Anda di halaman 1dari 25

PERLAKUAN AKUNTANSI BPJS

KETENAGAKERJAAN

Date : Februari 2014

1
IMPLIKASI PEMBENTUKAN BPJS KETENAGAKERJAAN

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah sebuah sistem jaminan sosial yang
ditetapkanUU di Nomor 40 dalam
Indonesia tahun 2004 tentang Sistem
Undang-Undang Jaminan
nomor Sosial
40 tahun Nasional
2004. Jaminan sosial ini
adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh negara Republik
Indonesia guna menjamin warganegaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar
yang layak, sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 pasal 22 dan
konvensi ILO No.102 tahun 1952. Didalam pelaksanaan SJSN tersebut diperlukan badan
penyelenggara, maka dibentuklah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sesuai UU No 24 Tahun 2011.
Terdapat beberapa perbedaan fundamental antara PT.Jamsostek (persero) dengan BPJS
Ketenagakerjaan , antara lain :
• Perubahan badan hukum dari Perseroan menjadi Badan Hukum Publik berdasarkan
prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas,
portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan dana
jaminan sosial seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar
kepentingan peserta.
•Melakukan pembukuan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dalam
penyelenggaraan Jaminan Sosial.
• Salah satu larangan adalah melakukan Subsidi Silang antar Pogram ( UU No.24 Tahun
2011 Pasal 52 huruf i), dan apabila melanggar larangan pada pasal 52 maka akan
dipidana penjara 8 (delapan) tahun dan pidana denda paling banyak 1 Milyar.
2
IMPLIKASI PEMBENTUKAN BPJS KETENAGAKERJAAN

• Melakukan Pemisahan Aset


Pengelolaan Aset BPJS Ketenagakerjaan diatur dalam PP 99 Tahun 2013
• Pasal 2
• Pengelolaan aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dilakukan secara
optimal dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas,
kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.
• Pasal 3
• (1) BPJS Ketenagakerjaan mengelola aset Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan yang terdiri atas:
• a. aset BPJS Ketenagakerjaan; dan
• b. aset Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
• (2) Aset Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud
ayat (1) huruf b terdiri atas aset dana ( terjadi pemisahan Aset per
Program)
• a. jaminan kecelakaan kerja;
• b. jaminan kematian;
• c. jaminan hari tua; dan
• d. jaminan pensiun.

3
IMPLIKASI PEMBENTUKAN BPJS KETENAGAKERJAAN
• Pasal 12 PP 99 Tahun 2013
• (1) Sumber aset BPJS Ketenagakerjaan terdiri atas :
• a.Modal awal dari Pemerintah yang merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dan
tidak terbagi atas saham;
• b. hasil pengalihan aset PT.Jamsostek (Persero) yang menyelenggarakan program jaminan
sosial;
• c. hasil pengembangan aset BPJS Ketenagakerjaan; (berasal dari semua penambahan aset
BPJS Ketenagakerjaan yang merupakan hasil dari penempatan Investasi maupun bukan
investasi).
• d. Dana Operasional yang diambil dari Dana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ( merupakan
dana yang disediakan untuk membiayai kegiatan operasional penyelenggaraan program
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) ( dan sesuai pasal 13 pp 99 2013 , ditetapkan paling
tinggi:
• a. 10% (sepuluh persen) dari Iuran jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian; dan
• b. Paling tinggi 2% (dua persen) dari akumulasi Iuran dan dana hasil pengembangan
jaminan hari tua, dan saat ini disetujui sebesar 0,1125% per Bulan dari Rata-rata Dana
Kelolaan JHT ( AUM JHT / Asset Under Manajement) atau 1,35 % per Tahun dari rata rata
AUM JHT
• (2) Besaran persentase Dana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
setiap tahun oleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan DJSN. ( Dapat ditinjau kembali )
• e. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

4
Sumber dan Penggunaan Aset
DJS & BPJS
SUMBER ASET PENGGUNAAN
BPJS :
a. Dana Operasional yang diambil dari DJS a. Biaya Operasional Penyelenggaraan program
berdasarkan persentase tertentu. Jaminan Sosial.
b. Modal Awal Pemerintah. b. Biaya Pengadaan Barang dan Jasa yang digunakan
c. Hasil pengalihan Aset PT Jamsostek untuk mendukung operasional dan penyelenggaraan
(Persero). jaminan sosial.
d. Hasil Pengembangan Aset BPJS. c. Biaya untuk peningkatan kapasitas pelayanan.
e. Sumber lain sesuai peraturan berlaku. d. Investasi dalam instrumen investasi sesuai dengan
peraturan perundangan.

DJS (Dana Jaminan Sosial)


a. Iuran Jaminan Sosial a. Pembayaran manfaat atau pembiayaan
b. Hasil pengembangan aset DJS. layanan jaminan sosial.
c. Sumber lain sesuai peraturan berlaku.
b. Dana Operasional penyelenggaraan program
jaminan sosial.
c. Investasi dalam instrumen investasi sesuai
dengan peraturan perundangan.

5
• PEDOMAN AKUNTANSI BADAN
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
KETENAGAKERJAAN ( PABASTEK )

6
• Pedoman Akuntansi BPJS Ketenagakerjaan( PABASTEK) yang
terdiri atas 5 (lima) Buku , yaitu pedoman akuntansi untuk BPJS,
Program Kecelakaan Kerja, Program Jaminan Hari Tua,
Program Jaminan Kematian dan Program Jaminan Pensiun,
merupakan hasil kerjasama antara BPJS Ketenagakerjaan dan
IAI. Proses penyusunan akuntansi tersebut telah melakukan
melalui serangkaian tahap yang lazim (due process procedure),
yang melibatkan pihak pihak yang berkepentingan seperti
Kementrian Keuangan, Kementrian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Kementrian BUMN, Otoritas Jasa Keuangan dan
Badan Pemeriksa Keuangan. Hal ini untuk menjamin
pengaturan di dalamnya sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan yang berlaku umum dan perundang undangan yang
berlaku. ( dikutip dari sambutan Direktur Eksekutif Ikatan
Akuntan Indonesia ).

7
• Dalam kesempatan baik ini, kami batasi Pemaparan Perlakuan
Akuntansi BPJS Ketenagakerjaan yang mengacu pada Pedoman
PABASTEK ini mengingat waktu yang disediakan , kami batasi
pemaparan ini yaitu :
• - Yang berhubungan dengan Perlakuan Akuntansi Penerimaan Iuran
Perusahaan Penerima Upah ( melaui portal BPJS Ketenagakerjann
e-PS melaui empat bank Kerjasama yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI
dan Bukopin dimana terjalin data yang host to host dengan BPJS
Ketenagakerjaan ) dan Perlakuan Akuntansi Penerimaan Iuran
Perusahan Bukan Penerima Upah ( Jasa Konstruksi, Tenaga Kerja
Mandiri di Luar Hubungan Kerja, Tenaga Kerja Perorangan ).
• - Perlakuan Akuantansi Pembayaran Klaim 4 program
• - Hutang kepada BPJS untuk semua program (JKK,JK,JHTdan JP) dan
dana talangan yang diberikan BPJS.

8
Pedoman Akuntansi BPJS

Perubahan Kebijakan Direktorat


Keuangan

Jamsostek BPJS
Multiple Entities (JHT dan JP PSAK
Format penyajian Lap Keu Single
18, JKK & JKM PSAK 45 dan BPJS
Entity (PSAK 1). (hanya 1 PSAK)
PSAK 1) (menjadi 3 PSAK)

Menjadi 5 (lima) Pedoman


Pedoman Akuntansi hanya satu
Akuntansi Per Program dan
(PAJASTEK).
Pedoman Akuntansi BPJS

Penyajian aktiva dan kewajiban BPJS : Classified


tidak dipisahkan antara pos lancar
dan tidak lancar (Unclassified ) DJS : Unclassified

Pertanggungjawaban laporan
Berubah menjadi disampaikan
keuangan disampaikan ke mentri
kepada Presiden RI
BUMN

9
Penerimaan Iuran Paket

Melalui E- Payment System (e PS) Melakukan Perekaman pada Portal


BPJS Ketenagakerjaan

1. NPP
1. Rincian Iuran
Masuk Ke 2. BLTH Perprogram
Portal BPJS 2. Kode e-PS
3. TOTAL UPAH

Rek.
DUTK IURAN Program
PERPROGRAM

REK. JKK REK. JKM


REKONSILIASI
REK. JHT

Fee Program

10
Perlakuan Akuntansi
Penerimaan Iuran e-PS

11
Perlakuan Akuntansi
Penerimaan Iuran melaui e-PS

12
Penerimaan Iuran bukan penerima upah

Pengakuan pendapatan
Iuran bukan penerima upah

Jasa
Konstruksi mengunakan proporsi (Program
JKK 85% dan Program JKM 15%
sesuai Surat Keputusan Direksi
Nomor:KEP/457/122013)
1.Dana Iuran masuk
ke Rek BPJS dan
TK M-LHK(TK Pengakuan pendapatan pada diakui sebagai dana
MANDIRI DI saat dilakukan rekonsiliasi. Saat
LUAR HUB titipan
KERJA ini dana iuran sebagian sudah di 2.Secara berkala
depositokan Dana Iuran
ditransfer ke Kantor
Pusat. Kecuali TK
TK Pengakuan pendapatan pada saat
penerimaan iuran (cash basis). Dana
M-LHK
Perorangan
Iuran di tarik ke pusat ( Debet
Otomatis) bagi yang menggunakan
bank kerjasama

13
• Perlakuan Akuntansi Pembayaran Klaim :
• Hutang Jht siap bayar adalah hutang manfaat JHT yang sudah
ditetapkan dan siap dibayarkan kepada peserta.
• Perhitungan Hutang JHT Siap Bayar dilakukan berdasarkan akumulasi
penerimaan iuran jht dan hasil pengembangannya untuk peserta yang
telah mengajukan klaim pencairan JHT.
• Penyajian Hutang Jaminan siap bayar disajikan dalam kelompok
liabilitas.
Ilustrasi jurnal :

Pada sat Penetapan


Debet : Beban Jaminan Hari Tua
Kredit: Hutang JHT Siap Bayar
Pada saat Pembayaran
Debet: Hutang JHT siap bayar
Kredit: Bank

14
• Perlakuan Akuntansi Pembayaran Klaim :
• Hutang jaminan kematian adalah kewajiban yang timbul karena
terjadinya peristiwa kematian atas diri tertanggung (peserta) yang
sudah ditetapkan dan disetujui namun pada tanggal laporan belum
dibayarkan kepada ahli waris.
• Hutang jaminan kematian diakui pada saat penetapan jaminan telah
disetujui sebesar jumlah yang ditetapkan untuk dibayarkan kepada
ahli waris.
• Penyajian hutang jaminan kematian disajikan dalam kelompok
liabilitas.
• Ilustrasi Jurnal :
• Pada saat penetapan
Debet : Beban Jaminan kematian
Kredit : Hutang jaminan kematian
• Pada saat pembayaran
Debet : Hutang jaminan kematian
Kredit : Bank

15
• Perlakuan Akuntansi Pembayaran Klaim :
• Hutang jaminan kecelakaan kerja adalah kewajiban yang timbul karena
terjadinya peristiwa kecelakaan kerja atas diri tertsnggung (peserta)
kematian atas diri tertanggung (peserta) yang sudah ditetapkan dan
disetujui namun pada tanggal laporan belum dibayarkan kepada
peserta .
• Hutang jaminan kecelakaan kerja diakui pada saat penetapan jaminan
telah disetujui sebesar jumlah yang ditetapkan untuk dibayarkan kepada
peserta,
• Penyajian hutang jaminan kecelakaan kerja disajikan dalam kelompok
liabilitas.
• Ilustrasi Jurnal :
• Pada saat penetapan
Debet : Beban Jaminan kecelakaan kerja
Kredit : Hutang jaminan kecelakaan kerja
• Pada saat pembayaran
Debet : Hutang jaminan kecelakaan kerja
Kredit : Bank

16
• Perlakuan Akuntansi Pembayaran Klaim :
• Hutang JP siap bayar adalah hutang manfaat JP yang sudah ditetapkan dan siap
dibayarkan kepada peserta atau ahli warisnya.
• Hutang JP siap bayar terdiri atas :
a. Hutang jaminan pensiun berkala
b. Hutang jaminan pensiun yang dibayarkan sekaligus bagi peserta yang masa
iurnya belum 15 tahun ketika pensiun, dibayarkan sebesar sebesar akumulasi
iuran dan hasil pengembangannya.
• Mekanisme dan prosedur pembayaran manfaat pensiun dilakukan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan
penyelenggaraan program JP.

• Hutang JP siap bayar diakui pada saat penetapan pembayaran atas klaim yang
diajukan oleh peserta atau ahli waris sebesar :
a. Jumlah manfaat pensiun yang dibayarkan secara berkala sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku
b, Jumlah akumulasi dan hasil pengembangan.

• Penyajian Hutang JP siap bayar disajikan dalam kelompok liabilitas.

17
• Pengungkapan Hutang JP siap bayar
Hal –hal yang diungkapkan antara lain :
a. Rincian hutang jaminan pensiun siap bayar untuk kelompok pensiun
hari tua , pensiun cacat, pensiun janda dan duda, pensiun anak, dan
pensiun orang tua.
b. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
c. Pengungkapan lain
• Ilustrasi Jurnal
Pada saat penetapan :
Debet : Beban Jaminan Pensiun
Kredit: Hutang JP siap bayar
Pada saat pembayaran
Debet : Hutang JP siap bayar
Kredit: Bank

18
• Hutang kepada BPJS untuk semua program (JKK,JK,JHTdan JP)
dan dana talangan yang diberikan BPJS.
• Dasar Pengaturan untuk Hutang kepada BPJS antara lain:
a. PSAK 50: Instrumen keuangan : Penyajian
b. PSAK 55: Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran
c. PSAK 60: Instrumen Keuangan : Pengungkapan
• PENJELASAN
Hutang kepada BPJS berasal dari :
a. Dana Operasional penyelenggaraan semua program yang
dibayarkan secara periodik
b. Dana talangan yang diberikan BPJS kepada semua program
dalam kondisi tertentu, misalnya kesulitan likuiditas.
• Formula dan besaran dana operasional penyelenggaraan
semua program diatur dalam PP 99 Tahun 2013 yaitu 10 %

19
• PP 99 Tahun 2013
• a. 10% (sepuluh persen) dari Iuran jaminan kecelakaan
kerja dan jaminan kematian; dan b. Paling tinggi 2%
(dua persen) dari akumulasi Iuran dan dana hasil
pengembangan jaminan hari tua, dan saat ini disetujui
sebesar 0,1125% per Bulan dari Rata-rata Dana
Kelolaan JHT ( AUM JHT / Asset Under Manajement)
atau 1,35 % per Tahun dari rata rata AUM JHT.
• (2) Besaran persentase Dana Operasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun oleh
Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketenagakerjaan dan DJSN. ( Dapat ditinjau kembali )

20
• Hutang kepada BPJS disajikan dalam kelompok Liabilitas.
• Ilustrasi Jurnal
• Biaya Operasional
Pada saat pengakuan:
Debet : Beban Dana Operasional
Kredit : Hutang kepada BPJS
Pada saat penghentian pengakuan
Debet : Hutang kepada BPJS
Kredit : Bank
• Dana Talangan
Pada saat pengakuan
Debet : Kas dan Bank
Kredit : Hutang kepada BPJS
Pada saat penghentian pengakuan
Debet : Hutang kepada BPJS
Kredit : Bank

21
Kode Akun

Akun yang digunakan pada masa transisi adalah


kombinasi akun lama (Jamsostek) dan akun baru (BPJS)

Dilakukan konversi secara beckground process ke


akun BPJS

Konversi dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan


pemetaan (mapping) akun lama ke akun baru

22
Pelaporan Keuangan

Selama masa transisi Kacab tidak perlu


mencetak laporan posisi keuangan, laba rugi
dan arus kas, tetapi tetap melakukan
pembukuan sebagaimana biasa. Laporan
yang dicetak berupa buku harian bank

Laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan


secara utuh, diterbitkan oleh kantor Pusat
Cq Biro Akuntansi

23
Pengelolaan Rekening

Rekening Bank dibedakan


Kapu Kanwil Kacab sesuai kode buku sbb:
1. Kxxx utk Program JKK
Rek Prog JHT Rek BPJS Rek Prog JHT 2. Txxx utk Program JHT
(4 Rek Bank) (1 Rek Bank) (1 Rek Bank) 3. Mxxx Utk Program JKM
4. Sxxx utk BPJS
Rek Prog JKK Rek Prog JKK 5. SJxx utk BPJS
(4 Rek Bank) (1 Rek Bank) Penampung Iuran Jakon
6. SMxx Utk Rek BPJS
Rek Prog JKM Rek Prog JKM Penampung Iuran TK
(4 Rek Bank) (1 Rek Bank) Mandiri-LHK
7. SOxx Utk Rek BPJS
Rek BPJS Rek BPJS
Penampung Iuran TK
(4 Rek Bank) (1 Rek Bank) Perorangan

24
TERIMAKASIH.... ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai