ISO 9001:2000
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 1 dari 78
I.PENDAHULUAN
Sesuai dengan Program Teknik Listrik 2023, diharapkan Sebahagian Besar Mahasiswa melakukan
Tugas Akhir Rancang Bangun untuk Bahan Penunjang akreditasi Prodi Listrik dan TRILL.
Maka Program Bengkel Listrik SM V akan di arahkan untuk :
Renc.Program Smester 5
A.Intalasi Kontrol Pompa Air Limbah, dengan Sistem Group ( maksimal 4 Orang) dalam waktu 5 hari
Pertemuan 36 Jam TTM, meliputi jasa 1.Pelaksanaan Kontruksi Instalasi Kontrol Pompa,
2.Pengoperasian Instalasi Kontrol Pompa, dan 3.Pengujian/ Quality Test Instalasi Kontrol Pompa.
Teknisi : Pak Syaeiad
B. Pemeliharan meliputi : Preventiv (PM), Detektif (DM), Pridiktif (PrM) , dan Korektif (CM)
Untuk itu Objek yang dipilih Kontuksi JTM dan PHB Tr yang terdiri 4 Fokus Objek,
1.Transformator Distribusi, termasuk CO, dan Arester,
2.PHB tr termasuk Pembumian sistem
3.Kontruksi Tiang dan Penyaluran
4.PHB dan Kontruksi PBO
1.PM, Peserta mampu melakukan Chek List Komponen yang harus di periksa secara Periodik Harian,
Mingguan, dan Bulanan.
2.DM, melakukan Deteksi sedini mungkin dengan acuan menggunakan Instrumen minimal indicator.
Minimal dua Komponen dari 4 Objek
Praktikan akan dibagi dalam group (4-5 orang/Pergroup) hingga semua Peserta dapat
berkolaborasi berlandaskan semangat gontong royong.
Peserta yang absens akan diundur praktek pada kelas berikutnya (Sarana Praktek memungkinkan),
atau ditugaskan langsung ke Rancang Bangun.
Bagi peserta yang memilih rancang Bangun yang layak digunakan sebagai Tugas Laporan Akhir ,
akan diberikan dispensasi Khusus oleh instruktur.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 3 dari 78
Kontrol POMPA AIR LIMBAH,
Ada dua pompa P1 dan P2 untuk menanggulangi air limbah pada saluran penampung, air limbah
dibuang ke saluran Pembuang melalui selenoid Flow P1 dan flow P2, dengan Keseimbangan posisi
ketinggian air, tapi sensor hanya di tempatkan pada saluran Penampung saja.
saat air kembali menyentuh level 2, pompa bekerja bergantian katakan pompa P2, maka flow
switch B, tertutup, P2 hidup dan air turun lagi dibawah level dua, menyentuh level 1pompa hingga
P2 Mati.
Dengan Kata lain Pompa P1 dan P2 akan Bergantian Bekerja, pada saat air antara Level 1 dan
level 2.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 4 dari 78
Pertanyaan diskusi:
1. Apa fungsi sensor swich LS pada pada kedua Pompa? Coba perhatikan Rangkaian
Kontrol anda?
2. Apa manfaat selenoid Valve flow P pada kedua Pompa? Berikan alasan dan Perhitungan
ilmiah hingga musti di pasang.
3. Menurut anda apa kita buat Pengganti simulasi swicht LS, yang kita butuhkan mengetes
kerja Pompa bergantian?
4. Perhatikan Rangkaian Urutan kerja Pompa, Relai apa saja yang aktif pada saat P1 dan P2
bergantian hidup? Apa perlatan yang digunakan membuat kedua Pompa pasti bergantian?
A. Pendalaman Materi
1. Urut cara anda merangkai komponen kontrol Pompa, hingga hidup bergantian saja !.
2. Jelaskan Fungsi setiap komponen kontrol serta uraikan cara mengfhitungnya!
saat air kembali menyentuh level 1, pompa diharapkan mati, maka flow switch B terbuka kembali,
dan flow P tertutup kembali. Operasi pompa semua STOP.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 5 dari 78
Kasus II
saat air menyentuh level 1, satu pompa bekerja, misalkan P1, maka satu flow switch B tertututup,
tapi satu flow P terbuka, jika air terus naik ke level 3, P2 juga hidup, maka kedua flow switch B
tertutup,jika air terus bertambah, kedua Pompa terus hidup. Apa yang terajdi?
B. Pendalaman Materi II
1.Urut cara anda merangkai komponen kontrol Pompa, hingga pompa selain hidup bergantian saja,
juga dapat hidup serentak !
2.Jelaskan Fungsi setiap komponen kontrol serta uraikan cara menghitung ratingnya!
Tugas dikumpul dalam ketikan WS dikirim di daring dalam bentuk yg dpt di EDIT langsung.
Paling lambat kumpul pukul 17.00 Wib. Diatas pukul 17.00 tidak di nilai
Pemahaman Praktek
1. Buat data dalam tabel Komponen utama kontrol yang anda butuhkan untuk merakit Kontrol
pompa air limbah atau air bersih tersebut sesuai Rangkaian Kontrol.
sebagai contoh
dalam bentuk tabel
kolom 1 no urut,
kolom 2 Relay 48 Volt, merk omron,
kolom 4 : ukuran : 3 x 4 x 6 cm
kolom 4 quantity : 10 buah (misal),
Dengan Tata pentabelan sebagai berikut:
Kolom 1, no urut, kolom 2 nama komponen , kolom ke 3 ukuran phisik Komponen, kolom ke
4 jumlah komponen, serta kolom ke 5 Ket.
2. Buat Pridiksi P x L ukuran rangka peletakan komponen sesuai gambar, dengan tata:
a) Seluruh komponen yang diletakkan akan ditutup dgn COVER fiber/ lembar PVC
b) Utamakan susuna Komponen Per baris rak yang tinggi tertutupnya sama.
c) Utamakan tata komponen yang muncul atau butuh setting dari luar tanpa buka tutup rangka.
d) Pridiksi panjang kabel NYAF 1 mm2, wiring Channel yang anda butuhkan sesuai gambar
Video.
Tugas Kelas:
Maksimum satu kelompok 4 orang,
Buat Pemahaman Mendalam kedua Kontrol Pompa tambah atau kurangi satu relay tapi fungsinya sama (
Air Bersih dan Air Kontrol) dalam bentuk laporan lengkap dengan Cara kerja rangkaian, tata operasi,
Ukuran rangka Peletakan komponen, papan Panel kontrol dan Tabel komponen.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 6 dari 78
A. Petujuk
Nama Group
3.
4.
Yang tidak memiliki nomor telepon aktif yang dapat dihubungi melalui Hp secara off-line
dilarang ikut Praktek.
b.Amati peletakan komponen kontrol Panel yang sudah terletak pada rangka panel sesuai
Gambar .(buat gambar Komentar Tata Letak komponen di Rangka Panel). Coba amamti dan
Pahami alasan Tata letak serta Perhatikan dan tunjuk nama terminal dan komponen, di
videokan tsb 0,5 Menit, total 2 menit, maksimal 10 MB (Kompres) sesuai Job anda.
c.Buka kabel kontrol sesuai job anda catat data ( warna asal kabel dan Tujuan Kabel), buat
Order kabel baru untuk Ganti dan rangkai kabel Kontrol yang anda buka tadi lebih rapi dari
semula, Catat di table Kerja Form 1
d,Pratest akan dilakukan pada hari kedua, wajib Lulus, agar tidak terjadi GAGAL Silakan hari
Pertama tuntaskan Pahami Rangkaian.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 7 dari 78
c.Letakkan Salar utama dan lampu tanda di Pintu Panel Kontrol sekaligus Rangkai
sesuai Diagram kontrol , Buat ikatan sesuai Petunjuk.
d. Lengkapi Simulasi diatas papan triflek cadangan berupa saklar dan Lampu.
Selanjutnya anda sambung kan Panel kontrol dan papan simulasi dengan terminal
Rangka Panel sesuai kebutuhan. silakan videokan maksimal 2 Menit
II.Asesmen DIRI
a.kriteria Nilai
jam ke tiga - sd ke lima Test Operasi, vidio maksimal 2 Menit, Beroperasi ? lanjut test
dikerjakan di rumah, gagal tidak ikut test nilai maksimal c,
ushakan nilai Pratest Hari Kedua di kampus baik, agar di izinkan dapat soal, test tertulis,
>untuk nilai A, sukses operasi, sukses test untuk
>nilai B, sukses operasi , gagal test
>untuk Nilai C, gagal operasi sukses tets,
>Nilai D, gagal operasi gagal test
agar jangan Gagal anda pahami Rangkaian
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 9 dari 78
A,INSTALASI KONTROL POMPA AIR LIMBAH
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
f Level 2
Level 1
g Level 3
j
P2
k LS 15
l
P1
m LS10
r
Level 1 No pumps on
s
Level 3
Level 2
Level 1
Level 2 1 Pump on
t
Level 3 2 Pumps on
y Simulasi Praktek sm V
z era covid19
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 10 dari 78
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
48V 10a
a
10A 10A 6A
220V 10b
b F04 F05 F06
c 1,3,5 1,3,5
d K12M K17M
220V/48V
e
S01
f F12M F17M
2,4,6 2,4,6
g 0 1
6A 6A
h F07 F08
i PANEL BODY
j
PANEL DOOR
k
l RACK
o
48V 10o
p
220V 10p
PE
PE
PE
W
q
R
U
W
S
V
T
r
JOB D
s
M M
t
MOTOR PUMP 1
MOTOR PUMP 2
u
SUPPLY PLN
y
DIAGRAM KONTROL Hal 0
z
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 11 dari 78
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
c 3 7
d S13 S18
e 4 8
f
f
5 4 7 6
g
K16 K16
1 3
h g c h
M A M A
i S12 K13 S17
a
j 1
55 67 d 5
55 67
4 2
q NO NC
NO NC NO NC
r
LAMPU TANDA P1 ATAU P2 ON
s
ALARM P1 OVER LOAD
t
P2
Flow indicating P1
u
Multiple contact
←
Change P1→
y
DIAGRAM KONTROL Page no : 1
z
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 12 dari 78
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
NUMBER TERMINAL
a PATH SIZE
OF GROUP NO
L1
b L2
L3 SUPPLY
c N
PE
d U
V
e W
PUMP 1
PE Simulasi
f U
lampu pijar
V
g W Simulasi
PUMP 2
lampu pijar
PE
h 1
No flow controller
2 Simulasi saklar
i Pump 1 LS 10
PE tunggal
3
j 4 Floating switch S12
Simulasi saklar
PE tunggal
k 5
Simulasi saklar No flow controller
6
l tunggal Pump 2 LS 17
PE
7
m 8 Floating switch S17
PE
n 9 LAMPU P1
dan P2 Letaknya di
10 0perasi papan
o 11 panel
Alarm P1 OL
12
p 13
Alarm P2 OL
14
q a a,b Term hub.
b k12 dan K17
r c c,d,e Term
d hub. k13 dan
s e K18
15
t 16
NTC P2 K13M
17
u 18 NTC P2 K18M
f
v g f,g,h Term hub.
h K16
w
y
REKAPITULASI TERMINAL HAL no : 2
z
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 13 dari 78
B.KONTRUKSI JTM, GARDU DAN JTR
Distribusi Primer SUTM merupakan kebutuhan industri menengah seperti pabrik perakitan Mobil,
Peleburan baja atau Pengolahan Energi terbarukan biodisel.
SUTM termasuk bagian sumber energi BPS keluaran dari Gardu Induk bertegangan 150 KV diturunkan ke
Tegangan Industri 20 KV.
Untuk Praktek SUTM , maka pengenalan material utama dan Pendukung akan diuraikan pada buku
Pengantar Bengkel ini.
Yang dimaksud dengan komponen jaringan distribusi atau sering disebut dengan Material Distribusi
adalah semua komponen yang terpasang pada konstruksi jaring distribusi
Untuk material distribusi Saluran Udara Tegangan Menengah ( SUTM ), terdiri dari 2 ( dua ) bagian,
yaitu ; material distribusi utama dan material pelengkap.
Disebut dengan material distribusi utama karena, material tersebut fungsinya sangat penting pada
konstruksi , sehingga merupakan bagian yang tidak bisa tergantikan. Sedangkan disebut material
pelengkap, karena merupakan bagian pelengkap untuk menunjang pemasangan material distribusi
utama pada suatu konstruksi.
➔ TIANG
Sebagai penyangga kawat agar berada di atas tiang dengan jarak aman sesuai dengan
ketetentuan.. Terbuat dari bahan yang kuat menahan beban tarik maupun tekan yang berasal
dari kawat ataupun tekanan angin.
Tiang besi : dari bahan baja ( steel ) terdiri dari 2 atau 3 susun pipa dengan ukuran berbeda bagian
atas lebih kecil dari bagian di bawahnya, setiap pipa disambung, bagian yang lebih kecil
dimasukkan ke dalam bagian yang lebih besar sepanjang 50 cm dipasang pen dan dilas.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 14 dari 78
Tiang beton : dari bahan campuran semen, pasir dan batu split, dicor dengan kerangka besi baja.
Bentuk tiang beton ada 2 ( dua ) macam, yaitu berbentuk profil H dan berbentuk bulat. Tiang
berbentuk profil H konstruksi kerangka besi yang diregangkan dengan kekuatan tertentu sesuai
dengan kekuatan tiang, dicor dengan bahan campuran beton menggunakan cetakan. Bahan
campuara beton di pres sampai padat pada cetakannya, dipanasi beberapa saat sampai mengeras
Kekuatan tiang berada pada 2 ( dua ) sisi yang tidak sama besarnya . ( lihat gambar tiang beton
type H ).
Tiang beton berbentuk bulat lebih banyak digunakan karena mempunyai kekuatan yang sama di
setiap sisinya. Dibuat dengan kerangka baja yang dibentuk bulat dan diregangkan sesuai kekuatan
tiang yang diinginkan, kemudian dicor dengan bahan campuran beton pada cetakan berbentuk
bulat. Untuk pengerasannya dengan cara diputar dengan kecepatan tinggi selama beberapa
waktu, sampai akhirnya membentuk seperti pipa , dimana bagian tengahnya berupa lobang. Tiang
beton dapat digunakan setelah dipanaskan denga temperatur cukup tinggi selama beberapa menit
dan kemudian didinginkan kembali secara alami
• Beban kerja
Ialah beban yang diijinkan terhadap tiang, sehingga tiang tersebut mampu menahan beban
tersebut secara terus menerus. Letak beban kerja 20 cm dibawah puncak tiang, dan tiang
dalam keadaan terpasang kuat 1/6 panjang tiang bagian bawah. Beban kerja dinyatakan
dalam DaN ( deca newton )
• Penandaan
Tanda pengenal tiang menyatakan : panjang, beban kerja, kode pabrik dan nomor seri
produksi, terletak bagian bawah tiang 1,5 m diatas garis tanah
contoh 9 m / 200 d a N
Bp - 234
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 15 dari 78
Spesifikasi Tiang besi
2500
C - 114,3 165,2 190,7 216,3 267,4
(mm)
A - 190,7 267,4 318,5 355,6 406,4
2500
C - 5.6 4,5 4,5 6 6
B - 6 7 8 8 8
Tebal pipa (mm)
6800
A - 7 7 9 8 12
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 16 dari 78
Konstruksi dan Spesifikasi Tiang Beton Bulat
UKURAN DIAMETER
BEBAN
Tebal
L RENCANA
Da Db (MM)
TINGGI (daN)
TIANG (M)
9 500 60
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 17 dari 78
Konstruksi dan Spesifikasi Tiang Beton H
9 500
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 18 dari 78
❖
Panjang 1800 mm untuk sudut tarikan dari 00 s/d 180
❖ Panjang 2662 mm untuk sudut tarikan dari 18 0 s/d 600
❖ Panjang 2500 mm untuk sudut tarikan dari 60 0 s/d 900
5 CM
5 CM 7,5 CM
10 CM
7,5 CM
Pemasangan travers pada tiang diikat dengan klem dan mur-baut, tetapi pada tiang beton tidak
diperlukan klem, karena baut langsung bisa menembus tiang dan travers. Untuk menjaga agar
travers tidak miring setelah dibebani isolator dan kawat, maka dipasang konstruksi berupa besi
penyangga atau berupa plat simpul.
➔ ISOLATOR
Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada penghantar terhadap penghantar lainnya dan
penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghantar yang disekatkan tersebut mempunyai gaya
mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan
karena perubahan akibat temperatur dan angin, maka isolator harus mempunyai kemampuan untuk
menahan beban mekanis yang harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap tanah berarti
mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi pengikat isolator ke travers,
sedangkan untuk penyekatan antar fasa maka jarak antara penghantar satu dengan yang dilakukan
adalah memberi jarak antara isolator satu dengn lainnya dimana pada kondisi suhu panas sampai batas
maksimum dan angin yang meniup sekencang apapun dua penghantar tidak akan saling bersentuhan.
Bahan isolator untuk SUTM adalah porselin / keramik yang dilapisi glazur dan gelas, tetapi yang paling
banyak adalah dari porselin ketimbang dari gelas, dikarenakan udara yang mempunyai kelembaban
tinggi pada umumnya di Indonesia isolator dari bahan gelas permukaannya mudah ditempeli embun.
Warna isolator pada umumnya coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening untuk bahan gelas.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 19 dari 78
Konstruksi Isolator pada umumnya dibuat dengan bentuk lekukan-lekukan yang bertujuan untuk
memperjauh jarak rambatan, sehingga pada kondisi hujan maka ada bagian permukaan isolator yang
tidak ditempeli air hujan.
❖ Isolator telor
Berfungsi untuk menyekat kawat penahan tiang antara kawat bagian atas dan kawat bagian
bawah. Selain harus mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, isolator ini harus mampu menahan
tarikan kawat sebagai penahan tiang dari kemiringan. Kawat diikatkan keisolator menggunakan
preformed spiral grip, yaitu bahan jadi yang pemasangannya dengan cara mengaitkan ke lubang
isolator dan pada kawat tinggal membelitkannya.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 20 dari 78
Gambar Isolator Pasak (Pin)
Isolator Tarik
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 21 dari 78
• Jenis Clevis
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 22 dari 78
➔ PENGHANTAR / KONDUKTOR
Berfungsi untuk menghantarkan arus listrik. Penghantar untuk saluran udara biasanya disebut
kawat yaitu peghantar tanpa isolasi ( telanjang ), sedangkan untuk saluran dalam tanah atau
saluran udara berisolasi biasanya disebut dengan kabel.
Penghantar yang baik harus mempunyai sifat :
Hal itu selain untuk keperluan kelenturan, maka kuat tarik dan daya hantar akan menjadi lebih
besar dibandingkan dengan penghantar yang hanya terdiri dari satu kawat.
Logam Murni
Logam Campuran
Logam Paduan
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 23 dari 78
Perbandingan konduktor
Maximum
Current Standard
Overal Weight Of DC Min. Calculated
Carrying Length per
Diameter Conductor Resistance Breakeing Load
Capacity reel
at 200C
Nominal Actual Of Wire
Remark . Ambient Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :900C
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 24 dari 78
Uraian Konstruksi Dan Karatersitik Kawat AAAC
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 25 dari 78
KABEL
• Kabel dan pemasangannya
* Kabel tanah dipasang di dalam tanah
* Kabel instalasi dipasang di dalam pipa direntang di langit-langit
* Kabel fleksibel dipasang di panel kontrol dan instrumen
• Konstruksi kabel
• Kabel tanah
– Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak
– Berisolasi, berperisai, berselubung untuk kabel TR
– Berisolasi, berperisai, berselubung, berpenghantar listrik untuk kabel TM
• Kabel instalasi
– Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak
– Berisolasi
– Berisolasi dan berselubung
• Kabel fleksibel
– Berinti satu atau banyak dan berkawat banyak halus
Penandaan Kabel
Menggunakan kode pengenal dari masing-masing bahan pada kabel dimulai dari bagian paling
dalam (inti) sampai dengan bagian paling luar (Selubung Luar)
Kode pengenal Uraian
N Inti Terbuat Dari Bahan Tembaga
NF Kabel udara dengan initi terbuat dari tembaga
NA inti terbuat dari bahan alumunium
NFA kabel udara dengan inti terbuat dari alumunium
Isolasi Atau Selubung Dari Pvc (Poly Vynil Chloride) Tegangan Kerja Maksimal 1000 V Titik
Lebih 70oc
Isolasi atau selubung dari xlpe (Cross Link Poly Etheline) Tegangan Kerja Sampai Di Atas 20 Kv
Titik Leleh 90oc
S atau SE Pelindung Elektrik, Terbuat Dari Pita Pelat Tembaga
Pelindung Elektrik Terbuat Dari Kawat Tembaga yang dipasang Konsentris
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 26 dari 78
KABEL TIGA INTI (THREE CORE)
Ada dua cara pengikatan hantaran, yaitu menggunakan kawat pengikat dari bahan sama dengan
penghantarnya (binding wire) dan menggunakan bahan yang sudah jadi (preformed) terbuat dari
aluminized steel
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 27 dari 78
kawat Skur Dan Pengikatnya
Kawat skur juga disebut guy wire atau lebih umum disebut seling, sedangkan pengikatnya disebut
preform spiral grip bahannya dari kawat baja galvanis.
Preform spiral grip hanya boleh digunakan sekali saja, sebab bila dibuka kembali perekatnya
sudah kurang berfungsi.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 28 dari 78
Material Sambungan Penghantar
Repair Sleeve : Berfungsi untuk memperkuat kembali kawat yang sebagian uratnya
Parallel Groove Clamp : Berfungsi untuk menyambung kawat tetapi tidak ada beban tarikan,
Taping Clamp : Berfungsi untuk penyadapan dari saluran ke peralatan listrik lainya
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 29 dari 78
II. STANDAR KONSTRUKSI JARINGAN DISTRIBUSI
I. PENDAHULUAN.
Konstruksi jaringan distribusi JTM ( SUTM) adalah terdiri dari material utama tiang, kawat dan isolator
serta material pembantu seperti cross arm, steel perform, dsb. Untuk JTR ( SUTR ) biasanya sekarang
dipakai kabel sehingga isolator tidak dipakai lagi.
➢ Tiang lurus :adalah konstruksi tiang guna menyangga jaringan dengan route lurus.
➢ Tiang sudut : adalah konstruksi tiang guna menyangga jaringan dengan route belok.
➢ Tiang akhir : adalah konstruksi tiang guna menyangga jaringan akhir / ujung.
Dengan berbasis kontruksi tiang diatas selanjutnya dikembangkan tiang khusus. Antara lain :
o Tiang trafo :
o Tiang untuk over head guy.
o Tiang persimpangan
o Tiang pencabangan
o Tiang double circuit, dsb
2. Jarak Bebas
Jarak minimum antara permukaan tanah dan penghantar bukan ditempat penyeberangan adalah
6 meter untuk SUTM dan 4 meter untuk kabel pilin udara JTR, serta untuk SR adalah 3 meter
dihalaman rumah dan 4 meter apabila melintasi jalan desa.
Jarak bebas ditempat penyeberangan ( seperti jalan kereta api, sungai dsb ) mengikuti PUIL dan
peraturan daerah ( Perda ) setempat.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 30 dari 78
e. Suhu terendah penghantar telanjang SUTM terendah 20ºC tertinggi 60ºC dan rata rata 40ºC.
f. Suhu kawat penggantung /netral (messenger) kabel pilin udara tertinggi 40ºC.
4. Jarak aman antara JTR dan JTM adalah 1 meter. Khususnya jika ditengah gawang JTM terdapat
tiang JTR.
II. JARINGAN TEGANGAN MENENGAH
1. Jarak gawang :
Jarak gawang maksimum 80 meter untuk daerah diluar pemukiman, daerah persawahan dan
daerah terbuka.
2. Jarak bebas .
Jarak bebas minimum 6 meter. Untuk penyeberangan dan jarak bebas dengan pohon dan
bangunan mengikut PUIL dan Perda setempat yang berlaku.
3. Tiang.
Tiang yang dipakai beton, besi, dan kayu.
Panjang tiang minimum 9 meter dan beban kerja minimum 200 dan.
c. Besarnya sudut penyimpangan pada jalur lurus, untuk JTM murni dan JTM dengan JTR semi
underbuild diluar daerah pemukiman adalah α ≤ 4º, sedangkan konfigurasi JTM yang lain besar
penyimpangan sudut pada jalur lurus adalah α ≤ 5º.
Untuk belokan dengan sudut lebih besar dari ketentuan tersebut diatas maupun tiang ujung (
awal / akhir ) dipergunakan tiang topang tarik / topang tekan, atau tiang penunjang.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 31 dari 78
5. Sistim (jumlah fasa) yang dipergunakan adalah.
a. JTM satu fasa 2 kawat.
• Tegangan 20/√3 kv fasa netral untuk pencabangan dari system 20 kv fasa tiga 4 kawat.
• Tegangan 20 kv fasa-fasa untuk pencabangan dari system 20 kv fasa tiga 3 kawat.
6. JTM 3 fasa.
a. Tiga kawat dengan tegangan antar fasa 20 kv.
Sistim ini terutama untuk distribusi tenaga listrik di pedesaan dengan pembangkit sendiri
/isolated.
b. Empat kawat dengan tegangan antar fasa 20 Kv, fasa-netral 20/√3 kv dilengkapi dengan kawat
netral (khusus dipasang untuk system Jateng & DIY).
IV. KONSTRUKSI TRAFO DISTRIBUSI.
Konstruksinya adalah ada 2 type yaitu memakai satu tiang disebut model cantol dan yang lain memakai
dua tiang disebut model portal, keduanya dipasang pada tiang JTM.
1. Spesifikasi Komponen.
a. Jenis trafo.
- CSP, fasa tunggal 20 kv antar fasa dan 20 / √3 kv fasa netral.
- Non CSP, fasa tunggal 20 kv antar fasa dan 20 / √3 kv fasa netral dan fasa tiga 20 kv.
b. Kapasitas trafo fasa tunggal 10, 16 , 25 dan 50 KVA.
Kapasitas trafo fasa tiga 100 , 160 , 200 , 250 , 300 , 315 , 360 , 400 , 500 , 600 dan 700 KVA.
2. Material Pelengkap.
a. Alat penggantung trafo.
b. Kotak pengaman lebur TR, khusus untuk trafo kapasitas ≥ 50 kva.
c. Kawat topang tarik /guy wire untuk tiang trafo dengan kapasitas 50 kva keatas. Dibuat dari baja
dengan mutu setara baja st 37 arah pilinan kekanan.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 32 dari 78
V. JARINGAN TEGANGAN RENDAH.
Jaringan tegangan rendah / JTR mempunyai beberapa criteria umum sebagai berikut.
1. Jarak Gawang.
Maksimum 40 meter untuk JTR semi Underbuild.
Untuk daerah yang jauh dan konsumennya sedikit, langsung dijaringi dengan JTM dan trafo kecil.
Sehingga tak memperlukan JTR.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 33 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 34 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 35 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 36 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 37 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 38 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 39 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 40 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 41 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 42 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 43 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 44 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 45 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 46 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 47 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 48 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 49 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 50 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 51 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 52 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 53 dari 78
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 54 dari 78
3.1. GARDU DISTRIBUSI
3.1.1. Fungsi :
• Gardu hubung
Berisi kubikel jenis pmt atau pmb (lbs) digunakan sebagai pembagi energi listrik atau
sebagai perlengkapan manuver untuk jaringan spindle
• Gardu distribusi
Berisi saklar / kubikel, peralatan proteksi dan trafo step down 20 kV/220-380 V
- gardu kios
- gardu portal
* Saklar
* NFB
• Peralatan proteksi
- proteksi 20 kv :
* fuse
• Kabel
- kabel saluran masuk / keluar 20 kv, 3 inti
• Pentanahan
- pentanahan kerangka body peralatan
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 56 dari 78
3.1.5. Peralatan listrik pada gardu pasangan luar
• Peralatan hubung :
- fuse cut out 20 kv
• Peralatan proteksi
- fuse cut out 20 kv
- lightning arrester
- NH fuse
• Kabel / penghantar
- kawat penghubung dari jaring ke fco
• Pentanahan
- pentanahan kerangka / body peralatan
- pentanahan arrester
* minyak (OCB)
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 57 dari 78
Lokasi pemasangan
gangguan
- di gardu hubung
normal saja
* minyak ( OCB )
- lokasi pemasangan
beban
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 58 dari 78
✓ Pemisah ( PMS ) - 20 kv
- dioperasikan dalam keadaan tanpa beban
Un : 24 kv
BIL : 125 kv 50 hz
In : 630 a
I dyn : 50 ka, i th : 20 ka is
- Rated voltage 20 / 24 kv
- Rated current 400 amp rms sym
- Breaking capacities : 14,5 / 12,6 k.amp rms
- Asym breaking capacities : 16 / 13,9 k amp rms
- Making capacities 36 / 31,5 psak k amp rms
- Short time currents ; 14,5 k amp rms is
• Relai arus lebih dan relai hubung tanah (OCR & GFR )
jenis yang dipakai :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 59 dari 78
– Inverse + instantaneous, sebagai pengaman saluran / beban
– Definite + instantaneous sebagai pengaman dan pembatas saluran / beban
• Fuse - 20 kv
– Untuk pasangan dalam menggunakan hrc fuse / current limiting fuse dengan atau
tanpa pin pelepas
– Untuk pasangan luar menggunakan expulsion fuse, dapat meledak saat fuse putus
• Fuse 220 v
– Digunakan dari jenis tabung tertutup (nh fuse), sebagai pengaman saluran
• Arrester
- Kapasitasnya 5 ka, 10 ka, 15 ka dipasang di kabel keluar / masuk dan di dekat trafo
KABEL
n (na) 2x sefgby
n (na) 2x seby
• Kabel penghubung kubikel dengan trafo 20 kv - 1 inti jenis kabel n2xsy dengan penampang
25, 35, 50 mm2
• Kabel penghubung trafo dengan rak tr 220 v 1 inti jenis kabel nyy dengan penampang 70,
95, 150, 240 mm2
• Kabel penghubung rak tr dengan saluran keluar jenis kabel nyfgby dengan penampang
maksimal 95 mm2 untuk saluran tic
Pentanahan
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 60 dari 78
Trafo distribusi
• Pasangan dalam
dipasang di ruang gardu beton / tembok.
peralatan yang terpasang :
- saklar
- busbar / rel
- fuse
- time switch dan kontaktor untuk pju
- Alat ukur dan perlengkapannya
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 61 dari 78
GARDU TIANG PORTAL PADA TIANG BETON BULAT (JARINGAN LURUS)
GT - IB
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 62 dari 78
MATERIAL GARDU TIANG PORTAL PADA TIANG BETON BULAT
(JARINGAN LURUS) GT - IB
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 63 dari 78
GARDU TIANG PORTAL POSISI MELINTANG PADA TIANG BETON BULAT (JARINGAN
LURUS) GT - 2B
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 64 dari 78
MATERIAL GARDU TIANG PORTAL POSISI MELINTANG PADA TIANG BETON BULAT
(JARINGAN LURUS) GT - 2B
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 65 dari 78
Kode jml Nama material kode jml Nama material
PAPAN BAGI TR
(IN DOOR)
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 66 dari 78
PAPAN BAGI TR
(OUT DOOR)
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 67 dari 78
Lampiran asesemen Diri
Lampirkan :
a.Tabulasi Hubngan Pengawatan sesuai Job A, B, C, dan D
b.Tabulasi Rekorektif dan ReInstalasi R.Kontrol Pompa Air Bersih
c.Pengetesan setiap setting Timer dan TOL motor sesuai tuntutan Instalasi, Lokasi dan
karakteristik Beban. (torsi start , Kecil, Sedang, dan Berat).
e.Evaluasi Perhitungan KHA Kabel tanah untuk Motor Listrik
f.Evaluasi Spesifikasi Teknik Kerapian Pemasanagan Kabel/ Penarikan dan Jalur
g.Evaluasi Berbagi Dasar Pondasi dudukan Motor Listrik yang dapat digunakan
h.Evaluasi Analisa Sistem Kerja/Operasional Kontrol Instalasi Motor listrik.
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 68 dari 78
PEMELIHARAAN
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 69 dari 78
B.Material kontruksi : Pemutus Balik Otomatis (PBO) (Preventive,Pridiktif,Detektif, dan Korektif)*
Jenis kontruksi :
Group :
Nama :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 70 dari 78
C. Material kontruksi : Panel Distribusi (PHB)
Jenis kontruksi :
(Preventive,Pridiktif,Detektif, dan
Korektif)*
Group :
Nama :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 71 dari 78
D. Material kontruksi : Panel PBO (Preventive,Pridiktif,Detektif, dan Korektif)*
Jenis kontruksi :
Group :
Nama :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 72 dari 78
B1. Material kontruksi : Kontruksi (C1, C4, C2, C5 , C7...........) (Preventive,Pridiktif,Detektif, dan
Korektif)*
Jenis kontruksi :
Group :
Nama :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 73 dari 78
D1. Material kontruksi : Kontruksi (C1, C4, C2, C5 , C7...........) (Preventive,Pridiktif,Detektif, dan
Korektif)*
Jenis kontruksi :
Group :
Nama :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 74 dari 78
Material kontruksi : (Preventive,Pridiktif,Detektif, dan Korektif)*
Jenis kontruksi :
Group :
Nama :
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 75 dari 78
Lampiran Inovasi
TRANSFORTASI
Dirjen ILMATE menjelaskan, dalam mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik,
tidak hanya menggenjot dari sisi produktivitasnya saja, tetapi juga diperlukan pusat pembelajaran
teknologi elektrifikasi dan penguatan kompetensi sumber daya manusia industri. Hal ini diyakini
akan memacu terciptanya inovasi produk yang kompetitif.
“Selain itu, perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahun seputar industri
elektrifikasi bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian
memberikan apresiasi atas pendirian Toyota xEV Center.
“Pembangunan xEV Center ini merupakan wujud komitmen Toyota Indonesia dalam
memperkenalkan teknologi kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dan hadirnya Toyota xEV
Center berperan penting dalam mendidik dan menginspirasi generasi berikutnya untuk melakukan
inovasi dan pengembangan teknologi kendaraan elektrifikasi di tanah air,” papar Taufiek.
RUMAH TANGGA
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan penggunaan kompor
listrik/induksi dapat memberikan penghematan untuk negara dan rumah tangga sekaligus. Bahkan
Erick menyebut penghematan bisa mencapai Rp 60 triliun bagi negara.
Hal ini karena penggunaan energi listrik lebih murah ketimbang dengan penggunaan gas yang
saat ini masih dipenuhi dari impor. Dia mengatakan hal ini juga merupakan bagian dari upaya
mencapai ketahanan energi nasional dan dilakukan dengan dukungan masyarakat.
(www.cnbcindonesia.com, 31/03/2020)
Elektrifikasi diranah dapur ini bukan merupakan wacana baru. Sudah lama digalakan energi
ramah lingkungan sebagai respon atas global warming yang terjadi di dunia. Pertanyaannya
adalah, apakah ini adalah kebijakan yang pas untuk Indonesia ?
PETERNAKAN
Salah satu peternak ayam kandang tertutup di Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Provinsi
Sulawesi Selatan, Mustakim mengungkapkan, kunci keberhasilan dalam mengelola peternakan
ayam adalah menjaga suhu tubuh ayam. "Dengan metode kandang close farm, listrik DC
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 76 dari 78
memegang peranan penting untuk mengoperasikan 16 kipas blower yang digunakan menjaga
suhu kandang," ujar Mustakim dikutip dalam siaran pers PLN, Sabtu (12/3/2022). Peternak
milenial itu mengatakan, menjaga suhu kandang menggunakan peralatan elektronik seperti kipas
blower, penghangat ruangan, dan lampu bertujuan meningkatkatkan performa produksi ayam
telur maupun pertumbuhan ayam daging. Dibandingkan kandang ayam konvensional, kandang
ayam modern ini lebih ramah lingkungan, tidak berbau, dan suhu ruangan terkontrol dengan
sirkulasi udara yang baik. Hasilnya, berujung pada peningkatan keberhasilan panen. Ia cerita,
pasokan listrik dari PLN dapat membantu peternak lebih efisien. Misalnya, ketika harus
menggunakan genset untuk mengoperasikan kipas blower, penghangat ruangan, dan lampu ia
membutuhkan rata-rata 3.600 liter solar atau setara sekitar Rp 32 juta per bulannya.
PERTANIAN
Keuntungannya naik hingga tiga kali lipat sejak memanfaatkan listrik PT PLN (Persero) melalui
program Electrifying Agriculture. DC
Sebelum menggunakan lampu untuk penerangan di kebun, Agus panen satu kali setahun yaitu
sekitar bulan November-Desember. Hasil panennya hanya sekitar 20 ton dari lahan seluas 4,5
hektare (ha). Panen yang terjadi bersamaan dengan para petani lain membuat suplai buah naga
melimpah dan harga anjlok. Buah naga saat musim panen dijual dengan harga berkisar Rp 3.000
hingga Rp 5.000 per kilogram (kg). Dengan menggunakan lampu, tanaman buah naga dapat
menjalani proses fotosintesis selama 24 jam. Hal inilah yang membuat buah naga di kebunnya
dapat dipanen sepanjang tahun. Dengan hasil panen bisa mencapai 60 ton.
"Untuk harga kisaran Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per kg karena di luar musim," cerita Agus.
Meski ada investasi di awal pemakaian, namun Agus memastikan biaya itu lebih rendah dari hasil
penjualan buah naga.
"Dari pengalaman ini, saya menyarankan para petani buah naga supaya pakai lampu agar bisa
memaksimalkan hasil produksinya," imbuhnya.
Terlebih, selama lebih dari empat tahun menggunakan listrik, keandalan pasokan listrik ke kebun
buah naga terjaga oleh PLN.
Butuh Power Tetap tanpa PUTUS yaitu Listrik Arus searah (DC)
Silakan Pilih Judul terkait Elektrifikasi Persiapan Karier anda di IKN Nusantara Energi hijau
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 77 dari 78
Format Laporan
Buku pedoman Praktek smester 5 Prodi listri Politeknik Negeri Medan hal. 78 dari 78