Di antara unsur berikut yang memiliki ion dengan muatan +2 dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6
3s2 3p6 3d10 adalah
A. K
B. Si
C. Zn
D. Ca
E. Ge
X bermuatan +2 = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d10 ,total elektron = 28, jadi elektron sebelumnya X = 28+2 = 30
Rumus molekul suatu garam adalah XCl2. Ion X dalam garam ini mempunyai 27 elektron, maka logam X
adalah
A. Ni
B. Co
C. Fe
D. Cu
E. Zn
Pembahasan Soal Nomor 2 OSK Kimia 2018
Larutan natrium sulfat dapat bereaksi dengan larutan barium klorida sesuai persamaan reaksi yang
setara berikut:
Seorang siswa mencampurkan larutan yang mengandung 10,0 g Na2SO4 dicampurkan dengan larutan
yang mengandung 10,0 g BaCl2, dan diperoleh 12,0 g BaSO4. Persen hasil (rendemen) dari reaksi ini
adalah
A. 60,0%
B. 73,1%
C. 82,4%
D. 93,3%
Di antara larutan dalam air berikut ini yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah
Dengan konsentrasi molal sama maka titik didih paling tinggi biasa dimiliki oleh larutan elektrolit kuat
yang hasil ionisasinya lebih banyak. ∆Tb = m.Kb.i (m = molalitas, Kb tetapan titik didih air, i = faktor van
Hoff)
Larutan elektrolit kuat yang tersedia adalah HCl yang terurai menjadi 2 ion. H2SO4 terurai menjadi 3 ion.
H3PO4 adalah asam lemah, bukan masuk kategori zat yang dapat terurai sempurna.
Jadi dalam soal ini alternatif jawaban yang tepat adalah H2SO4
Persamaan reaksi pembentukan itu adalah pembentukan dari unsur-unsur penyusunnya. Dalam soal
dinyatakan kalor pembentukan 699 kJ/mol artinya akan terbentuk 1 mol PbCO3 saja. 1 mol dapat
diwakili dengan koefisien reaksinya juga 1.
Jadi persamaan reaksi yang tepat adalah Pb(s) + C(s) + 3/2 O2 (g) → PbCO3 (s)
Di antara larutan garam dengan konsentrasi 0,1 M berikut yang memberikan nilai pH paling tinggi adalah
A. NaCl
B. NaNO3
C. NaClO4
D. NaHSO4
E. NaHCO3
pH yang paling tinggi dimiliki oleh larutan yang bersifat basa. Kalau larutan itu garam yang memiliki pH
tinggi biasanya adalah garam-garam dari basa kuat dengan asam lemah.
i. 0,2 M HF
v. 0,85 M FeCl3
A. i, iii, v
B. ii, iv
C. i, ii, iii
D. hanya i
pH larutan di bawah 7 dimiliki oleh larutan yang bersifat asam, atau kalau larutan itu garam biasa garam
asam kuat dengan basa lemah.
i. Zn
ii. Cu
iii. Na2SO3
iv. Na2SO4
Padatan yang akan menghasilkan gas ketika ditambaghkan ke dalam larutan HCl 4 M adalah
A. hanya i
B. hanya ii
Cu(s) + 2HCl(aq) → Tidak dapat berlangsung, daya reduksi Cu lebih kecil dibanding H.
O2
O3
H2O2
O2F2
H2S2O8
Maksud soal ini adalah membandingkan manakah ikatan yang paling pendek bila atom O membentuk
ikatan. Jadi bukan hanya ikatan tunggal O–O, tetapi boleh ikatan rangkap (dobel), intinya manakah ikatan
antara O dengan O yang paling pendek.
Di antara pilihan yang tersedia hanya O2 (O=O) yang memiliki ikatan rangkap yang murni tanpa pengaruh
dari atom lain. Jadi ikatan O dengan O paling pendek diprediksi dimiliki oleh O2 .
Bahasan lebih detil tentang cara menentukan dan membandingkan panjang ikatan antara dua atom
dapat dibaca lebih lanjut di sini. Memprediksi Panjang Ikatan Antara Dua Atom.
Berdasarkan teori VSEPR, pasangan molekul/ion yang memiliki geometri segiempat planar adalah
Molekul atau ion akan memiliki geometri segiempat plnar bila memiliki rumus umua AX4E2 pada teori
VSEPR.
Analisis:
NH4+→ N memiliki 5 ev (anggaplah dilepas 1 elektron) sisa 4 elektron, kemudian digunakan berikatan
dengan 4 atom H. Tanpa sisa elektron bebas → AX4
S2O32–→ S dan O masing-masing memiliki 6 ev, total elektron valensi dan muatan = (6×5) + 2 = 32
elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
SO42–→ S dan O masing-masing memiliki 6 ev, total elektron valensi dan muatan = (6×5) + 2 = 32
elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
BF4–→ B memiliki 3 ev dan setiap F memiliki 7 ev, terdapat 1 muatan negatif, total ev = 3+(7×4)+1= 32
elektron
Jumlah ikatan = 32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa atau tanpa PEB → AX4
ICl4–→ I memiliki 7 ev ; setiap Cl memiliki 7 ev, terdapat 1 muatan negatif, total elektron = 7+(7×4)+1= 36
elektron; 36/8 = 4 PEI, sisa 4 elektron, 4/2 = 2 PEB,→ AX4E2
XeO4→ Xe memiliki 8 ev, O masing-masing memiliki 6 ev, total elektron valensi = 8+(6×4) = 32 elektron
32/8 = 4 ikatan, tanpa sisa, → AX4.
POF3→ P memiliki 5 ev, O memiliki 6 ev, setiap F memiliki 7 ev, total ev = 5+6+(7×3) = 32 elektron
Energi kisi ditentukan oleh ukuran jari-jari ion dan banyaknya muatan sesuai dengan hukum Coulomb.
Perkiraan energi kisi = (hasil kali jumlah muatan) : (jumlah jari-jari ion). Energi kisi berbanding lurus
dengan hasil kali jumlah muatan, dan berbanding terbalik dengan jumlah jari-jari ion.
MgF2 > MgCl2 → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, kationnnya sama dan jari-jari ion F lebih kecil
dari ion Cl lebih besar.
NaCl > KCl → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, anionnya sama dan jari-jari ion Na lebih kecil dari
ion K.
KCl < MgCl2 → hasil kali jumlah muatan KCl < MgCl2 dan meskipun ukuran ion jari-jari K > ion Mg2+
namun faktor hasil kali muatan jauh lebih besar pengaruhnya.
MgO > CaS → hasil kali jumlah muatan sama namun jumlah jari-jari ion CaS lebih besar dibanding MgO.
NaF > NaCl → hasil kali jumlah muatan keduanya sama, kationnya sama dan jari-jari ion F lebih kecil dari
ion Cl.
A. -934 kJ.mol-1
B. -858kJ.mol-1
C. -510 kJ.mol-1
D. -429 kJ.mol-1
E. -255 kJ.mol-1
∆Hfo atau entalpi pembentukan standar adalah entalpi/energi yang dihasilkan dalam pembentukan 1
mol senyawa dari unsur-unsur penyusunnya dalam wujud gas.
Reaksi pembentukan H2O
A. 32 kJ
B. 62 kJ
C. 93 kJ
D. 124 kJ
E. 146 kJ
A. Menaikkan konsentrasi A
B. Menaikkan konsentrasi B
C. Menaikkan konsentrasi C
Dalam persamaan laju reaksi Laju = k[A][B]2 , C tidak muncul sebagai faktor penentu laju reaksi, maka
kenaikan konsentrasi C tidak akan mempengaruhi laju reaksi juga.
A. Al dan Mn
D. Hanya Cr3+
E. Hanya Fe2+
Zn dapat mereduksi zat lain, berarti Zn sendiri mengalami oksidasi. Zn hanya bisa mereduksi zat yang
lebih mudah mengalami reduksi dibanding yang lebih mudah mengalami oksidasi.
Proses hidrometalurgi untuk pemurnian emas melibatkan pembentukan selektif senyawa komples emas
yang larut dalam air. Spesi yang direduksi dan dioksidasi dalam reaksi berikut adalah
Pada kesetimbangan, wadah tertutup yang volumenya 1,00 L mengandung 0,030 mol NOBr dan 0,030
mol NO. Jumlah mol Br2 dalam wadah tersebut adalah
A. 0,0019
B. 0,030
C. 0,064
D. 0,470
E. 0,090
Keq=[NO]2×[Br2][NOBr]2
0,064=0,32×[Br2]0,32
0,064=[Br2]
Asam lemah HA mempunyai nilai tetapan disosiasi Ka = 1,0 × 10–7. Di antara pernyataan berikut yang
benar untuk larutan 0,30 M HA dalam air adalah
B. hanya ii
C. hanya i dan ii
[H+] = [A-]
Ka HA=[H+]×[A−][HA]
1,0×10−7=[H+]20,3
[H+]=1,0×10−7×0,3−−−−−−−−−−−−−√ → (Ka[HA])½
[H+]=0,000577
→ [OH−]=1×10140,000577
[A−]=0,000577
Diketahui nilai Kb NH3 = 1,8 x. 10–5 dan Ka HC2H3O2 = 1,8 × 10–5. nilai pH dari larutan amonium asetat,
NH4C2H3O2 0,065 M adalah
A. 1,19
B. 2,96
C. 7,00
D. 11,06
E. 12,81
Bila larutan basa lemah dan asam lemah dengan nilai Ka = Kb maka konsentrasi garam tidak lagi
berpengaruh terhadap derjat keasamaannya, dan pH-nya = 7 (netral).
Di antara senyawa berikut ini yang kelarutannya paling besar di dalam air adalah
Soal seperti ini biasa dengan mudah membandingkan kelarutan (s) hanya dengan membagi pangkat dari
10 dengan jumlah ion. Bila diperoleh angka yang sama sila periksa angka pengali dari 10n. Pangkat
negatif terkecil berarti nilai kelarutannya terbesar.
A. 2-metil siklobutanon
B. 2-etil siklopropanon
D. metil-siklobutil-eter
E. 1-pentena-3-on
Isomer adalah senyawa yang memiliki jumlah unsur sama namun strukturnya berbeda. Siklopentanon
(C5H8O)
metil-siklobutil-eter → (C5H10O)
A. Gauche-2-metil pentana
B. Gauche-3-metil pentanan
C. Eclips-4-metil heksana
D. Trsans-2-metil heksana
E. Trans-3-metil heksana
Untuk mendapatkan senyawa jenuh, yaitu senyawa yang tidak memiliki ikatan rangkap, dapat dilakukan
reaksi-reaksi berikut, kecuali
E. pembuatan polietilena
Di antara reaksi-reaksi di bawah ini yang tidak dapat digunakan untuk membuat CH3CH2Cl adalah
A. CH2=CH2 + HCl
B. CH2=CHCl + H2
C. CH3CH2OH + HCl
D. CH3CH2OH + Cl2
E. CH3CH2OH + PCl3
CH2=CHCl + H2 → CH3CH2Cl
Reaksi substitusi nukleofilik ion metoksida (CH3O–) dapat berlangsung pada senyawa-senyawa berikut,
kecuali
Larutan pekat asam klorida HCl adalah larutan 36% w/w HCl dalam air. Larutan ini memiliki rapat massa
1,18 g/cm3. Konsentrasi larutan tersebut adalah
A. 1,16 M
B. 9,87 M
C. 11,65 M
D. 19,70 M
E. 23,30 M
Kadar HCl pekat 36% berat/berat, rapat massa atau massa jenis 1,18 g/cm3, bila 1000 cm3 (1000 mL
atau 1 L ) ini setara HCl sebanyak 1180 g.
Massa molar HCl dari data tabel periodik yang diberikan = 35,45 + 1,008 = 36,458 g/mol
Suatu reaksi kimia dapat disebut sebagai suatu reaksi redoks jika:
(1) Mengalami perubahan bilangan oksidasi yang lebih tinggi dari semula
A. 1, 2, 3
B. 1, 2, 4
C. 1, 3, 5
D. 1, 3, 4
E. 2, 4, 5
· Lepas-terima elektron
· Lepas-terima oksigen
· Lepas-terima hidrogen
A. 1, 2, 3
B. 2, 4
C. 2, 3
D. 3, 4
E. 1, 3, 4
Ciri kasad mata reaksi disproporsionasi adalah adanya 1 macam spesi di ruas kiri kemudian berubah
menjadi 2 macam spesi, dan terdapat perubahan bilangan oksidasi meningkat bila dipasangkan dengan 1
spesi di ruas kanan, serta terdapat perubahan bilangan oksidasi menurun bila dipasangan dengan 1 spesi
lainnya di ruas kanan juga.
Molalitas senyawa para-diklorobenzena (C6H4Cl2) dalam suatu larutan yang dibuat dengan cara
melarutkan 2,65 g C6H4Cl2 dalam 50 mL benzena (kerapatan = 0,879 g/mL) adalah
A. 0,018 m
B. 0,041 m
C. 0,180 m
D. 0,410 m
E. 1,810 m
Sebanyak 10 g parafin, C20H42 , suatu zat terlarut yang tak mudah menguap, dilarutkan dalam 50 g
benzena, C6H6. Pada suhu 53 oC, tekanan uap murni benzena adalah 300 torr. Tekanan uap larutan pada
suhu tersebut adalah
A. 298 torr
B. 292 torr
C. 284 torr
D. 275 torr
E. 267 torr
Fraksi mol C20H42 dalam benzena = 0,035394 mol : (0,035394 + 0,640139) mol = 0,052394
∆P = 15,71825 torr
Kreatinin adalah produk samping dari metabolisme nitrogen yang dapat digunakan untuk indikasi fungsi
renal. Sebanyak 4,04 g sampel kreatinin dilarutkan dalam air menghasilkan 100 mL larutan dengan
tekanan osmosis sebesar 8,73 mmHg pada 25 oC. Massa molekul kreatinin adalah
p = MRT → p = (nRT)/V
R = 0,08205 L.atm/mol.K
V = 100 mL = 0,1 L
→ massa molar zat = (4,04 g × 0,08205 L.atm/mol.K × 298 K) : (0.011487 atm × 0,1 L)
→ massa molar zat = 85995,47 g/mol ≈ 8,6 × 104 g/mol
Sampel senyawa dengan berat 7,85 g memiliki rumus empiris C5H4, dilarutkan dalam 301 g benzena.
Titik beku larutan ini 1,05 oC di bawah titik beku benzena murni. (diketahui Kf benzena = 5,12 oC/m).
Rumus molekul senyawa ini adalah
A. C5H4
B. C10H8
C. C15H12
D. C20H1
E. C25H20
∆Tf = m × Kf
m = 0,205078 molal
m = n/(kg pelarut)
n = m × kg pelarut
n = 0,061729 mol
x = 127,1696 : 64,082
x = 1.984485
x≈2
Suatu larutan metanol 60% dalam air membentuk sistem azeotrop, sehingga ketika dilakukan distilasi
sederhana tidak akan memisah dengan sempurna. Di antara pernyataan berikut:
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1
E. 4
A. 1, 2, dan 3
B. Hanya 1 dan 2
C. Hanya 2 dan 3
D. Hanya 2
E. Hanya 3
Atom pusat suatu molekul yang dalam sistem periodik berada pada periode 2 biasanya akan stabil bila
memiliki 8 elektron yang mengitarinya.
Atom pusat yang dalam sistem periodik unsur berada pada periode 3 atau lebih tinggi seperti S, P, Cl, Br,
I, bisa saja (boleh) tidak mengikuti kaidah oktet, atau sering disebut dengan mengikuti kaidah oktet yang
diperluas, boleh lebih dari 8 elektron yang berada di sekitarnya.
Molekul pertama dan kedua sudah benar dengan alasan di atas, molekul ketiga tidak benar karena N
hanya sanggup menampung 8 elektron atau kurang tetapi tidak akan lebih. Pada molekul ketiga N
“memiliki” 10 elektron yang ada di sekitarnya.
Jawaban yang tepat adalah B. Hanya 1 dan 2.
Metilbenzoat, disebut juga “minyak Niobe”, digunkan dalam parfum (minyak-wangi), memiliki struktur
berikut.
Hibridisasi atom karbon 1, 2 dan 3 dalam struktur minyak Niobe di atas berturut-turut adalah
Atom C yang hanya mempunyai ikatan singel saja, hibridisasinya adalah sp3
Atom C yang hanya mempunyai sebuah ikatan dobel, hibridisasinya adalah sp2
Dalam pembakaran sempurna gas asetilena, C2H2, perubahan hibridisasi yang dapat terjadi pada atom
karbon (bila ada) adalah
A. sp3 ke sp
B. sp2 ke sp3
C. sp2 ke sp
D. sp ke sp3
E. sp ke sp
Atom C yang hanya mempunyai ikatan singel saja, hibridisasinya adalah sp3
Atom C yang hanya mempunyai sebuah ikatan dobel, hibridisasinya adalah sp2
Atom C yang hanya mempunyai ikatan tripel atau 2 ikatan dobel, hibridisasinya adalah sp
Jumlah ikatan pi (�) yang terdapat dalam molekul berikut ini adalah
A. 2
B. 4
C. 6
D. 7
E. 10
Pembahasan Soal Nomor 12 OSP Kimia 2017
Dalam setiap ikatan singel hanya terdapat 1 ikatan �, dalam setiap ikatan dobel terdapat 1 ikatan � dan
1 ikatan�, dalam setiap ikatan tripel terdapat 1 ikatan � dan 2 ikatan �.
Suatu kristal senyawa logam fluorida, ion-ion fluorida menempati posisi kisi kubus di setiap sudut (pojok)
dan pada bagian muka, sedangkan 4 atom logam menempati posisi di dalam badan kubus dari sel satuan
kristalnya. Rumus molekul logam fluorida tersebut adalah
A. MF
B. MF2
C. MF3
D. M4F14
E. MF8
F menempati setiap pojok. Jumlah pojok pada kubus sebanyak 8. Satu atom di pojok akan masuk dalam
satuan kisi hanya 1/8 saja. Jadi total atom dipojok =1/8 bagian atom × 8 = 1 atom F
F menempati muka kubus, muka kubus ada 6, setiap atom pada muka kubus akan masuk ke dalam
satuan kisi hanya ½. Jadi total atom di muka kubus = ½ × 6 = 3 atom F.
Total atom F = 4,
Logam M dalam satuan kisi ada 4, jadi rumusnya M4F4 atau MF.
Pernyataan hukum laju yang paling tepat untuk reaksi tersebut adalah
A. laju = k[Cl–]
B. laju = k[(CH3)3CCl]
C. laju = k[(CH3)3C+]
Laju reaksi untuk reaksi keseluruhan hanya ditentukan oleh tahap lambat saja. Karena pada tahap lambat
hanya terdapat 1 molekul (CH3)3CCl maka rumus laju reaksinya = k[(CH3)3CCl]
Anda mempunyai dua jenis larutan peyangga (bufer), yaitu larutan penyangga “A” dan larutan penyangga
“B” yang dibuat dengan menggunakan asam propanoat dan kasium propanoat (yang biasa diggunakan
sebagai pengawet makan). Jika larutan penyangga “A” mengandung 0,10 M asam dan garamnya,
sedangkan larutan penyangga “B” mengandung 0,20 M asam dan garamnya, maka pernyataan di bawah
ini yang paling tepat adalah
A. Kedua larutan penyangga akan mempunyai pH yang sama dan kapasitas bufer yang sama
B. Larutan “B” akan mempunyai pH lebih tinggi dan kapasitas bufer lebih besar
C. Larutan “B” akan mempunyai pH lebih rendah dan keduanya mempunyai kapasitas bufer yang sama
D. Larutan “B” akan mempunyai pH lebih rendah dan kapasitas bufer lebih besar
E. Kedua larutan akan mempunyai pH yang sama, dan larutan “B” mempunyai kapasitas bufer lebih
besar.
Bila suatu campuran yang membentuk larutan penyangga memiliki jumlah asam lemah dan jumlah
garam yang sama pH-nya akan setara dengan pKa. Larutan Penyangga A dan B memiliki perbandingan
asam dan garam sama yaitu 1 : 1, maka keduanya memiliki pH sama pula. Pada opsi yang tersedia pH
sama hanya E, maka pilihan yang tepat dapat ditebak. Bagaimana dengan kapasitas bufer? Walau
memiliki perbandingan yang sama namun jumlah asam/basa keduanya berbeda. jumlah asam dan garam
yang lebih besar akan memiliki kapasitas bufer lebih besar, ia dapat “mengkounter” penambahan
asam/basa jauh lebih banyak.
Sebanyak 25,0 mL larutan asam monoprotik dititrasi dengan 0,115 M NaOH dan diperoleh kurva titrasi di
bawah ini.
Di antara indikator berikut yang paling tepat untuk titrasi ini adalah
Titik ekuivalen adalah titik ketika jumlah asam setara dengan jumlah NaOH. Dari soal dan kurva dapat
diketahui bahwa pH ketika titik ekuvalen sekitar 7 lebih sedikit, volume NaOH 0,115 M sekitar 25 mL .
Volume asam monoprotik sebut saja HA juga 25 mL. Bila lebih dari 7 lebih sedikit itu diharapkan larutan
indikator akan menunjukkan perubahan warna sehingga bisa jadi petunjuk bahwa titik ekuivalen
tercapai.
Dari alternatif jawaban yang tersedia bromotimol biru dengan pKa = 7,10 adalah yang paling tepat.
Karena secara ideal pada titik ekivalen itu nilai pH = pKa dari indikator.
Di antara senyawa berikut yang mempunyai kelarutan molar paling besar dalam air adalah
Soal seperti ini biasa dengan mudah membandingkan kelarutan (s) hanya dengan membagi pangkat dari
10 dengan jumlah ion. Bila diperoleh angka yang sama sila periksa angka pengali dari 10n. Pangkat
negatif terkecil berarti nilai kelarutannya terbesar.
Arus listrik 0,0965 A dialirkan ke dalam 50 mL larutan NaCl 0,1 M selama 1000 detik, maka konsentrasi
OH– dalam larutan adalah
A. 0,0005 M
B. 0,0010 M
C. 0,0020 M
D. 0,0100 M
E. 0,0200 M
Jumlah elektron (satuan mol) = (i × t)/96500 mol = (0,0965 × 1000)/96500 = 0,001 mol
Kedua setengah sel dihubungkan oleh jembatan garam. Cara yang paling tepat untuk menambah
potensial sel adalah
Semakin besar temperatur, semakin kecil muatan, semakin besar Qc maka potensial sel bertambah juga.
Pada alternatif jawaban hanya memandang faktor konsentrasi, dalam hal ini terkait Qc, Qc akan semakin
besar bila konsentrasi hasil reaksi semakin besar atau dengan menurunkan konsentrasi pereaksi.
Suatu senyawa tak dikenal ditemukan dan memiliki rumus molekul C10H20O2. Di antara kelompok
senyawa berikut yang bukan merupakan kelompok yang mungkin dimiliki oleh senyawa ini adalah
A. alkuna
B. alkena
C. alkohol
D. ester
E. eter
Pada soal ini ada istilah asing bagi pebelajar kimia, kata “kelompok”. menurut dugaan penulis maksudnya
mungkin gugus fungsi yang selama ini kita gunakan dalam pemelajaran kimia organik. Dari kalimat di atas
dapat di ubah menjadi “Di antara gugus fungsi berikut yang bukan merupakan gugus fungsi yang
mungkin dimiliki oleh senyawa ini adalah....”
Ester, jelas merupakan gugus fungsi yang sangat mungkin pada senyawa tersebut, ingat rumus umum
eter adalah CnH2nO2. Alkohol, juga mungkin karena bisa jadi dalam membentuk 2 gugus hidroksil. Eter
juga sangat mungkin, demikian pula dengan alkena sangat mungkin terkandung dalam molekul yang
memiliki rumus C10H20O2.
Akuna seperti pada contoh struktur di bawah ini jumlah H menjadi tidak sama dengan 20.
A. 87,90
B. 7,73 × 103
C. 2,99 × 104
D. 1,60 × 107
E. 9,21 × 108
→ ln K = E0/(RT/nF)
→ ln K = 20,64
→ K = e20,64
→ K = 9,21×108
Nama senyawa berikut yang paling sesuai dengan konvensi tata nama resmi IUPAC adalah
A. 3,3-dikloro-5-propilheptana
B. 3,3-dikloro-5-etilheptana
C. 5,5-dikloro-3-propilheptana
D. 6,6-dikloro-4-etiloktana
E. 3,3-dikloro-5-etiloktana
Ester memiliki rumus umum R-COOR dan amina memiliki rumus umum R-NH2 atau R2NH atau R3N, R
adalah alkil atau aril.