Anda di halaman 1dari 4

Beberapa saat yang lalu, media sosial diramaikan dengan kasus penganiayaan kepada

seorang wanita oleh pacarnya sendiri. Dalam storygram-nya, wanita tersebut memperlihatkan
luka lebam di matanya dan menambahkan sedikit keterangan mengenai apa yang terjadi. Namun,
wanita tersebut enggan menjadikannya kasus hukum karena lebih merasa kasian pada pelaku dan
keluarganya. Kasus ini termasuk dalam kategori abusive relationship.

Abusive relationship adalah suatu hubungan yang disertai dengan tindakan kekerasan
yang sengaja dilakukan dan ditujukan kepada pasangan. Abusive relationship mencakup bukan
hanya kekerasan secara fisik, namun juga secara emosional, finansial, verbal, maupun seksual.

Abusive relationship biasanya diawali dengan pelaku yang mulai menjauhkan


pasangannya dari orang-orang sekitarnya. Pelaku juga memainkan emosi korban, sehingga
korban lebih sering merasa bersalah jika bertindak tidak sesuai dengan keinginan pelaku. Pelaku
juga biasanya merasa paling tersakiti dan merasa menjadi korban didalam hubungan, dan lebih
parahnya lagi pelaku mulai melakukan kekerasan secara verbal sampai fisik.

Fase yang sering terjadi adalah saat korban mulai sadar dan ingin meninggalkan pelaku,
pelaku biasanya akan bersikap manis, meminta maaf dan berjanji tidak akan seperti itu lagi,
namun kekerasan itu akan kembali berulang. Pada banyak kasus, biasanya korban sulit untuk
lepas dari pelaku karena merasa rendah diri, tidak mampu hidup berpisah dari pelaku sehingga
memilih untuk memaafkan pelaku dan percaya bahwa pelaku akan berubah.

BENTUK – BENTUK ABUSIVE RELATIONSHIP

 Physical Abuse merupakan situasi di mana terjadi suatu intensional kontak fisik yang
dilakukan seseorang atau pasanganmu terhadap tubuhmu. Seperti memukul, menendang,
ataupun mendorong mu. Kadang perilaku Physical Abuse tidak selalu menyakitkan atau
meninggalkan bekas namun tetap saja ini merupakan suatu hal yang tidak benar untuk di
lakukan seseorang ataupun pasangan mu terhadap dirimu.
 Sexual Abuse adalah keadaan dimana pasanganmu memaksamu untuk melakukan sesuatu
secara sexual untuk kepuasan dirinya. Perlu diketahui dan diingat hanya karna kalian tidak
bilang “No” bukan berati kalian bilang ”Ya” dan menyetujui. Ketahuilah “tidak menolak”
atau “diam” saat keadaan ini terjadi juga merupakan salah satu bentuk Abusive Relationship
yang pasanganmu lakukan terhadap mu.
 Emotional Abuse adalah keadaan dimana pasangan atau seseorang mengancam dirimu,
menghina, memonitor dirimu secara terus menerus, overprotective, stalking, selalu
mengkontrol dirimu akan segala hal dan selalu mencari alasan untuk terus menemuimu
adalah tindakan Abusive Relationship yang sering sekali orang tidak memahami bahwa ini
merupakan salah satu jenis Abusive Relationship yang bedampak kepada kesehatan
mentalmu. Emotional Abuse biasanya bertujuan untuk menjatuhkan harga diri mu dan
memaksa mu untuk bergantung kepada mereka
 Digital Abuse adalah kedaan di mana seseorang menggunakan dan memanfaatkan teknologi
seperti social networking untuk mengintimidasi, merundung (bully), mengintai, serta
memonitor pasangan masing masing. Digital Abuse sering kali berbentuk pelecehan verbal
yang dilakukan pasanganmu yang disebarluaskan secara online di media sosial. Dalam
bentuk lain Digital Abuse juga bisa dilakukan saat pasangan mu mengatur akun akun yang
kamu follow dan siapa saja yang mem- follow mu di media sosial dan ingin mengetahui
semua password akun social networkingmu.
 Financial Abuse adalah keadaan dimana pasangan mu sangat mengatur tentang hal-hal apa
saja yang harus kamu beli dan tidak kamu beli dengan uangmu. Seringkali Financial Abuse
dilakukan seseorang dengan memaksa untuk mengetahui dan mengkontrol bank account mu.
Dalam arti lain pasangan mu sering memaksamu untuk membelikan sesuatu dan
menggunakan uangmu tanpa izin serta selalu membuat pasanganmu membiayai kebutuhan
mu.

TANDA – TANDA DALAM HUBUNGAN ABUSIVE RELATIONSHIP

 Di tahap awal, dia mencintaimu secara berlebihan. Kamu merasa bahwa dia benar-benar
tergila padamu dan meyakinimu bahwa dirinya yang penuh kasih sayang adalah dirinya yang
sesungguhnya. Hingga tiba saatnya dia melepaskan topeng itu perlahan-lahan,
memberikanmu perlakuan kasar, mengancammu, menghinamu dengan kata-kata yang
teramat tak pantas dan memukulmu. Kamu dipenuhi kebingungan, ada apakah dengan dia?
 Pasanganmu mengisolasimu. Seseorang yang abusive akan membuat pasangannya terisolasi
dari pertemanan, teman kerja dan bahkan keluarga. Telepon genggammu disita saat kamu
bersamanya. Kamu terkurung di rumah sendirian tanpa bisa mengontak siapapun. Bahkan
jika kamu tidak tinggal serumah dengannya, kamu merasa bahwa isi duniamu hanyalah ada
kamu dan dirinya – dan kamu merasa tertekan dengan kehadirannya
 Perasaan cemburu tiada habis. Pasanganmu tak akan pernah percaya kepadamu. Semua
history telepon, sms, whatsapp, facebook messenger akan dia cek setiap kali dia bertemu
denganmu. Dia khawatir kamu selingkuh, dia khawatir kamu main mata di belakang. Dia
takut kamu menghubungi keluargamu dan bercerita bahwa kamu mendapatkan perlakuan
kasar darinya.
 Over overprotective. Dia akan menelponmu setiap waktu saat kamu tidak bersamanya. Dia
akan memintamu untuk selalu membalas pesannya sesibuk apapun kamu. Dia selalu gelisah
mengenai apa yang akan kamu lakukan di luar sana.
 Selalu menyalahkan orang lain. Dia meyakini bahwa orang-orang harus bertanggung jawab
terhadap emosinya. Ketika normalnya seseorang berkata “aku sedang marah”, dia akan selalu
dan selalu mengatakan “kamu membuatku marah”, “kamu membuatku jengkel”, “kamu
membuatku tidak bisa konsentrasi bekerja sehingga aku tidak naik pangkat”. Apapun yang
terjadi pada hidupnya, selama hal itu adalah hal buruk, dia akan selalu menunjuk kambing
hitam. Kamu, sebagai orang terdekatnya, akan selalu disalahkan. Hingga pada akhirnya kamu
percaya bahwa kamu lah yang bersalah atas segala kekerasan yang terjadi.
 Dia sangat sensitif, semua yang kamu katakan memicu amarahnya. Abuser biasanya sangat
sensitif terhadap segala kata yang keluar dari mulut pasangannya. Ia selalu curiga bahwa
pasangannya tak setia, bahwa pasangannya bosan dengannya, bahwa pasangannya suatu saat
akan meninggalkannya. Jika suatu sore setelah lelah bekerja kamu berkata “aku mau
istirahat, aku lelah”, bisa jadi dia mempersepsinya dengan sangat negatif dan bertanya balik
ke kamu, “kamu bosen sama aku? Kamu mau cari penggantiku? Kamu udah gak tahan sama
aku?”
 Intimidasi dan dominasi menjadikan kamu tak berdaya. Dia mengintimidasi kamu agar takut
dan tunduk padanya. Dia mengendalikan seluruh hidupmu, dengan siapa kamu
berkomunikasi, keuangan kamu, karir kamu, semuanya dia yang menentukan. Hingga kamu
tak tahu harus bagaimana lagi menjalani hidup ini tanpa dirinya.
 Dia mengancammu. Mudah sekali baginya untuk berkata bahwa dia akan mematahkan
lehermu, namun dua detik kemudian dia akan meminta maaf tersedu-sedu dan mengatakan
bahwa dia tidak bermaksud begitu karena dia mencintaimu. Pada kesempatan lain, dia akan
mengancam untuk membunuh dirinya jika kamu pergi. Kamu dibuat dalam kondisi bingung
bukan main dan tak tahu harus berbuat apa
 Dia memanipulasimu. Seseorang yang abusive akan berusaha membuat kamu merasa
bersalah atas segala kekerasan yang dia lakukan. Dia pun akan meyakinkanmu bahwa dia
adalah orang baik, namun belakangan ini tidak dapat mengontrol diri. Dia memintamu tak
memberitahu siapapun karena dia takut. Dia memohon menangis-nangis “Cuma kamu yang
tau aku begini, aku mau berubah, tolong jangn bling siapapun, kamu yang aku percaya dan
aku sayang”

Anda mungkin juga menyukai