Gonggo PDF
Gonggo PDF
com/
Ebook by Dewi KZ
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Scan image by Kelapalima kaskuser
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
PENGANTAR
Dari ke 185 kitab Karya bpk alm. Bastian Tito serial WIRO
SABLENG PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212, Kitab
Siluman Teluk Gonggo ini adalah Kitab TERAKHIR yang dapat
diselesaikan dalam bentuk ebook dari rangkaian 185 proyek
ebook serial Wiro Sableng 212 oleh teman-teman di Forum Wiro
Sableng 212 Kaskus.
***
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
"Berdirilah"
Sonya berdiri.
"Di dalam belanga itu terdapat cairan berlainan warna.
Masing-masing cairan harus kau minum sebanyak tiga
teguk. Sebagian sisanya diguyurkan ke kepala dan
badanmu. Segera mulai dengan, belanga di ujung kiri "
Sonya melangkah mendekati belanga di ujung kiri. Di
situ terdapat cairan berwarna merah pakat, kental dan
mengepulkan asap. Sesuai dengan perintah sang Datuk
muka setan maka diminumnya cairan itu sebanyak tiga
teguk. Belum lagi minum, baru mencium bau cairan,
perutnya sudah terasa mual dan tenggorokannya mau
muntah.
"Kau ragu Sonya?!" suara sang Datuk bernada menegur
dan mengancam Sonya segera meneguk cairan busuk itu
tiga teguk. Lalu menyiram kepala dan badannya dengan
cairan yang sama. Kemudian dia mendekati belanga kedua
dan seterusnya.
"Sudah Datuk," suara Sonya seperti tercekik.
"Bagus. Sekarang duduk di hadapanku!"
Dengan sekujur kepala serta pakaian basah kuyup
dan berbau busuk, Sonya duduk kembali di hadapan si
muka setan.
"Pejamkan matamu Sonya"
Sonya menurut dan pejamkan matanya.
"Sekarang buka!"
Sonya buka kedua matanya. Pandangan matanya kini
membersit aneh. Liar menyeramkan: Bagian mata yang
tadi putih kini kelihatan merah.
"Bagaimana perasaanmu?" bertanya Datuk.
"Tubuhku terasa hangat. Sangat ringan. Di samping itu
ada perasaan aneh, yang aku tidak tahu, menyelimuti
diriku...."
"Itu bukan parasaan aneh. Kau harus dapat
menerangkannya! Ayo!"
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
***
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
Yang satu besar dan bersih, lainnya kecil serta kotor. Wiro
hendak memasuki kedai yang besar ketika di kedai kecil
sebelah sana dilihatnya suatu hal yang menarik. Pendekar
ini segera memutar langkah menuju kedai buruk itu. Dia
duduk di sebuah sudut agak ke dalam.
Dekat pintu kedai duduk dua orang laki-laki berpakaian
hitam bermuka kumal takterurus. Pada lengan masing-
masing memakai gelang akar bahar besar. Satu benda
yang sudah dapat dipastikan gagang senjata menonjol di
balik pinggang pakaian keduanya. Mereka memperhatikan
Wiro dengan pandangan mata tajam.
"Hanya seorang pemuda kampung tolol. Tak perlu
dicurigai," berbisik lelaki bermuka hitam kepada kawan
di sebelahnya.
Kawannya yang mempunyai cacat besar bekas luka di
pipi kiri masih memandang beberapa lama pada Wiro.
Akhirnya memalingkan muka dan kembali memperhatikan
ke arah pintu seperti ada yang tengah ditunggu.
Wiro meneguk minumannya. Tak selang berapa lama
masuklah seorang lelaki berbadan kurus pendek. Begitu
masuk dia langsung menemui dua orang berpakaian serba
hitam tadi. Mereka bicara berbisik-bisik. Lelaki muka hitam
mengeluarkan beberapa keping uang perak yang
kemudian diserahkannya pada si kurus pendek. Orang
yang menerima uang ini segera berlalu.
Wiro membayar minumannya. Ketika dia keluar dari
kedai dilihatnya si kurus tadi sudah berada diujung jalan.
Agar tidak menimbulkan kecurigaan dua orang di dalam
kedai, Wiro sengaja mengambil jalan yang berlawanan.
Namun di balik sebush bangunan cepat pendekar ini
berputar dan di lain saat dia sudah melangkah cepat
mengejar si kurus.
Lelaki kurus pendek itu ternyata menuju ke tepi sungai.
Di sebuah tikungan sungai yang ditumbuhi pohon-pohon
bambu amat lebat, tertambat sebuah perahu. Orang ini
hentikan langkahnya. Seorang lelaki berbadan tinggi kekar
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
***
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
***
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/
***
TAMAT
Di Upload di KANGZUSI WEBSITE http://kangzusi.com/