Pertemuan 3 PDF
Pertemuan 3 PDF
(Pertemua Ke 3)
1
Jarak
Pengukuran menghasilkan jarak-jarak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Jarak langsung diperoleh dengan
pengukuran tarikan meteran antar titik dengan titik lainnya.
Jarak tidak langsung diperoleh dengan penghitungan hasil-
hail ukuran besaran di lapangan, misalnya pada survei
tacimetri.
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu
benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu.
Secara sederhana, pada bidang datar jarak antar dua titik A
yang memiliki koordinat (XA ; YA ) dan B yang memiliki
koordinat (XB ; YB ) adalah jarak (D) bisa dihitung dari dua
titik yang telah diketahui koordinatnya:
2
Jarak
3
Jarak
5
Azimuth
Azimuth adalah sudut mendatar yang dihitung dari arah utara searah
jarum jam sampai ke arah yang dimaksud (Jacob Rais, 1998).
I + + αAB
II + - 1800+ |αAB|
III - - 1800+|αAB|
IV - + 3600+ |αAB|
D Y+
A
4
1
X- 2 X+
3 B
C
Y-
Y+ 0O
IV I
270o 0 90O
X- X+
III II
Y- 180o
ILMU UKUR TANAH
8
Azimuth
• Secara sederhana asimut antara dua titik A dan B yang masing-masing
memeiliki koordinat bisa dihitung dengan:
αAB = arc Tg [(Xb-Xa) / (Yb-Ya)]
9
Azimuth
10
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Azimuth adalah sebuah sudut yang dibentuk dari 2 titik dengan
arah utara.
Gambar 1 :
merupakan gambar Azimuth yang di bentuk dari titik 1 ke titik 2 (A 12) .
Gambar 2:
merupakan sebuah gambaran perhitungan azimuth dari 2 titik yang
mempunyai koordinat. 11
Penentuan & Perhitungan Azimuth
• Pada gambar 2
Jika pada titik 1 dan 2 mempunyai sebuah koordinat sebagai berikut:
X1 = 850
Y1 = 980
X2 = 1100
Y2 = 1100
B 1 = 210°15'10"
Maka azimuth dari titik 1 ke titik 2 (A 12) dapat dihitung
Penyelesaian :
A 12 = Arctan((X2-X1 )/(Y2-Y1 ))
= Arctan((1100-850)/(1000-980))
= Arctan 2.08333
= 64.3588437°
= 64° 21‘ 32"
= 64° 21 ‘ 24" + 180° = 244° 21‘ 24“ ( Kudran III)
12
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Untuk menentukan Azimuth dari titik 1 ke titik a dapat kita hitung dengan :
A1a = B1 - (360° -A12)
= 210°15'10“ - (360° - 244° 21‘ 24“)
= 94° 36‘ 34"
13
Penentuan & Perhitungan Azimuth
,
15
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Menentukan Azimuth detail 2 ke detail 3 ... (1)
16
Penentuan & Perhitungan Azimuth
Menentukan Azimuth detail 2 ke detail 3 ... (2)
H2‘ = H2 - 180°, maka:
A23 = H2' + A 12' --> [A= (H-180)+A']
A23 = ( H 2 - 180) + A 12
= (250°00'20" - 180°} + 25°10 ‘45“
= 70°00'20" + 25°10 ‘45"
= 95°10 ‘65"
17
Sudut
Sudut adalah suatu daerah yang dibatasi oleh dua sinar garis
yang mempunyai titik pangkal yang sama (Umaryono U.P.
1986).
Sudut-sudut yang diukur dalam pengukuran tanah
dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Sudut Horisontal merupakan pengukuran dasar
untuk penentuan sudut arah dan azimuth.
2. Sudut Vertikal merupakan sudut yang diukur dari
zenit sampai ke garis bidik theodolit, untuk
menentukan nilai ketinggian (elevasi) suatu titik
terhadap titik yang lain.
18
Sudut
19
Mendatar dan Sudut Jurusan
Yang diartikan sudut
mendatar di A’ adalah
B’
sudut yang dibentuk oleh
A’ C’ bidang ABB’A’ dengan
ACC’A’. Sudut BAC
disebut sudut mendatar
= sudut b
Sudut antara sisi AB dengan
garis y’ yang sejajar
Y y’ sumbu Y disebut sudut
jurusan sisi AB = a ab.
B Sudut Jurusan sisi AC
aac adalah a ac
aab C
A X
20
Sudut Jurusan
Jadi Sudut Jurusan adalah :
U Sudut yang dihitung
mulai dari sumbu Y+
aab (arah utara) berputar
B
searah jarum jam sampai
A titik ybs.
U B Sudut Jurusan mempunyai
aac harga dari 0o sd. 360o.
aab b =aac - aab Dua sudut jurusan dari dua
b arah yang berlawanan
A berselisih 180o
C
aab
U
aab B
aba
Tujuan:
22
Pengukuran Sudut Vertikal
Keterangan :
A, B = Nama titik /patok
Dm = Jarak miring
D = Jarak Datar
∆h = Jarak vertical/Beda tinggi
Z = Sudut Zenit
Ti = Tinggi alat
P = Jarak vertical/Garis mendatar terhadap bacaan tengah benang
Pengukuran Sudut Vertikal
Jarak Miring
24
Sudut Jurusan
Sudut Jurusan suatu sisi dihitung dari sumbu Y+ (arah utara) berputar searah
jarum jam sampai titik ybs, harganya 0o - 360o
Dua sudut jurusan dari dua arah yang berlawanan berselisih 180o Misalnya aba =
aab + 180o atau aba - aab = 180o
U B
dab Arah suatu titik yang akan dicari dari titik yang
sudah diketahui biasa dikenal dengan sudut jurusan
aab - dimulai dari arah utara geografis (Y+)
- diputar searah jarum jam
- diakhiri pada arah yang bersangkutan
A
A(X,Y)
r y
x X
y y
Sin a = Tg a =
r x
x x
Cos a = Cotg a =
r y
Dalil Pitagoras : r = x 2 + y 2
26
Menentukan Sudut Jurusan Dan Jarak
Arah Utara
aab
B(Xb, Yb)
dab
aab
aab
B”
A (Xa, Ya)
O A’ B’
Xb - Xa
aab = arc Tg d ab = (X AB ) 2 + (YAB ) 2
Yb - Ya
28
METODE PENENTUAN POSISI HORIZONTAL
Metode Polar
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada satu
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kemuka
Menentukan satu titik koordinat yang diikatkan pada dua
titik yang sudah diketahui koordinatnya
Metode Mengikat Kebelakang
Menetukan satu titik koordinat yang diikatkan pada tiga titik
yang sudah diketahui koordinatnya
Poligon
Menentukan banyak titik koordinat yang diikatkan pada
satu atau beberapa titik yang sudah diketahui koordinatnya
29
Metode Polar
Arah Utara
aab
Apabila Diketahui Koordinat
Titik A adalah (Xa, Ya) dan
B? Hasil Pengukuran aab dan dab
dab
aab
Hitung : Koordinat Titik B ?
aab
Penyelesaian :
B”
A (Xa, Ya) Xb = OB’
Xb = OA’ + A’B”
Xb = Xa + Xab
O A’ B’ Yb = B’B
Yb = B’B” + B”B
Xb = Ya + Yab
X ab
Sin a ab = X ab = d ab Sin a ab Xb= Xa + dab Sin aab
d ab
Yab
Cos a ab = Yab = d ab Cos a ab Yb= Ya + dab Cos aab 30
d ab
Metode Polar
1. Diketahui : Koordinat Titik A (240; 60)
da-b = 96,87m
aa-b = 65o10’40”
db-c = 70,25 m
ab-c = 325o35’40”
dc-d = 89,65 m
ac-d = 225o13’60”
dd-e = 73,45 m
ad-e = 195o30’55”
Hitung Koordinat Titik B, C, D dan E, gambarkan Kordinat A, B, C, D dan E
31
Metode Polar
1. Diketahui : Koordinat Titik A (240 ; 60)
da-b = 96,87m
aa-b = 65o10’40”
Tentukan : Koordinat Titik B ?
Jawab :
a.
Xb = 240 + 96,87* (Sin 65o10’40”)
= 240 + 96,87* (Sin (65)+(10/60)+( 40/3600))
= 240 + 87,92
= 372,92
b.
Yb = 60 +98,87* (Cos 65o10’40”)
= 60 + 98,87* (Cos (65)+(10/60)+( 40/3600))
= 60 + 40,67
= 100,67
Koordinat Titik B (372,92 ; 100,67)
32
Gambar Titik-titik Koordinat
A
A
33