebihan natrium
walaupun kadar Na plasma rendah
Defisiensi kalium diberikan K 2-4 mEq/kgBB/hari
Defisiensi Mg diberikan 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari
Siapkan makanan tanpa diberi garam
Tambahan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk
cairan dan ditambahkan langsung pada makanan
5) Obati dan cegah infeksi
Diberikan pada semua anak dengan gizi buruk :
Vaksin campak jika anak > 6 bulan dan belum
imunisasi atau jika > 9 bulan dan sudah pernah
imunisasi sebelum 9 bulan, tunda jika anak syok
Antibiotik spektrum luas
i) Jika tidak ada komplikasi atau tidak ada infeksi nyata
beri kotrimoksazole oral 25 mg SMZ+ 5 mg TMP/kgBB
setiap 12 jam selama 5 hari
ii) Jika ada komplikasi atau jelas ada infeksi berikan
(1) Ampisilin 50mg/kgBB IM/IV setiap 6 jam selama 2
hari, dilanjutkan dengan amoksisilin oral
15mg/kgBB setiap 8 jam selama 5 hari. Jika tidak
tersedia beri ampisislin oral 50 mg/kgBB setiap 6
jam selama total 7 hari
(2) Ditambah dengan gentamisin 7,5 mg/kgBB/hari
IM/IV selama 7 hari, bila anuria/oliguria ditunda
untuk mencegah efek toksis gentamisin
(3) Jika anak tidak membaik dalam 48 jam tambahkan
kloramfenikol 25mg/kgBB IM/IV setiap 8 jam
selama 5 hari, atau bila diduga meningitis dosis
kloramfenikol 25mg/kgBB IM/IV setiap 6 jam
selama 10 hari
(4) Jika terdapat cacing beri mebendazol 100mg/kgBB
selama 3 hari atau albendazol 20mg/kgBB dosis
tunggal. Beri mebendazol setelah 7 hari perawatan
walaupun belum terindikasi adanya infeksi cacing
6) Koreksi defisiensi nutrien mikro
Tambahkan multivitamin
Asam folat 1 mg/hari ( 5 mg hari pertama )
Seng ( Zn ) 2 mg/kgBB/hari
Tembaga ( Cu ) 0,2 mg/kgBB/hari
Bila BB mulai naik : Fe 3 mg/kgBB/hari atau sulfas
ferosus 10 mg/kgBB/hari
Vitamin A oral pada hari 1,2 dan 14
i) Umur > 1 tahun 200.000 SI
ii) Umur 6-12 bulan 100.000 SI
iii) Umur 0-5 bulan 50.000 SI
Bila ada ulserasi pada mata, beri tambahan perawatan
mata untuk mencegahprolaps lensa :
(1) Beri kloramfenikol atau tetrasiklin tetes mata setiap
2-3 jam selama 7-10 hari
(2) Teteskan atrofin tetes mata 3 kali 1 tetes sehari
selama 3-5 hari
(3) Tutup mata dengan kasa yang dibasahi larutan
garam faali
7) Mulai pemberian makanan
Perlu pendekatan yang hati-hati karena fungsi faali
anak lemah dan homeostatik berkurang
Prinsip pemberian nutrisi pada fase inisial :
i) Porsi kecil, sering, rendah serat dan laktosa
ii) Oral atau NGT ( jangan mulai dengan parenteral )
iii) Energi 80-100 kkal/kgBB/hari
iv) Protein 1-1,5 g/kgBB/hari
v) Cairan 130 ml/kgBB/hari ( 100 ml/kgBB bila ada edema
berat ) berupa F75 tiap 2 jam. Bila perlu menggunakan
sonde.
vi) ASI teruskan, tetapi beri formula khusus lebih dulu
vii) Formula khusus dapat diberikan dengan cangkir/gelas,
bila masih lemah dapat dengan sendok/pipet
viii) Jadwal yang dianjurkan :
(1) Hari ke 1-2 setiap 2 jam, 1,5 sdm, 130
ml/kgBB/hari
(2) Hari ke 3-5 setiap 3 jam, 2 sdm, 130 ml/kgBB/hari
(3) Hari ke 6-7 setiap 4 jam, 3 sdm, 130 ml/kgBB/hari
ix) Pada anak dengan selera makan baik dan tidak edem
jadwal dapat diselesaikan dalam 2-3 hari saja
x) Bila asupan makanan <80 kkal/kgBB/hari berikan sisa
formula melalui NGT
xi) Jangan beri makan lebih dari 100kkal/kgBB/hari pada
fase stabilisasi ini
8) Fasilitas tumbuh kejar
Pada periode transisi dianjurkan untuk merubah secara
perlahan-lahan dari formula khusus awal ke formula khusus
lanjutan.
Ganti formula khusus awal dengan formula khusus
lanjutan dalam 48 jam
Naikan 10 ml setiap kali, sampai ada sedikit formula
yang tersisa
Bila frekuensi nafas >5x/menit dan denyut nadi
>25x/menit kurangi volume pemberian formula, setelah
normal kembali ulangi menaikan volume seperti diatas
Setelah peride transisi terlewati, anak diberi :
i) Makanan/formula dengan jumlah tidak terbatas dan
sering
ii) Energi 150-220 kkal/kgBB/hari
iii) Protein 4-6 g/kgBB/hari
iv) Bila masih mendapat ASI diteruskan, tetapi beri
formula lebih dulu karena tidak akan mencukupi untuk
tumbuh kejar
v) Timbang anak setiap pagi sebelum makan
vi) Hitung kenaikan BB setiap minggu
9) Sediakan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
Pada KEP berat terjadi keterlambatan perkembangan mental
dan perilaku, maka berikan :
Kasih sayang
Lingkungan yang ceria
Terapi bermain terstruktur selama 15-30 menit/hari
Aktivitas fisik segera setelah sembuh
Keterlibatan ibu ( memberi makan, memandikan,
bermain dsb )
10) Siapkan follow up setelah sembuh
Bila BB anak sudah mencapai 80% BB/U, dapat dipastikan
anak sudah sembuh, pola pemberian makan dan stimulasi
harus tetap dilanjutkan dirumah.
Tunjukan kepada orang tua :
Pemberian makanan yang sering dan kandungan
energi dan nutrien yang padat
Terapi bermain terstruktur
Sarankan :
Membawa anaknya kembali untuk kontrol teratur
Pemberian suntikan/imunisasi ( booster )
Pemberian vitamin A setiap 6 bulan
2) Anemia berat
a) Transfusi darah diperlukan bila HB < 4 atau bila ada
distress nafas diberikan transfusi pada HB 4-6
b) Beri transfusi darah segar 10ml/kgBB dalam 3 jam
c) Bila ada gagal jantung gunakan PRC dengan dosis yang
sama dan berikan furosemid 1 ml/kgBB pada saat transfusi
dimulai
d) Bila anak dengan distres pernafasan setelah transfusi HB <
4 g/dL atau antara 4-6 g/dL, jangan ulangi pemberian darah