Anda di halaman 1dari 33

ILMU UKUR TANAH

(Pertemua Ke 3)

1
Jarak
Pengukuran menghasilkan jarak-jarak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jarak langsung diperoleh dengan
pengukuran tarikan meteran antar titik dengan titik lainnya.
Jarak tidak langsung diperoleh dengan penghitungan hasil-
hail ukuran besaran di lapangan, misalnya pada survei
tacimetri.
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu
benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu.
Secara sederhana, pada bidang datar jarak antar dua titik A
yang memiliki koordinat (XA ; YA ) dan B yang memiliki
koordinat (XB ; YB ) adalah jarak (D) bisa dihitung dari dua
titik yang telah diketahui koordinatnya:

2
Jarak

3
Jarak

A Titik A dan B terletak di permukaan


bumi. Garis penghubung lurus AB
m B disebut Jarak Miring. Garis AA’ dan BB’
merupakan garis sejajar dan tegak
lurus bidang datar. Jarak antara kedua
garis tsb disebut Jarak Mendatar dari A
ke B. Jarak BB” disebut Jarak Tegak dari
A ke B atau biasa disebut Beda Tinggi.
Y Sudut BAB” disebut Sudut Miring.
Antara Sudut Miring, Jarak Miring,
A’ Jarak Mendatar dan Beda Tinggi,
terdapat hubungan sbb :
AB” = A’B’ = AB Cos m
BB” = AB Sin m
B’ X (AB)2 = (A’B’)2 + (BB”)2

A’B’ = Jarak Mendatar


AB = Jarak Miring
BB” = Beda Tinggi antara A dan B
4
Jarak

5
Azimuth
Azimuth adalah sudut mendatar yang dihitung dari arah utara searah
jarum jam sampai ke arah yang dimaksud (Jacob Rais, 1998).

Adapun perhitungan azimuth ada dua cara yaitu :.


1. Menghitung azimuth dari dua titik tetap
Diketahui 2 titik : titik A (Xa, Ya) dan titik B (Xb,Yb)
αAB = arc Tg [(Xb-Xa) / (Yb-Ya)]

Kuadran Xb-Xa Yb-Ya Azimuth (α)

I + + αAB

II + - 1800+ |αAB|

III - - 1800+|αAB|

IV - + 3600+ |αAB|

2.Menghitung azimuth dari azimuth awal dan sudut-sudut yang


diukur
6
Garis yang mendatar dinamakan absis atau sumbu X, sedangkan garis
yang vertikal dinamakan ordinat atau sumbu Y.

D Y+
A
4
1
X- 2 X+
3 B

C
Y-

Di dalam Ilmu Ukur Tanah digunakan perjanjian sebagai berikut :


1. Sumbu Y positif dihitung ke arah utara
2. Sumbu X positif dihitung ke arah timur
3. Kuadran 1 terletak antara Y+ dan X+
4. Kuadran 2 terletak antara Y- dan X+
5. Kuadran 3 terletak antara Y- dan X-
6. Kuadran 4 terletak antara Y+ dan X- 7
PENENTUAN POSISI SUATU TITIK

Y+ 0O

IV I
270o 0 90O
X- X+

III II

Y- 180o
ILMU UKUR TANAH
8
Azimuth
• Secara sederhana asimut antara dua titik A dan B yang masing-masing
memeiliki koordinat bisa dihitung dengan:
αAB = arc Tg [(Xb-Xa) / (Yb-Ya)]

9
Azimuth

10
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Azimuth adalah sebuah sudut yang dibentuk dari 2 titik dengan
arah utara.

Gambar 1 :
merupakan gambar Azimuth yang di bentuk dari titik 1 ke titik 2 (A 12) .
Gambar 2:
merupakan sebuah gambaran perhitungan azimuth dari 2 titik yang
mempunyai koordinat. 11
Penentuan & Perhitungan Azimuth

• Pada gambar 2
Jika pada titik 1 dan 2 mempunyai sebuah koordinat sebagai berikut:
X1 = 850
Y1 = 980
X2 = 1100
Y2 = 1100
B 1 = 210°15'10"
Maka azimuth dari titik 1 ke titik 2 (A 12) dapat dihitung
Penyelesaian :
A 12 = Arctan((X2-X1 )/(Y2-Y1 ))
= Arctan((1100-850)/(1000-980))
= Arctan 2.08333
= 64.3588437°
= 64° 21‘ 32"
= 64° 21 ‘ 24" + 180° = 244° 21‘ 24“ ( Kudran III)
12
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Untuk menentukan Azimuth dari titik 1 ke titik a dapat kita hitung dengan :
A1a = B1 - (360° -A12)
= 210°15'10“ - (360° - 244° 21‘ 24“)
= 94° 36‘ 34"

13
Penentuan & Perhitungan Azimuth
,

Diketahui azimuth detail 1 ke detail 2 dan


Koordinat di detail 1, yaitu :
X1 = 1000
Y1 = 1000
A 12 = 25°10 ‘45“
H2 = 250°00'20“, H3 = 170°00'20“, H4 = 160°10'20“,
d12 = 50 m, d23 = 45 m“, d34 = 40 m, d45 = 25 m

Ditanyakan koordinat detail 2, 3, 4 dan 5


14
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Penyelesaian :
a. Hitung koordinat detail 2, jika d 12 = 50 m
X2 = X 1 + d 12 sin A 12
= 1000 + 50 sin 25°10 ‘45"
= 1021,27

Y2 = Y1 + d12 cos A12


= 1000 + 50 cos 25°10 ‘45"
= 1045,25

15
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Menentukan Azimuth detail 2 ke detail 3 ... (1)

16
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Menentukan Azimuth detail 2 ke detail 3 ... (2)
H2‘ = H2 - 180°, maka:
A23 = H2' + A 12' --> [A= (H-180)+A']
A23 = ( H 2 - 180) + A 12
= (250°00'20" - 180°} + 25°10 ‘45“
= 70°00'20" + 25°10 ‘45"
= 95°10 ‘65"

17
Sudut
Sudut adalah suatu daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis
yang mempunyai titik pangkal yang sama (Umaryono U.P.
1986).
Sudut-sudut yang diukur dalam pengukuran tanah
dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Sudut Horisontal merupakan pengukuran dasar
untuk penentuan sudut arah dan azimuth.
2. Sudut Vertikal merupakan sudut yang diukur dari
zenit sampai ke garis bidik theodolit, untuk
menentukan nilai ketinggian (elevasi) suatu titik
terhadap titik yang lain.

18
Sudut

19
Mendatar dan Sudut Jurusan
Yang diartikan sudut
mendatar di A’ adalah
B’
sudut yang dibentuk oleh
A’ C’ bidang ABB’A’ dengan
ACC’A’. Sudut BAC
disebut sudut mendatar
= sudut b
Sudut antara sisi AB dengan
garis y’ yang sejajar
Y y’ sumbu Y disebut sudut
jurusan sisi AB = a ab.
B Sudut Jurusan sisi AC
aac adalah a ac
aab C

A X

20
Sudut Jurusan
Jadi Sudut Jurusan adalah :
U Sudut yang dihitung
mulai dari sumbu Y+
aab (arah utara) berputar
B
searah jarum jam sampai
A titik ybs.
U B Sudut Jurusan mempunyai
aac harga dari 0o sd. 360o.
aab b =aac - aab Dua sudut jurusan dari dua
b arah yang berlawanan
A berselisih 180o
C
aab
U
aab B
aba

A aba – aab = 180o


21
Pengukuran Sudut Vertikal

Tujuan:

 Menentukan besarnya sudut tegak yang terbentuk antara 2 titik


terhadap arah mendatar atau arah vertikal.
 Menentukan jarak mendatar antara 2titik (Jarak Optis) Menentukan
jarak tegak antara 2 titik (Beda Tinggi = ∆h)

Sistem Dasar Pengukuran Sudut Vertikal


 Sudut yang dihitung terhadap arah mendatar pada skala lingkaran
vertikal yang disebut Sudut Miring (helling = h)
 Sudut yang dihitung terhadap arah vertical (tegak) pada skala lingkaran
vertikal yang disebut Sudut Zenit (Z)

22
Pengukuran Sudut Vertikal

Keterangan :
A, B = Nama titik /patok
Dm = Jarak miring
D = Jarak Datar
∆h = Jarak vertical/Beda tinggi
Z = Sudut Zenit
Ti = Tinggi alat
P = Jarak vertical/Garis mendatar terhadap bacaan tengah benang
Pengukuran Sudut Vertikal

Jarak Miring

 Jarak miring dengan sudut Zenit :


Dm = (Ba-Bb) x 100.sin Z

 Jarak miring dengan sudut helling :


Dm = (Ba - Bb) x 100.cos h
Jarak Datar

 Jarak datar dengan sudut Zenit :


Dm = Dm x sin Z
Dm = (Ba - Bb) x 100.sin Z

 Jarak datar dengan sudut helling :


Dm = Bm x cos h
Dm= (Ba - Bb) x 1 00.cos2 h
Beda tinggi antara titik A dan titik B :
∆h = (P + Ti) - Bt
P = D x Ctg Z
P = D x 1/tan Z

24
Sudut Jurusan

Sudut Jurusan suatu sisi dihitung dari sumbu Y+ (arah utara) berputar searah
jarum jam sampai titik ybs, harganya 0o - 360o
Dua sudut jurusan dari dua arah yang berlawanan berselisih 180o Misalnya aba =
aab + 180o atau aba - aab = 180o

U B
dab Arah suatu titik yang akan dicari dari titik yang
sudah diketahui biasa dikenal dengan sudut jurusan
aab - dimulai dari arah utara geografis (Y+)
- diputar searah jarum jam
- diakhiri pada arah yang bersangkutan
A

B -aac= sudut jurusan dari A ke C


-aab= sudut jurusan dari A ke B
aab -b = sudut mendatar antara dua arah
aac
b aac = aab + b
A
25
C
Trigonometri
Y

A(X,Y)

r y

x X

y y
Sin a = Tg a =
r x
x x
Cos a = Cotg a =
r y

Dalil Pitagoras : r = x 2 + y 2
26
Menentukan Sudut Jurusan Dan Jarak
Arah Utara
aab

B(Xb, Yb)
dab
aab
aab
B”
A (Xa, Ya)

O A’ B’

Apabila diketahui Koordinat Titik A (Xa, Ya) dan B (Xb, Yb),


maka : Xb - Xa Xb - Xa
Tg aab = aab = arc Tg
Yb - Ya Yb - Ya

dan dari Rumus pitagoras diperoleh : d ab = (X AB ) 2 + (YAB ) 2


27
Contoh

Xb - Xa
aab = arc Tg d ab = (X AB ) 2 + (YAB ) 2
Yb - Ya

28
METODE PENENTUAN POSISI HORIZONTAL

Metode Polar
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada satu
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kemuka
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada dua
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kebelakang
Menetukan satu titik koordinat yang diikatkan pada tiga titik
yang sudah diketahui koordinatnya
Poligon
Menentukan banyak titik koordinat yang diikatkan pada
satu atau beberapa titik yang sudah diketahui koordinatnya

29
Metode Polar
Arah Utara
aab
Apabila Diketahui Koordinat
Titik A adalah (Xa, Ya) dan
B? Hasil Pengukuran aab dan dab
dab
aab
Hitung : Koordinat Titik B ?
aab
Penyelesaian :
B”
A (Xa, Ya) Xb = OB’
Xb = OA’ + A’B”
Xb = Xa + Xab

O A’ B’ Yb = B’B
Yb = B’B” + B”B
Xb = Ya + Yab

X ab
Sin a ab =  X ab = d ab Sin a ab Xb= Xa + dab Sin aab
d ab
Yab
Cos a ab =  Yab = d ab Cos a ab Yb= Ya + dab Cos aab 30
d ab
Metode Polar
1. Diketahui : Koordinat Titik A (240; 60)
da-b = 96,87m
aa-b = 65o10’40”
db-c = 70,25 m
ab-c = 325o35’40”
dc-d = 89,65 m
ac-d = 225o13’60”
dd-e = 73,45 m
ad-e = 195o30’55”
Hitung Koordinat Titik B, C, D dan E, gambarkan Kordinat A, B, C, D dan E

31
Metode Polar
1. Diketahui : Koordinat Titik A (240 ; 60)
da-b = 96,87m
aa-b = 65o10’40”
Tentukan : Koordinat Titik B ?
Jawab :
a.
Xb = 240 + 96,87* (Sin 65o10’40”)
= 240 + 96,87* (Sin (65)+(10/60)+( 40/3600))
= 240 + 87,92
= 372,92
b.
Yb = 60 +98,87* (Cos 65o10’40”)
= 60 + 98,87* (Cos (65)+(10/60)+( 40/3600))
= 60 + 40,67
= 100,67
Koordinat Titik B (372,92 ; 100,67)

32
Gambar Titik-titik Koordinat

A
A

33

Anda mungkin juga menyukai