6634 13963 1 SM PDF
6634 13963 1 SM PDF
ABSTRAK
Kanker adalah penyebab utama kematian pada anak dimana setiap tahun angka kejadian terus
meningkat. Penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi persepsi orangtua dan perawat anak
tentang family-centered care (FCC) untuk pasien anak dengan kanker di Medan. Data dianalisis
dengan menggunakan content analysis dan independent t-test. Penelitian ini menemukan bahwa
orangtua merasa bahwa FCC memiliki lima tema utama adalah: 1) bekerja sama, 2)
menghormati praktik budaya, 3) memberikan informasi, 4) konsistensi dalam perawatan, dan 5)
dukungan. Sementara itu, perawat anak merasa bahwa FCC memiliki empat tema: 1)
keterlibatan orangtua, 2) perawatan holistik, 3 tugas dan peran, dan 4) mendidik keluarga. Dapat
disimpulkan bahwa, orangtua dan perawat anak memiliki pandangan yang berbeda terkait
dengan FCC dikarenakan memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, kurangnya
pemahaman tentang FCC keragaman budaya pasien, nilai-nilai, dan keyakinan. Oleh karena itu
dibutuhkan perbaikan pada aspek-aspek tertentu dari perspektif orangtua dan keluarga terkait
dengan keyakinan, nilai-nilai, dan latar belakang budaya dalam pelayanan kesehatan.
Kata kunci: family-centered care, persepsi orangtua rasakan, persepsi perawat anak
ABSTRACT
Cancer is the leading cause of death in children each year in which the incidence continues to
rise. This study was to explore parental and nurses pediatric perception of family-centered care
(FCC) for pediatric cancer patient in Medan. Data were analyzed using content analysis and
independent t-test.This study found that parents perceived that FCC had five main themes
emerged were: 1) work together, 2) respect cultural practice, 3) giving information, 4)
consistency of care, and 5) support. Meanwhile, nurse perceived that FCC had four themes: 1)
parental involvement, 2) holistic care, 3) tasks and roles, and 4) educating families. It can be
concluded that, parents and nurses had a different view of FCC, it caused they may have had
different educational background, lack of understanding of FCC, increasing in the cultural
diversity of patients, the values and beliefs. Therefore, it needs improvement in certain aspects
from the perspective of parents and families linked to the beliefs, values, and cultural
backgrounds in healthcare.
Key words: family centered care, parental perception, pediatric nurses perception
15
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1
bening, kanker jaringan otot, kanker otak, signifikan dalam meningkatkan proses
dan kanker tulang belakang (Tuheteru, pertumbuhan pada anak bayi berat badan
2015). lahir rendah (Johnston et al., 2006). Family-
Anak dengan penyakit kanker akan centered care bermanfaat bagi perawat
mengalami nyeri yang terkait dari proses untuk 1) meningkatan pengambilan
penyakit dan pengobatan, efek samping keputusan klinis berdasarkan informasi
yang terlihat seperti rambut rontok, berat yang lebih baik dan proses kolaboratif, 2)
badan turun, cacat fisik, berdampak negatif meningkatan tindak lanjut ketika rencana
terhadap penyesuaian sosial, dan psikologis perawatan dikembangkan bersama-sama
anak (Barakat et al., 2000). Anak dengan dengan keluarga, 3) lebih efisien dan efektif
penyakit kanker yang selamat dari kematian waktu dalam proses perawatan, 4)
kemungkinan mengalami kecemasan yang meningkatan komunikasi antara anggota
sangat berat, menarik diri, masalah tim kesehatan, dan 5) meningkatkan
perilaku, keluhan somatik yang berlebihan, kepuasan profesional (American Academy
stress, frustrasi sekitarnya, kesulitan of Pediatrics, 2012).
hubungan dengan teman sebaya, dan Terkait dengan hal ini,
kekhawatiran tentang masa depan dalam pengembangan family-centered care model
kaitannya dengan karir (Barakat et al., adalah kunci penting untuk mengurangi
2000). dampak dari anak-anak dirawat di rumah
Program kemoterapi yang dialami sakit khususnya anak-anak dengan kanker.
oleh anak meningkatkan jumlah dan Model ini dapat digunakan sebagai
intensitas efek samping pada anak pedoman bagi anak perawat untuk
(Fochtman, 2006).Efek samping yang mengurangi dampak dari hospitalisasi anak
ditimbulkan meliputi gangguan fisik, dengan kanker dan meningkatkan kualitas
psikososial,dan spiritual yang standar asuhan pelayanan kesehatan
mengakibatkan meningkatkan kompleksitas khususnya di Medan, Sumatera Utara.
perawatan (Fochtman, 2006). Gibsonetal
(2005) mendapatkan bahwa anak yang METODE
menjalani perawatan intensif mengalami Desain action research digunakan
kelelahan. Kelelahan digambarkan sebagai untuk mengembangkan model aplikasi
kelelahan mutlak dan lengkap dialami family-centered care dalam hospitalisasi
setelah pengobatan (Gibson etal., 2005). pada anak. Metode action research yang
Kelelahan menyebabkan anak menjadi digunakan adalah metode yang
lemah, tidak aktif, tidak termotivasi, tidak dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
mampu berpartisipasi dalam kegiatan Taggart (1988). Para partisipan dalam
normal karena sakit, dan sakit pada anggota penelitian ini adalah orangtua dan perawat
badan (Gibson etal, 2005). anak yang terlibat di unit perawatan anak di
Family-centered care merupakan hal Rumah Sakit Umum, Medan, Sumatera
terpenting dalam hospitalisasi anak yang Utara dan bersedia menjadi partisipan
didasarkan pada kolaborasi antara anak, dengan mengisi lembar informed consent.
orangtua, dokter anak, perawat anak, dan Instrumen pengumpulan data dalam
profesional lainnya dalam perawatan klinis penelitian ini meliputi: 1) kuesioner data
yang berdasarkan pada perencanaan, demografi, 2) family-centerd care
pemberian dan evaluasi pelayanan instrument, dan 3) pedoman wawancara
kesehatan (American Academy of family-centered care. Metode
Pediatrics, 2012). Penerapan family- pengumpulan data yang digunakan adalah
centered care model yang terfokus pada focus group discussion dan in-depth
anak dan orangtua menunjukkan hasil yang interview. Analisis data kualitatif
16
Idea Nursing Journal Dewi Elizadiani Suza
17
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1
Tabel 3. Perbadingan dari Mean (M) dan hospitalisasi dan family-centered care
Standard Deviation Family-Centered Care antara orangtua dan perawat anak.
dengan Independent t-test Perbedaan dalam pemahaman konsep
hospitalisasi pada anak dengan penyakit
Grup 45 Item Family-Centered Care kanker dan konsep family-centered care
Mean T P (1-tailed) dikarenakan baik orang tua dan perawat
(SD) anak kurang pengetahuan tentang konsep
Orang 142.92 -21.40 .000* hospitalisasi dan family-centered care
tua (4.86) merupakan suatu hal yang baru, selama ini
Perawat 149.90 perawat anak kurang melibatkan orangtua
anak (0.88) dalam proses perawatan dan pengobatan
*p<.05 pada anak. Sebahagian dari perawat anak
mempunyai persepsi bahwa keterlibatan
Berdasarkan dari hasil focus group orangtua dalam perawatan dan pengobatan
discussion terdapat beberapa perbedaan merupakan hal yang tidak penting.
pendapat dalam memahami konsep
Tabel 4. Perspektif orang tua dan perawat anak tentang family-centered care dalam hospitalisasi
pada anak
No Tema Kategori
1. Hospitalisasi pada anak
Orangtua 1) Sangat stres, 2) bersalah, dan 3) perbedaan
budaya
18
Idea Nursing Journal Dewi Elizadiani Suza
19
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1
20
Idea Nursing Journal Dewi Elizadiani Suza
21
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1
oleh mereka maka saya tidak dapat keterlibatan orangtua, tenaga kesehatan
menerapkan family-centered care di tempat mengalami kesulitan untuk mengetahui apa
saya bekerja (Partisipan 1) yang dirasakan oleh anak (Holm et al.,
2003). Namun, orangtua sering merasa
Masalah bahasa merupakan salah kesulitan dalam membuat keputusan hal ini
satu tantangan dalam melaksanakan disebabkan orangtua memiliki keterbatasan
family-centered care. Karena rumah sakit pengetahuan pada prosedur tindakan yang
ini mempunyai fasilitas pengobatan untuk akan dijalani oleh anak mereka (Holm et
pasien kanker jadi banyak pasien yang al., 2003). Orangtua takut untuk
datang dari beberapa provinsi yang ada di menanyakan tentang hal-hal yang tidak
Sumatera. Beberapa dari orangtua kurang dimengerti oleh mereka (Holmet al., 2003).
lancar berbicara dalam bahasa Indonesia. Perawat dimana tempat anak dirawat yang
Jadi sangat sulit untuk melibatkan mereka melibatkan orangtua untuk bekerja sama
dalam pelaksanaan family-centered care dalam jangka waktu yang lama dan
dikarenakan mereka tidak mengerti apa melibatkan mereka dalam tim medis sangat
yang akan saya jelaskan (Partisipan 2) membantu keberhasilan pengobatan yang
dijalani oleh anak. Oleh karena itu, penting
PEMBAHASAN untuk menciptakan hubungan saling
Orang tua yang mempunyai dengan percaya diantara orangtua yang memiliki
anak penyakit kanker mengalami stres yang anak dengan kanker sehingga mereka dapat
panjang akibat dari bermacam-macam memberikan rasa nyaman untuk anak
tindakan dan pengobatan yang harus mereka.
dijalani oleh anak. Oleh karena itu Family-centered care penting untuk
kehadiran orang tua selama prosedur perawatan anak dengan kanker karena
kesehatan terkait dapat secara signifikan melibatkan anak dan orang tua (Mackay,
mengurangi kecemasan pada anak dan 2009). Filosofi dari family-centered care
orangtua (Neff, 2003). Penurunan mendorong perawat untuk memberikan
kecemasan dari anak dan orangtua perawatan yang melibatkan aspek
mengurangi stres pada perawat, positif emosional anak dan orang tua/keluarga.
mempengaruhi kemampuan mereka untuk Seperti ditunjukkan dalam penelitian, anak
memberikan pengobatan. Efek samping mampu pulih lebih cepat dan orang tua
yang ditimbulkan akibat dari pengobatan semakin kooperatif ketika dukungan
yang dialami oleh anak dapat emosional yang diberikan kepada orang tua
mempengaruhi fisik, psikososial,dan selama anak mereka rumah sakit (Pratt &
spiritual yang dapat meningkatkan Chitakis, 1998). Dengan demikian, prinsip-
kompleksitas proses perawatan (Fochtman, prinsip yang family-centered care
2006). Keganasan dari sifat kanker dengan membantu anak pulih lebih cepat karena
prognosis dan pengobatan yang sangat aspek emosional yang diberikan orang tua
menyakitkan anak sehingga dapat kepada anak mereka.
memberikan kontribusi untuk kerentanan Dari beberapa penelitian ditemui
dan ketidakberdayaan orang tua(Holm, beberapa barrier dan tantangan yang
Patterson, & Gurney, 2003). dihadapi oleh tenaga kesehatan seperti
Holm, Patterson, dan Gurney kurangnya pengetahuan staf dan orang tua
(2003) mendapatkan bahwa orangtua tentang family-centered care, beban kerja
berperan sangat penting untuk memberikan yang berlebihan, meningkatnya keragam
keputusan bagi anak mereka. Karena budaya, dan stres kerja (Mackay, 2009).
orangtua lebih mengetahui apa yang Tenaga kesehatan di rumah sakit harus
dialami oleh anak mereka, tanpa bekerja sama dengan orang tua dalam
22
Idea Nursing Journal Dewi Elizadiani Suza
membuat rencana perawatan bagi anak seperti 1) kerjasama antara anak, orangtua,
mereka. Orang tua sebagai yang lebih staf, dan pengelola rumah sakit, 2)
mengerti tentang anak dan tahu banyak menjelaskan konsep yang terkait dengan
tentang keadaan anak mereka maka dapat family-centered care, 3) seminar untuk
membantu secara aktif dalam proses anak, orangtua, staf, dan pengelola rumah
pengobatan. Orang tua juga sebagai sumber sakit, dan 3) pelatihan yang terkait dengan
utama bagi anak untuk memberikan kebutuhan orangtua, perawat, dan dokter
dukungan dalam mengurangi traumatis anak dalam menerapkan family-centered
dalam kehidupan seorang anak. care.
Coyne (2006) menemukan bahwa
pengalaman anak yang menjalani DAFTAR PUSTAKA
hospitalisasi meliputi pemisahan dari
American Academy of Pediatrics (2012).
keluarga danteman-teman, menjalani
Patient- and Family-Centered Care
perawatan yang menyakitkan, berada di and the Pediatrician’s Role.
lingkungan yang asing, dan kehilangan Pediatrics, 2, 394-404
kesempatan bermain. Temuan ini
mengkonfirmasi bahwa anak-anak dapat American Cancer Society (2013). American
mengalami kesulitan besar, ketika mereka Cancer Society. Retrieved 6 April,
tinggal di rumah sakit dan membutuhkan 2014, from
http://www.cancer.org/acs/groups/c
perawat untuk mengambil langkah-langkah
ontent/epidemiologysurveilance/do
untuk mengurangi tekanan tersebut. cuments
Family-centered care adalah konsep yang
memungkinkan perawat untuk memberikan Barakat, L. P., Kazak, A. E., Gallagher, P.
perawatan yang memenuhi kebutuhan anak R., Meeske, K.,&Stuber, M. (2000).
dan keluarganya sehingga mengurangi Post-traumatic stress symptoms and
tekanan selama hospitalisasi stressful life events predict the
long-term adjustment of survivors
of childhood cancer and their
KESIMPULAN mothers. Journal of Clinical
Mayoritas dari partisipan Psychology in Medical Settings,
memberikan dukungan untuk pelaksanaan 7(4), 189-196.
family-centered care, hanya 5 orang dari
partisipan yang menyatakan keberatan. Coyne, J. C (2006). Children's experiences
of hospitalization. Journal of Child
Partisipan menyatakan bahwa family-
Health Care, 10(4), 326-336.
centered care merupakan inti dari
keperawatan anak meliputi Fochtman, D. (2006). The concept of
orangtua/keluarga dalam perawatan yang suffering in children and
diberikan kepada anak. Namun, terdapat adolescents with cancer.
beberapa kendala dalam pelaksanaanya Journal of Pediatric Oncology
disebabkan 1) perbedaan persepsi terkait Nursing, 23(2), 92-102.
dengan konsep hospitalisasi, dampak
Gibson,F., Richardson. A., Hey. S.,
hospitalisasi, dan konsep family-centered Horstman, M., &O’Leary, C.
care, 2) pengetahuan orang tua, perawat, (2005). Listening to children and
dan dokter anak, 3) pendidikan kesehatan, young people with cancer.
4) pelatihan, dan 5) kepercayaan budaya. Unpublished report submitted to
Macmillan Cancer Relief.
Saran
Holm, K. E., Patterson, J. M., & Gurney, J.
Penerapan family-centered care
G. (2003). Parental involvement
model diperlukan beberapa persiapan and family-centered care in the
23
Idea Nursing Journal Vol. VI No. 1
24