SKRIPSI
Oleh
TRIARINI WARAWIRASMI
NIM 22020110120041
SKRIPSI
Oleh
TRIARINI WARAWIRASMI
NIM 22020110120041
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya susun adalah hasil
karya sendiri. Tidak ada karya ilmiah atau sejenisnya yang diajukan untuk
Sepengetahuan saya juga, tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah karya ilmiah yang saya susun ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Triarini Warawirasmi
NIM 22020110120041
iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan
sebagaimana semestinya.
Triarini Warawirasmi
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Demikian pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar tanpa unsur paksaan dari
siapapun.
Triarini Warawirasmi
HALAMAN PERSETUJUAN
v
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa
NIM : 22020110120041
Pembimbing,
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji 1
Penguji 2
Penguji 3
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan
Infections di Intensive Care Unit” ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa
penulis sampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan dan perhatian baik secara langsung maupun tidak langsung
1. Ibu Wahyu Hidayati, S.Kp., M.Kep., Sp. KMB selaku ketua Program Studi
2. Ibu Ns. Reni Sulung Utami, S.Kep., MSc., sebagai pembimbing, atas segala
3. Ibu Ns. Nana Rochana, S.Kep., MN dan Ibu Ns. Henni Kusuma, S.Kep.,
4. Orang tua saya, Bapak Munhamir dan Ibu Yekti Puspalanti atas doa yang
Hernusada, dan Acha Nadifah Azzahra atas perhatian, doa, dan dukungan
viii
7. Yudea Atalia, Rara Shizuka, Hayu Naafi Hidayanti, dan Henricha Evalina
Sinaga sebagai sahabat terbaik yang selalu memberikan warna dalam hidup
saya.
8. Sahabat penghuni “Wisma L”, Ela, Indah, Eno, Danny, Intan, Dini, Dian,
9. Farida Maera Rosita, Anita N. Fauziah, Norma Anggelina, Layar Mutiara, dan
10. Sahabat Alifah Anggun Pratiwi atas bantuan yang diberikan selama penelitian.
11. Teman-teman seperjuangan A.10.1 yang banyak memberi semangat dan tawa.
terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran serta masukan berbagai pihak sangat diharapkan. Peneliti berharap
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN i
SAMPUL.................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN................................................................................ iv
ILMIAH......................... vi
PLAGIARISME................................................... viii
HALAMAN x
PERSETUJUAN........................................................................ xiv
HALAMAN PENGESAHAN... xv
…………………………………………….. xvii
KATA xviii
PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR xix
ISI.................................................................................................... xx
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... 1
DAFTAR 1
TABEL............................................................................................ 5
DAFTAR 6
SINGKATAN................................................................................. 7
x
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... 9
ABSTRAK………………………………………...…………………... 9
……..
ABSTRACT……………………………………………………………..
……
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………
A. Latar Belakang
Masalah....................................................................
B. Perumusan
Masalah..........................................................................
C. Tujuan
Penelitian..............................................................................
D. Manfaat
Penelitian............................................................................
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA…………………………………………….
A. Tinjauan
Teori...................................................................................
1. Catheter-Associated Urinary Tract Infections (CAUTI) 9
………. 11
a. Definisi……………………………………...................... 12
b. Patogenesis...……………..…………………………........ 13
c. Manifestasi Klinis…………...……………………………. 14
xi
d. Faktor Risiko……………….…………...………………... 17
e. Pencegahan CAUTI…………………………..…………... 28
2. Pengetahuan………………………………………................. 28
a. Definisi……………………………………………….…… 29
c. Tingkatan Pengetahuan…………………………………… 32
3. Penelitian Terkait………………………………………...…… 38
B. Kerangka Teori....................................................................... 39
C. Kerangka Konsep.................................................................... 39
D. Hipotesis……………………….………………………………….. 40
B. Populasi Penelitian.................................................................. 41
C. Sampel Penelitian................................................................... 42
E. Variabel Penelitian………………...………………..................... 46
Penelitian............................................................................. 48
Reliabilitas...................................................... 55
3. Metode Pengumpulan 59
xii
Data......................................................... 61
Data............................................... 61
H. Etika 65
Penelitian................................................................................. 67
BAB IV HASIL 67
PENELITIAN……………………………………………..
A. Analisa Univariat…………………………………….…………. 68
1. Karakteristik Responden…………………...…………………. 68
B. Analisa Bivariat……………………………………………..
……... 70
…… 78
Pengetahuan………………………………………….. 80
………..
Pengetahuan…………………………………………………...
. 84
Pengetahuan……. 86
xiii
……………………………………………... 87
BAB V 90
PEMBAHASAN…………………………………………………….. 90
……..
……..
CAUTI………………………….……………...……………..……
……………….....
tentang CAUTI…….
……………………………………………….
G. Keterbatasan Penelitian………………………….………………...
SARAN…………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………...……………………
B. Saran……………………………….………………………………
DAFTAR PUSTAKA
xiv
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1 Kerangka Teori 38
2 Kerangka Konsep 39
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Definisi Operasional Penelitian 44
Moewardi Surakarta
xvii
Moewardi Surakarta
Moewardi Surakarta
Surakarta
DAFTAR SINGKATAN
xviii
ARDS Acute Respiratory Distress Syndrome
CAUTI Catheter-Associated Urinary Tract Infection
CLAB Central Line-Associated Bloodstream Infection
GAG Glikosaminoglikan
ICU Intensive Care Unit
ILO Infeksi Luka Operasi
IN Infeksi Nosokomial
INICC International Nosocomial Infection Control Consortium
ISK Infeksi Saluran Kemih
UTI Urinary Tract Infection
VAP Ventilator-Associated Pneumonia
WHO World Health Organization
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan
Lampiran
1 Waktu Pelaksanaan Penelitian
2 Permohonan Ijin Pengkajian Data Awal Proposal
Penelitian
3 Permohonan Uji Expert Kuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian
8 Ethical Clearance
10 Pengantar Penelitian
11 Permohonan Penelitian
13 Kuesioner Penelitian
xx
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Semarang, Juli 2014
ABSTRAK
Triarini Warawirasmi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Perawat tentang
Catheter-Associated Urinary Tract Infections di Intensive Care Unit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan perawat tentang Catheter-Associated Urinary Tract Infections (CAUTI).
Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dan teknik pengambilan sampel
dengan total sampling. Total responden berjumlah 52 perawat.
xxi
School of Nursing
Faculty of Medicine
Diponegoro University
Semarang, July 2014
ABSTRACT
Triarini Warawirasmi
Factors Affecting Nurses Knowledge Level about Catheter-Associated
Urinary Tract Infections in Intensive Care Units
This study aims to determine the factors that may affect the level of nurses'
knowledge about Catheter-Associated Urinary Tract Infections (CAUTI). This
study uses cross-sectional method and total sampling techniques. Total of
respondent are 52 nurses.
The results showed that the highest percentage of respondents were female
(73.1%), early adulthood (71.2%), Diploma degree (53.8%), have length of work
> 10 years (38.5%), working as nurses associate (73.1%), and have a certificate of
training (51.9%). There were 27 respondents (51.9%) who have a good
knowledge and 25 respondents (48.1%) have less knowledge. Factors that affect
the level of nurses' knowledge is working experience (p value = 0.003).
Meanwhile, there is no influence of age (p value = 0.020), education level (p
value = 0.416), and a certificate of ownership (p value = 0.262) with the level of
nurses' knowledge about CAUTI.
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
reversible.1 Pasien-pasien kritis dengan sakit berat atau dengan kondisi medis
ICU.1,2
dari fungsi miksi, yaitu memantau pengeluaran urin setiap jam serta
menentukan perubahan jumlah urin sisa dalam kandung kemih setelah pasien
1
2
menurunkan sebagian besar daya tahan pada saluran kemih bagian bawah
drainase kemih atau prosedur atau peralatan urologis lainnya. Kurang lebih
80% UTI nosokomial disebabkan oleh penggunaan kateter uretra. 6,7 Hal ini
dapat menimbulkan tanda dan gejala pada pasien, seperti demam, nafsu
makan menurun, kencing tidak lancar, jumlah koloni bakteri dalam kultur
urin menunjukkan 100.000 CFU /mL atau lebih, adanya leukosit, yeast, dan
kateterisasi pada pasien rawat inap tersebut juga dapat meningkatkan angka
praktik pelayanan kesehatan, baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit.
bahwa pada tahun 2004-2009, tingkat infeksi saluran kemih terkait dengan
per hari. Tingkat terjadinya UTI tersebut merupakan urutan ketiga setelah
tingkat terjadinya pneumonia terkait ventilator (VAP) dan infeksi aliran darah
mempunyai resiko yang lebih besar daripada pria karena uretra wanita lebih
pendek dan lebih dekat dengan rektal; usia, lansia dan anak-anak beresiko
lebih besar; penyakit yang telah ada; dan penggunaan antibiotik dalam jangka
waktu panjang. Hal tersebut juga dapat sebagai akibat dari kurangnya
dower kateter dan dilakukan perawatan kateter yang kurang, lebih besar
masih ditemukan pada kualitas perawatan kateter yang baik, yaitu sebesar
kejadian infeksi sedikit lebih tinggi 4,45%, yaitu sebesar 26,67%. Angka ini
semakin meningkat mencapai tiga kali lipat (83,33%) pada tingkat kualitas
infeksi saluran kemih pada pasien yang terpasang kateter. Data PPI sebuah
rumah sakit di Kota Semarang pada tahun 2012 juga menunjukkan angka
kejadian UTI berada pada urutan kedua terbanyak setelah infeksi luka operasi
rata setiap harinya 7-8 jam perawat melakukan kontak dengan pasien,
sehingga peluang CAUTI yang terjadi akibat kontak pasien dengan perawat
cukup besar. Peran perawat dalam mengikuti pelatihan dan pendidikan terkait
meningkatkan kinerja dan sikap perawat.20,21 Hal ini selaras dengan hasil
sumber informasi, lingkungan, dan usia. Hal ini didukung oleh penelitian
dengan mengganti kateter setiap tujuh hari sekali tanpa ada perawatan yang
lain. Disamping itu, terdapat perawat yang menyatakan bahwa terdapat protap
prosedur sesuai SOP yang ada. Pendidikan perawat terendah di ICU dan
B. Perumusan Masalah
Angka kejadian UTI akibat dari pemasangan kateter banyak terjadi pada
pasien rawat inap maupun pasien yang menjalani perawatan intensif di ICU.
6
ICU dan ICVCU, dan tingkat pendidikan terendah adalah DIII Keperawatan.
dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana tingkat pengetahuan perawat dan apa
Surakarta?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Infections (CAUTI).
7
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Rumah Sakit
2. Perawat
rumah sakit terkait CAUTI dan faktor-faktor yang berpengaruh. Hal ini
khasanah teori peserta didik khususnya dalam hal CAUTI, sehingga dapat
4. Bagi Peneliti
tingkat pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
buruk, justru seorang pasien acap terkena infeksi baru yang menyebabkan
Nosokomial (IN).25
ICU akan lebih tinggi dibandingkan dengan rumah sakit yang tidak
9
10
dari kateter urin, infeksi jarum infus, infeksi saluran napas, infeksi kulit,
problem besar yang banyak terjadi di ruang perawatan intensif pada kasus
lama.25
Lebih dari 25% dari pasien rawat inap di rumah sakit menggunakan
kateter uretra dan hampir 100% dari pasien yang mendapat perawatan di
Critical Care Unit atau Intensive Care Unit terpasang kateter selama
indikasi yang tepat. Hal ini merupakan penyebab hingga 80% dari infeksi
a. Definisi
usus normal, atau didapat melalui kontaminasi silang oleh pasien atau
petugas rumah sakit atau melalui kontak dengan peralatan yang tidak
steril.3
b. Patogenesis
terkontaminasi.3
dari sistem.33
c. Manifestasi Klinis
berkemih yang mendesak dan sering. Iritasi pada kandung kemih dan
kuman per ml urin dengan jenis kuman tidak lebih dari 2 spesies,
d. Faktor Resiko
1) Usia
UTI dapat terjadi pada semua kalangan, baik pada bayi, anak-
2) Jenis kelamin
wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum kurang
uretra wanita lebih pendek dan terletak lebih dekat pada anus dan
prostat dan sekret prostat dikenal sebagai anti bakteri yang kuat.
4) Diagnosa penyakit
juga pada pasien dengan penyakit kronis, daya tahan tubuh yang
6) Ukuran kateter
kecil. Ukuran kateter yang terlalu besar dan ketat dalam meatus
7) Kebersihan ruangan
yang berasal dari benda atau bahan tidak bernyawa yang berada di
e. Pencegahan CAUTI
terkait kateter.
kateter.
jangka panjang.39
analgesik.
kemih.
dipilih:
(5) Perlu untuk pengukuran yang akurat dari output urin pada
pasien kritis.
panggul).
tepat.
belakang).
kemih.
ketiga.3,4
pemasangan.
kateterisasi intermiten.
menjadi alat untuk mengkaji haluaran urin per jam pada pasien
rutin.
dikompromikan.
diperlukan.
mencegah obstruksi.
antiseptik kateter.
6) Manajemen Obstruksi
seminggu.
7) Specimen Collection
diambil dari bagian distal kateter, atau jika lebih baik dari
dianjurkan.
27
f. Peran perawat
tangan dan penggunaan isolasi; (3) melapor kepada dokter jika ada
nosokomial.44
2. Pengetahuan
28
a. Definisi
stimulus.
terhadap stimulus.
c. Tingkatan Pengetahuan
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
masa postpartum.
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis)
dalam satu struktur objek tersebut dan masih ada kaitannya satu
5) Sintesis (synthetic)
menjadi intisarinya.
6) Evaluasi (evaluation)
1) Pendidikan
menangkap informasi.
2) Pengalaman
3) Sumber informasi
4) Lingkungan
5) Usia
3. Penelitian Terkait
Tolerance Era52
dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan antara Juni 2005 dan
Sedangkan, tahap kedua dilakukan antara Januari 2008 dan Juli 2010
untuk semua ICU dan pasien SDU yang membutuhkan kateter urin.
signifikan secara statistik pada tingkat CAUTI di ICU, dari 7,6 per
secara statistik pada tingkat CAUTI di SDU, dari 15,3 per 1.000
rumah sakit perawatan akut dalam sistem Nurses Improving Care for
43% dari rumah sakit dan lebih sering diberikan oleh 41% dari rumah
sakit.
pengetahuan remaja.
38
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
penelitian dan hubungan yang akan diteliti sebagai acuan penyusunan metode
berikut.
39
Karakteristik Responden
Usia Tingkat pengetahuan perawat
Tingkat pendidikan ICU tentang Catheter-
Lama bekerja Associated Urinary Tract
Infection (CAUTI)
Kepemilikan sertifikat
D. Hipotesis
CAUTI.
tentang CAUTI.
METODE PENELITIAN
seberapa besar hubungan dan pengaruh antar variabel yang ada. Oleh karena
yang sama pada sampel penelitian yang merupakan bagian dari populasi.55,58
kuesioner.55,56,59
40
41
B. Populasi Penelitian
dalam penelitian ini adalah seluruh perawat ICU dan ICVCU di RSUD Dr.
C. Sampel Penelitian
yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang
bekerja di ruang ICU dan ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yaitu
berjumlah 53 perawat.
inklusi dan eksklusi.60 Kriteria inklusi adalah karakteristik yang umum pada
subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan
yang memenuhi syarat sebagai sampel.61 Namun, tidak ada kriteria inklusi
sampel penelitian.
tidak memenuhi kriteria inklusi dari studi karena beberapa alasan. Kriteria
Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah perawat yang sedang mengambil
berjumlah 52 perawat.
Penelitian ini akan dilakukan di ICU dan ICVCU RSUD Dr. Moewardi
Juni 2014.
43
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
yang bertransformasi atau berubah dari satu subyek ke subyek yang lain.62
kepemilikan sertifikat.
Ordinal
Pengetahuan Kuesioner
merupakan hasil yang terdiri
pemahaman atau dari 43
B. Variabel penalaran pertanyaan
Dependen perawat terhadap dengan nilai Mampu
Pengetahuan obyek atau 1 untuk menjawab
Perawat materi tertentu jawaban benar:
tentang yang dalam hal benar dan 0 1. Baik,
CAUTI ini adalah untuk jika x >
pengetahuan jawaban median
perawat tentang salah. Median=
Catheter- 30,5
Associated 2. Kurang,
Urinary Tract jika x <
Infection median
(CAUTI) yang Median=
meliputi definisi, 30,5
etiologi, faktor
resiko,
manifestasi
klinis, dan
pencegahan
CAUTI.
1. Alat Penelitian
46
tertulis yang telah dirancang dan disusun oleh peneliti yang digunakan
karena merupakan kuesioner yang dibuat secara pribadi oleh peneliti dan
a. Kuesioner I
b. Kuesioner II
dengan pilihan jawaban “benar” dan “salah”. Tipe yang kedua hanya
negatif, setuju dan tidak setuju, benar dan salah.62 Item penilaian
responden > median dan dikategorikan kurang jika jawaban benar <
median.
48
diteliti, sehingga data yang diajukan harus bermutu. Benar tidaknya data,
yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yang valid dan
reliabel.55
a. Uji validitas
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.60 Uji validitas dalam
(item) pertanyaan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir
pertanyaan.
yang dibuat. Saran dari ahli dapat berupa tanpa perbaikan, dengan
clinical expert.
dianggap sukar untuk dipahami. Uji expert kedua dengan Ns. Susana
relevan. Uji expert ketiga dengan Ibu Wahyu Hidayati, S.Kp., M.Kep,
lebih mudah dipahami dan mengganti kata resiko dengan risiko pada
Rata-rata skor S-CVI (content validity index for the scale) dari
hasil uji expert kuesioner kepada 3 ahli adalah 0,92 dan rata-rata skor
r xy =n ( ∑ XY )−¿¿
Keterangan:
n = jumlah subjek
Y = skor total
51
Instrumen akan dikatakan valid, apabila rhitung > rtabel dengan taraf
b. Uji reliabilitas
yang sama. Alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil dan
dirumuskan:51,64
2
k ∑σb
R11 = ( )(
k −1
1−
V 2t )
Keterangan:
52
V 2t = varian total
digunakan untuk mengukur gejala yang sama dua kali atau lebih
penelitian.
Purwokerto.
c. Setelah mendapatkan izin untuk mengambil data dari RSUD Prof. Dr.
langsung kepada kepala ruang ICU dan ICCU di RSUD Prof. Dr.
kuesioner dilakukan pada setiap shift (pagi, sore, dan malam) dengan
Setelah data diperoleh, maka langkah yang akan dilakukan oleh peneliti
yaitu melakukan:
1. Pengolahan data
informasi yang dapat dipahami.63 Data yang telah didapatkan akan diolah
a. Editing
b. Coding
skor pada kuesioner dan kemudian diberikan kode sesuai dengan data
operasional.
c. Entry data
dianalisa.
d. Tabulating
56
e. Clearing
Hal-hal yang penting dalam cek data adalah ada atau tidak adanya
data missing (data yang belum atau tidak tersedia ketika pengumpulan
f. Mengeluarkan informasi
2. Analisa Data
Distribusi Data
Usia 0,000 Tidak Normal
Tingkat Pendidikan 0,001 Tidak Normal
Lama Bekerja 0,001 Tidak Normal
Jabatan 0,000 Tidak Normal
Kepemilikan Sertifikat 0,000 Tidak Normal
Tingkat Pengetahuan 0,000 Tidak Normal
perawat yang baik apabila skor > median dan tingkat pengetahuan
b. Analisa Bivariat
berikut:62
2 ∑ ( fo−fh )2
x=
fh
Keterangan:
x2 = Chi kuadrat
ke-1
0,05. Apabila p value < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang
H. Etika Penelitian
1. Autonomy
informed consent adalah agar partisipan mengerti maksud dan tujuan dari
penelitian.
partisipan pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode yang hanya
3. Confidentiality (kerahasiaan)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
dengan 4 Juni 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di
ICU dan ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang berjumlah 52 orang. Hasil
penelitian yang disajikan pada bab ini berupa: karakteristik responden yang
meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama bekerja sebagai perawat,
jabatan dalam ICU maupun ICVCU, dan kepemilikan sertifikat terkait infeksi
nosokomial maupun perawatan intensif. Pada bab ini juga akan disajikan tingkat
A. Analisa Univariat
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
61
62
b. Usia
(28,8%).
c. Tingkat Pendidikan
(13,5%).
d. Lama Bekerja
63
e. Jabatan Struktural
jabatan sebagai ketua tim dan sisanya merupakan kepala ruang dari
responden (3,8%).
f. Kepemilikan Sertifikat
B. Analisa Bivariat
Hasil uji chi-square pada tabel 4.9 didapatkan hasil P 0,020 < α 0,05,
tentang CAUTI.
Hasil uji chi-square pada tabel 4.10 didapatkan hasil P 0,416 > α
Tingkat Pengetahuan
Lama Bekerja Baik Kurang Total P
n % n % N % 0,003
<5 Tahun 15 28,3 3 38,5 18 34,6
5-10 Tahun 6 11,5 8 15,4 14 26,9
>10 Tahun 6 11,5 14 26,9 20 38,5
Total 27 51,9 25 48,1 52 100
Hasil uji chi-square pada tabel 4.11 didapatkan hasil P 0,003 < α
Hasil uji chi-square pada tabel 4.13 didapatkan hasil P 0,262 > α
PEMBAHASAN
1. Jenis Kelamin
tersebut dapat terjadi dikarenakan perawat di ICU dan ICVCU RSUD Dr.
responden berjenis kelamin wanita yang lebih besar daripada pria, yaitu
70
71
daripada pria dapat terjadi karena lebih banyak wanita yang tertarik untuk
2. Usia
dari jumlah responden memasuki usia antara 21-35 tahun, yaitu sebanyak
maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dan
logis dalam berpikir. Seperti yang dikatakan Hurlock yang dikutip oleh
bekerja.
72
kuat, serta sifat ego yang masih kuat. Namun menurut Nugroho, 68
dalam hal dukungan sumber daya manusia mengingat dalam usia < 30
dewasa awal dan dewasa tengah, hal ini dikarenakan beban kerja di ICU
dan ICVCU yang lebih berat daripada bagian rawat inap maupun rawat
3. Tingkat Pendidikan
lebih tinggi, dalam hal ini pendidikan Ners. Seperti yang tersurat dalam
4. Lama Bekerja
responden berada pada masa kerja lebih dari 10 tahun, yaitu sebanyak 20
sebanyak 14 responden.
meningkat.
responden memiliki masa kerja > 2 tahun dan 75,9% responden memiliki
responden berada pada masa kerja 6-10 tahun dan > 10 tahun, menurut
5. Jabatan
harus mempunyai kompetensi yang lebih dari yang lain. Karena jenjang
karir yang dilalui seorang perawat manajer sudah melalui jenjang karir
kompetensi, mulai dari pra perawat klinik, kemudian perawat klinik I dan
karir yang tinggi seharusnya lebih kompeten, dalam penelitian ini lebih
yang sukses dapat menjadi contoh bagi orang lain dalam pencegahan
(3) dapat menginspirasi staf; dan (4) berpikir strategis dan bertindak
77
dalam penelitian ini adalah seorang kepala ruang maupun ketua tim
pelaksana.
6. Kepemilikan Sertifikat
pencegahannya.
78
kategori baik dan kurang. Data hasil penelitian terkait pengetahuan perawat
pengetahuan, perilaku atau tingkah laku juga didukung dengan sikap positif
dan dukungan dari pihak lain, orang dapat mengambil keputusan dalam
sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long
lasting).
ini, pengalaman perawat identik dengan lama bekerja responden (masa kerja)
Kurang dari 20% responden yang hanya dapat menjawab pertanyaan dengan
klinis CAUTI. Selain itu, pada pertanyaan terkait dengan pencegahan CAUTI
(7,7%) yang memasuki usia dewasa tengah memiliki pengetahuan yang baik.
dengan uji chi square didapatkan hasil P value = 0,020 yang artinya tidak
faktor fisik yang dapat menghambat proses belajar pada orang dewasa, dapat
membuat penurunan pada suatu waktu dalam kekuatan berfikir dan bekerja.
sendiri, pengalaman orang lain, lingkungan dan faktor intrinsik lainnya dapat
membentuk pengetahuan seseorang dalam jangka waktu yang lama dan akan
tetap bertahan sampai tua.77 Dari hasil penelitian ini responden yang
Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ifada,77 hasil dari
kategori, yaitu usia produktif dan usia tidak produktif dengan usia responden
Pada penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara usia dengan tingkat
baik saat di jenjang perguruan tinggi maupun setelah bekerja sebagai perawat
semakin baik.
82
tentang CAUTI
ICU dan ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta didominasi oleh perawat
tentang CAUTI.
pengetahuan tentang CAUTI dengan uji chi square didapatkan hasil P value
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Ifada
sekitarnya.77
remaja SMU Negeri 2 Medan yang menyatakan bahwa pendidikan dan faktor
0,024.24
perawat tentang CAUTI. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,
sumber informasi informal tentang CAUTI yang sedikit atau belum pernah
didapatkan responden.
CAUTI
masa kerja < 5 tahun tahun. Pengujian hubungan antara lama bekerja dengan
tingkat pengetahuan tentang CAUTI dengan uji chi square didapatkan hasil P
value = 0,003 yang artinya terdapat hubungan antara lama bekerja dengan
mempunyai masa kerja yang lama (>10 tahun) cenderung memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang. Hal tersebut dapat dipengaruhi juga oleh tingkat
tentang CAUTI
upaya pencegahan.
diukur dari sikap atau tanggapan, dan psikomotor diukur melalui tindakan
pengetahuan.
G. Keterbatasan Penelitian
dalam penelitian ini. Salah satu diantaranya adalah jumlah responden. Ruang
lingkup penelitian ini hanya terbatas pada Intensive Care Unit dan Intensive
dengan CAUTI.
benar-benar responden yang mengisi kuesioner atau orang lain dan apakah
kuesioner.
50%.
89
Dari 43 item pertanyaan dalam kuesioner ini juga masih terdapat 2 item
pertanyaan yang tidak valid dan belum dilakukan uji validitas ulang. Hal ini
lain sudah merupakan pertanyaan yang valid. Dua item yang tidak valid
daerah periurethral.
BAB VI
A. Kesimpulan
ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta, maka sesuai dengan tujuan penelitian
kerja 1-5 tahun, sebagian besar responden adalah perawat pelaksana yaitu
90
91
CAUTI (p value=0,020).
CAUTI (p value=0,003).
B. Saran
1. Rumah Sakit
kepada perawat.
2. Perawat
3. Institusi Pendidikan
selama ini diterapkan. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi acuan atau
CAUTI.
4. Peneliti
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
3. Smeltzer SC, Bare BG. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Vol. 2. Edisi 8. Jakarta: EGC; 2001.
7. Maki DG, Tambyah P a. Engineering out the risk for infection with urinary
catheters. Emerg. Infect. Dis. [Internet]. 2001;7(2):342–7. Diakses dari:
http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?
artid=2631699&tool=pmcentrez&rendertype=abstract
15. Boybeyi Ö, Karnak İ, Ciftci AÖ, Tanyel FC, Şenocak ME. Risk factors of
catheter-associated urinary tract infections in paediatric surgical patients.
Surg. Pract. [Internet]. 2013;17(1):7–12. Diakses dari:
http://dx.doi.org/10.1111/1744-1633.12001
18. Tiwari MM, Charlton ME, Anderson JR, Hermsen ED, Rupp ME.
Inappropriate use of urinary catheters: a prospective observational study.
Am. J. Infect. Control [Internet]. 2012 Feb [cited 2014 Mar 25];40(1):51–4.
Diakses dari:
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0196655311003257
33. Tenke P, Kovacs B, Bjerklund TE, Matsumoto T, Tambyah PA, Naber KG.
European and Asian guidelines on management and prevention of catheter-
associated urinary tract infections ଝ. 2008;68–78.
35. Hooton TM, Bradley SF, Cardenas DD, Colgan R, Geerlings SE, Rice JC,
et al. Diagnosis, prevention, and treatment of catheter-associated urinary
tract infection in adults: 2009 international clinical practice guidelines from
the infectious diseases society of America. Clin. Infect. Dis. [Internet].
2010 Mar 1 [cited 2014 Mar 20];50(5):625–63. Diakses dari:
http://cid.oxfordjournals.org/lookup/doi/10.1086/650482
36. Mitchell, Kumar, Abbas, Fausto. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit
Robbins & Cotran. 7th ed. Jakarta: EGC; 2008.
37. Grace PA, Borley NR. At a Glance Ilmu Bedah. 3rd ed. Safitri A, editor.
Jakarta: Penerbit Erlangga; 2007.
41. Gould C V, Umscheid CA, Agarwal RK, Kuntz G, Pegues DA, Control I,
et al. Guideline for prevention of catheter‐associated urinary tract infections
2009. Infect. Control … [Internet]. 2010 [cited 2014 Apr 22];31(4).
Diakses dari: http://www.jstor.org/stable/10.1086/651091
45. Maryati K, Suryawati J. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta:
Esis; 2006.
52. Marra AR, Sampaio Camargo TZ, Gonçalves P, Sogayar AMCB, Moura
DF, Guastelli LR, et al. Preventing catheter-associated urinary tract
infection in the zero-tolerance era. Am. J. Infect. Control [Internet]. 2011
Dec [cited 2014 May 30];39(10):817–22. Diakses dari:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21704427
54. Wulandari A. Susu ibu perah (asip) dengan praktik pemberian asip pada ibu
bekerja di kelurahan tandang kecamatan tembalang kota semarang. J. …
[Internet]. 2013 [cited 2014 Jun 9]; Diakses dari: https://immar-
razy.unimus.ac.id/ojsunimus/index.php/jur_bid/article/view/1022
60. Hidayat AA. Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika; 2003.
61. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta; 2006.
62. Hidayat AA. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika; 2008.
63. Wasis. Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Keperawatan. Jakarta: EGC;
2008.
Reliability
N %
Cases Valid 20 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 20 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.963 43
Item-Total Statistics
PERMOHONAN PENELITIAN
Kepada Yth.
Sdr/Sdri Calon Responden Penelitian
Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswi Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (PSIK FK UNDIP):
Nama : Triarini Warawirasmi
NIM : 22020110120041
Bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Catheter-
Associated Urinary Tract Infections di Intensive Care Unit”. Penelitian ini
dilaksanakan sebagai syarat dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi
Ilmu Keperawatan FK UNDIP.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pengetahuan perawat tentang Catheter-Associated Urinary
Tract Infections (CAUTI) di ICU dan ICVCU RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Penelitian ini tidak merugikan responden dan identitas responden akan saya
rahasiakan, karena semua informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila Saudara menyetujui, maka saya mohon ketersediannya untuk
menandatangani persetujuan yang telah diajukan oleh peneliti. Apabila saudara
tidak bersedia menjadi responden, maka tidak ada ancaman bagi saudara. Apabila
saudara telah menjadi responden da nada hal-hal yang memungkinkan untuk
mengundurkn diri, maka saudara diperbolehkan untuk mengundurkan diri atau
tidak ikut serta dalam penelitian ini. Atas perhatian dan ketersediaan saudara
menjadi responden, saya mengucapkan terima kasih.
Surakarta, 2014
Triarini Warawirasmi
Lampiran 12
Surakarta, 2014
(___________________)
Lampiran 13
KUESIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG
CATHETER-ASSOCIATED URINARY TRACT INFECTIONS (CAUTI)
Kuesioner ini merupakan suatu instrumen penelitian yang terdiri dari berbagai
macam pertanyaan yang telah disusun dengan tujuan untuk memperoleh informasi
dari responden. Setiap pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini bertujuan untuk
memperoleh informasi mengenai pengetahuan perawat ICU dan ICVCU RSUD
Dr. Moewardi Surakarta tentang Catheter-Associated Urinary Tract Infection
(CAUTI).
(Diisi Peneliti)
Petunjuk pengisian:
A. DATA DEMOGRAFI
1. Jenis kelamin
a. Pria
b. Wanita
Petunjuk Pengisian:
Petunjuk Pengisian:
Bacalah setiap pertanyaan di bawah ini dengan teliti dan berilah tanda (√)
pada kolom jawaban yang menurut Anda paling tepat.
28. Apa yang harus dilakukan pada pasien pasca operasi yang diindikasikan
terpasang kateter?
Melepas kateter sesegera mungkin dalam waktu 24 jam pasca
operasi
Melanjutkan untuk penggunaan kateter jangka panjang
Melepas kateter setelah 2-3 hari
40. Jenis bahan kateter apakah yang sebaiknya digunakan untuk pasien
yang memerlukan kateterisasi jangka panjang?
Hidrofilik kateter
Antimikroba/antiseptik kateter
Silicone kateter
41. Jenis bahan kateter apakah yang sebaiknya digunakan untuk pasien
yang memerlukan kateterisasi intermiten?
Hidrofilik kateter
Antimikroba/antiseptik kateter
Silicone kateter
42. Apakah teknik mengklem kateter sebelum melepas kateter dari pasien
perlu dilakukan sebagai teknik pencegahan CAUTI?
Perlu
Tidak perlu
Sewaktu-waktu diperlukan
43. Apa pendapat Anda tentang pemasangan kateter pada pasien dengan
indikasi penyakit kronis dan daya tahan tubuh yang menurun?
Dianjurkan
Sangat dianjurkan
Tidak dianjurkan
-------------------------TERIMA KASIH-------------------------
Lampiran 14
HASIL SPSS PENELITIAN
A. Karakteristik Responden
Frequencies
Frequency Table
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Wanita 38 73,1 73,1 73,1
Pria 14 26,9 26,9 100,0
Total 52 100,0 100,0
KUsia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Dewasa Awal (21-35
37 71.2 71.2 71.2
tahun)
Dewasa Tengah (36-
15 28.8 28.8 100.0
55 tahun)
Total 52 100.0 100.0
KPendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid DIII Kep 28 53,8 53,8 53,8
S1 Kep 13 25,0 25,0 78,8
Ners 7 13,5 13,5 92,3
DIV Kep 4 7,7 7,7 100,0
Total 52 100,0 100,0
Lama bekerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 5 tahun 18 34.6 34.6 34.6
5-10 tahun 14 26.9 26.9 61.5
> 10 tahun 20 38.5 38.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
KJabatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kepala Ruang 2 3,8 3,8 3,8
Ketua Tim 12 23,1 23,1 26,9
Perawat Pelaksana 38 73,1 73,1 100,0
Total 52 100,0 100,0
KSertifikat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 27 51.9 51.9 51.9
Tidak 25 48.1 48.1 100.0
Total 52 100.0 100.0
B. Tingkat Pengetahuan
Frequencies
Frequency Table
KPengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 27 51.9 51.9 51.9
Kurang 25 48.1 48.1 100.0
Total 52 100.0 100.0
C. Analisa Bivariat
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
KUsia *
52 100,0% 0 ,0% 52 100,0%
kategoripengetahuan
KPendidikan *
52 100,0% 0 ,0% 52 100,0%
kategoripengetahuan
Lama bekerja *
52 100,0% 0 ,0% 52 100,0%
kategoripengetahuan
KJabatan *
52 100,0% 0 ,0% 52 100,0%
kategoripengetahuan
KSertifikat *
52 100,0% 0 ,0% 52 100,0%
kategoripengetahuan
KUsia * kategoripengetahuan
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.21.
KPendidikan * kategoripengetahuan
Crosstab
KPengetahuan
Baik Kurang Total
KPendidikan Diploma Count 16 12 28
Expected Count 14.5 13.5 28.0
% within KPendidikan 57.1% 42.9% 100.0%
% within KPengetahuan 59.3% 48.0% 53.8%
% of Total 30.8% 23.1% 53.8%
Sarjana Count 11 13 24
Expected Count 12.5 11.5 24.0
% within KPendidikan 45.8% 54.2% 100.0%
% within KPengetahuan 40.7% 52.0% 46.2%
% of Total 21.2% 25.0% 46.2%
Total Count 27 25 52
Expected Count 27.0 25.0 52.0
% within KPendidikan 51.9% 48.1% 100.0%
% within KPengetahuan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 51.9% 48.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .662a 1 .416
b
Continuity Correction .287 1 .592
Likelihood Ratio .663 1 .415
Fisher's Exact Test .578 .296
Linear-by-Linear Association .649 1 .420
b
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
11.54.
b. Computed only for a 2x2 table
KSertifikat * kategoripengetahuan
Crosstab
KPengetahuan
Baik Kurang Total
KSertifikat Ya Count 12 15 27
Expected Count 14.0 13.0 27.0
% within KSertifikat 44.4% 55.6% 100.0%
% within KPengetahuan 44.4% 60.0% 51.9%
% of Total 23.1% 28.8% 51.9%
Tidak Count 15 10 25
Expected Count 13.0 12.0 25.0
% within KSertifikat 60.0% 40.0% 100.0%
% within KPengetahuan 55.6% 40.0% 48.1%
% of Total 28.8% 19.2% 48.1%
Total Count 27 25 52
Expected Count 27.0 25.0 52.0
% within KSertifikat 51.9% 48.1% 100.0%
% within KPengetahuan 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 51.9% 48.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.258a 1 .262
b
Continuity Correction .712 1 .399
Likelihood Ratio 1.264 1 .261
Fisher's Exact Test .283 .200
Linear-by-Linear Association 1.234 1 .267
b
N of Valid Cases 52
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
12.02.
b. Computed only for a 2x2 table