MODUL
PRAKTIKUM DASAR SISTEM KENDALI
NAMA :
NPM :
Modul praktikum ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Bengkulu yang mengikuti praktikum dasar
sistem kendali.Tujuan dari pelaksanaan praktikum dasar sistem kendali ini adalah untuk
mendukung mata kuliah dasar sistem kendali yang diberikan kepada mahasiswa di
Program Studi Teknik Elektro. Susunan modul ini terdiri dari tujuan, pembahasan teori
praktis, dan tugas-tugas pendahuluan yang harus dikerjakan oleh para praktikan.
Diharapkan para praktikan telah mempersiapkan materi yang akan diberikan pada
praktikum demi kelancarannya.
Materi yang diberikan dalam modul dan pada saat praktikum masih belum
lengkap dan untuk itu praktikan diharapkan dapat mencari referensi tambahan yang
diperlukannya baik di perpustakaan maupun melalui media internet. Selain itu praktikan
diharapkan mengikuti mata kuliah dasar sistem kendali dengan baik, karena salah satu
sumber selain modul adalah materi yang diberikan pada saat kuliah. Modul ini masih
belum sempurna, sehingga perlu dikaji baik oleh dosen pengajar, instruktur, asisten,
maupun praktikan yang terlibat dalam praktikum. Oleh karena itu penyusun berharap
agar para pemakai modul ini dapat memberikan sumbangan saran untuk perbaikan
modul dasar sistem kendali ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para personil
yang terlibat dalam praktikum dasar sistem kendali dan dapat meningkatkan
kemampuan mahasiswa dalam menguasai proses-proses dasar sistem kendali.
Penyusun
DISIPLIN PRAKTIKUM
1. Praktikan harus menaati jadwal praktikum tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
2. Praktikan harus bersikap sopan, tertib, dan mengikuti petunjuk asisten.
3. Dilarang meninggalkan kegiatan praktikum tanpa seizin koordinator praktikum
yang bersangkutan.
4. Dispensasi perubahan jadwal praktikum hanya diberikan kepada praktikan yang
mempunyai alasan-alasan:
Ujian (dengan melampirkan jadwal ujian, selambat-lambatnya dua hari sebelum
praktikum).
Praktikum di laboratorium lain (dengan melampirkan jadwal, selambat-
lambatnya dua hari sebelum praktikum).
Sakit (mengirimkan surat keterangan dari dokter selambat-lambatnya dua hari
setelah jadwal yang ditentukan).
5. Praktikan tidak dibolehkan mengikuti praktikum (dengan alasan apapun) bila:
terlambat lebih dari 15 menit
tidak membuat tugas pendahuluan dan laporan awal praktikum
memakai kaos oblong
tidak membawa modul praktikum
tidak memakai almamater/ hima
6. Praktikan wajib membawa laporan awal saat praktikum, yang terdiri dari:
Cover awal (format terlampir)
Judul percobaan
Tujuan percobaan
Dasar teori (minimal 5 lembar yang berasal dari minimal 3 sumber)
Peralatan
Langkah percobaan, dan
Daftar pustaka
7. Praktikan wajib melakukan asistensi pada H+2 dan H+4 setelah praktikum
maksimal pada pukul 17:00 WIB dan asistensi dilakukan di Laboratorium Teknik
Elektro.
8. Laporan akhir dikumpulkan pada H+6 setelah pelaksanaan praktikum sampai pukul
17.00 WIB. Toleransi keterlambatan selama 15 menit. Bila melampaui batas waktu
tersebut, praktikum dianggap batal dan praktikan yang bersangkutan harus
mendaftarkan diri kembali untuk mengikuti praktikum susulan dengan kewajiban
memenuhi persyaratan administrasi untuk nomor percobaan tersebut. Laporan akhir
terdiri dari:
Cover akhir (format terlampir)
Judul percobaan
Tujuan percobaan
Dasar teori (minimal 5 lembar yang berasal dari minimal 3 sumber)
Peralatan
Langkah percobaan
Pembahasan
Penutup (kesimpulan dan saran)
Daftar pustaka
Cover awal (format terlampir) dan lembar asistensi
note: margin = left 4 cm, buttom 3 cm, top 3 cm, right 3 cm.
9. Persentase penilaian:
Post/pre test : 10 %
Responsi awal : 5%
Tugas pendahuluan : 5%
Keaktifan : 25 %
Karapian Laporan : 10 %
Kelengkapan laporan : 10 %
Ketajaman pembahasan : 15 %
Kesimpulan : 5%
Responsi akhir : 15 %
Pengurangan nilai apabila:
o Terlambat (poin minus 1 per menit)
o Melanggar ketentuan disiplin praktikum
10. Praktikum susulan dapat diberikan jika masa praktikum belum berakhir namun
praktikan bersangkutan diharuskan memenuhi persyaratan administrasi sebesar
Rp.20.000/ modul.
11. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas berpengaruh pada nilai praktikum.
(3 cm)
5,25cm)
NAMA : EZI
NPM : G1D017000 (TNR 12 CAPITAL)
KELOMPOK : 1 (SATU)
ANGGOTA : 1. ALBAR PRATAMA PUTRA TANJUNG
2. LUDI JULIANSYAH (TNR 12 CAPITAL
URUTAN ABSEN)
3. MELATI EFENDI
(3 cm)
MODUL 1
PENGENALAN SISTEM KENDALI
1.1 Tujuan
1. Membandingkan sistem kendali open loop dan close loop.
2. Menganalisis nilai rise time, delay time, peak time, settling time, dan maximum
overshoot.
Pada sistem kendali loop terbuka, keluaran tidak dibandingkan dengan masukan
acuannya. OIeh sebab itu, untuk setiap masukan acuan terdapat suatukondisi operasi
yang tetap. Perlu diketahui bahwa sistem kendali loop terbukaharus dikalibrasi dengan
hati-hati, agar ketelitian sistem tetap terjaga danberfungsi dengan baik. Dengan adanya
gangguan (disturbances), sistem kendali loop terbuka tidak dapat bekerja seperti yang
diharapkan. Kendali loop terbukadapat digunakan dalam praktek hanya jika hubungan
masukan dan keluaran diketahui dan jika tidak terdapat gangguan internal maupun
gangguan eksternal.Dengan demikian jelas bahwa sistem semacam ini bukan sistem
kendaliberumpan-balik. Demikian pula bahwa setiap sistem kendali yang
bekerjaberdasar basis waktu adalah sistem loop terbuka.
1.3 Peralatan
1. Robot wall follower
2. Sensor ping
3. Kabel jumper secukupnya
4. Mikrokontroller arduino
5. Breadboard
6. Arena robot wall follower
7. Kabel USB Arduino
8. Laptop/PC
9. Aplikasi Arduino IDE
10. Mistar
11. Aplikasi Wall Follower Monitoring
2. Cek pada menu tool Arduino, pastikan bahwa board pada kondisi
“Arduino/Genuino Mega or Mega 2560”
3. Hubungkan robotwall follower dengan laptop/PC menggunakan kabel USB
arduino.
4. Bukalah aplikasi Wall Follower seperti Gambar 1.3.
5. Atur mode robot wall follower menjadi open loop dengan mengatur posisi switch.
6. Letakkan Robot Wall Follower pada posisi 0˚ dari dinding dan amati
pergerakan robot.
7. Pindahan data hasil pembacaan jarak robot wall follower tiap detiknya dari serial
monitorke ms. excel.
8. Ubahlah data tersebut menjadi grafik pada ms. excel dan amati perubahan jarak
robot wall follower dan dinding.
o
9. Variasikan sudut kemiringan robot wall follower dan dinding menjadi 15o,30 ,
o o
45 , dan 60 .
10. Ganti mode robot wall follower menjadi mode close loop kemudian lakukan
percobaan yang sama seperti pada langkah 5 sampai 9.
Tabel 1.1 Data Hasil Percobaam Pengenalan Sistem Open Loop dan Close Loop
Sudut Wall Follower dan Hasil Pembacaan Sensor Ping (cm)
No o
Detik Ke- (s)
Dinding ( ) Open Loop Close Loop
1
1 0 ......
20
1
2 15 ......
20
1
3 45 ......
20
1
4 60 ......
20
1.4.2 Pengenalan Sinyal Tanggapan Sistem Kendali
1. Atur mode wall follower menjadi closeloop dengan mengatur posisi switch.
2. Letakkan Robot Wall Follower pada posisi 5 cm dari dinding dan amati
pergerakan robot.
3. Pindahan data hasil pembacaan jarak robot wall follower tiap detiknya dari
serial monitor ke ms. excel.
4. Ubahlah data tersebut menjadi grafik pada ms. excel dan amati perubahan
jarak robot wall follower dan dinding.
5. Variasikan jarak start robot wall follower dan dinding menjadi 10 cm,
15, dan 20 cm.
6. Ganti mode robot wall follower menjadi mode close loop kemudian lakukan
percobaan yang sama seperti pada langkah 5 sampai 9.
7. Catat data hasil percobaan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Hasil Percobaam Pengenalan Sinyal Tanggapan Sistem Kendali
Hasil Pembacaan Sensor
Jarak Titik StartWall
No Detik Ke- (s) Ping Close Loop (cm)
Follower dan Dinding (cm)
1
1 5 ......
20
1
2 10 ......
20
1
3 15 ......
20
1
4 20 ......
20
1.5 Evaluasi
1. Pengenalan Sistem Kendali Open Loop dan Close Loop.
a. Grafik sinyal pembacaan sensor ping pada sistem open loop.
b. Grafik sinyal pembacaan sensor ping pada sistem close loop.
c. Analisis perbandingan sistemkendali open loop dan close loop.
2. Pengenalan Sinyal Tanggapan Sistem Kendali
a. Grafik sinyal pembacaan pada sistem close loop (tiap variasi jarak)
b. Analisis nilairise time, delay time, peak time, settling time, dan overshoot
maximum pada sistem close loop (tiap variasi jarak).
2.1 Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan praktikan dapat:
1. Menganalisis rise time, peak time, maximum overshoot, dan time settling pada
beberapa sistem berorde satu.
2. Menganalisis respon waktu dari beberapa sistem berorde dua dengan mengamati
2
C(s)
(2.2)
2 S
2
R(s) S
2
n n
dengan:
2.3 Peralatan
1. Personal computer
2. Aplikasi MATLAB
3. Aplikasi NI Multisim
4. Simulink MATLAB
2.4 Langkah Percobaan
2.4.1 Sistem Orde Satu
1. Buka aplikasi MATLAB.
2. Klik menu simulink seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4 kemudian akan
muncul tab baru simulink library browser.
4. Drag and drop beberapa perintah yang dibutuhkan, seperti sum, step, ramp,
discrete impulse, time scope, dan transfer fcn, pada simulink library browser
seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Langkah untuk Mengambil Perintah Sum
6. Atur nilai numerator dan denumerator pada fungsi transfer dengan cara double
klik transfer fcn sehingga terbentuk fungsi transfer berikut.
100
G(s)
0.84s 1
7. Amati sinyal keluarannya dengan cara double klik pada time scope. Berdasarkan
sinyal keluaran tersebut, lihatlah nilai delay time, rise time, settling time, dan peak
time.
8. Untuk mempermudah proses analisisnya, klik zoom in seperti diperlihatkan pada
Gambar 2.8 Kemudian gunakan fungsi zoom in dan zoom out agar sinyal
keluarannya dapat diperbesar hingga dapat dilihat time setting saat mencapai toleransi
5%.
Gambar 2.8 Fungsi Autoscale, Zoom in, dan Zoom out
9. Variasikan nilai numerator dan denumerator pada transfer fcn sebanyak tiga
variasi.
10. Variasikan nilai G(s) sebanyak lima kali.
11. Catat hasil percobaannya pada Tabel 2.1
1 100
0,84s 1
2 npm
s5
3 2 npm
2s 5
7. Variasikan nilai numerator dan denumerator pada transfer fcn sebanyak tiga
variasi.
8. Catat hasil percobaan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Data Hasil Percobaan Tanggapan Waktu Orde Dua
Delay Rise Peak Settling Karakter
No Fungsi Alih Time Time Time Time Sistem
(s) (s) (s) (s)
100
1 2
s 2s 1
npm
2 2
3s s 2
3 30
2
s 3s 30
npm
b. G(s) 2
2s s 1
3. Bagaimana menentukan karakteristik dari sistem kendali berdasarkan rasio
redaman dari sistem orde dua?
MODUL 3
PENGANTAR KENDALI PID
3.1 Tujuan
1. Mendapatkan nilai Kp, Ki dan Kd yang ideal untuk kendali motor DC.
2. Menganalisa respon keluaran pada kecepatan motor DC dengan kendali PID.
#include "TimerOne.h"
#include <L298N.h>
const int ENA = 6;
const int IN1 = 8;
const int IN2 = 7;
const int IN3 = 10;
const int IN4 = 4;
const int ENB = 3;
L298N driver(ENA,IN1,IN2,IN3,IN4,ENB);
int time_delay = 0;
int speed;
unsigned int counter=0;
////////////////////PID/////////////////////////
int Input;
float error, P, I, D;
float Kp =0.5, Ki =0.3, Kd =0.2
;
int SetPoin = 50;
float last_error; //Error Sebelumnya
int Ts = 1; //Sempel Waktu
float PID_Out;
int rotation;
///////////////////////Motor////////////////////
int MtrKn;
int PWM = SetPoin;
int PWMmax = 250;
int PWMmin = 0;
///////////////////////////////////////
void timerIsr()
{
PID_MANUAL1();
Timer1.detachInterrupt(); //stop the timer
Serial.print("Motor Speed: ");
rotation = (counter / 20); // divide by number of holes in Disc
Serial.print(rotation,DEC);
Serial.print(" rpm");
Serial.print(" PID = ");
Serial.println(PID_Out);
counter=0; // reset counter to zero
Timer1.attachInterrupt( timerIsr ); //enable the timer
}
void setup()
{
Serial.begin(9600);
void loop(){
}
void PID_MANUAL1(){
Input = rotation;
error = SetPoin - Input;
P = Kp*error;
I = Ki*(error+last_error)*Ts;
D = Kd*(error-last_error)/Ts;
last_error = error;
PID_Out = P+I+D;
MtrKn = constrain((PWM + PID_Out),PWMmin,PWMmax);
driver.forward(MtrKn,time_delay);
}
3. Variasikan nilai konstanta proporsional pada program arduino.
4. Amati dan catat keluaran kecepatan sudut motor DC di arduino pada
Tabel 3.1.
5. Ulangi langkah kerja 3 dan 4 sampai mendapatkan nilai kendali motor DC yang
diinginkan.
3.4.2 Kontrol Integral
1. Buatlah rangkaian motor DC seperti pada Gambar 3.1.
2. Buatlah program kendali motor DC dengan metode PID seperti sebelumnya
pada arduino.
3. Variasikan nilai konstanta integral pada program arduino.
4. Amati dan catat keluaran kecepatan sudut motor DC di arduino pada
Tabel 3.1.
5. Ulangi langkah kerja 3 dan 4 sampai mendapatkan nilai kendali motor DC yang
diinginkan.
Tabel 3.1 Data Hasil Pengujian Kotrol Proporsional, Integral, dan Derivatif
Jenis Waktu Kecepatan Sudut (RPM)
No
Kendali (s) Kp=…. K i=….Kd=…. Kp=…. K i=….Kd=…. Kp=…. K i=….Kd=….
1
1 P …..
20
Kp=…. K i=….Kd=…. Kp=…. K i=….Kd=…. Kp=…. K i=….Kd=….
1
2 I …..
20
Kp=…. K i=….Kd=…. Kp=…. K i=….Kd=…. Kp=…. K i=….Kd=….
1
3 D …..
20
3.5 Evaluasi
1. Kendali Proporsional
a. Grafik sinyal keluaran kecepatan sudut motor DC selama 20 detik untuk
masing-masing variasi konstanta proporsional.
b. Analisis nilai time delay, rise time, time settling, dan peak time berdasarkan
gambar grafik sinyal pada poin a untuk masing-masing variasi konstanta
proporsional.
c. Analisis perbandingan konstanta proporsional yang paling tepat untuk sistem
dan pengaruh peningkatan nilai Kp terhadap sistem.
2. Kendali Integral
a. Grafik sinyal keluaran kecepatan sudut motor DC selama 20 detik untuk
masing-masing variasi konstanta integralal.
b. Analisis nilai time delay, rise time, time settling, dan peak time berdasarkan
gambar grafik sinyal pada poin a untuk masing-masing variasi konstanta
integral.
c. Analisis perbandingan konstanta integral yang paling tepat untuk sistem dan
pengaruh peningkatan nilai Ki terhadap sistem.
3. Kendali Derivatif
a. Grafik sinyal keluaran kecepatan sudut motor DC selama 20 detik untuk
masing-masing variasi konstanta derivatif.
b. Analisis nilai time delay, rise time, time settling, dan peak time berdasarkan
gambar grafik sinyal pada poin a untuk masing-masing variasi konstanta
derivatif.
c. Analisis perbandingan konstanta derivatif yang paling tepat untuk sistem dan
pengaruh peningkatan nilai Kd terhadap sistem.
4.1 Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini, diharapkan praktikan dapat:
1. Memahami cara pembuatan simulasi sistem dengan menggunakan MATLAB.
2. Menganalisis fungsi alih rangkaian dengan umpan balik dan tanpa umpan balik.
Untuk mencari fungsi alih suatu sistem pengendalian ada beberapa halperlu
dipahami yaitu masalah diagram blok (block diagram) dan operasi-operasinya serta
diagram aliran sinyal (signal flow diagram). Pada bagian ini akan dikupas mengenai
diagram blok sederhana, diagram blok dengan masukan lebih dari satu (multi input),
penggunaan aturan aljabar digram blok dan penentuan fungsi alih dengan diagram aliran
sinyal.
4.3 Peralatan
1. Personal computer
2. Aplikasi MATLAB
3. Simulink MATLAB
s npm
g1 2
s 5s npm
4. Klik menu simulink seperti ditunjukkan pada Gambar 4.6 kemudian akan
muncul tab baru simulink library browser.
5. Pilih dan klik Blank Model seperti ditunjukkan pada Gambar 4.7 Sehingga akan
muncul model baru pada Simulink MATLAB.
6. Drag and drop beberapa perintah yang dibutuhkan, seperti sum, step, ramp,
discrete impulse, time scope, dan transferfcn, pada simulink library browser
seperti ditunjukkan pada Gambar 4.8
Gambar 4.8 Langkah untuk Mengambil Perintah Sum
8. Atur nilai numerator dan denumerator pada fungsi transfer dengan cara double
klik transfer fcn sehingga terbentuk fungsi transfer seperti langkah ke-3.
9. Amati sinyal keluarannya dengan cara double klik pada time scope.
Berdasarkan sinyal keluaran tersebut, lihatlah nilai time delay, timerise, time
settling, dan peak time.
10. Untuk mempermudah proses analisisnya, klik zoom in seperti diperlihatkan pada
Gambar 2.8 Kemudian gunakan fungsi zoom in dan zoom out agar sinyal
keluarannya dapat diperbesar hingga dapat dilihat time setting saat mencapai
toleransi 5%.
Gambar 4.10 Fungsi Zoom in, dan Zoom out
s npm
g1 2
s 5s npm
s1
g4 (s) 2
s 2
2. Hubungkan persamaan g1, g2, g3, g4, dan g5hingga membentuk rangkaian seperti
pada Gambar 4.11.
d. Tugas Pendahuluan
1. Tentukan fungsi alih dari rangkaian berikut.
s
g1 (s) 2
s 3s npm
s n pm
g 2 (s)
s
g 3 (s) npm