Anda di halaman 1dari 7

KUCING

Di tahun 2001, peneliti dari Texas A & M University Amerika Serikat (AS) berhasil mengkloning seekor
kucing. Meski hasil kloning, kucing ini memiliki sedikit perbedaan pada bulunya. Beberapa tahun
kemudian, kucing hasil kloning ini berhasil memiliki anak.

Suara.com - Ilmuwan China telah berhasil membuat terobosan baru dalam teknologi kloning hewan.
Mereka terlah berhasil 'melahirkan' kucing pertama hasil kloning yang diberi nama Garlic 2.0.

Disebutkan kalau Garlic 2.0 ini adalah kucing hasil klonging dari seekor kucing yang telah mati.

Teknologi kloning ini berawal dari kesedihan Huang Yu, pemilik kucing peliharaan yang bernama Garlic.

Kucing peliharaannya mati dan ia harus berbuat sesuatu untuk "mengembalikannya".

Cue Sinogene, perusahaan kloning hewan peliharaan berbasis di Beijing, China telah mengkloning lebih
dari 40 anjing peliharaan.

Baca Juga : Kontroversial, Ilmuwan China dan AS Memasukkan Gen Otak Manusia ke Monyet

Mereka termasuk sekumpulan ilmuwan China yang memproduksi hasil kloning anjing pertama di dunia.

Tampilan Garlic 2.0 dan Garlic yang sudah mati. (Sinogene)

Tampilan Garlic 2.0 dan Garlic yang sudah mati. (Sinogene)

Dalam situs resmi perusahaan, salah satu ilmuwan sekaligus dokter hewan bernama Shi Zhensheng yang
tergabung dalam proyek ini mengatakan bahwa kloning kucing sangat sulit jika dibandingkan dengan
kloning anjing.
"Karakteristik reproduksi dan fisiologis kucing berbeda dari kebanyakan hewan. Karena kucing bukanlah
hewan yang mengalami ovulasi spontan, mereka adalah salah satu dari sedikit hewan yang merangsang
ovulasi. Siklus reproduksi mereka istimewa dan teknik untuk kloning sangat sulit. Operasi ini rumit," kata
Shi Zhensheng dalam pernyataannya di situs resmi Sinogene.

Zhensheng dengan bangga mengatakan bahwa ini menandai langkah besar China dalam bidang kloning.

Baca Juga : Pohon Purba Berusia 3.000 Tahun Dikloning Ilmuwan, Ini Penampakannya

Setelah berupaya selama satu tahun, ilmuwan China dapat mentransfer embrio ke kucing pengganti yang
akhirnya melahirkan anak kucing hasil kloningan.

Embrio itu dibiarkan berkembang selama 66 hari.

Garlic 2.0 diproduksi melalui kelahiran alami oleh induk kucing perantara. (Sinogene)

Garlic 2.0 diproduksi melalui kelahiran alami oleh induk kucing perantara. (Sinogene)

Garlic 2.0 akhirnya lahir pada 21 Juli 2019 melalui kelahiran alami dan seluruh gennya berasal dari sel
somatik milik Garlic yang sudah mati.

Kini, pada awal September 2019, kondisi Garlic 2.0 masih sangat sehat dan membuktikan bahwa hasil
kloning kucing pertama oleh ilmuwan China berjalan sukses.

Baca Juga : Ilmuwan Berusaha Mengkloning Kuda Purba, Usianya 30 Ribu Tahun

Dikutip dari IFLScience, prosedur penelitian dan pengembangan kloning membuat sang pemilik, Huang
Yu, harus mengeluarkan biaya sebesar 250 ribu yuan atau Rp 495 juta.
Mi Jidong, General Manager Sino Valley Biotechnology Co., Ltd. menjelaskan bahwa Garlic 2.0 telah
resmi dinobatkan sebagai kucing kloning pertama yang sepenuhnya dibudidayakan di China.

RUSA

Selain kucing, peneliti dari Texas A & M University juga berhasil mengkloning seekor rusa di tahun 2003.
Rusa itu dikloning dari sel kulit rusa yang telah mati. Rusa kloning bernama Dewey ini masih hidup
sampai sekarang.

KUDA

Pada 2003, peneliti dari Italia berhasil mengkloning seekor kuda. Kuda hasil kloning ini dinamai
prometea. Prometea dikloning dari sel ibunya sendiri sehingga antara prometea dan ibunya memiliki gen
sama.

Copy Link

logo

HEADLINE HARI INI

MARAK KASUS PENIMBUNAN MASKER, BARANG SITAAN DIJUAL ATAU DIMUSNAHKAN?

HomeGlobal

Kuda Balap Kloning Lahir di Italia

Oleh Liputan6 pada 16 Apr 2005, 00:48 WIB

150405dLnKuda.jpg
Liputan6.com, Cremona: Profesor Cesare Galli berhasil mengkloning seekor kuda balap di laboratorium
miliknya di Cremona, Italia, baru-baru ini. Kuda yang diberi nama Pieraz-Cryozootech itu terlahir lewat
226 kali percobaan.

Pada tahap embrio, teknik kloning untuk menciptakan kuda balap terbaik ini bisa dikatakan sukses.
Kloning ini adalah prestasi kedua yang dilakukan Galli pada kuda. Kuda hasil kloning pertama diciptakan
pada 2003 dan masih hidup serta tumbuh sehat.

Cryozootech dilahirkan pada 25 Februari silam dengan berat 42 kilogram. Anak kuda berwarna cokelat
itu tercipta dari sel kulit Pieraz, kuda Arab yang memenangi kejuaraan ketahanan berkuda pada 1994 dan
1996. Pieraz sendiri kini telah pensiun dari lomba balap kuda dan dirawat di peternakan kuda di daerah
Virginia, Amerika Serikat.

Metode yang dipakai untuk menghasilkan Cryozootech sama dengan yang digunakan untuk menciptakan
biri-biri Dolly--kloning hewan mamalia pertama--yang diambil dari sel dewasa. Asam deoksiribonukleat
(DNA) dari sel kulit makhluk hidup yang akan dikloning, ditransfer ke sel telur yang telah dikosongkan
materi genetiknya. Embrio hasil kloning ini kemudian ditanamkan pada rahim induk angkatnya. Metode
ini juga diyakini bisa dilakukan pada manusia

ANJING

Pada 2005, peneliti di Korea Selatan melakukan kloning anjing dalam jumlah cukup banyak. Tapi sayang,
hanya satu anjing yang bisa tumbuh dewasa. Anjing lainnya meninggal beberapa minggu setelah
dilahirkan. Anjing yang selamat itu dinamai Snuppy. Di tahun 2008, Snuppy berhasil menjadi seorang
ayah karena.

n RNA

1. Persiapan

Tahap awal atau persiapan dalam proses kloning pada anjing adalah mempersiapkan sel yang akan
diambil atau dikloning, contohnya disini kita akan mengambil bagian kulit anjing yang nantinya akan
dijadikan sebagai sel donor. Pada mulanya kulit anjing tersebut diambil sedikit kemudian sel kulit
tersebut dibiakkan ke dalam sebuah cawan. Apabila sudah dimasukkan ke cawan khusus, simpanlah
pada suhu sekitar 150 derajat Celcius agar cepat berkembang. ( baca : Jaringan Ikat pada Hewan )

Selagi sel kulit tersebut disimpan dan dibiarkan berkembang terlebih dahlu, kita akan mempersiapkan
pengambilan sel telurnya. Sel telur yang akan diambil tersebut harus sudah memenuhi syarat dan
ketentuan tertentu untuk dikloning. Adapun cara mudahnya adalah dengan melihat keadaan dari sel
vagina yang hendak diambil serta berapa kadar hormon progesteron yang ada di dalam darah tersebut.

Artikel terkait : Bagian Bagian Sel

2. Kloning dan Penyatuan

Agar sel telur dapat dikloning, maka harus dihilangkan terlebih dahulu inti selnya. Setelah inti selnya
dihilangkan, tentunya akan terjadi kekosongan pada sel telur tersebut. Maka dari itu kekosongan
tersebut akan diisi oleh satu sel yang diambil dari sel donor yang telah dibiakkan sebelumnya. ( baca :
Bagian Bagian Membran Embrio )

Setelah itu, proses kloning pada hewan adalah tahap penyatuan. Tahap penyatuan merupakan tahap
penyatuan antara sel kulit yang telah diambil sebelumnya dengan sel telur yang intinya suah dihilangkan
dan diganti. Pada proses penyatuan ini membuntuhkan bantuan dari tenaga listrik sebesar 3-3,5 KV/cm.
Proses ini dilakukan di atas sebuah plat besi baja putih yang disejajarkan dan tentunya tetap dalam
media manitol.

Artikel terkait : Fungsi Sentrosom – Fungsi Mikrofilamen

3. Implantasi

Tahap terakhir adalah tahap implantasi atau tahap memasukkan sel telur yang telah dikloning dan
disatukan. Pada tahap ini harus dilakukan dengan cara mengoperasi anjing betina, kemudian hasil
penyatuan sebelumnya akan dimasukkan ke dalam rahimnya. Pada proses ini setidaknya membutuhkan
ketelitian dan penempatan yang baik pada rahimnya agar persentase keberhasilannya lebih besar.
( baca : Perkembangbiakan Hewan )

Setelah dimasukkan ke rahim, biarkan anjing tersebut menjalani aktivitasnya seperti biasa, akan tetapi
juga perlu diawasi apabila terdapat gejala-gejala yang tidak normal. Jika sudah menginjak 22 hari setelah
proses implantasi, maka anjing betina tersebut harus dicek kehamilannya dengan cara USG, apakah ada
perkembangan atau belum. Akan tetapi untuk memastikan lebih lanjut, tunggulah hingga 60 hari dan
lakukan USG ulang.

SERIGALA ABU

Kloning ini juga dilakukan peneliti dari Korea Selatan yang dipicu oleh keberadaan serigala abu yang
terancam punah. Proses kloning ini dilakukan pada 2005. Untuk melakukan kloning ini, peneliti
menggunakan sel telinga dari serigala abu dan telur anjing. Hasilnya? Lahirlah dua ekor serigala abu yang
diberi nama Snuwolf dan Snuwolffy.

AYAM

Para ilmuwan di Fakultas Genetika, Rehovot Institut di Tel Aviv, Israel pada 2006 berhasil mengkloning
genetika dua ekor ayam hingga tumbuh tanpa memiliki bulu. Proses kloning yang dilakukan oleh para
ilmuwan Rehovot secara umum masih sama, mereka menyuntikkan sel dengan karakteristik yang telah
ditentukan ke dalam telur ayam betina.

TIKUS

Pada 2008 peneliti Jepang berhasil mengkloning seekor tikus. Kloning tikus itu diambil dari sel yang telah
dibekukan selama 16 tahun, dalam suhu minus 20 derajat celcius.

KAMBING LIAR
Sekelompok peneliti dari Spanyol, Prancis, dan Belgia pada 2009 berhasil mengkloning Burcado, kambing
liar yang telah punah. Sel untuk melakukan kloning diambil dari sel yang diawetkan pada 1999. Tapi
sayang, kambing kloning ini memiliki kelainan di paru-parunya. Akhirnya, ia pun meninggal beberapa
menit setelah dilahirkan

BABI

Ilmuwan Roslin Institute lainnya, Julie Grisham dan rekannya pada 1998 juga berhasil menciptakan babi
kloning. Selain itu pada 2014, babi hasil kloning dilaporkan juga berhasil dilahirkan di China dalam skala
massal.

Anda mungkin juga menyukai